• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

3.7 Metode Analisis Data

3.7.6 Koefisien Determinasi

3.7.7.3 Uji Heteroskedastisitas

diagonalnya. Untuk menguji hipotesis ini digunakan perhitungan dengan program komputasi Eviews

3.7.7.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas merupakan fenomena sampel yang sering timbul pada data noneksperimental yang dikumpulkan dalam sebagian besar ilmu sosial kita tidak memiliki salah satu metode unik untuk mendeteksinya atau mengukur kekuatannya. Oleh karena itu Multikolinearitas mengacu pada kondisi variabel penjelas yang di asumsikan bersifat tidak stokastik, Hal ini merupakan ciri-ciri dari sampel dan bukan dari populasi (Gujarati, 2013:428).

Multikolienaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi variabel bebas. Untuk menguji hipotesis ini digunakan perhitungan perhitungan dengan program komputiasasi EViews.

3.7.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Asumsi penting dalam regresi linier klasik adalah bahwa gangguan yang muncul dalam regresi populasi adalah homoskedastik, yaitu semua gangguan memiliki varians yang sama. Kasus heteroskedastisitas terjadi apabila variable gangguan tidak mempunyai varians yang sama unruk semua observasi. Untuk mengetahui heteroskedastisitas dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan cara Uji Glejser sebagai berikut :

37

(1) Melakukan regresi terhadap model persamaan yang diajukan sehingga muncul nilai residual sebagai variable baru

(2) Melakukan identifikasi terhadap nilai t dengan criteria sebagai berikut : Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistic (< 0,05), Hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistic (> 0,05), maka data dalam model yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas.

68

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian yang dilakukan pada petani jambu air di Desa Wonosari Kabupaten Demak, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :

A. Secara parsial luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi jambu air dengan nilai koefisien sebesar 0,612410 dan probabilitas 0,0003 kurang dari 0,05. Pupuk berpengaruh positif terhadap produksi dengan nilai koefisien sebesar 0,509824 dan probabilitas 0,0084 kurang dari

0,05. Insektisida tidak berpengaruh terhadap produksi jambu air karena probabilitas 0,4804 lebih dari 0,05, artinya penggunaan insektisida tidak mempengaruhi jambu air di Desa Wonosari Kabupaten Demak. Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi dengan nilai koefisien sebesar 14.35915 dan probabilitas 0,0007 kurang dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa luas lahan, pupuk dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi jambu air di Desa Wonosari Kabupaten Demak.

B. Luas lahan, pupuk, insektisida dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi jambu air di Desa Wonosari Kabupaten Demak.

69

C. Teori Cobb-Douglass tidak sesuai dengan komoditas pertanian yang ada khususnya komoditas jambu air, bahwa pada kenyataanya di lapangan pemberian input yang berlebihan malah akan merusak komoditas pertanian atau malah mati. Misalnya pemakaian pupuk, insektisida tenaga kerja yang di tambah malah akan mengurangi produksi jambu air.

D. Penggunaan variabel luas lahan tidak cocok di gunakan untuk di jadikan input produksi jambu air. Karena pada hasil penelitian kondisi pertanian pada Desa Wonosari terutama luas lahan belum tentu meningkatkan produksi jambu air hal ini memberikan gambaran bahwa luas lahan yang lebih luas di gunakan untuk menanan jambu air belum sepenuhnya memberikan produksi jambu air yang lebih banyak.

70

5.2 Saran

Setalah melakukan penelitian pada petani jambu air di Desa Wonosari Kabupaten Demak, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

A. Sebaiknya petani atau para peneliti selanjutnya tidak menggunakan teori fungsi produksi Cobb- Douglass karena teori ini tidak sesuai atau tidak cocok pada komoditas pertanian terutama pada penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jambu air di Desa Wonosari Kabupaten Demak dan lebih cocoknya menggunakan teori

The Law of Diminishing Returns .

B. Sebaiknya variabel luas lahan di ganti dengan jumlah pohon, karena variabel luas lahan tidak cocok untuk penelitian ini dan lebih cocok menggunakan jumlah pohon. Karena pada lokasi- lokasi penanaman pohon jambu air di Desa Wonosari Kabupaten Demak cenderung memiliki karakteristik yang hampir sama dalam hal kesuburan tanahnya dan jarak tanam dari pohon satu ke pohon yang lain tiap petani berbeda-beda. Dengan demikian semakin banyak pohon yang di tanam akan meningkatkan jumlah produksi jambu air yang di peroleh.

71

DAFTAR PUSTAKA

Akmala Nurul Nadia, 2013. Analisis Fungsi Produksi Usahatani Jambu Biji Merah Getas di Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor. Skripsi:IPB Badan Pusat Statistik. 2009,2010,2011,2012,2013. Jawa Tengah Dalam Angka. BPS

Propinsi Jawa Tengah.

Badan Pusat Statistik. 2009,2010,2011,2012,2013. Demak Dalam Angka. BPS Kabupaten Demak.

Boediono. 2008. Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta

Bowo, Tri . 2010 . Analisis Faktor- Faktor yang mempengaruhi Produksi Belimbing (Studi Kasus Desa Betokan) . Skripsi: UNDIP

Damodar, Gujarati. 2013. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi lima buku satu. Jakarta: Salemba empat

Daniel, Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Dinas pertanian.2012. Dinas Pertanian Kabupaten Demak.

Hernawan, Faizal. 2013 . Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Usaha Jambu Air Merah Delema (Kasus Desa Betokan Kabupaten Demak).

Skripsi : UNDIP

Indriana, Annisa. 2011. Analisis Produksi Usahatani Jambu air di Kabupaten Demak. Skripsi:UNDIP

Mankiw, Gregory. 2003. Teori makro ekonomi edisi kelima. Jakrta: Erlangga. Nirwana. 2003. Pengantar Mikro Ekonomi. Bayumedia Publishing: Malang Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis

Fungsi Cobb-Douglass. Cetakan ketiga. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2010. Ekonomi Mikro. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukirno, Sadono. 2005. Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

72 Lampiran 1 Olah data eviews

Dependent Variable: PROD Method: Least Squares Date: 04/01/15 Time: 11:15 Sample: 1 60

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 27.12104 7.965458 3.404831 0.0012

LAHAN 0.612410 0.160239 3.821857 0.0003 PUPUK 0.509824 0.186477 2.733980 0.0084 INSEK 0.112003 0.157627 0.710557 0.4804 TK 14.35914 4.017487 3.574160 0.0007 R-squared 0.690242 Mean dependent var 90.33333 Adjusted R-squared 0.667714 S.D. dependent var 32.75314 S.E. of regression 18.88030 Akaike info criterion 8.793770 Sum squared resid 19605.61 Schwarz criterion 8.968299 Log likelihood -258.8131 Hannan-Quinn criter. 8.862038 F-statistic 30.63951 Durbin-Watson stat 1.763285 Prob(F-statistic) 0.000000

73 Normalitas

Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser

F-statistic 1.371104 Prob. F(4,55) 0.2559 Obs*R-squared 5.440492 Prob. Chi-Square(4) 0.2450 Scaled explained SS 4.855070 Prob. Chi-Square(4) 0.3025

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID Method: Least Squares Date: 03/26/15 Time: 21:47 Sample: 1 60 Included observations: 60 0 2 4 6 8 10 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 Series: Residuals Sample 1 60 Observations 60 Mean 2.55e-15 Median 1.459716 Maximum 45.36637 Minimum -40.30423 Std. Dev. 18.22905 Skewness 0.011347 Kurtosis 2.773195 Jarque-Bera 0.129889 Probability 0.937120

74

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.648287 4.517768 1.250239 0.2165

LL 0.032691 0.090883 0.359709 0.7204 PPK -0.048111 0.105764 -0.454890 0.6510 INS 0.071537 0.089402 0.800179 0.4271 TK 3.455152 2.278598 1.516350 0.1352 R-squared 0.090675 Mean dependent var 14.53155 Adjusted R-squared 0.024542 S.D. dependent var 10.84221 S.E. of regression 10.70834 Akaike info criterion 7.659577 Sum squared resid 6306.765 Schwarz criterion 7.834106 Log likelihood -224.7873 Hannan-Quinn criter. 7.727845 F-statistic 1.371104 Durbin-Watson stat 2.151813 Prob(F-statistic) 0.255886

Multikolinearitas

LAHAN PUPUK INSEK TK

LAHAN 1.000000 0.411046 0.464220 0.473562 PUPUK 0.411046 1.000000 0.522568 0.562266 INSEK 0.464220 0.522568 1.000000 0.271760 TK 0.473562 0.562266 0.271760 1.000000

2

Tabel Input Produksi Jambu Air Sekali Masa Panen

No Nama Produksi (Kg) Luas Lahan (m2) Pupuk (Kg) Insektisida (ml) Tenaga kerja (org) 1 Kumaidi 200 60 50 70 4 2 Suriah 80 25 25 30 2 3 Nuryati 150 30 75 100 2 4 Atiyah 60 20 25 55 1 5 Romdanah 80 15 25 65 1 6 Jasman 100 60 25 55 1 7 Kumaini 70 12 25 55 1 8 Parmo 150 70 70 80 3 9 Muin 100 70 50 100 2 10 Hasimah 90 25 25 55 1 11 Sarno 150 80 35 60 3 12 Mukainah 50 15 15 45 1 13 Siti Solekah 85 29 25 25 1 14 Sakdiah 75 24 15 40 1 15 Khayah 100 60 50 90 2 16 Nur sinah 100 40 45 50 2 17 Mat soleh 90 36 25 50 1 18 Sumarsih 75 25 10 65 1

3 20 Sarwi 50 24 10 35 2 21 Kumairoh 65 20 15 50 3 22 Nursahid 85 80 20 75 1 23 Ersyad 100 30 10 50 3 24 Mustaah 85 26 10 40 1 25 Fauziah 90 25 35 20 1 26 Alimin 65 20 25 65 1 27 Hartono 90 60 15 50 1 28 Rumini 90 30 10 25 1 29 Purwanti 70 30 10 50 1 30 Atminah 60 26 15 30 2 31 Asripah 100 40 20 80 1 32 Purwono 85 25 10 30 1 33 Sukarno 95 30 10 35 1 34 Ubaiah 140 50 50 100 1 35 Supi 100 28 50 75 2 36 Marfuatun 80 36 50 50 2 37 Sumini 100 26 25 25 2 38 Markam 125 80 40 70 2 39 Musainah 80 27 15 45 1 40 Sri 60 20 25 25 1 41 Chalimatus 100 10 50 75 2 42 Soleh 70 17 10 25 1

4 44 Istianah 100 30 50 50 2 45 Imah 70 30 50 50 1 46 Sofie 100 26 20 50 1 47 Sayaroh 85 26 20 60 1 48 Sulkan 100 20 50 50 2 49 Nurul 150 70 60 75 3 50 Jayilah 60 26 45 50 2 51 Kusni 80 17 10 55 1 52 Sujiah 70 15 10 55 1 53 Nur 50 17 15 65 1 54 Muyasaroh 50 17 10 45 1 55 Alisa 50 15 25 15 1 56 Sukarti 100 17 50 55 2 57 Ngatimah 50 15 15 65 1 58 Rudipah 70 16 15 65 1 59 Sigit 95 20 50 55 1 60 Sanipah 100 30 50 50 2 Rata-rata 90,09 32,81 28,62 54,22 1,55

3 Lampiran 3 Dokumentasi

Saat melakukan penyemprotan Saat wawancara dengan petani Jambu Air Untuk membunuh ulat

menggunakan Insektisida

4

Daun kering akibat ada ulat di dalamnya

5 penyemprotan

Insektisida yang digunakan

Dokumen terkait