• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Analisis Data Penelitian

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau menguji pengaruh satu variabel bebas atau variabel independent terhadap variabel terikat atau variabel dependent. Bila skor variabel bebas diketahui maka skor variabel terikatnya dapat di prediksi besarnya. Tabel berikut adalah hasil dari uji regresi sederhana:

Tabel 4.10 Hasil Uji regresi sederhana Hubungan Adversity Quotient dengan Orientasi Masa Depan

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 29,336 7,892 3,717 ,000 AQ ,942 ,108 ,660 8,702 ,000

a. Dependent Variable: OMD

Sumber : Data primer diolah (2018)

Pada tabel 4.10 dapat diketahui nilai t hitung sebesar 8,702 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka bisa diartikan ada pengaruh yang nyata variabel Adversity Quotient terhadap variabel Orientasi Masa Depan

b. Analisis Regresi Berganda

Pengelolahan data menggunakan analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas (predictor) atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel predictor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Pengujian dilakukan dengan

menggunkan uji regresi linear berganda dengan α = 0,05 (5%). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan IBM SPSS versi 21, maka didapatkan hasil pada tabel 4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11 Uji regresi berganda Hubungan Adversity Quotient dan Orientasi Masa Depan dengan Gender sebagai variabel Moderator

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 25,512 9,957 2,562 ,012 AQ ,994 ,135 ,697 7,345 ,000 Gender 11,367 16,802 ,525 ,677 ,500 ZX -,160 ,233 -,531 -,689 ,492

a. Dependent Variable: OMD

Sumber : Data primer diolah (2018)

Hasil uji regresi berganda dengan variabel dependent yaitu Orientasi Masa Depan (Y) sedangkan untuk variabel independent yaitu

Adversity Quotient (X) dan juga terdapat variabel moderator yaitu Jenis

Kelamin. Satuan dari variabel dependent tersebut belum disamakan, sehingga perlu disamakan terlebih dahulu dengan menggunakan

standardized beta dengan tidak adanya konstanta (Ghozali, 2013). Adapun

persamaan regresi yang diperoleh dari tabel 4.11 adalah sebagai berikut : Y = a + β1 X +β2 ZX

Y = a + 0,994X + -0,160ZX

1. Y = variabel dependent yang nilainya diprediksi oleh variabel

independent. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah Orientasi

Masa Depan (Y), sedangkan untuk variabel independent dalam penelitian ini adalah adversity quotient (X).

2. b1 = koefisien regresi variabel adversity quotient (X) adalah sebesar 0,994 yang menunjukkan bahwa variabel adversity quotient (X) memiliki pengaruh yang searah atau positif terhadap Orientasi Masa Depan (Y). Hal ini diartikan bahwa setiap kenaikan kualitas dari

adversity quotient, maka akan terjadi peningkatan terhadap orientasi

masa depan tersebut. Variabel adversity quotient (X) memiliki nilai

Sig.t < 0,05, yaitu sebesar 0,000 yang berarti bahwa variabel tersebut

berpengaruh signifikan terhadap Orientasi Masa Depan (Y).

3. b2 = koefisien regresi variabel moderator yaitu Jenis Kelamin (ZX) adalah sebesar -0,160 yang menunjukkan bahwa variabel Jenis Kelamin tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap orientasi masa depan (Y). Variabel Jenis kelamin memiliki nilai Sig.t > 0,05, yaitu sebesar 0,492 yang berarti bahwa variabel tersebut tidak memiliki pengaruh. Hal ini diartikan bahwa jenis kelamin tidak signifikan mempengaruhi orientasi masa depan.

c. Uji ketepatan model (Goodness of Fit)

Uji ketepatan model dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tepat atau baik. Uji ketepatan model dilakukan dengan menggunakan uji F. Jika nilai

Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini sudah tepat atau baik. Hasil perhitungan model regresi dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut : Uji ketepatan model dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tepat atau baik. Uji ketepatan model dilakukan dengan menggunakan uji F. Jika nilai Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini sudah tepat atau baik. Hasil perhitungan model regresi dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12 hasil Uji Anova Hubungan AQ dan OMD dengan Gender sebagai variabel Moderator

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 4325,315 3 1441,772 25,012 ,000b

Residual 5533,685 96 57,643

Total 9859,000 99

a. Dependent Variable: OMD

b. Predictors: (Constant), ZX, AQ, Gender

Berdasarkan pada tabel dapat diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel

yaitu 25,012 > 2,28 dengan nilai Sig. < 5% yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini sudah tepat atau baik.

d. Analisis sub Kelompok

Analaisis ini untuk menguji apakah hubungan antara variabel

Adversity Quotient (X) dengan Orientasi Masa Depan (Y) di moderasi oleh

variabel ketiga yaitu Jenis Kelamin. Dengan kata lain apakah jenis kelamin mampu memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel

Adversity Quotient dengan Orientasi Masa Depan. Analisis sub kelompok

ini akan digunakan 3 regresi :

AQ = 𝛼1 + 𝛼2𝑂𝑀𝐷 + 𝜀1untuk total sample laki-laki dan perempuan AQ = 𝛽1 + 𝛽2𝑂𝑀𝐷 + 𝜀2 untuk sample gender laki-laki saja

AQ = 12OMD3untuk sampel gender perempuan saja

Tabel 4.13 Uji regresi Hubungan AQ dan OMD dengan Gender sebagai variabel Moderator

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,662a ,439 ,421 7,592

a. Predictors: (Constant), ZX, AQ, Gender b. Dependent Variable: OMD

Tabel 4.14 Uji regresi observasi jenis kelamin Laki-laki

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,703a ,494 ,476 6,897

Tabel 4.15 Uji regresi observasi jenis kelamin Perempuan

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,681a ,464 ,457 7,124

a. Predictors: (Constant), Adversity Quotient

Dengan membandingkan nilai R Square untuk regresi observasi gender/jenis kelamin laki-laki sebesar 0,494 dan R Square untuk regresi observasi gender perempuan sebesar 0,464, maka dapat disimpulkan pengaruh adversity quotient dengan orientasi masa depan lebih kuat pada responden laki-laki di bandingkan dengan responden perempuan.

Grafik Moderasi Gender dengan Orientasi Masa Depan dan Adversity Quotient

Grafik diatas menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin / gender tidak memoderasi variabel adversity quotient dan orientasi masa depan, dibuktikan dengan garis yang sejajar laki-laki dan perempuan yang diartikan tidak adanya interaksi.

0 10 20 30 40

low medium high

Or ie n tasi M asa Dep an Adversity Quotient

Gender Moderation

Laki-laki Perempuan

e. Analisis Korelasi

Nilai signifikansi hubungan antara variabel Adversity Quotient dengan orientasi masa depan dan juga hubungan variabel Jenis kelamin sebagai variabel moderator dengan Adversity Quotient dan orientasi masa depan, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.16. Hasil Uji Korelasi Hubungan Adversity Quotient dan Orientasi Masa Depan dengan jenis kelamin sebagai variabel Moderator

Correlations Orientasi Masa Depan Adversity Quotient Jenis Kelamin Pearson Correlation

Orientasi Masa Depan 1,000 ,660 -,099

Adversity Quotient ,660 1,000 -,139

Jenis Kelamin -,099 -,139 1,000

Sig. (1-tailed)

Orientasi Masa Depan . ,000 ,164

Ad\\versity Quotient ,000 . ,084

Jenis Kelamin ,164 ,084 .

N

Orientasi Masa Depan 100 100 100

Adversity Quotient 100 100 100

Jenis Kelamin 100 100 100

Pada tabel diatas dapat dilihat nilai signifikansi variabel orientasi masa depan, adversity quotient dan jenis kelamin masing-masing sebesar 0,000 , 0,000 dan 0,164. Variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan variabel orientasi masa depan, dengan nilai < 0,05 yaitu variabel

adversity quotient dengan nilai signifikan 0,000. Sementara variabel jenis

kelamin tidak memiliki hubungan signifikan dengan orientasi masa depan dan adversity quotient karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,164 > 0,05.

Dokumen terkait