BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.4 Uji Hipotesis
Return on Asset Return on Equity Net Profit Margin Unstandardized Residual Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.013 -.015 -.004 1.000 Sig. (2-tailed) .915 .900 .971 . N 72 72 72 72
Sumber: Data output SPSS, diolah tahun 2018
Dari output tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikansi atau Sig.
(2-tailed) ketiga variabel lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak
terdapat masalah atau gejala heteroskedastisitas. Artinya tidak ada korelasi antara
besarnya data dengan residual sehingga bila data diperbesar tidak menyebabkan
residual (kesalahan) semakin besar pula.
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen ISR
Return on Asset Return on Equity Net Profit Margin Unstandardized Residual Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.114 -.143 .045 1.000 Sig. (2-tailed) .340 .231 .707 . N 72 72 72 72
Sumber: Data output SPSS, diolah tahun 2018
Dari output tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikansi atau Sig.
(2-tailed) ketiga variabel lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak
terdapat masalah atau gejala heteroskedastisitas. Artinya tidak ada korelasi antara
besarnya data dengan residual sehingga bila data diperbesar tidak menyebabkan
residual (kesalahan) semakin besar pula.
4.1.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda bergungsi untuk menganalisis hubungan
dan pengaruh antara satu variabel terikat terhadap dua/ lebih variabel bebas. Pada
penelitian ini, analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas yang terdiri dari ROA (X1), ROE (X2), NPM (X3)
terhadap variabel terikat berupa pengungkapan CSR (Y1) dan pengungkapan ISR
(Y2). Adapun hasil analisis regresi linier berganda pada penelitian ini disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Dependen CSR Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part
1 (Constant) .299 .021 14.442 .000 Return on Asset -.004 .002 -.479 -1.889 .063 .188 -.223 -.211 Return on Equity .003 .001 .715 2.861 .006 .303 .328 .320 Net Profit Margin .001 .001 .158 1.367 .176 .134 .164 .153
Sumber: Data output SPSS, diolah tahun 2018
Adapun model persamaan regresi pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Y1 : a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Y1= 0,299 - 0,004X1 + 0,003X2 + 0,001 X3
Dari persamaan regresi di atas maka dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1. Koefisien regresi ROA (X1) sebesar 0,004 memiliki tanda negatif yang
memiliki hubungan berlawanan. Apabila terdapat peningkatan dari variabel
ROA (X1) maka akan mengurangi variabel pengungkapan CSR (Y1) sebesar
0,004 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
2. Koefisien regresi ROE (X2) sebesar 0,003 memiliki tanda positif yang
menunjukan bahwa variabel ROE (X2) dan pengungkapan CSR (Y1)
memiliki hubungan searah. Apabila terdapat peningkatan dari variabel ROE
(X2) maka akan meningkatkan variabel pengungkapan CSR (Y1) sebesar
0,003 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
3. Koefisien regresi NPM (X3) sebesar 0,001 memiliki tanda positif yang
menunjukan bahwa variabel NPM (X3) pengungkapan CSR (Y1) memiliki
hubungan searah. Apabila terdapat peningkatan dari variabel NPM (X3)
maka akan meningkatkan variabel pengungkapan CSR (Y1) sebesar 0,001
dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
Tabel 4.13
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Dependen ISR
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part
1 (Constant) .452 .026 17.402 .000 Return on Asset -.001 .003 -.122 -.485 .630 .326 -.059 -.054 Return on Equity .002 .001 .503 2.027 .047 .394 .239 .225 Net Profit Margin -1,92E-02 .001 -.002 -.016 .987 .022 -.002 -.002
Adapun model persamaan regresi pada penelitian ini adalah sebagai
Y2 : a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Y2= 0,452 - 0,001X1 + 0,002X2 - 0,01918X3
Dari persamaan regresi di atas maka dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1. Koefisien regresi ROA (X1) sebesar 0,001 memiliki tanda negatif yang
menunjukan bahwa variabel ROA (X1) dan pengungkapan ISR (Y2)
memiliki hubungan berlawanan. Apabila terdapat peningkatan dari variabel
ROA (X1) maka akan mengurangi variabel pengungkapan ISR (Y2) sebesar
0,001 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
2. Koefisien regresi ROE (X2) sebesar 0,002 memiliki tanda positif yang
menunjukan bahwa variabel ROE (X2) dan pengungkapan ISR (Y2)
memiliki hubungan searah. Apabila terdapat peningkatan dari variabel ROE
(X2) maka akan meningkatkan variabel pengungkapan ISR (Y2) sebesar
0,002 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
3. Koefisien regresi NPM (X3) sebesar 0,01918 memiliki tanda negatif yang
menunjukan bahwa variabel NPM (X3) pengungkapan ISR (Y2) memiliki
hubungan berlawanan. Apabila terdapat peningkatan dari variabel NPM
(X3) maka akan mengurangi variabel pengungkapan ISR (Y2) sebesar
0,01918 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
4.1.4.2 Hasil Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama (simultan)
koefisien variabel bebas yang terdiri dari ROA (X1), ROE (X2), NPM (X3) terhadap
pengungkapan CSR (Y1) dan pengungkapan ISR (Y2). Uji F dilakukan dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel, dan nilai Sig F. Adapun hasil uji F
pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.14 Hasil Analisis Uji F Variabel Dependen CSR Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .096 3 .032 3.936 .012a Residual .553 68 .008 Total .649 71
Sumber: Data output SPSS, diolah tahun 2018
Dari hasil perhitungan uji F berdasarkan tabel 4.9 didapatkan nilai Fhitung
sebesar 3,936 dan Sig F 0,012. Jadi Fhitung > Ftabel (3,936 > 3,13) atau Sig F < 0,05
(0,012 < 0,05). Artinya, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel
bebas yang terdiri dari ROA (X1), ROE (X2), NPM (X3), berpengaruh secara
simultan terhadap variabel pengungkapan CSR berdasarkan indeks GRI (Y1),
sehingga hipotesis awal terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara profitabilitas terhadap
pengungakapan CSR.
Tabel 4.15 Hasil Analisis Uji F Variabel Dependen ISR
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .165 3 .055 4.276 .008a Residual .873 68 .013 Total 1.037 71
Sumber: Data output SPSS, diolah tahun 2018
Dari hasil perhitungan uji F berdasarkan tabel 4.8 didapatkan nilai Fhitung
(0,008 < 0,05). Artinya, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel
bebas yang terdiri dari ROA (X1), ROE (X2), NPM (X3), berpengaruh secara
simultan terhadap variabel ISR (Y2), sehingga hipotesis awal terpenuhi.
4.1.4.3 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Untuk menguji hipotesis pengaruh parsial dari variabel independen terhadap
variabel dependen, digunakan uji statistik t. Uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.12 dan 4.13 menunjukkan bahwa
beberapa variabel independen memiliki pengaruh signifikan dan beberapa variabel
independen lain tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun hasil uji t
(parsial) pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil perhitungan, Uji t terhadap variabel ROA (X1) didapatkan
thitung sebesar -1,899 dengan signifikansi t sebesar 1,995. Karena thitung lebih
kecil dari ttabel (-1,899<1,995) atau signifikansi t lebih besar dari 5%
(0,063>0,05), maka secara parsial variabel ROA (X1) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel CSR (Y1).
2) Berdasarkan hasil perhitungan, Uji t terhadap variabel ROE (X2) didapatkan
thitung sebesar 2,861 dengan signifikansi t sebesar 1,995. Karena thitung lebih
besar dari ttabel (2,861>1,995) atau signifikansi t lebih kecil dari 5%
(0,006<0,05), maka secara parsial variabel ROE (X2) berpengaruh
3) Berdasarkan hasil perhitungan, Uji t terhadap variabel NPM (X3) didapatkan
thitung sebesar 1,367 dengan signifikansi t sebesar 1,995. Karena thitung lebih
kecil dari ttabel (1,367<1,995) atau signifikansi t lebih besar dari 5%
(0,176>0,05), maka secara parsial variabel NPM (X3) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel CSR (Y1).
4) Berdasarkan hasil perhitungan, Uji t terhadap variabel ROA (X1) didapatkan
thitung sebesar -0,485 dengan signifikansi t sebesar 1,995. Karena thitung lebih
kecil dari ttabel (-0,485<1,995) atau signifikansi t lebih besar dari 5%
(0,63>0,05), maka secara parsial variabel ROA (X1) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel ISR (Y2).
5) Berdasarkan hasil perhitungan, Uji t terhadap variabel ROA (X2) didapatkan
thitung sebesar 2,027 dengan signifikansi t sebesar 1,995. Karena thitung lebih
besar dari ttabel (2,027>1,995) atau signifikansi t lebih kecil dari 5%
(0,047<0,05), maka secara parsial variabel ROE (X2) berpengaruh
signifikan terhadap variabel ISR (Y2).
6) Berdasarkan hasil perhitungan, Uji t terhadap variabel NPM (X3) didapatkan
thitung sebesar -0,016 dengan signifikansi t sebesar 1,995. Karena thitung lebih
kecil dari ttabel (-0,016<1,995) atau signifikansi t lebih besar dari 5%
(0,987>0,05), maka secara parsial variabel NPM (X3) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel ISR (Y2).
4.1.4.4 Hasil Uji Independent Sample T-Test
Uji Independent Sample T-Test adalah membandingkan rata-rata grup yang
nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan (Ghozali, 2011:64).
Untuk menentukan variabel mana yang paling menentukan (dominan) dalam
memengaruhi nilai variabel terikat dalam suatu model regresi linier, maka
digunakan koefisien beta (beta coefficient).
Peneliti di sini menggunakan nilai standardized coefficients beta dari hasil
uji analisis regresi linier berganda dari masing-masing variabel dependen untuk
dibagi dua kelompok yaitu CSR dan ISR dan dianalisis menggunakan uji
independent sample test. Berdasarkan hasil tabel pengujian independent sample t-test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,99. Maka sesuai hasil yang diterima nilai 0,99 > 0,05 tidak ada perbedaan antara rata-rata pengaruh nilai beta antara
pengungkapan CSR dan pengungkapan ISR.