BAB III METODE PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.7 Uji Hipotesis
( )( )
( )( )
Berdasarkan pengujian Q2 diatas menunjukkan nilai predictive-relevance sebesar 0,436 atau 43,6%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa model tersebut dikatakan layak, karena keragaman data dapat dijelaskan oleh model tersebut sebesar 43,6%. Sedangkan sisa sebesar 54,4% dijelaskan oleh variabel lain yang belum dijelaskan dalam model penelitian dan error. Nilai Q2 sebesar 43,6% maka model regresi yang terbentuk sudah baik, karena mampu menjelaskan 43,6% dari keseluruhan informasi.
4.1.7 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas pada variabel terikat dengan melihat besarnya nilai signifikansi dan nilai t-hitung dibandingkan dengan tabel. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 dan nilai
t-86
hitung> t tabel maka terjadi pengaruh hubungan. Berikut merupakan hasil uji hipotesis
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis
Koefisien Jalur T-Hitung Signifikansi Keterangan
X1 -> Y1 -0,445 -1.824 0,073 Tidak Signifikan
X2 -> Y1 -0,128 -0,525 0,602 Tidak Signifikan
X1 -> Y2 -0.392 -1.406 0.165 Tidak Signifikan
X2 -> Y2 0.143 0.528 0.600 Tidak Signifikan
Y1 -> Y2 -0.494 -3.363 0.001 Signifikan Negatif
X1-> Y1-> Y2 0,221 -1.406 0,000 Signifikan tidak berpengaruh
X2-> Y1-> Y2 0,063 0.528 0,001 Signifikan tidak berpengaruh
Sumber: Data Diolah, 2018
1. Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Return Saham
Hasil pengujian hipotesis pertama yakni hubungan langsung variabel inflasi dan suku bunga dengan return saham menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar -0,392 dan positif 0,143. Koefisien jalur negatif menunjukkan bahwa hubungan antara variabel inflasi terhadap return saham adalah berlawanan arah. Sedangkan suku bunga terhadap return saham adalah searah. Nilai signifikansi inflasi terhadap return saham menunjukkan angka sebesar 0,073 lebih dari 0,05 serta nilai t-statistik sebesar -1,824 lebih kecil dari t-tabel. Dengan hasil tersebut, menunjukkan tidak terdapat pengaruh secara langsung inflasi terhadap return saham. Sedangkan dalam hubungan langsung suku bunga terhadap return saham juga menunjukkan tidak adanya pengaruh langsung,hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai signifikansi 0,600 lebih besar dari p-value 0,05, dan t-hitung kurang dari t-tabel yaitu hanya sebesar 0,528. Hal ini berarti hipotesis 1 ditolak. Sehingga tidak ada pengaruh langsung inflasi dan suku bunga terhadap return saham
2. Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Return Saham Melalui Nilai Tukar.
Hasil pengujian hipotesis kedua yakni hubungan variabel Inflasi dan Suku Bunga terhadap Return Saham melalui Nilai Tukar menunjukkan hubungan yang signifikan dilihat dari masing-masing signifikansi sebesar 0,000 dan 0,001 kurang dari 0,05. Namun dari hasil t-hitung tidak menunjukkan adanya pengaruh hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung yang masing-masing sebesar -1,406 dan 0,528 kurang dari t-tabel 1,99. Maka H2 ditolak, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh Secara tidak langsung inflasi dan suku bunga terhadap return saham. 3. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Return Saham
Hasil pengujian hipotesis ketiga yakni hubungan nilai tukar terhadap return saham menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur hubugan keduanya -0,494 hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif keduanya. Nilai signifikansi sebesar 0,001 kurang dari 0,05 dan t-hitung sebesar -3,363 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nilai tukar terhadap return saham. Maka H3 diterima.
Berikut merupakan hasil analisis hipotesis adalah sebagai berikut: a. Hipotesis I
Ho : Diduga tidak ada pengaruh langsung inflasi (X1) terhadap return saham (Y2)
H1 : Diduga ada pengaruh langsung inflasi (X1) terhadap return saham (Y2) Hasil menunjukkan bahwa tingkat inflasi (X1) tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham (Y2). Hubungan langsung variabel inflasi
88
dengan return saham menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar -0,392. Koefisien jalur negatif menunjukkan bahwa hubungan antara variabel inflasi terhadap return saham adalah berlawanan arah. Nilai signifikansi inflasi terhadap return saham menunjukkan angka sebesar 0,073 lebih dari 0,05 serta nilai t-statistik sebesar -1,824 lebih kecil dari t-tabel 2,00. Dengan hasil tersebut, menunjukkan tidak terdapat pengaruh secara langsung inflasi terhadap return saham. Sedangkan dalam hubungan. Sehingga hipotesis I (H1) ditolak. b. Hipotesis II
Ho : Diduga tidak ada pengaruh langsung suku bunga SBI (X2) terhadap return saham (Y2)
H2 : Diduga ada pengaruh langsung suku bunga SBI (X2) terhadap return saham (Y2)
Hasil menunjukkan bahwa suku bunga (X1) tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham (Y2). Hubungan langsung variabel suku bunga dengan return saham menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar positif 0,143. hubungan langsung suku bunga terhadap return saham juga menunjukkan tidak adanya pengaruh langsung, hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai signifikansi 0,600 lebih besar dari p-value 0,05, dan t-hitung kurang dari t-tabel yaitu hanya sebesar 0,528 < 2,00. Hal ini berarti hipotesis II ditolak.
c. Hipotesis III
Ho : Diduga tidak ada pengaruh inflasi (X1) terhadap return saham (Y2) melalui nilai tukar (Y1)
H3 : Diduga ada pengaruh inflasi (X1) terhadap return saham (Y2) melalui nilai tukar (Y1)
Hasil menunjukkan bahwa inflasi (X1) berpengaruh terhadap nilai tukar (Y1) tetapi tidak signifikan terhadap return saham (Y2) yang menandakan bahwa inflasi tidak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap return saham jika melalui nilai tukar (Y1). Hasil pengujian hipotesis kedua yakni hubungan variabel Inflasi terhadap Return Saham melalui Nilai Tukar menunjukkan hubungan yang signifikan dilihat dari masing-masing signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05. Namun dari hasil t-hitung tidak menunjukkan adanya pengaruh hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar -1,406 kurang dari t-tabel 2,00. Maka H3 ditolak, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara tidak langsung inflasi terhadap return saham.
d. Hipotesis IV
Ho : Diduga tidak ada pengaruh langsung suku bunga SBI (X2) terhadap return saham (Y2) melalui nilai tukar (Y1)
H3 : Diduga ada pengaruh tidak langsung suku bunga SBI (X2) terhadap return saham (Y2) melalui nilai tukar (Y1)
Hasil menunjukkan bahwa suku bunga (X2) berpengaruh terhadap nilai tukar (Y1) tetapi tidak signifikan terhadap return saham (Y2) yang menandakan bahwa suku bunga tidak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap return saham jika melalui nilai tukar (Y1). Hasil pengujian hipotesis IV yakni hubungan variabel Suku Bunga terhadap Return Saham melalui Nilai Tukar menunjukkan hubungan yang signifikan dilihat dari masing-masing signifikansi sebesar 0,001
90
kurang dari 0,05. Namun dari hasil t-hitung tidak menunjukkan adanya pengaruh hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 0.528 kurang dari t-tabel 2,00. Maka H4 ditolak, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara tidak langsung suku bunga terhadap return saham.
e. Hipotesis V
Ho : Diduga tidak ada pengaruh langsung nilai tukar (Y1) terhadap return saham (Y2)
H5 : Diduga ada pengaruh langsung suku bunga nilai tukar (Y1) terhadap return saham (Y2)
Hasil menunjukkan bahwa pengaruh nilai tukar terhadap return saham menunjukkan adanya pengaruh negatif dan signifikan. Hal tersebut dapat dinilai dari nilai koefisien jalur hubungan keduanya -0,494 hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif keduanya. Nilai signifikansi sebesar 0,001 kurang dari 0,05 dan t-hitung sebesar -3,363 > t tabel 2,00 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nilai tukar terhadap return saham. Maka H5 diterima.