• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAYAAN DAN ANALISIS DATA

4. Uji Hipotesis Keempat

Adapun perumusan hipotesis keempat adalah: Ha4 : Ada pengaruh signifikan antara kompetensi guru, Power Point, dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih semester Genap di MTs Nurul Iman Tahun Pelajaran 2014/2015.

Untuk mengetahui hipotesis di atas, maka dilakukan analisa regresi berganda antara variabel kompetensi guru, Power Point, dan disiplin belajar sebagai variabel bebas (independent) terhadap variabel hasil belajar Fiqih sebagai variabel terkait (dependent). Hasil pengujian regresi adalah sebagai berikut: 2,012 3,097 Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho -3,097 069 -2,012

160 Tabel 5.15. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .683a .467 .433 5.23764 1.931 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Olahan SPSS 20.0, 2015

Dari tabel 5.15 di atas menunjukkan nilai Coefficient Colleration

(R) yang berarti kompetensi guru, Power Point, dan disiplin belajar memiliki korelasi dengan hasil belajar Fiqih sebesar 0,683 artinya adalah kompetensi guru, Power Point, dan disiplin belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan (nyata) dengan hasil belajar Fiqih , dengan tingkat hubungan yang kuat (R terletak pada 0,60 sampai dengan 0,799).

Nilai Rsquare model sebesar 0,467, artinya bahwa variabel kompetensi guru, Power Point, dan disiplin belajar dapat menjelaskan variabel hasil belajar Fiqih secara linier sebesar 46,7%. Atau ada 53,3% yang tidak dapat dijelaskan secara linier oleh variabel kompetensi guru,

Power Point, dan disiplin belajar dengan demikian maka kompetensi guru,

Power Point, dan disiplin belajar merupakan variabel yang sangat baik untuk menjelaskan hasil belajar Fiqih .

Tabel 5.16.

Hasil Regresi Berganda Antara Kompetensi Guru, Power Point, Dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Fiqih

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

161

a .

Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Olahan SPSS 20.0, 2015

Adapun persamaan regresi pada tabel 5.16 adalah sebagai berikut: Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Ŷ = 133,462 + 0,954X1 + 0,931X2 + 1,203 X3

Berdasarkan pada tabel 5.16 dapat dijelaskan bahwa dari persamaan tersebut dapat dikemukakan bahwa semua variabel berpengaruh positif, artinya jika terjadi kenaikan variabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, maka akan diikuti oleh variabel kompetensi guru, Power Point, dan disiplin belajar. Dengan koefisien regresi kompetensi guru, Power Point, dan disiplin belajar, maka berpengaruh signifikan.

Tabel 5.17. Anova

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1152.453 3 384.151 14.003 .000a

Residual 1316.778 48 27.433

Total 2469.231 51

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Olahan SPSS 20.0, 2015

B Std. Error Beta

1 (Constant) 133.462 32.448 4.113 .000

X1 .954 .366 .292 2.605 .012

X2 .931 .321 .317 2.895 .006

162

Hasil Uji Anova tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 14,003 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel yang dihitung pada derajad bebas pembilang (df pembilang) sebesar 3 dan derajad bebas penyebut (df penyebut) sebesar 48 pada sebesar 0,05 yang nilainya adalah 2,80, tampak sangat jelas bahwa nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (14,003 > 2,80), sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan adalah baik dan hasil belajar Fiqih dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh kompetensi guru, Power Point, dan disiplin belajar, dengan demikian hipotesis keempat terbukti bahwa ada pengaruh signifikan (nyata) antara kompetensi guru, Power Point, dan disiplin belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar Fiqih Semester Genap Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015 MTs Nurul Iman, dengan menerima Ha4 dan menolak Ho4.

Gambar 5.13. Kurva Uji F Y

Sumber: Data Diolah, 2015

F = 0,05; 48 (3) =2,80 Ho diterima

Ho ditolak

163 K. Interprestasi Hasil Penelitian

Hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ada pengaruh signifikan kompetensi guru terhadap hasil belajar Fiqih hal ini ditunjukkan dengan nilai konstanta 133,462 dan koefisien regresi (b1) = 0,954, nilai tersebut menunjukkan positif dan juga diperoleh nilai thitung lebih besar dari ttabel (2605 > 2,012) atau dengan nilai signifikansi 0,012 lebih kecil dari 0,05.

Nilai ry1 = 0,487** yang positif menunjukkan arah hubungan kedua variabel positif, yang berarti semakin tinggi kompetensi guru maka akan semakin tinggi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Nurul Iman, dan sebaliknya semakin rendah motivasi maka akan rendah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Nurul Iman. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

Sumbangan efektif yang diberikan variabel kompetensi guru sebesar KP = ry12

x 100% = 0,2372 terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih . Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsistensi variabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih sebesar 23,72% dapat diprediksi oleh variabel kompetensi guru, sedangkan 76,28% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini, yaitu motivasi belajar, kemandirian belajar, penggunaan media Power Point, disiplin belajar, minat belajar, sikap dan kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan lingkungan keluarga.

164

Tugas guru pada dasarnya ada dua macam yaitu mendidik dan mengajar. Mendidik dalam arti menanamkan nilai-nilai pada diri anak didik seperti budi pekerti, nilai keimanan, dan ketaqwaan (imtaq) kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai sopan santun, dan sebagainya, yang semua itu ditanamkan oleh guru dengan cara mengintegrasikan materi-materi tersebut melalui mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan dalam tugas mengajar, guru diharapkan mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi penguasaan ilmu pengetahuan oleh anak didik sesuai dengan bidang mata pelajarannya. Keberhasilan tugas guru dalam jangka pendek dapat dilihat pada setiap akhir periode pembelajaran melalui tes formatif, tes sumatif maupun ujian nasional di setiap jenjang pendidikan. 14

Seorang guru, tidak sekedar dituntut kecakapannya menstransfer ilmu pengetahuan dan memperhatikan aspek sosialisasi moral anak didik saja, namun lebih dari itu guru juga dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya agar guru mampu mencerdaskan anak didik dengan informasi terkini dalam memenuhi kebutuhan zaman untuk menghadapi era globalisasi. Harapan guru yang ideal bila dilihat di lapangan sangat sulit ditemukan. Banyak guru yang menemui kendala dalam menyajikan proses pembelajaran, misalnya saja kemampuan mengelola pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, mengembangkan standar isi dan standar kompetensi lulusan ke dalam proses pembelajaran, penerapan

14

165

pendekatan, penggunaan metode,dan menggunakan Media Pembelajaran yang berhubungan dengan kompetensi guru. Apalagi jika dikaitkan dengan faktor di luar guru, misalnya input (siswa), sarana dan prasarana sekolah, dan hal lainnya sehingga dapat menimbulkan hasil pembelajaran yang optimal atau mencapai SKL (Standar Kompetensi Lulusan).

Dari hasil penelitian diperoleh data empirik tingkat kompetensi guru kategori cukup tinggi sebanyak 36,54% dan tinggi sebanyak 63,45%, mean empirik variabel ini berada pada kategori cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menilai bahwa guru memiliki kompetensi tinggi terhadap hasil belajar PAI, artinya dapat berpotensi tinggi dalam menggerakkan, mendorong dirinya untuk berperilaku mengerahkan segala kemampuannya dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih .

Ada pengaruh signifikan media Power Point terhadap hasil belajar Fiqih hal ini ditunjukkan dengan nilai konstanta 133,462 dan koefisien regresi (b2) = 0,931, nilai tersebut menunjukkan positif dan juga diperoleh nilai thitung

lebih besar dari ttabel (2,895 > 2,012) atau dengan nilai signifikansi 0,006 lebih kecil dari 0,05.

Nilai ry2 = 0,447** yang positif menunjukkan arah hubungan kedua variabel positif, yang berarti semakin tinggi Media Pembelajaran Power Point

maka akan semakin tinggi hasil belajar Fiqih di MTs Nurul Iman, dan sebaliknya semakin rendah Media Pembelajaran Power Point maka akan rendah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Nurul Iman. Hasil

166

penelitian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

Sumbangan efektif yang diberikan variabel Power Point sebesar KP = ry12

x 100% = 0,1989 terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih . Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsistensi variabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih sebesar 19,98% dapat diprediksi oleh variabel

Power Point, sedangkan 80,02% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini, yaitu motivasi belajar, kemandirian belajar, kompetensi guru, disiplin belajar, minat belajar, sikap dan kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan lingkungan keluarga.

Power Point dapat menggerakkan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu yang belajar untuk menggerakkan potensi dirinya mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya. Dengan demikian belajar mandiri lebih mengarah pada pembentukan kemandirian dalam cara-cara belajar.15

Dari hasil penelitian diperoleh data empirik penilaian terhadap metode pembelajar Power Point dengan kategori cukup tinggi sebanyak 26,92% dan kategori kurang sebanyak 73,08%, mean empirik variabel ini berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa media aplikasi microsoft Power Point dapat memberikan pengaruh ke arah yang lebih baik terjadap atensi

15Dwi Retno Astuti (2005). Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Kemandirian Siswa Dalam Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2005/2006, (Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2005), 114

167

belajar siswa yang diasumsikan dengan meningkatkan prestasi belajar pada siswa yang bersangkutan.

Dari pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa Media Pembelajaran media aplikasi microsoft Power Point akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan konvensional di mana pembelajaran berpusat pada pengajar hanya akan membuat siswa semakin bosan. Sementara itu, Media Pembelajaran dengan microsoft Power Point yang menawarkan keberagaman dalam pembelajaran. Media aplikasi microsoft Power Point

dapat menampilkan gambar, teks, dan suara dalam satu paket dan guru hanya berperan sebagai fasilitator

Ada pengaruh signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar Fiqih hal ini ditunjukkan dengan nilai konstanta 133,462 dan koefisien regresi (b3) = 1,203, nilai tersebut menunjukkan positif dan juga diperoleh nilai thitung lebih besar dari ttabel (3.097> 2,012) atau dengan nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari 0,05.

Nilai ry3 = 0,543** yang positif menunjukkan arah hubungan kedua variabel positif, yang berarti semakin tinggi disiplin belajar siswa maka akan semakin tinggi hasil belajar Fiqih di MTs Nurul Iman, dan sebaliknya semakin rendah disiplin belajar maka akan rendah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Nurul Iman. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

Sumbangan efektif yang diberikan variabel disiplin belajar sebesar KP = ry12

168

.Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsistensi variabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih sebesar 29,48% dapat diprediksi oleh variabel disiplin belajar, sedangkan 70,52% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini, yaitu motivasi belajar, kemandirian belajar, kompetensi guru, fasilitas belajar, minat belajar, sikap dan kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan lingkungan keluarga.

Didalam pengelolaan pengajaran, disiplin merupakan suatu masalah penting. Tanpa adanya kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya pengajaran tidak mungkin mencapai target yang maksimal.

Seorang siswa perlu memiliki sikap disiplin dengan melakukan latihan yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri. Sikap disiplin yang timbul dari kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama dibandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain.

Disiplin dapat tumbuh dan dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan yang harus dimulai sejak dalam lingkungan keluarga, mulai pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang sehingga menjadi disiplin yang semakin kuat. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya, tanpa disiplin yang baik suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran secara positif displin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran, disiplin merupakan jalan bagi

169

siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja karena kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan kesuksesan seseorang.16

Dari hasil penelitian diperoleh data empirik penilaian terhadap disiplin belajar siswa dengan kategori cukup tinggi sebanyak 19,23% dan kategori tinggi sebanyak 80,76%, mean empirik variabel ini berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin belajar siswa dapat memberikan pengaruh ke arah yang lebih baik terjadap atensi belajar siswa yang diasumsikan dengan meningkatkan prestasi belajar pada siswa yang bersangkutan.

Ada pengaruh signifikan antara kompetensi guru, kemandirian belajar, dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar Fiqih . Hal ini ditunjukkan dengan Fhitung lebih besar dari Ftabel (14,003 > 2,80), dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Berdasarkan analisa data yang telah dihitung melalui uji Korelasi Ganda diperoleh bahwa kompetensi guru, media Power Point, dan disiplin belajar memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa, kekuatan hubungan tersebut dalam kategori kuat. Hal ini disebabkan hasrat, disiplin, dan keinginan berhasil serta dorongan belajar cukup tinggi dari diri siswa sendiri untuk mengikuti pelajaran Pendidikan Agam Islam.

Variabel yang berpengaruh dominan terhadap hasil belajar Fiqih adalah variabel disiplin belajar (X3). Hal ini karena nilai koefisien regresi (b3)

170

= 1,203 dan thitung sebesar 3,097 lebih besar bila dibandingkan dengan variabel kompetensi guru (X1) dengan nilai koefisien regresi (b1) = 0,954 ; thitung sebesar 2,605 dan variabel Power Point (X2) dengan nilai koefisien regresi (b2) = 0,931 ; thitung sebesar 2,895.

171

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ada pengaruh signifikan antara kompetensi guru terhadap hasil belajar Fiqih Semester Genap Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2011/2012 MTs Nurul Iman. Hal ini diperoleh hasil analisis Ŷ = 133,462 + 0,954 X1 dan

thitung > ttabel (2605 > 2,012) atau dengan nilai signifikansi 0,012 lebih kecil

dari 0,05 (0,012 < 0,05).

2. Ada pengaruh signifikan antara Power Point terhadap hasil belajar Fiqih Semester Genap Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2011/2012 MTs Nurul Iman. Hal ini diperoleh hasil analisis Ŷ = 133,462 + 0,931 X2 dan thitung >

ttabel (2,895 > 2,012) atau dengan nilai signifikansi 0,006 lebih kecil dari

0,05 (0,006 < 0,05).

3. Ada pengaruh signifikan antara disiplin belajar terhadap hasil belajar Fiqih Semester Genap Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2011/2012 MTs Nurul Iman. Hal ini diperoleh hasil analisis Ŷ = 133,462 + 1,203 X3 dan thitung >

ttabel (3.097 > 2,012) atau dengan nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari

0,05 (0,003 < 0,05).

4. Ada pengaruh signifikan antara kompetensi guru, Media Pembelajaran Power Point, dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar Fiqih Semester Genap Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2011/2012 MTs Nurul Iman. Hal ini diperoleh hasil analisis Ŷ = 133,462

172

+ 0,954 X1 + 0,931 X2 + 1,203 X3 dan Fhitung > Ftabel (14,003 > 2,80) atau dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

B. Saran

1. Untuk pihak sekolah, diharapkan menambah sarana dan prasarana agar para siswa bisa melakukan proses belajar mengajar dengan lebih baik dan prestasi siswa bisa lebih baik lagi.

2. Bagi guru

a. Hendaknya dalam mengajar memperhatikan setiap sikap dan tanggapan siswa terhadap pelajaran yang di ajarkan sehingga pembelajaran akan berjalan dengan optimal, dengan begitu guru sekaligus mampu membina kedisiplinan siswa didalam belajarnya. b. Sebelum memilih model pembelajaran yang akan digunakan dalam

proses belajar mengajar nantinya, para pengajar hendaknya memperhitungkan perbedaan individual didalam kelas. Seperti tingkat penguasaan awal materi sehingga model apapun yang dipakai akan efektif ketika sudah ada klasifikasi individu di kelas.

c. Peranan guru dalam proses belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat diperlukan, ini dikarenakan masih ada siswa yang berkemampuan biasa masih kesulitan dalam memahami proses kelompok belajar yang diberikan pengajar.

3. Hendaknya Kepala Sekolah dan Dewan Guru MTs Nurul Iman, selalu mendukung terhadap kegiatan-kegiatan siswa yang positif. Karena dengan adanya dukungan dari semua pihak, siswa akan termotivasi untuk belajar dan selalu melaksanakan hal-hal yang positif.

Dokumen terkait