• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Penyajian Data Hasil Penelitian

3. Uji Hipotesis

a. Uji T-Test

Setelah terpenuhinya semua syarat uji hipotesis di atas, maka uji t-test ini dapat dilakukan. Uji t-test ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama. Pada uji t-test ini

menggunakan nilai hasil post test siswa. Pada uji t-test ini dilakukan dengan perhitungan manual dan dan perhitungan SPSS 16.0.

Uji dengan menggunakan SPSS dijelaskan dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis

 H0 = Tidak terdapat capaian hasil belajar yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) pada siswa kelas VII SMPN I Bendungan.

 H1 = Terdapat capaian hasil belajar yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) pada siswa kelas VII SMPN I Bendungan. 2. Menentukan taraf signifikansi

 Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka H1 di tolak.

 Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka H1 diterima.

Tabel 4.5 Data Output T-Test

4. Penarikan kesimpulan

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa signifikansi pada tabel adalah 0,000. Berdasarkan kriteria menunjukkan bahwa 0,000 < 0,05. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa H1 diterima dan tolak H0. Adapun hasil manual dapat dilihat pada Lampiran 15. b. Uji T-Test

Uji t-test dengan mengambil nilai dari N-gain ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua. Adapun cara t-test ini adalah yang pertama menormalkan nilai dari pre test dan post test yang terlihat pada Lampiran 17. Setelah data pre test dan post test tersebut dinormalkan dengan N-Gain lalu dihitung dengan rumus T-Test. Adapun langkah – langkah menggunakan uji T-Test ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Hipotesis

 H0 = Tidak terdapat Peningkatan hasil belajar yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran

Creative Problem Solving (CPS) pada siswa kelas VII SMPN I Bendungan.

 H1 = Terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) pada siswa kelas VII SMPN I Bendungan.

2. Menentukan taraf signifikansi

 Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka H1 di tolak.

 Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka H1 diterima.

3. Analisis data SPSS

Tabel 4.6 Data Output T-Test

4. Penarikan kesimpulan

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa signifikansi pada tabel adalah 0,004. Berdasarkan kriteria menunjukkan bahwa 0,004 < 0,05. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa H1 diterima dan tolak H0.

D. Pembahasan

Sebelum menentukan kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian peneliti mengambil data ulangan harian dari semua kelas VII. Dan lalu berdasarkan dari cara pengambilan sampel penelitian maka kelas yang terpilih adalah kelas VII-A sebagai kelas kontrol dengan tidak memberi perlakuan dan kelas VII-C sebagai kelas Eksperimen dengan memberi perlakuan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving

(CPS).

Adapun langkah – langkah dalam model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah sebagai berikut :

1. Klarifikasi masalah

Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan.

2. Pengungkapan pendapat

Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam strategi penyelesaian masalah.

3. Evaluasi dan Pemilihan

Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah.

4. Implementasi

Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai menemukan penyelesaian dari masalah tersebut.

Sebelumnya dua kelas tersebut di beri soal pre test. Setelah pre test materi dengan memberi perlakuan yang berbeda. Setelah itu kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan diberi post test untuk mengukur adakah capaian dan peningkatan hasil belajar yang signifikan terhadap hasil belajar yang telah mereka dapatkan.

Sebelum melakukan uji hipotesis peneliti melakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu dengan menggunakan uji homogenitas dan uji normalitas yang diambil dari nilai ulangan harian sebelum penelitian. Setelah uji prasyarat tersebut terpenuhi peneliti melakukan uji hipotesis yaitu uji t-test.

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, terlihat hasil analisis data dalam tabel yang telah diringkas untuk menjelaskan Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas VII

SMPN I Bendungan”. Tabel tersebut dinamakan tabel rekapitulasi hasil penelitian yang disajikan berikut ini :

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Penelitian No. Hipotesis Penelitian Hasil Penelitian Kriteria

Penelitian Interpretasi Kesimpulan

1. Terdapat capaian hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas VII

SMPN I Bendungan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Sig = 0,000 Thitung < Sig 0,05 Hipotesis diterima (H1 diterima) Terdapat capaian hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas VII

SMPN I Bendungan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) 2. Terdapat Peningkatan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas VII

SMPN I Bendungan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Sig = 0,004 Thitung < Sig 0,05 Hipotesis diterima (H1 diterima) Terdapat capaian hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas VII

SMPN I Bendungan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

Berdasarkan rekapitulasi hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran creative Problem Solving (CPS) memberikan

pengaruh yang positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN I Bendungan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tentunya diperlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif. Inovatif dalam proses pembelajaran sangat diperlukan guna meningkatkan prestasi kearah yang maksimal dan menghasilkan siswa – siwa yang inovatif. Inovatif ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan, strategi pembelajaran,dan metode pembelajaran maupun model pembelajaran.55

Agus Suprijono juga mengatakan dengan adanya upaya dalam penyelesaian masalah peserta didik didorong oleh belajar aktif. Peserta didik dimotivasi untuk menyelesaikan pekerjaannya sampai mereka menemukan jawaban atas problem yang dihadapi mereka. Peserta didik berusaha belajar mandiri dalam memecahkan problem dan mengembangkan kemampuan menganalisis dan mengolah informasi.56

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis pengaruh positif model pembelajaran creative problem solving (CPS) terhadap hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas VII SMPN I Bendungan didapatkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat capaian dan peningkatan hasil belajar matematika materi bangun datar yang signifikan pada siswa kelas VII SMPN I Bendungan.

55

Hamzah B.Uno dan Nurdin Muhamad, Belajar Dengan Pendekatan Pailkem. (Jakarta:Bumi Aksara, 2012) hal. 311

56

2. Penggunaan model pembelajaran creative problem solving (CPS) dalam kegiatan belajar mengajar membuat hasil belajar matematika lebih baik dari pembelajaran konvensional.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan, serta hasil penelitian yang didasarkan pada analisis data dan pengujian hipotesis, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Pada pengujian hipotesis menggunakan independent samples t-test, data hasil post test diperoleh nilai thitung 4,320 > ttabel (2.021) dengan probabilitas (sig) = 0.000 < 0.05. Pada perhitungan menunjukkan bahwa hasil dari post test diperoleh thitung 4,316 > ttabel (2.021). Jadi dapat disimpulkan bahwa ada capaian hasil belajar yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving

(CPS) pada siswa kelas VII SMPN I Bendungan pada materi bangun datar.

2. Pada pengujian hipotesis menggunakan independent samples t-test

data hasil pre test dan post test yang dinormalkan diperoleh nilai probabilitas (sig) = 0.004 < 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada Peningkatan hasil belajar yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) pada siswa kelas VII

B. Saran

Demi kemajuan dan keberhasilan pelaksanaaan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, maka peneliti memberi saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar yang akhirnya dapat menaikkan mutu sekolah.

2. Bagi guru

Guru Matematika kelas VII SMPN I Bendungan kabupaten Trenggalek perlu mempertimbangkan untuk menjadikan pembelajaran

creative problem solving (CPS) diterapkan untuk mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar serta perolehan hasil belajar bidang studi Matematika bagi para siswa.

3. Bagi siswa

Pembelajaran creative problem solving (CPS) ini perlu diterapkan agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri, tidak bergantung kepada guru, juga melatih siswa dalam memecahkan masalah Matematika, memahami, mengerti materi pokok bahasan dengan berfikir, kreatif, dan meningkatkan hasik belajar.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai acuan ketika nanti menjadi pengajar. Peneliti dapat menerapkan pembelajaran creative problem solving (CPS) sebagai model pembelajaran.

5. Bagi Peneliti yang akan datang

Kepada peneliti yang akan datang diharapkan agar dapat mengembangkan pengetahuan penelitian yang berkaitan dengan peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik mudah memahami dan mengerti materi pelajaran dengan baik. Serta bagi peneliti lain hendaknya dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lebih lanjut.

Dokumen terkait