• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

3.6.2 Uji Hipotesis

3.6.2.1 Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2011:237).

Langkah-langkah analisis linear sederhana sebagai berikut:

1. Mencari Persamaan Garis Regresi dengan Satu Prediktor Y = a + bX

Keterangan:

Y = Subjek dalam variabel dependen.

a = Konstanta.

47 b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu 2. Mencari Koefisien Determinasi Sederhana (r2)

Koefisien determinasi sederhana dilakukan dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi antara variabel Debt to Equity Ratio dengan harga saham.

3. Menguji Signifikansi dengan Uji t

Uji.t.dilakukan untuk menguji signifikansi dari setiap variabel independen akan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah:

1) Menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1)

a. H0 : β1=0, diduga variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. H1 : β1≠, diduga variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Menetapkan kriteria pengujian yaitu:

a. Tolak H0 jika angka signifikan < α = 5%.

b. Terima H0 jika angka signifikan > α = 5%.

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

 Apabila β1=0 atau Sig > α = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak, ini berarti bahwa Debt to Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

 Apabila Sig < α = 5% maka H1 diterima dan H0 ditolak, ini berarti bahwa Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menyajikan dan membahas hasil pengolahan data yang berkaitan dengan pengaruh variabel independen yaitu Debt to Equity Ratio terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website resmi www.idx.co.id. Selain itu, secara berurutan pada bab ini akan dibahas gambaran umum hasil penelitan yang meliputi analisis deskriptif, pengukuran variabel, analisis regresi, dan pengujian variabel secara parsial (uji t), sehingga pada akhirnya diperoleh hasil yang merupakan tujuan dari penelitian ini. Secara berurutan pada bab ini akan dibahas pula gambaran umum hasil penelitian yang meliputi:

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan deskripsi tentang data dari variabel Debt to Equity Ratio dan variabel harga saham. Data tersebut meliputi jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi. Setiap variabel penelitian yang disajikan dalam bentuk deskripsi data diperoleh dari data yang telah diolah dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) version 23 for Windows.

Debt to Equity Ratio merupakan hasil bagi dari total utang dengan total ekuitas (equity). Hasil perhitungan analisis statistik deskriptif atas variabel Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dapat disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel III

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Variabel DER Harga

Saham

Minimum 0,75 345

Maximum 1,89 2190

Mean 1,1756 1227,06

Standar Deviasi 0,28144 480,815 Sumber: Data diolah

Tabel III diatas menunjukan variabel Debt to Equity Ratio dan harga saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. dimana Debt to Equity Ratio pada perusahaan ini memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,28144, memiliki nilai Debt to Equity Ratio tertinggi sebesar 1,89 dan nilai Debt to Equity Ratio terendah sebesar 0,75, serta memiliki nilai rata-rata Debt to Equity Ratio sebesar 1,1756.

Nilai standar deviasi harga saham sebesar 480,815, nilai harga saham tertinggi sebesar Rp. 2.190 dan nilai harga saham terendah sebesar Rp. 345, serta memiliki nilai rata-rata harga saham sebesar 1227,06.

51 4.1.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pada penelitian ini, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S. Berikut ini adalah hasil rangkuman pengujian normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov:

Tabel IV Hasil Uji Normalitas

Unstandardized

Residual Kesimpulan Kolmogorov-Smirnov Z 0,156

Berdistribusi Normal Asymp. Sig. (2-tailed) 0,079

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil uji normalitas dapat diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,156 dengan nilai signifikansi sebesar 0,079. Nilai sig = 0,079 > α = 0,05 berarti data berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik melalui uji Runs Test. Berikut ini adalah hasil dari uji autokorelasi:

Tabel V

Hasil Uji Autokorelasi Unstandardized

Residual Kesimpulan

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,072 Tidak terjadi Autokorelasi Sumber: Data diolah

Berdasarkan output SPSS diatas, diketahui nilai Asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0,072.>.0,05 berarti tidak terdapat gejala atau masalah autokorelasi.

4.1.3 Hasil Uji Hipotesis

4.1.3.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Pada penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana. Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah H0.:.p.=.0, artinya suatu variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.-H1.:.p.≠.0,_artinya suatu variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan ketentuan jika thitung

> ttabel H1 diterima dan H0 ditolak. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1

ditolak. Atau, H1 diterima dan H0 ditolak jika angka signifikan <α.=.5%. Jika angka signifikan >α.=.5% maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017. Hasil analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel berikut ini:

53

Tabel VI

Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Variabel Nilai r Nilai t

Sig Konstanta Koefisien rhitung r2 thitung ttabel

DER – Harga

Saham 0,527 0,278 -3,400 2,042 0,002 0,058 -0,023

Sumber: Data diolah

1. Persamaan Garis Regresi dengan Satu Prediktor

Berdasarkan nilai konstanta dan nilai koefisien regresi pada tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

Harga Saham = 0,058 – 0,023 DER

Persamaan tersebut dapat diketahui nilai koefisien regresi Debt to Equity Ratio dalam persamaan tersebut menunjukan angka sebesar -0,023.

Menjelaskan bahwa setiap peningkatan Debt to Equity Ratio sebesar 1 poin, maka akan menurunkan nilai Harga Saham sebesar 0,023 poin. Nilai konstanta 0,058 yang berarti jika variabel Debt to Equity Ratio dianggap konstan, maka nilai dari Harga Saham adalah 0,058. Oleh karena koefisien bernilai negatif, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham menunjukan arah negatif.

2. Koefisien Determinasi r2

Berdasarkan tabel VI, dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,278. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa sebesar 27,8% variabel Harga Saham dapat dijelaskan oleh variasi Debt to Equity Ratio, sedangkan

sisanya 72,2% (100%.−.27,8%) dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam model ini.

3. Uji Signifikansi Regresi Sederhana dengan Uji t

Uji signifikansi regresi sederhana dengan uji t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel Debt to Equity Ratio terhadap harga saham. Uji signifikansi ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel yang telah ditentukan atau dapat juga dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi dengan nilai pada tingkat signifikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05. Berdasarkan tabel VI, dapat dilihat nilai thitung sebesar -3,400 jika dibandingkan dengan nilai ttabel untuk df = 30 pada tingkat signifikansi 0,05 sebesar 2,042, maka nilai thitung

lebih kecil dari ttabel (-3,400.<.2,042). Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,002 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai pada tingkat signifikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar α = 0,05 (0,002 < 0,05).

Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis (Ha) yang berbunyi Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017.

55 4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Debt toEquity Ratio terhadap Harga Saham

Berikut akan disajikan tabel rekapitulasi perkembangan Debt to Equity Ratio dan Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017.

Tabel VII

Rekapitulasi perkembangan Debt to Equity Ratio (DER) dan Harga Saham

Variabel 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

DER (%) 172 105 75 113 105 128 117 156

Harga Saham 780 860 1300 875 2.095 1.210 1.945 476 Sumber: Lampiran I, hlm. vii.

Berdasarkan Tabel VII diatas dapat diketahui bahwa Debt to Equity Ratio pada tahun 2010 sebesar 172%, harga saham sebesar Rp..780. Pada tahun 2011 Debt to Equity Ratio menurun menjadi 105% atau turun sebesar 67% dari tahun 2010, harga saham naik menjadi Rp..860 atau naik sebesar Rp..80 dari tahun 2010. Pada tahun 2012 Debt to Equity Ratio turun menjadi 75% atau turun sebesar 30% dari tahun 2011, harga saham meningkat menjadi Rp. 1.300 atau naik Rp.440 dari tahun 2011. Pada tahun 2013 Debt to Equity Ratio meningkat menjadi 113%

atau naik sebesar 38% dari tahun 2012 dan harga saham turun menjadi Rp..875 atau turun Rp..425 dari tahun 2012. Pada tahun 2014 Debt to Equity Ratio menurun menjadi 105% atau turun sebesar 8% dari tahun 2013, harga saham naik menjadi Rp..2.095 atau naik sebesar Rp..1.220 dari tahun 2013. Pada tahun 2015

Debt to Equity Ratio meningkat menjadi 128% atau naik sebesar 23% dari tahun 2014, harga saham turun menjadi Rp. 1.210 atau turun sebesar Rp. 885 dari tahun 2014. Pada tahun 2016 Debt to Equity Ratio turun menjadi 117% atau turun sebesar 11% dari tahun 2015, harga saham meningkat menjadi Rp. 1.945 atau naik Rp.735 dari tahun 2016. Pada tahun 2017 Debt to Equity Ratio meningkat menjadi 156% atau naik sebesar 39% dari tahun 2016 dan harga saham turun menjadi Rp. 476 atau turun Rp. 1.200 dari tahun 2016 dan lebih rendah dari tahun 2010.

Umumnya perusahaan bukan perbankan atau pembiayan yang sehat secara keuangan ditunjukan dengan rasio Debt to Equity Ratio dibawah angka satu atau 100%, semakin rendah rasio Debt to Equity Ratio maka semakin bagus (www.Investing.com). Dapat dilihat pada Tabel VII. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. pada tahun 2010-2017 memiliki rasio Debt to Equity Ratio lebih dari satu atau 100%, hanya pada tahun 2012 saja perusahaan ini memiliki rasio Debt to Equity Ratio kurang dari satu yaitu dengan nilai Debt to Equity Ratio sebesar 75%. Rasio Debt to Equity Ratio lebih dari satu menunjukan TPSF pada tahun 2010-2017 memiliki risiko keuangan yang cenderung tinggi, dimana jumlah hutang yang dimiliki lebih besar dibandingkan dengan ekuitas yang dimiliki.

Rasio Debt to Equity Ratio lebih dari satu juga dapat menyebabkan terganggunya kualitas kinerja perusahaan, yang akan menyebabkan kinerja perusahaan akan mengalami penurunan, yang kemudian akan menimbulkan efek negatif pada pertumbuhan harga saham. Oleh karena itu, beberapa investor cenderung

57 menghindari perusahaan yang bukan bergerak dalam bidang keuangan seperti Bank, atau perusahaan investasi dengan rasio Debt to Equity Ratio lebih dari satu.

Berdasarkan teori yang dikemukakan (Sudana, 2011:10) bahwa penggunaan hutang yang semakin besar dibandingkan dengan modal sendiri akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan. Debt to Equity Ratio yang tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar, sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Jika suatu perusahaan menanggung beban hutang yang tinggi, yaitu melebihi modal sendiri yang dimiliki, maka harga saham perusahaan akan menurun.

Melalui kondisi diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan Debt to Equity Ratio dan harga saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017 berubah-ubah atau tidak selalu meningkat dan menurun.

Variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi adalah sebesar -0,023 dan thitung

sebesar -3,400 yang lebih kecil dari ttabel pada tingkat signifikansi 5% yaitu sebesar 2,042 (-3,400.<.2,042). Selain itu, nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,002 juga menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai yang telah ditentukan pada tingkat 5% yaitu 0,05 (0,002 < 0,05).

Nilai koefisien determinasi (r2) yang diperoleh adalah sebesar 0,278. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa sebesar 27,8% variabel Harga Saham dapat dijelaskan oleh variasi Debt to Equity Ratio sedangkan sisanya 72,2%

(100%i−i27,8%) dijelaskan oleh faktor lain. Nilai konstanta 0,058 yang berarti jika variabel Debt to Equity Ratio dianggap konstan, maka nilai dari Harga Saham adalah 0,058.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Novita Putri Anindita (2017) dan Rheza Dewangga Nugraha (2016), Astrid Amanda (2013), Arum (2015) dan Fandi (2017) yang juga menyatakan hasil yang sama dengan penelitian ini, bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Tetapi, berbeda dengan hasil penelitian Muksal (2017) dan Deppy (2018) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio dapat mempengaruhi Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Liembono, 2013:177) “Semakin tinggi rasio Debt to Equity Ratio, maka semakin rendah harga sahamnya. Perusahaan dengan Debt to Equity Ratio yang tinggi menggambarkan perusahaan tersebut memiliki utang yang tinggi sehingga investor memilih untuk tidak membeli saham tersebut. Begitupun sebaliknya, jika Debt to Equity Ratio menurun, maka membuat investor tertarik untuk melakukan investasi.”

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat perkembangan yang berubah-ubah terhadap Debt to Equity Ratio dan Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017.

Diketahui bahwa pada tahun 2011 Debt to Equity Ratio menurun dan harga saham naik dari tahun 2010. Tahun 2012 harga saham naik dari tahun 2011 dan Debt to Equity Ratio menurun dari tahun 2011. Tahun 2013 terjadi perubahan, Debt to Equity Ratio meningkat dan harga saham turun tetapi masih diatas tahun 2010, 2011, dan 2017. Tahun 2014 Debt to Equity Ratio menurun dan harga saham naik cukup drastis bahkan lebih tinggi dari tahun 2010 s/d 2017. Tahun 2015 Debt to Equity Ratio meningkat dan harga saham turun dari tahun 2014. Tahun 2016 harga saham naik dari tahun 2015 dan Debt to Equity Ratio menurun namun masih diatas tahun 2014. Tahun 2017 terjadi perubahan kembali, Debt to Equity Ratio meningkat dan harga saham turun cukup drastis bahkan lebih rendah dari tahun 2010 s/d 2016.

2. Terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017.

Berdasarkan dengan uji t dapat diketahui bahwa variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dibuktikan dari nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari α = 0,05 dengan nilai koefisien regresi yang bernilai negatif. Maka, dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. periode 2010-2017.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Selain memahami rasio Debt to Equity Ratio, sebaiknya investor juga lebih memahami semua informasi dengan memperhatikan rasio-rasio lain yang berhubungan dengan Harga Saham, yang nantinya akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

2. Bagi Perusahaan

Debt to Equity Ratio yang tinggi disebabkan total hutang yang lebih besar dari total ekuiatas yang dimiliki, oleh karena itu perusahaan harus mempertimbangkan kebijakan perusahaan dalam berhutang, karena semakin tinggi hutang perusahaan maka semakin rendah minat investor untuk investasi, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi dalam pembentukan harga saham pada perusahaan. Selain rasio Debt to Equity Ratio perusahaan

61 sebaiknya menganalisis lebih lanjut rasio keuangan lain yang dapat mempengaruhi pembentukan harga saham pada perusahaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hal yang menyebabkan hasil penelitian tidak signifikan atau hipotesis yang diajukan tidak terdukung, antara lain: data yang dikumpulkan memang tidak berhasil untuk membuktikan hipotesis, kesalahan pengambilan sampel, kesalahan input data (coding), kesalahan teknik analisis, kesalahan dalam menerima atau menolak hipotesis, dll.

Maka dari itu, bagi peneliti selanjutnya yang berminat terhadap permasalahan ini sangat disarankan sebaiknya melakukan penelitian pada sektor yang berbeda, memperbanyak sampel, dan menambah variabel independen (bebas) yang belum dimasukkan dalam penelitian ini, agar hasil penelitian memiliki cakupan yang lebih luas dan untuk memastikan kemungkinan masih terdapat variabel independen (bebas) lainnya yang berpengaruh terhadap Harga Saham selain Debt to Equity Ratio.

62

DAFTAR PUSTAKA

Amanda & Astrid. 2013. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham.

(Universitas Brawijaya: Jawa Timur).

Bambang. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.

britama.com. Sejarah dan Profil Singkat AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food

(Universitas Muhammadiyah Surakarta: Jawa Tengah).

Dr.H.Mundir,M.Pd. 2013. Metode Penelitian Kuantatif dan Kualitatif. STAIN Jember: Jember Press.

Ema. 2013. Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER terhadap harga Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Universitas Negeri Semarang: Jawa Tengah).

Farida. 2010. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Price Earning Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(Universitas Diponogoro: Jawa Tengah).

Gani. 2013. Pengaruh Debt To Equity Ratio dan Earning Per Share terhadap Harga Saham. (Unila: Lampung).

Liputan6.com. Frekuensi Transaksi Harian Saham Tembus Rekor. Melalui https://www.liputan6.com/bisnis/read/2851008/frekuensi-transaksi-harian-saham-tembus-rekor>[30/12/18]

Liputan6.com. Jokowi: Masuk Negara G20, Bukti RI Negara Besar. Melalui https://www.liputan6.com/bisnis/read/3279859/jokowi-masuk-g20-bukti-ri-negara-besar>[30/12/18]

63 Liputan6.com. Investor Asing Jual Saham, IHSG Naik 11 poin. Melalui

https://www.liputan6.com/bisnis/read/2442460/investor-asing-jual-saham-ihsg-naik-11-poin>[3/1/19]

Mira Munira . 2018. Pengaruh Return on Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham. (Universitas Pancasila: Jakarta Selatan).

RH Liembono. 2013. Analisis Fundamental. Surabaya: Brilliant, Menuju Insan Cemerlang.

Republika.co.id..OJK: Pasar Modal Indonesia Berkembang Sangat Pesat.

Melalui:https://republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/17/08/13/oulv

h0382-ojk-pasar-modal-indonesia-berkembang-sangat-pesat>[30/12/18]

Rheza Dewangga Nugraha. 2016. Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity dan Total Asset Turnover Terhadap Harga Saham. (Universitas Diponogoro: Jawa Tengah).

Sinaukomunikasi.wordpress.com. Merumuskan Hipotesis. Melalui:

https://sinaukomunikasi.wordpress.com/2011/10/16/merumuskan-hipotesis>[20/2/19]

Seputarforex.com. Perhatikan Rasio-Rasio Ini Agar Tidak Salah Memilih Saham.

Melalui: https://www.seputarfsorex.com/artikel/perhatikan-rasiorasio-ini-agar-tidak-salah-memilih-saham-266649-34>[21/1/19]

Wenny Rizky. 2016. Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, dan Net Profit Margin terhadap Price Earning Ratio pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta).

LAMPIRAN

Lampiran I - Data PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk.

29 2017

Lampiran II – Perhitungan Debt to Equity Ratio

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Total Utang (𝐷𝑒𝑏𝑡) Total Ekuitas (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)

NO KODE

PERUSAHAAN TAHUN TOTAL

KEWAJIBAN

17 2014 Kuartal I 2.712.846 2.467.689 1,09

18 Kuarta II 3.042.836 2.531.015 1,20

19 Kuartal III 3.825.158 3.289.383 1,16

20 Kuartal IV 3.779.017 3.592.829 1,05

21 2015

Kuartal I 3.967.921 3.729.391 1,06

22 Kuarta II 4.502.354 3.814.119 1,18

23 Kuartal III 4.634.168 3.882.316 1,19

24

AISA

Kuartal IV 5.094.073 3.966.907 1,28

25 2016

Kuartal I 5.199.212 4.115.194 1,26

26 Kuarta II 4.228.442 3.855.427 1,09

27 Kuartal III 4.666.655 3.954.658 1,18

28 Kuartal IV 4.990.139 4.264.400 1,17

29 2017

Kuartal I 4.960.769 4.383.081 1,13

30 Kuarta II 5.301.516 4.486.126 1,18

31 Kuartal III 5.217.438 4.435.882 1,17

32 Kuartal IV 5.319.855 3.404.879 1,56

Sumber: www.idx.com/ ticmi.co.id

Lampiran III - Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Lampiran IV - Hasil Uji Normalitas

Lampiran V - Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Asymp. Sig. (2-tailed) ,072

a. Median

Asymp. Sig. (2-tailed) ,079c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Lampiran VII - Hasil Uji Signifikansi dengan Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,058 ,008 7,143 ,000

DER -,023 ,007 -,527 -3,400 ,002

a. Dependent Variable: HS

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,527a ,278 ,254 ,01057487

a. Predictors: (Constant), DER

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rita Mutoharoh

Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 01 Desember 1997 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Peundeuy, Jl. Situ Gede Rt.01/Rw.10, Linggajaya, Mangkubumi, Tasikmalaya Email : ritamutoharoh1212@gmail.com

Daftar Riwayat Pendidikan

2003-2009 : SDN Linggajaya 1 Tasikmalaya 2009-2012 : SMP YPI Al-Huda Tasikmalaya

2012-2015 : SMK Bina Putera Nusantara Tasikmalaya

2015-2019 :.Universitas Winaya Mukti Bandung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Dokumen terkait