• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis statistik ini akan menggunakan uji t pada taraf Ξ± = 0,05 dengan persamaan rumus :21 𝑑= 𝑋 1βˆ’ 𝑋 2 π‘ π‘”π‘Žπ‘ 𝑛1 1+𝑛12 Dimana π‘ π‘”π‘Žπ‘= 𝑛1βˆ’1 𝑆12 + 𝑛2βˆ’1 𝑆22 𝑛1+𝑛2 βˆ’2 Keterangan :

𝑋 1 = rataβˆ’rata sampel 1

21

𝑋 2 = rataβˆ’rata sampel 2

π‘†π‘”π‘Žπ‘= Simpangan baku gabungan

𝑛1 = banyaknya data sampel 1

𝑛2 = banyaknya data sampel 2

𝑆12 = varians sampel kelompok 1

𝑆22 = varians sampel kelompok 2

Bandingkan thitung dengan ttable dengan dk=n1+n2-2 dan taraf signifikan Ξ± = 0,05. Kriteria uji ∢ Jika 𝑑𝑕𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 ≀ π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, maka 𝐻0 diterima

Langkah uji t (uji perbandingan) dua sampel tidak berkolerasi adalah : a. Menentukan hipotesis

b. Menghiung rata-rata kelompok 𝑋 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žπ‘•π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘™ c. Mencari nilai-nilai 𝑋 1,𝑋 2,𝑆12,𝑆2,2 d. Menghitung nilai 𝑑𝑕𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 e. Menghitung nilai π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

f. Kesimpulan : Jika 𝑑𝑕𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 ≀ π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ maka 𝐻0 di terima sebaliknya jika 𝑑𝑕𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ maka 𝐻0 di tolak.

Rumusan Hipotesis :

𝐻0 ∢ πœ‡1 = πœ‡2 ( rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran The Firing Line sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran biasa).

𝐻1 ∢ πœ‡1 >πœ‡2 ( rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran The Firing Line lebih besar dari peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran biasa).

Keterangan :

πœ‡1 = rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran The Firing Line.

πœ‡2 = rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran biasa.

Uji t adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Ini berarti salah satu bentuk dari statistik parametrik yang mempunyai asumsi yang haris dipenuhi yaitu normalitas dan homogenitas. Jika syarat normalitas tidak dapat terpenuhi, maka harus menggunakan uji non-parametric atau di transformasikan. Uji non paramatric yang digunakan adalah uji Mann-Whitney.

Jika syarat normalitas tidak dapat terpenuhi maka uji-t yang digunakan adalah sebagai berikut : Rumus 1 π‘ˆ1 = 𝑛1𝑛2 +𝑛1 𝑛1+ 1 2 βˆ’ 𝑅1 Rumus 2 π‘ˆ2 =𝑛1𝑛2+𝑛1 𝑛1+ 1 2 βˆ’ 𝑅2 Keterangan : 𝑛1 = Jumlah sampel 1 𝑛2 = Jumlah sampel 2 π‘ˆ1 = Jumlah peringkat 1 π‘ˆ2 = Jumlah peringkat 2

𝑅1 = Jumlah rangking pada sampel 𝑛1

𝑅2 = Jumlah rangking pada sampel 𝑛2.22

22

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Uji Coba Instrumen

Data hasil uji coba instrumen kemampuan pemahaman konsep maematis diperoleh dengan melakukan uji coba tes kemampuan pemahaman konsep matematis yang terdiri dari 10 soal uraian tentang materi kubus dan balok pada siswa diluar populasi penelitian. Uji coba tes dilakukan pada 35 orang siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Jati Agung pada tanggal 2 Mei 2018.

1. Uji Validitas a. Uji Validitas Isi

Validitas instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematis pada penelitian ini menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Uji validitas isi dilakukan oleh 4 validator yaitu dua dosen dari jurusan Pendidikan Matematika UIN Raden Intan Lampung (Ibu Siska Andriani, M.Pd.) selaku validator soal, (Bapak Fredy Ganda Putra, M.Pd.) selaku validator RPP, Ibu Ester Dijayanti, S.Pd., sebagai validator soal serta Ibu Dra. Septrida sebagai validator Rpp. Hasil validator dari Ibu Siska Andriani, M.Pd seluruh soal sudah sesuai dengan indikator kemampuan pemahaman konsep matematis, hanya perbaikan untuk soal nomor 2 dan 8 untuk

diganti dengan soal baru, kemudian untuk tiap indikator ditambahkan soal karena dikhawatirkan ada soal yang tidak valid.

Hasil validasi dari Bapak Fredy Ganda Putra, M.Pd. mengenai RPP hanya perbaikan bahasa yang digunakan dan tanda baca yang dipakai. Kemudian hasil instrument yang telah divalidasikan kepada dosen pendidikan matematika selanjutnya divalidasikan kepada guru mata pelajaran Matematika Ibu Ester Dijayanti, S.Pd., selaku validator soal instrumen tes sudah layak untuk diuji cobakan. Dan hasil validasi dari ibu Dra. Septrida selaku validator RPP, untuk materi pelajaran ada beberapa yang perlu diperbaiki. Instrumen yang telah divalidasikan kepada validator dan telah diperbaiki, selanjutnya dijadikan pedoman dan acuan dalam menyempurnakan isi data tes kemampuan pemahaman konsep matematis.

b. Uji Validitas

Setelah dilakukan uji validitas isi, dilanjutkan dengan uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dengan rπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,344. Adapun hasil analisis validitas butir soal tes kemampuan pemahaman konsep matematis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Hasil Validasi Butir Soal Tes

No. Soal 𝐫𝐱𝐲 𝐫𝐱(π²βˆ’πŸ) π«π­πšπ›πžπ₯ Kriteria

1. 0,289 0,138 0,344 Invalid

2. 0,682 0,492 0,344 Valid

3. 0,330 0,124 0,344 Invalid

4. 0,532 0,354 0,344 Valid

No. Soal 𝐫𝐱𝐲 𝐫𝐱(π²βˆ’πŸ) π«π­πšπ›πžπ₯ Kriteria 6. 0,141 -0,064 0,344 Invalid 7. 0,293 0,048 0,344 Invalid 8. 0,118 -0,089 0,344 Invalid 9. 0,371 0,343 0,344 Valid 10. 0,664 0,476 0,344 Valid

Berdasarkan tabel 4.1 hasil validitas butir soal tes terhadap 10 butir soal yang diujicobakan menunjukkan terdapat 5 butir soal yang tergolong tidak valid π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” <

0,344 yaitu : butir soal nomor 1, 3, 6, 7, 8 selebihnya tergolong valid. Berdasarkan

kriteria validitas butir soal yang akan digunakan untuk mengambil data maka butir soal nomor 1, 3, 6, 7, 8 di buang karena soal tes tersebut tidak valid, tetapi butir soal nomor 7 direvisi karena ada satu indikator pemahaman konsep pada soal yang tidak valid, sehingga butir soal nomor 7 dapat di ujicobakan kepada sampel peneltian. Butir soal tes yang dapat digunakan pada penelitian ini yaitu nomor 2, 4, 5, 7, 9, dan 10. Hasil perhitungan validitas butir soal uji coba tes kemampuan pemahaman konsep matematis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

2. Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas 10 butir soal uji coba tes pemahaman konsep matematis diperoleh nilai π‘Ÿ11 = 0,5122. Nilai π‘Ÿ11 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = π‘Ÿ0,05,35βˆ’2 = 0,344. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa π‘Ÿ11 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, sehingga instrumen tes tersebut dikatakan reliabel dan konsisten dalam mengukur sampel dan layak digunakan untuk pengambilan data pemahaman konsep matematis. Hasil perhitungan reliabilitas uji

coba tes pemahaman konsep matematis siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

3. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui taraf kesukaran butir soal, apakah tergolong sukar, sedang dan mudah. Adapun analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal No. Butir Soal Tingkat Kesukaran Keterangan 1 0,414 Sedang 2 0,45 Sedang 3 0,436 Sedang 4 0,343 Sedang 5 0.343 Sedang 6 0,2 Sukar 7 0,343 Sedang 8 0,272 Sukar 9 0,243 Sukar 10 0,464 Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesulitan butir soal tes pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa ada enam butir soal tergolong klasifikasi sedang (0,30 ≀ 𝑃 ≀

0,70), yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, terdapat satu butir soal tergolong klasifikasi sukar

(0,00 ≀ 𝑃 < 0,30), yaitu nomor 6, 8, 9 dan terdapat tiga butir soal tergolong

klasifikasi mudah (1 β‰₯ 𝑃 > 0,70), yaitu nomor 10. Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal uji coba tes kemampuan pemahaman konsep matematis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Dokumen terkait