Layanan bimbingan kelompok teknik diskusi
HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data
B. Uji Hipotesis Wilcoxon
Uji wilcoxon merupakan salah satu dari uji stastistik non parametrik. Uji ini di
pakai ketika suatu data tidak berdistribusi normal. Pengujian dua sampel berpasangan prinsipnya menguji apakah dua sampel berpasangan satu dengan yang lainnya berasal dari populasi yang sama.1 Dalam penulisan ini menguji untuk 8 sampel diberikan treatmeant berupa teknik diskusi untuk kelas ekperimen yakni kelas XI IPA 7 dan 8 sampel untuk kelas kontrol yakni kelas XI IPS 2 diberikan treatment dengan metode ceramah. Sebelum diberikan teknik diskusi, sampel tersebut diberikan pretest untuk mengetahui tingkat motivasi belajar peserta didik. Kemudian setelah diberikan teknik diskusi diberikan tes kembali yaitu posttest untuk mengetahui tingkat motivasi belajarnya.
a. Analisis proses perhitungan kelas eksperimen
Pada pengujian ini menggunakan bantuan Software SPSS 21 for
windows. Dan karena data tersebut tidak berdistribusi normal maka maka
menggunakan uji Wilcoxon menggunakan uji non parametrik. Berikut paparan hasil dari uji Wilcoxon:
1
Tabel 24
Uji Wilcoxon Kelas Eksperimen Test Statisticsa
POSTTEST – PRETEST
Z -2.521b
Asymp. Sig. (2-tailed) .012
Dari data diatas dapat diketahui bahwa ada peningkatan yang signifikan dari sebelum diberikan dan sesudah diberikan perlakuan.
Dalam analisis data deskriftif menyatakan bahwa :
Mean pretest eksperimen : 104,12 (termasuk kategori sedang)
Adapun statistik dari perhitungan uji wilcoxon kelas eksperimen sebagai berikut: Statistics PRETEST POSTTEST N Valid 8 8 Missing 0 0 Mean 104.1250 151.6250 Median 103.0000 153.5000 Mode 103.00 125.00a Std. Deviation 10.80261 18.31422 Minimum 93.00 125.00 Maximum 128.00 175.00 Sum 833.00 1213.00
Mean posttest eksperimen : 151,62 (termasuk kategori tinggi) Dasar pengambilan keputusan
Dengan membandingkan angka z hitung dan z tabel hitung : Jika z hitung z tabel maka diterima
Jika z hitung z tabel maka ditolak
Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan : Probabilitas dari 0, 05 maka diterima
Probabilitas dari 0,05 maka ditolak Keputusan :
Dengan membandingkan angka z hitung dan z tabel :
1. z hitung = -2,521 (lihat pada output, tanda – hanya menunjukkan arah)
2. z tabel = 1,96
untuk tingkat kepercayaan 95 % dan uji dua sisi didapatkan nilai z tabel adalah 1,96.
Cara mencari z tabel : 1) 0,05 : 2 = 0,025 2) 0.5 – 0,025 = 0,475
Gambar 4
Kurva Kelas Eksperimen
Keputusan :
Karena z hitung terletak di daerah , maka keputusannya adalah menolak atau pemberian teknik diskusi dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dengan melihat angka probabilitas pada output SIG adalah 0,012 0, 05, maka ditolak. Hal ini berarti teknik diskusi dapat meningkatkan motivasi belajar. Sedangkan dari perhitungan z hitung didapat nilai z adalah – 2,512 (tanda – tidak relevan karena hanya menunjukkan arah) lebih besar dari z tabel yaitu 1,96.
b. Analisis perhitungan kelas kontrol
Pada pengujian ini menggunakan bantuan Software SPSS 21 for windows. Karena data tersebut tidak berdistribusi normal maka maka menggunakan uji
Wilcoxon menggunakan uji nonparametrik. Berikut paparan hasil dari uji Wilcoxon:
-2,521 -1,96 0 +1,96
Tabel 26
Uji Wilcoxon Kelas Kontrol
Dari data kelas kontrol dapat diketahui bahwa ada peningkatan walaupun tak sebanyak dibandingkan kelas eksperimen. Dalam analisis data deskriftif menyatakan bahwa :
Test Statisticsa
POSTTES – PRETEST
Z -2.375b
Asymp. Sig. (2-tailed) .018
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
Adapun statistik dari perhitungan uji wilcoxon kelas kontrol sebagai berikut: Statistics PRETEST POSTTES N Valid 8 8 Missing 0 0 Mean 128.2500 133.1250 Median 127.5000 134.5000 Mode 124.00a 136.00a Std. Deviation 4.02670 4.12094 Minimum 124.00 126.00 Maximum 134.00 137.00 Sum 1026.00 1065.00
Mean posttest kontrol: 133.12 (termasuk kategori sedang) Dasar pengambilan keputusan
Dengan membandingkan angka z hitung dan z tabel hitung : Jika z hitung z tabel maka diterima
Jika z hitung z tabel maka ditolak
Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan : Probabilitas dari 0, 05 maka diterima
Probabilitas dari 0,05 maka ditolak Keputusan :
Dengan membandingkan angka z hitung dan z tabel : 1. z hitung = -2,375 (lihat pada output)
2. z tabel = 1,96
untuk tingkat kepercayaan kepercayaan 95 % dan uji dua sisi didapatkan nilai z tabel adalah 1,96.
Cara mencari z tabel : 1) 0,05 : 2 = 0,025 2) 0.5 – 0,025 = 0,475
Gambar 5 Kurva Kelas Kontrol
Keputusan :
Karena z hitung terletak di daerah , maka keputusannya adalah menolak atau pemberian layanan bimbingan kelompok metode ceramah dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dengan melihat angka probabilitas pada output SIG adalah 0,018 0, 05, maka ditolak. Sedang kan dari perhitungan z tabel di dapat nilai z adalah – 2,375 (tanda negatif hanya menunjukan arah) lebih besar dari z tabel yaitu 1,96.
c. Analisis kelas eksperimen dan kelas kontrol
Jika dilihat dari proses perhitungan kedua kelas, maka dapat dikatakan
-2,375 -1,96 0 +1,96
dari keefektifannya maka teknik diskusi yang digunakan pada kelas eksperimen lebih efektif bila dibandingkan pada kelas kontrol.
Tabel 27
Deskripsi data kelas eksperimen
Pada kedua tabel tersebut menunjukkan pada hasil posttest dengan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol yaitu 150,500 > 133.125.
Descriptive Statistics N Minimum Maximu m Sum Mean Std. Deviation PRE 8 75.00 120.00 735.00 91.8750 12.96630 POST 8 125.00 175.00 1204.00 150.5000 18.27567 Valid N (listwise) 8
Untuk melihat perbandingan deskripsi yang terdapat pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Tabel 28
Deskripsi data kelas kontrol Descriptive Statistics
Q N Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviatio n PREKONTRO L 8 124.00 134.00 1026.00 128.2500 4.02670 POSTKONTR OL 8 126.00 137.00 1065.00 133.1250 4.12094 Valid N (listwise) 8
Jika dilihat dari nilai rata-rata, maka peningkatan motivasi belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari uji Z ini adalah bahwa teknik diskusi mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Sedangkan untuk mengetahui kelompok yang lebih efektif maka dapat dilihat dengan membandingkan rata-rata nilai selisih yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol, sebagai berikut:
Tabel 28
Perbandingan kelas eksperimen dan kelas Kontrol
No
Kelas Eksperrimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Gain Skor Pretest Posttest Gain Skor
1 94 136 42 124 136 12 2 107 154 47 134 136 2 3 104 153 49 124 137 13 4 101 135 34 129 133 4 5 93 162 69 126 129 3 6 103 175 72 134 137 3 7 128 173 45 129 131 2 8 103 125 22 126 126 0 Skor 833 1213 380 1026 1065 39 Mean 104,125 151,625 47,5 128.25 133,125 4.874
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata/mean pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan, pada kelas eksperimen skor pretest 833 atau rata-rata/mean 104,125 dan skor pada posttest 1213 atau nilai rata-rata/mean 151,625 sedangkan pada kelas kontrol skor pretest 1026 atau nilai rata-rata/mean 128,25 dan skor posttest atau 1065 dengan nilai rata-rata/mean 133,125. Meskipun kedua kelas mengalami peningkatan, tetapi nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, hal ini dapat dilihat dari hasil
posttest kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol (1213 atau 151,652
133,125). Maka dapat disimpulkan bahwa teknik diskusi efektif dan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Berikut gambar peningkatan motivasi belajar peserta didik
Gambar 6
C. Pembahasan Hasil Penulisan Motivasi Belajar Peserta Didik di SMA