• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5 Uji Instrumen Penelitian

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai: (1) validitas instrumen, (2) reliabilitas instrumen, dan (3) teknik analisis data.

3.5.1 Uji Validitas Instrumen

Sugiyono (2012: 351) menyatakan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan ketepatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang hendak diukur. Kemudian jenis validitas ada tiga macam yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas berdasarkan kriteria. Jenis validitas yang digunakan peneliti adalah validitas konstruk dan uji item menggunakan rumus

product moment. Menurut Sugiyono (2012: 352) bahwa validitas konstruk berkenaan dengan struktur isi instrumen yang ditelaah apakah sesuai teori, dengan pendapat ahli. Dalam validitas konstruk instrumen dibandingkan dengan konstruk teoritis yang ada dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

Uji validitas instrumen penelitian juga dilakukan menggunakan uji item dengan rumus product moment. Alasan penggunaan formula product moment

dalam pengujian validitas instrumen dikarenakan instrumen yang dibuat berskala interval. Berikut rumus yang digunakan berdasar teori Sugiyono (2006: 213):

  

 



 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy

Keterangan : xy r : Koefisien X dan Y

X : Jumlah Skor X 2

X

: Jumlah kuadrat skor X

Y : Jumlah Skor Y

2

Y

: Jumlah kuadrat skor Y

XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

N : Jumlah responsden

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2013: 364) realibilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data. Jadi yang dimaksud dengan realibilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran tetap dapat dipercaya. Reliabilitas mengandung persamaan dengan validitas dalam keduanya itu dibandingkan dengan sesuatu: bedanya apabila validitas itu alat pembandingnya adalah hal yang diluar tes itu (atau tes item) yaitu kriteria, sedangkan pada reliabilitas alat pembanding itu adalah tes itu sendiri. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha. Alasan penggunaan Alpha

dalam penghitungan reliabilitas instrumen ini dikarenakan data yang dihasilkan merupakan data rating skala dan bisa digunakan untuk jumlah item ganjil ataupun genap. Besar kecilnya koefisien mengidentifikasikan kuat dan lemahnya hubungan yang ada. rhitung yang besar lebih dari rtabel menunjukkan bahwa instrumen semakin reliabel. Sedangkan rhitung < rtabel berarti instrumen semakin

berkurang reliabilitasnya. Menurut Sugiyono (2012 : 365), rumus Alpha yang dimaksud adalah:

Keterangan:

= Reliable instrument

= Jumlah varians butir = Varians total

k = Banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

3.5.3 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa analisis statistik. Analisis statistik sesuai dengan data kuantitatif atau data yang dikuantitatifkan atau data berupa bilangan. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang layanan informasi sosial dan kemandirian terhadap penyesuaian diri siswa di sekolah, maka dapat dianalisis dengan menggunakan pengujian hipotesis asosiatif interaktif (saling memengaruhi) dengan teknik regresi ganda. Hal tersebut dikarenakan dalam penelitian akan memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, apabila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah nilainya. Agar dapat dihitung regresi ganda, maka sebelumnya dihitung terlebih dahulu regresi linier sederhana.

Ŷ = a + bX

3.5.3.1 Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana

Syarat untuk dapat dilakukan analisis regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2012: 260) ialah melakukan uji linearitas dan keberartian. Dalam penelitian ini hanya dilakukan uji linearitas yang dilakukan dengan melihat diagram scatter. Teknik analisis regresi digunakan jika peneliti ingin melihat hubungan satu arah antar variabel yang lebih khusus, dimana variabel x berfungsi sebagai variabel independen yang memengaruhi dan variabel y sebagai variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi. Hubungan dalam arti pengaruh ditunjukkan dengan suatu hubungan linier berbentuk garis lurus. Harga-harga pada variabel X dan Y dalam bentuk pasangan, yaitu variabel persepsi siswa tentang layanan informasi sosial (X1) berpasangan dengan variabel penyesuaian diri (Y) dan variabel kemandirian (X2) berpasangan dengan variabel penyesuaian diri (Y). Berdasarkan pasangan-pasangan data tersebut maka analisis regresi linier sederhana dapat diselesaikan dengan rumus:

Keterangan:

Ŷ = Variabel dependen

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

Berikut merupakan tabel analisis regresi linier sederhana dan berganda berdasarkan rumusan masalah penelitian:

Tabel 3.6 Analisis Regresi Linier Sederhana dan Berganda

3.5.3.2 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Syarat analisis regresi linier berganda ialah variabel independen lebih dari satu (Sugiyono, 2012: 275). Setelah didapatkan data regresi linier sederhana, selanjutnya dilakukan analisis regresi ganda. Teknik analisis regresi yang memproses pengaruh lebih dari satu varabel independen terhadap sebuah variabel dependen disebut dengan analisis regresi ganda. Analisis regresi berganda digunakan, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi yakni dengan dirubah atau dinaikturunkan nilainya (Sugiyono 2012: 275). Analisis regresi ganda menggunakan rumus:

Rumusan masalah Analisis regresi linier sederhana

1) Adakah pengaruh persepsi siswa tentang layanan informasi sosial terhadap penyesuaian diri siswa kelas VII SMPN 22 Semarang?

X1-> Y Ŷ = a + bX1

2) Adakah pengaruh kemandirian terhadap penyesuaian diri siswa kelas VII SMPN 22 Semarang?

X2-> Y Ŷ = a + bX2 3) Adakah pengaruh persepsi siswa tentang

layanan informasi sosial dan kemandirian terhadap penyesuaian diri siswa kelas VII SMPN 22 Semarang?

X1 & X2 -> Y Ŷ = a + b1X1+b2X2

Keterangan: Y = variabel terikat a = konstanta b1,b2 = koefisien regresi X1, X2 = variabel bebas

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan SPSS 20 untuk melakukan uji regresi sederhana. Sukestiyarno (2012: 81-83) menjelaskan prosedur pengujian analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

(1) Uji Asumsi Persyaratan

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam analisis regresi linier berganda yaitu jenis data variabel independen maupun dependen harus interval atau rasio, variabel dependen berdistribusi normal dan varian homogen.

(2) Uji Hubungan

Untuk mengetahui adanya hubungan linier dibuat scatter plotnya terlebih dahulu untuk masing-masing variabel independen satu per satu terhadap variabel dependen. Uji hipotesis dilakukan apabila hubungan linier sudah diterima. Nilai koefisien determinasi (R2) akan semakin mendekati 100% bila nilai variabel independen juga semakin bertambah. Untuk mengetahui faktor dominan variabel independen yang mana yang memengaruhi variabel dependen dilakukan dengan analisis uji parsial melalui uji t. Ŷ = a + b1X1+b2X2

(3) Uji Lanjut (Uji Kasus)

Setelah selesai melakukan uji hubungan maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji lanjut untuk mengetahui apakah masih terjadi adanya kasus yang sering terjadi mengganggu akan sifat baiknya analisis regresi. Uji lanjut meliputi: (1) uji multikolonieritas, untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen. (2) uji autokorelasi, bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi tinggi antara error satu dengan error yang lainnya, dan (3) uji heteroskedastisitas, bertujuan mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Uji signifikansi dapat dilakukan dengan membandingkan harga F hitung dengan F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel baik pada taraf 5% maupun 1% maka dapat disimpulkan bahwa harga F regresi yang ditemukan signifikan, yaitu dapat digunakan sebagai dasar pembuatan ramalan pada besarnya variabel (Y) berdasarkan variabel-variabel prediktor X1 dan X2.

100

BAB 4