• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

2. Uji Instrumen

Instrumen yang baik akan memudahkan peneliti dalam memperoleh data yang valid, akurat, dan dapat dipercaya. Agar dapat diperoleh infromasi yang benar dan akurat yang sangat besar pengaruhnya dalam pengambilan keputusan, maka diperlukan alat-alat pengukur yang baik yaitu yang memenuhi syarat-syarat baik kesahihannya/validitas maupun kehandalannya/reliabilitas (Susongko, 2017:83).

a. Uji Coba Instrumen Kuesioner

1) Uji Validitas Instrumen Kuesioner

Validitas kuesioner dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan korelasi product moment. Menurut Susongko (2017:83) sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

N : Jumlah responden

X : Skor butir total

Y : Skor total

Setelah koefisien korelasi diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan taraf signifikasi 5% apabila rhitung ≥ rtabel, maka item pertanyaan tersebut valid, apabila

rhitung < rtabel , maka item pertanyaan tersebut tidak valid sehingga

diputuskan untuk tidak digunakan

Hasil dari 30 butir pernyataan minat belajar yang diuji cobakan dengan taraf signifikan  = 5% didapatkan semua kuesioner 30 butir itu valid. Untuk selanjutnya digunakan sebagai instrumen penelitian. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 20 halaman 134.

2) Reliabilitas Kuesioner

Untuk menghitung reliabilitas kuesioner digunakan rumus alpha. Menurut Susongko (2017:89) sebagai berikut :

[ ] ( ∑ ) Keterangan : : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ : Jumlah varians butir

: Varians total

Hasil pertihungan reliabilitas kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel, apabila rhitung ≥ rtabel untuk butir

pernyataan dikatakan reliabel.

Hasil rhitung yang telah diperoleh kemudian dikonsultasikan

tabel r product moment dengan taraf sigifikasi  = 5%, apabila rhitung > rtabel untuk butir pertanyaan dikatakan reliabel dan jika

sebaliknya maka untuk butir pernyataan dikatakan tidak reliabel. Hasil uji coba perhitungan menunjukkan dengan rhitung = 0,913

dengan rtabel = 0,349 , maka diperoleh bahwa rhitung ≥ rtabel sehingga

dapat dikatakan bahwa pengamatan tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 21 halaman 137.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dari 30 kuesioner yang telah diujicobakan, setelah dianalisis validitas, dan reliabilitas. Semua 30 kuesioner akan dijadikan sebagai instrumen penelitian.

b. Uji Coba Instrumen Kemampuan berpikir kreatif matematis

Validitas kuesioner dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan korelasi product moment. Menurut Susongko (2017:83) sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

N : Jumlah responden

X : Skor butir total

Y : Skor total

Setelah koefisien korelasi diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan taraf signifikasi 5% apabila rhitung ≥ rtabel, maka item pertanyaan tersebut valid, apabila

rhitung < rtabel, maka item pertanyaan tersebut tidak valid sehingga

diputuskan untuk tidak digunakan

Dari 8 butir soal tes prestasi yang diuji cobakan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh 7 butir soal yang valid, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8 karena rhitung ≥ rtabel. Untuk selanjutnya digunakan

sebagai instrumen penelitian. Sedangkan yang tidak valid diperoleh 1 butir soal, yaitu soal nomor 7 karena rhitung < rtabel. Butir soal

tersebut tidak dipakai sebagai instrumen penelitian. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 23 halaman 141

b. Reliabilitas

Menurut Susongko (2017:89), suatu alat ukur dikatakan memiliki atau memenuhi persyaratan reliabilitas (handal), jika alat

ukur tersebut menghasilkan hasil pengukuran yang dapat dipercaya atau mencerminkan kemampuan yang sebenarnya dari orang yang diukur, bukan karena adanya faktor kebetulan atau untung-untungan

Menurut Susongko (2017:89), rumus yang akan digunakan pada reabilitas dalam penelitian ini yaitu dengan rumus Kr 20 dinyatakan sebagai berikut :

(

∑ ) Keterangan :

: Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

p : Proporsi penjawab benar untuk suatu butir

q : 1 – p

: Varians total Kriteria :

Jika rhitung ≥ rtabel, maka tes tersebut reliabel Jika rhitung < rtabel, maka tes tersebut tidak reliabel

Dari hasil perhitungan menunjukkan nilai rhitung = 0,507

sedangkan nilai rtabel = 0,349 pada taraf signifikansi 5%, maka nilai

rhitung > rtabel dengan demikian instrumen tes kemampuan berpikir

kreatif matematis matematika reliabel. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 24 halaman 145.

c. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran butir tes ditunjukkan oleh besarnya angka presentase dari penempuh yang mendapat jawaban betul (Susongko, 2017:101). Tingkat kesukaran butir soal untuk tes politomus digunakan rumus :

Keterangan :

: Tingkat kesukaran butir

: Jumlah seluruh skor penempuh tes pada suatu butir

: Jumlah penempuh tes

: Skor maksimum suatu butir Kriteria kesukaran :

0,00 < P ≤ 0,30 : Sukar 0,30 < P ≤ 0,70 : Sedang 0,70 < P ≤ 1,00 : Mudah

Tabel 3.6. Tingkat kesukaran soal

No Tingkat

Kesukaran Item Soal Jumlah

1 Sukar 4, 6, 7, 8 4

2 Sedang 2, 3, 5 3

3 Mudah 1 1

Jumlah 8

Dari 8 butir soal yang diuji cobakan diperoleh tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Terdapat 4 soal yang tergolong dalam kriteria sukar yaitu soal nomor 4, 6, 7 dan 8, dan terdapat 3 butir soal yang tergolong dalam kriteria sedang yaitu soal nomor 2, 3, 5. Sedangkan yang termasuk ke dalam kriteria soal mudah berjumlah 1 butir soal yaitu soal nomor 1. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 25 halaman 146

d. Daya Beda

Menurut Arikunto dalam Ramadhani (2018:41) rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda adalah :

Keterangan :

: Daya beda

: Banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

: Banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab

soal dengan benar

: Jumlah peserta tes

: Banyaknya peserta tes kelompok atas : Banyaknya peserta tes kelompok bawah Kriteria daya beda soal tersebut adalah :

Jika 0,00 ≤ D ≤ 0,20 maka daya beda soal jelek Jika 0,21 ≤ D ≤ 0,40 maka daya beda soal cukup Jika 0,41 ≤ D ≤ 0,70 maka daya beda soal baik Jika 0,71 ≤ D ≤ 1,00 maka daya beda soal baik sekali

Tabel 3.7. Daya beda soal

No Daya Beda Item Soal Jumlah

1 Jelek 4 1

2 Cukup 1, 2, 3, 6, 7, 8 6

3 Baik 5 1

4 Baik Sekali - 0

Jumlah 8

Dari 8 butir soal yang diujicobakan diperoleh 1 butir soal dengan katagori jelek yaitu butir soal nomor 4 . Untuk katagori cukup diperoleh 6 butir soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8. Kemudian untuk ketagori baik diperoleh 1 butir soal yaitu soal nomor 5 . Perhitungan selengkapnya pada lampiran 26 halaman 147 . Jadi dapat disimpulkan bahwa dari 8 soal yang telah diujicobakan, setelah dianalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya bedanya maka yang dipakai 6 butir soal yaitu

soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8. yang nantinya digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Penjelasan selengkapnya pada lampiran 27 halaman 149.

Dokumen terkait