• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Uji Keabsahan Hasil Penelitian

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat

kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability), (Moleong, 2006 :324).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga teknik uji keabsahan hasil penelitian atau teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu:

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Sebagaimana sudah dikemukakan, peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Pengamatan yang peneliti lakukan, tidak dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan waktu yang agak lama. Observasi dilakukan mulai sejak bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Oktober 2014, yaitu terhitung selama lima bulan.

2. Meningkatkan ketekunan/Keajegan Pengamatan

Meningkatkan ketekunan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan prosesanalisis yang konstan atau tentatif. Ketekunan dalam meneliti dilakukan sejak awal saat

48

observasi di lokasi penelitian. Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya.

3. Kepastian

Kecukupan referensi digunakan sebagai alat untuk menampung dan menyesuaikan data-data yang terkumpul untuk keperluan evaluasi. Selama melakukan penelitian, peneliti mengumpulkan data-data melalui pengamatan langsung, merekam hasil wawancara, dan mengambil foto dari latar penelitian yang berhubungan dengan tema penelitian.

Di samping itu, peneliti juga mengumpulkan dan mempelajari berbagai referensi buku, jurnal maupun penelitian lainnya yang terkait dengan temuan yang diteliti untuk melengkapi dan memperkaya hasil penelitian.Dengan kecukupan referensi maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar dan dapat dipercaya atau tidak.

49

A. Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

1. Sejarah Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam pejalanan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar beberapakali mengalami perpindahan seiring dengan perkembangan yang dialami oleh Universitas Muhammadiyah Makassar. Dari perjalanan tersebut mulai dari kampus satu, dua, dan tiga berturut-turut pernah menjadi pusat kegiatan Universitas Muhammadiyah Makassar. Hal ini jugalah yang menyebabkan berpindahnya Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dari kampus satu, dua, dan tiga.

Sejarah berdirinya Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar tidak terlepas dari sejarah berdirinya Universitas Muhammadiyah Makassar awalnya berada di Jalan Ranggong Dg. Romo (Kampus I) dan didirikan pada tahun 1977 sebagai kampus pertama. Pada tahun 1985 didirikan kampus kedua yang bertempat di Jalan Bungaya (kampus II), kemudian pada tahun 1994 kampus ketiga di gedung B yang terletak di Jalan Sultan Alauddin No. 259 menjadi pusat kegiatan Universitas Muhammadiyah Makassar sampai sekarang (kampus III). Selanjutnya di lokasi yang sama berpindah dari gedung B ke gedung Ma’had Al-Birr pada tahun 1996, kemudian pada tahun 2001 berpindah dari gedung

50

Ma’had Al Birr berpindah ke gedung Rektorat yang sebelumnya adalah mesjid kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sejak awal berdirinya Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu tahun 1977 sampai tahun 1986, perpustakaan masih dikelolah dengan sangat sederhana. Berturut-turut perpustakaan dikelolah oleh ibu Hasiah, kemudian pak Siri Dangnga, selanjutnya ibu Fatimah Tola, dan pak Nasir Hamdat.

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar mengawali perkembangan ketika Drs. Sanusi, M.Si. menjadi kepala perpustakaan dengan enam orang karyawan. Drs. Sanusi, M.Si. menjadi kepala perpustakaan pada tahun 1986 sampai dengan tahun 2002. Pada tahun 2002 bulan Oktober peralihan kepala dari Drs. Sanusi, M.Si. ke Drs. Sunusi M, M.PdI sampai sekarang.

Di bawah pengelolaan kepala perpustakaan Drs.Sunusi M, M.Pd.I. Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar mengalami perkembangan yang lebih pesat lagi. Dengan pengelolaan perpustakaan yang berbasis teknologi komputer. Perpustakaan Unismuh Makassar mengawali teknologi komputer dengan menggunakan program SIPISIS, walaupun program ini sampai sekarang belum maksimal penggunaannya. Sehingga sebahagian besar masih menggunakan sistem manual. Dan karena penggunaannya masih belum maksimal maka diadakannya

pelatihan-pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan kemajuan perpustakaan.

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar menempati ruangan seluas 22,5 m X 25 m, pada ruangan inilah semua aktifitas perpustakaan dilaksanakan, seperti membaca, peminjaman, pengembalian dan bebas pustaka. Koleksi yang berada di perpustakaan ini terdiri dari buku, majalah, dan skripsi, dan perlengkapan sarana dan prasarana di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan sarana yang dapat memperlancar dinamika pekerjaan, demikian pula pelayanan terhadap pemakai.

2. Visi dan Misi

Dengan keinginan untuk memajukan perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar memiliki visi dan misi sebagai berikut :

Visi

Sumber pembelajaran, informasi, dan penelitian dalam pengembangan insan beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, beramal ilmiah, dan berilmu amaliah.

Misi

Menyediakan lingkungan belajar berkualitas untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif, percaya diri, dan proaktif. Melestarikan, mengembangkan, menemukan, dan menciptakan ilmu pengetahuan,

52

teknologi yang unggul, terpercaya. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi untuk kemaslahatan manusia baik lahiriyah maupun batiniyah.

3. Tenaga Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pada saat ini perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dikelola oleh 10 orang sumber daya manusia yang latar belakang pendidikannya berbeda-beda. Hanya ada 2 orang yang mempunyai latar belakang pendidikan Perpustakaan dan 8 orang lainnya berlatar belakang pendidikan bukan Perpustakaan.

Tabel 2 Ketenagaan

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

No Nama Jabatan Latar belakang

Pendidikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Drs. Sunusi M. M.PdI Naspiah Mantang. S. E Nursinah, S. Hum Wahyuni, S. Pd

Drs. Marzuki Makmur Ali, M. PdI Drs. Baho Alang

Jumriati, S. Pd

Dra. Ira Bashirah Rahman Adhayati Thaib, S. Km Nuraeni Kep. Perpustakaan KTU Bag. Pengolahan Bag. Pengolahan Bag. Referensi Bag. Referensi Bag. Sirkulasi Bag. Sirkulasi Bag. Administrasi Bag. Administrasi Perpustakaan Ekonomi Perpustakaan B. Indonesia Agama Agama B. Indonesia Agama Kesehatan SMA Sumber Data: Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Sebuah perpustakaan dapat dinilai dengan baik apabila salah

satu komponennya yaitu pustakawan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Oleh karena itu, pustakawan merupakan salah satu unsur terpenting dalam menjalankan program perpustakaan. Karena pustakawan merupakan hal terpenting dan pustakawan/staf yang ada di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar mayoritas non perpustakaan maka sering diadakan pelatihan dan terkadang studi banding di perpustakaan Universitas Muhammadiyah lainnya, baik itu di Sulawesi maupun di luar Sulawesi. Hal ini akan mempermudah perpustakaan dalam memberikan apa yang menjadi tuntutan dan kebutuhan pemakainya.

4. Layanan dan Koleksi Bahan Pustaka Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

a. Sistem Layanan

Pelayanan perpustakaan adalah suatu kegiatan memberikan pelayanan dan bantuan informasi kepada pengguna agar memperoleh bahan pustaka yang dibutuhkannya. Semua bahan pustaka yang telah siap disusun di rak untuk dibaca atau dipinjamkan bagi yang membutuhkannya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar memakai sistem layanan terbuka. Pelayanan terbuka adalah setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan boleh mencari sendiri atau diberi kesempatan memilih

54

sendiri bahan pustaka yang ada di rak sesuai dengan keinginan pemustaka.

Jam Layanan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar 1) Senin s.d Kamis dan Sabtu:

Jam 08.00 – 17.00

Jam 12.00 – 13.30 Istirahat 2) Jum’at:

Jam 08.00 – 17.00

Jam 11.30 – 13.30 Istirahat

b. Jenis Layanan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar Ada beberapa jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan yaitu: 1) Layanan Sirkulasi : layanan sirkulasi meliputi layanan peminjaman, pengembalian, perpanjangan koleksi dan pembuatan kartu serta perpanjangan kartu anggota perpustakaan. Layanan sirkulasi perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar memakai layanan yang mnggunakan sistem otomasi perpustakaan yaitu Sipisis dan Sistem Manajemen Perpustakaan.

2) Layanan membaca : layanan ini berlaku pada semua pengunjung perpustakaan.

3) Layanan administrasi 4) Layanan internet 5) Layanan referensi

Jasa layanan ini, memberikan rujukan informasi yang beragam. Di dalamnya tersedia berbagai koleksi referensi seperti: kamus, laporan hasil penelitian, karya tulis ilmiah dan skripsi. Koleksi referensi, ditandai dengan label punggung buku bertuliskan ”R”. Koleksi referensi hanya dapat dibaca ditempat, tidak diperkenankan dipinjam atau dibawa pulang.

6) Layanan Koleksi Majalah/Jurnal Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Perpustakaan menyediakan berbagai judul majalah / jurnal yang berasal dari pembelian, hadiah dan tukar-menukar.

5. Koleksi Bahan Pustaka

Koleksi bahan pustaka adalah unsur utama dalam penyelenggaraan sebuah perpustakaan.Sebab tanpa koleksi.Suatu perpustakaan tidak dapat terlaksana. Dilihat dari bentuk fisik publikasinya , koleksi bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dapat dilihat pada table berikut ini:

56

Tabel 3

Jumlah Koleksi Bahan Pustaka Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Jenis Koleksi Judul Eksamplar

Buku Laporan Penelitian Majalah/Artikel/Jurnal Surat Kabar 3.257 3.310 191 8 3.418 3.346 215 30 Jumlah 6.766 7.009

Sumber: Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar 2014

B. Sistem Pelestarian Bahan Pustaka Di Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar

Pelestarian bahan pustaka adalah hal yang sangat perlu diperhatikan oleh suatu perpustakaan, karena suatu layanan yang baik akan memberikan implikasi pada peningkatan jumlah pengunjung. Mutu layanan perpustakaan juga ditentukan oleh besarnya tenaga pustakawan dan itngkat keterampilan pustakawan yang mengelolahnya.

Perpustakan Universitas Muhammadiyah Makassar melakukan pelestarian bahan pustaka dengan menggunakan 2 sistem yaitu:

1. Penjilidan

Pada dasarnya penjilidan merupakan pekerjaan menghimpun atau menggabungkan lembaran-lembaran lepas menjadi satu, yang dilindungi oleh ban atau sampul. Penjilidan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam perpustakaan.

Selain perbaikan penjilidan, perpustakaan juga melaksanakan kegiatan penjilidan buku-buku atau terbitan berseri, brosur, pamflet, atau lembaran-lembaran lepas.

Untuk melaksanakan penjilidan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain tujuan buku, kegunaan buku, bahan yang diperlukan, dan biaya.

Sebelum dijilid buku perlu dipersiapkan secara baik. Kekurangan dalam persiapan bisa berakibat fatal dan mengecewakan. Persiapan penjilidan meliputi dua hal yaitu penghimpunan kertas-kertas atau bahan pustaka dan penggabungan. Penghimpunan harus dilakukan dengan teliti jangan sampai salah mengurutkan nomor halaman untuk buku dan nomor penerbitan untuk majalah.

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penjilidan antara lain: 1. Lem

58

3. Mesin fotocopy warna

4. Komputer

6. Laminating

Menurut bapak Marzuki Ma’mur Ali yang diwawancarai pada hari Senin 13 Oktober 2014, ibu Nursinah yang diwawancarai pada hari Kamis 16 Oktober 2014 dan bapak Sunusi M pada hari Jumat 17 Oktober 2014 menyatakan bahwa sistem pelestarian bahan pustaka yang dilakukan perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu menjilid ulang/penjilidan. Sebelum melakukan penjilidan tersebut kegiatan awal yang dilakukan yaitu mengumpulkan bahan pustaka yang rusak lalu menjilidnya toko Ende Jaya pihak umum yang bekerja sama dengan Baitul Mal Tanwil (BMT) Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar tersebut.

2. Pengalih mediaan ke dalam bentuk CD-ROM

CD-ROM adalah disc yang terbuat dari plastik, berkilau dengan warna pelangi yang bergaris tengah 4.72 inci atau sekitas 12 cm, tebalnya kurang dari 2,5 mm. Memiliki satu lubang di tengah-tengah dengan ukuran 1,2 mm dan berkapasitas menyimpan data lebih dari 500 Megabyte (Oppenheim, 1989:5). CD- ROM adalah suatu temuan dari perkembangan teknologi informasi mutakhir.

60

Alat tersebut men-scan halaman demi halaman dari buku tersebut dan menyimpannya ke dalam sebuah disket, yang kemudian dikenal dengan nama CD-ROM. Data atau informasi digital yang sudah direkam di dalam CD-ROM tidak dapat dihapus atau ditambah oleh pemakai. CD-ROM hanya dapat dibaca, yaitu dengan menghubungkan alat baca CD-ROM ke komputer Personal (PC).

Alat yang digunakan dalam pengalih mediaan ke dalam bentuk CD-ROM antara lain:

1. Komputer

3. CD-ROM

Menurut ibu Nursinah menyatakan bahwa sistem pengalih mediaan untuk bahan pustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar tersebut sementara dilakukan dalam arti masih pemula untuk sistem tersebut.

C. Faktor-Faktor Kerusakan Bahan Pustaka Di Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar

Adapun faktor-faktor kerusakan bahan pustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar antara lain:

1. Manusia

Pada dasarnya manusia dapat bertindak sebagai penyayang buku, tetapi juga akan menjadi perusak buku. Misalnya pemustaka secara sengaja merobek bagian-bagian tertentu dari buku, membuat lipatan sebagai tanda batas baca, melipat buku kebelakang, mengembalikan buku ke rak dengan cara ditumpuk begitu saja dan mengambil buku dari rak dengan cara menarik langsung punggung buku.

62

Sebagai akibatnya perekat yang mengelem punggung buku untuk memperkokoh penjilidan dapat terlepas sehingga lembaran-lembaran buku akan terpisah dari jilidnya. Pemustaka juga sering kali membuka halaman buku dengan menggunakan ludah, membawa makanan atau minuman ke dalam perpustakaan. Sebaiknya pemustaka diberi kesadaran untuk tidak merusak buku dan membawa makanan dan minuman ke dalam perpustakaan.

Kerusakan bahan pustaka juga seringkali disebabkan oleh pustakawan itu sendiri. Seringkali petugas pustakawan yang tidak memiliki rasa sayang kepada buku dan tidak pernah belajar bagaimana melestarikan dan merawat buku akan membuat kesalahan yang fatal. Karena terkadang petugas perpustakaan menempatkan buku ke dalam rak dengan cara bertumpuk. Tanpa memperhatikan kalau ada buku yang tertindih dalam keadaan terlipat.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada ketiga informan menyatakan bahwa penyebab utama kerusakan bahan pustaka adalah manusia atau pemustaka. Karena pemustaka tersebut sering kali membuat lipatan pada buku sehingga buku menjadi kusut dan mengembalikan buku ke rak dengan cara di tumpuk begitu saja.

2. Debu

Debu dapat masuk secara mudah kedalam ruang perpustakaan melalui pintu, jendela, atau lubang-lubang angin perpustakaan. Apabila debu melekat pada kertas, maka akan terjadi reaksi kimia yang meninggikan keasaman kertas. Akibatnya kertas menjadi rapuh dan cepat rusak. Di samping itu, apabila keadaan

ruang perpustakaan lembab, debu yang bercampur dengan air lembab itu akan menimbulkan jamur pada buku. Debu dari jalan yang mengandung belerang atau debu dari knalpot kendaraan memiliki daya rusak yang paling tinggi. Untuk menghindari kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh debu maka perpustakaan hendaknya selalu bebas dari debu.

Bapak Marzuki Ma’mur Ali, ibu Nursinah dan bapak Sunusi M. menyatakan bahwa debu juga termasuk perusak bahan pustaka. Karena debu dapat mengakibatkan kertas menjadi rapuh. Tetapi kerusakan itu bisa dicegah dengan membersihkan debu menggunakan alat penghisap debu dan ruang perpustakaan menggunakan AC.

64 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian Sistem Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar, maka dapat di simpulkan bahwa:

1. Sistem pelestarian bahan pustaka di perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Makassar telah dilakukan, namun belum secara maksimal. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu penjilidan dan pengalih mediaan.

2. Faktor utama penyebab kerusakan bahan pustaka yaitu manusia atau

pemustaka itu sendiri. Berdasarkan kenyataan yang ada di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar, kadangkala pemustaka sengaja melipat kertas buku sehingga mengakibatkan kertas buku menjadi kusut. Selain itu petugas perpustakaan menempatkan bahan pustaka terlalu padat di dalam rak sehingga menyebabkan bahan pustaka pada punggung dan sampul buku menjadi rusak..

B. Saran

Dari hasil penelitian di atas, ada beberapa saran atau rekomendasi kepada perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar tentang pelestarian bahan pustaka sebagai berikut:

1. Hendaknya perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar selalu

mengusahakan menjaga kebersihan rak-rak dan lantai. Ini dilakukan secara rutin sehingga penyebab kerusakan tidak mudah menghinggapi bahan pustaka.

2. Di dalam ruangan perpustakaan sebagai tempat penyimpanan koleksi

bahan pustaka tidak diizinkan membawa barang yang dapat menimbulkan kebakaran dan bahan makanan yang dapat mengundang datangnya binatang perusak bahan pustaka.

66

DAFTAR PUSTAKA

Almah, Hildawati. 2012. Pemilihan dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan.

Makassar: Alauddin University Press.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 2007. Pedoman

Pelestarian Bahan Pustaka. Cet. 1. Makassar.

Bafadal, Ibrahim. 2009. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Ed 1. Cet. 7. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Agama. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahannya Juz 1-30 Edisi Baru.

Pustaka Agung Harapan

Gorman, G.E and Sydney J.Shep. 2006. Preservation Management for

Libraries,Archives and Museums. Great Britain: Facet Publishing.

Hasnun, Anwar. 2004. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yogyakarta:

Absolut.

Kamal Faqih Imani, Allamah. 2003. Tafsir Nurul Qur’an. Al Huda.

Mardan. 2013. Perawatan dan Pelestarian Bahan Pustaka Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan Kearsiapan, Khizanah Al-Hikmah 1, no 1: h. 90.

Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Cet. 31. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Mortoatmodjo, Karmidi. 2009. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Naningrum, Amma. 2007. Colfogging Permethrin Sebagai Alternatif Bahan Kimia

Fumigasi Dalam Upaya Pelestarian Bahan Pustaka Kertas, Visi Pustaka 9, no. 2

http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=8 (11 Agustus 2014)

NS, Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Sagung Seto.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Saleh, Abdul Rahman. 2010. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Standar Nasional Perpustakaan (SNP). 2011 Jakarta: Perpustakaan Nasional R.I Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suherman. 2013. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung: Literate

Sulistyo-Basuki. 2010. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Cet. 2; Jakarta: Universitas Terbuka

Yulia, Yuyu dan Janti Gristinawati Sujana. 2009. Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka.

---, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. IV, 2008, Jakarta: Gramedia Pustaka

L

A

M

P

I

R

A

N

Pembantu Rektor I Pembantu Rektor II Kep. Perpustakaan Drs. Sunusi M., M. Pd.I Dekan KTU Naspiah Mantang, SE Bagian Administrasi - Adhayati Thaif, S. Km. - Nuraeni Bagian Pengadaan, Pengelolaan - Nursinah, S. Hum - Wahyuni, S. Pd Bagian Sirkulasi - Jumriati, S. Pd - Ira Bashira R Bagian Referensi - Muh Marzuki,M. PdI - Drs. Baho Alang

Foto pada saat mewawancarai bapak Marzuki Ma’mur Ali M.Pdi

Foto koleksi perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar yang berbentuk CD-Room

Nama : Marzuki Ma’mur Ali, M.Pd.I Hari/ Tanggal : Senin, 13 Oktober 2014

Tempat : Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pertanyaan Jawaban Informan

Sistem pelestarian bahan pustaka apa yang digunakan di

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar? Sistem pelestarian bahan pustaka yang digunakan yaitu sistem menjilid ulang.

Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk pelestarian bahan

pustaka? Mengumpulkan bahan pustaka yang rusak dan menjilidnya dipihak umum terdekat yang bekerjasama dengan Baitul

Mal Tanwil perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu toko Ende Jaya

Kendala apa yang dihadapi dalam pelestarian bahan

pustaka? Kuning putih (administrasi keuangan)

Strategi apa saja dilakukan dalam pelestarian bahan

pustaka? Menjilid umum dan tidak ada strategi hanya melihat situasi dan kondisi.

Apa-apa saja faktor penyebab kerusakan bahan pustaka? Usia bahan pustaka, sering berpindah tangan, tidak adanya

perhatian pemustaka dalam meminjam buku dan debu. Apakah banyak koleksi bahan pustaka yang rusak karena

disebabkan oleh debu? Kurang

Apakah banyak koleksi yang rusak karena disebabkan oleh

serangga dan tikus Tidak ada

Apakah dengan sistem pelestarian yang digunakan sekarang sudah mampu melestarikan penyebab kerusakan koleksi bahan pustaka?

Pertanyaan Jawaban Informan Sistem pelestarian bahan pustaka apa yang digunakan di

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar? Penjilidan.

Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk pelestarian bahan

pustaka? Penjilidan dan menyimpannya dalam bentuk CD-ROM

Kendala apa yang dihadapi dalam pelestarian bahan

pustaka? Sumber daya manusia, perangkatnya belum lengkap seperti server dan dana.

Strategi apa saja dilakukan dalam pelestarian bahan

pustaka? Sudah mempunyai alat penghisap debu

Apa-apa saja faktor penyebab kerusakan bahan pustaka? Pemustaka yang sering melipat-lipat buku, debu,

pemeliharaan yang belum optimal karena sumber daya manusia yang kurang.

Apakah banyak koleksi bahan pustaka yang rusak karena

disebabkan oleh debu? Lumayan. Karena perawatannya kurang dari pustakawan.

Apakah banyak koleksi yang rusak karena disebabkan oleh

serangga dan tikus Tidak ada

Apakah dengan sistem pelestarian yang digunakan sekarang sudah mampu melestarikan penyebab kerusakan koleksi bahan pustaka?

Belum bisa dipastikan tapi dengan cara inilah usaha

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dalam melestarikan bahan pustakanya.

Nama : Drs. Sunusi M, M.Pd.I Hari/ Tanggal : Jumat, 17 Oktober 2014

Tempat : Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pertanyaan Jawaban Informan

Sistem pelestarian bahan pustaka apa yang digunakan di

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar? Menjilid ulang

Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk pelestarian bahan

pustaka? Mengumpulkan bahan pustaka yang rusak dan menjilidnya di pihak umum terdekat yang telah bekerja sama dengan

perpustakaan. Kendala apa yang dihadapi dalam pelestarian bahan

pustaka? Sumber daya manusia, dana, dan ruangan yang belum ada khusus untuk pelestarian bahan pustaka.

Strategi apa saja dilakukan dalam pelestarian bahan

pustaka? Menjilid ulang, ruangan perpustakaan diberi AC dan memiliki alat penghisap debu.

Apa-apa saja faktor penyebab kerusakan bahan pustaka? Pemustaka yang tidak bertanggung jawab

Apakah banyak koleksi bahan pustaka yang rusak karena

disebabkan oleh debu? Lumayan. Tapi sudah ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan membersihkan ruangan

dengan alat penghisap debu. Apakah banyak koleksi yang rusak karena disebabkan oleh

serangga dan tikus Tidak ada

Apakah dengan sistem pelestarian yang digunakan sekarang sudah mampu melestarikan penyebab kerusakan koleksi bahan pustaka?

tanggal 13 Mei 1992 akrab

dipanggil Anthy. Penulis

merupakan anak pertama dari

empat bersaudara pasangan

Mursalim S.Pd.SD dan Nurhaedah S. Mulai mengenyam pendidikan pada tahun 1997 di TK Dharma

Wanita Takkalasi kemudian

melanjutkan pendidikan di SD

Dokumen terkait