• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sambungan Tabel 4.2

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Analisis Frekuensi Vari

5.9.1 Uji Kesesuaian Model

Sebelum pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilakukan terlebih dahulu akan diu

l adalah apabila koefisien korelasi (R) maupun koefisien determinasi (R-Square) terlalu rendah akan menggambarkan bahwa model regresi tidak tepat digunakan dalam penelitian ini. Sebaliknya apabila nilai R dan R-Square tinggi, maka model regresi sudah tepat digunakan dalam penelitian ini. Hasil pengujian kesesuaian model penelitian sebagaimana ditampilkan pada Tabel 5.14 berikut.

Tabel 5.14. Koefisien Korelasi, Determinasi dan F Test

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of

1 0,731 0,534 0,515 0,28410 82,238 0,000

Output

erial sebesar 53,4%, sisanya sebesar

mikian berdasarkan hasil pengujian F SPSS versi 14.0

Dari hasil pengujian diperoleh nilai R sebesar 0,731 yang bermakna hubungan (korelasi) antara variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan, dan komitmen organisasi sebagai variabel bebas dengan variabel kinerja manajerial sebesar 73,1%, sisanya sebesar 26,9% variabel kinerja manajerial berhubungan dengan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

Nilai R-Square sebesar 0,534 bermakna bahwa variasi kemampuan variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan, dan komitmen organisasi sebagai variabel bebas dalam mempengaruhi variabel kinerja manaj

46,6% variabel kinerja manajerial dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

5.9.2 Uji Simultan

Pengujian statistik secara simultan dilakukan dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel. Kriterianya, apabila F hitung lebih besar dari F tabel atau nilai Sig. F < 0,05 maka Ha yang menyatakan secara simultan variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi berpengaruh nyata terhadap kinerja manajerial. Nilai F hitung sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.15 adalah sebesar 82,238 sedangkan nilai F tabel pada v1 = 63 dan v2 = 3 diperoleh F tabel sebesar 2,76. Dengan de

anggar

alikussaleh. Nilai t hitung

an, gaya kepemimpinan, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial di Universitas Malikussaleh.

5.9.3 Uji Parsial

Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan uji t dengan kriteria apabila t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ha diterima dan Ho dapat ditolak yang bermakna variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan, dan komitmen organisasi secara individu berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Besarnya t tabel pada df = n-k (67 – 4 = 63) adalah 2,000 sedangkan t hitung dapat dilihat pada Tabel 5.13.

Nilai t hitung variabel partisipasi anggaran sebesar 3,842 > 2,000 dengan demikian variabel partisipasi anggaran signifikan mempengaruhi kinerja manajerial di Universitas Malikussaleh. Hasil ini konsisten dengan temuan Brownell, P dan M. Mc.Innes (1986), Ariadi, D (2006), Noor (2007). Nilai t hitung variabel gaya kepemimpinan sebesar 4,552 > 2,000 dengan demikian variabel gaya kepemimpinan signifikan mempengaruhi kinerja manajerial di Universitas M

variabel komitmen organisasi sebesar 2,655 > 2,000 dengan demikian variabel komitmen organisasi signifikan mempengaruhi kinerja manajerial di Universitas Malikussaleh. Temuan ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Suhartono & Solichin (2006)

Dari hasil penelitian menunjukkan seluruh variabel yang diuji signifikan secara statistik t maupun statistik F. Variabel partisipasi anggaran berpengaruh signifik

anggar

an terhadap kinerja manajerial. Hasil ini konsisten dengan penelitian Noor (2007) yang menemukan partisipasi penyusunan anggaran signifikan mempengaruhi kinerja manajerial. Demikian juga dengan penelitian Irene S. Manurung (2008) yang menemukan pengaruh kuat antara partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintahan. Konsistensi hasil penelitian ini juga dijumpai dengan penelitian Brownell & Mc. Innes (1986) yang menemukan pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.

Penyusunan anggaran yang partisipatif melibatkan semua unsur pimpinan baik di tingkat Universitas maupun Fakultas berpartisipasi dalam menyusun

an, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasional baik secara individu maupun kinerja manajerial didalamnya, karena dengan partisipasi tersebut akan meningkatkan semangat kerja dan tanggungjawab moral dari setiap komponen yang ada dalam institusi untuk mensukseskan setiap rencana kerja yang telah disusun. Oleh karena anggaran tersebut merupakan suatu konsep secara komprehensif yang melibatkan semua komponen yang ada pada institusi, maka dalam penyusunan anggaran dibutuhkan keterlibatan para pimpinan baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan masukan berupa informasi kebutuhan yang ada pada setiap unit kerja kepada pemegang kuasa anggaran.

(2007) yang dapat penelitiannya menemukan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian tentunya

arus dilihat suatu fenomena di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe gaya epemimpinan sangat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja manajerial. Dalam eberapa kasus ditemukan gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dengan keinginan ari bawahannya. Penerapan gaya kepemimpinan harus sesuai dengan kondisi rganisasi yang bersifat dinamis, penerapan gaya yang tidak sesuai akan berdampak ada penurunan kepuasan kerja yang berimplikasi juga terhadap kinerja individu

aupun kinerja institusional. Prinsip-prinsip dasar dari karakteristik individu maupun stitusi sangat perlu dipahami, agar gaya kepemimpinan yang diterapkan sesuai ebagaimana yang diharapkan, selain itu hal yang penting perlu diperhatikan enyangkut dinamisasi gaya kepemimpinan, menerapkan gaya kepemimpinan yang toriter sekalipun diperlukan pada saat-saat pengambilan keputusan yang penting, ehingga orientasi kerja para bawahan akan cepat lebih terarah.

Hasil pengujian statistik menunjukkan pengaruh komitmen organisasi rhadap kinerja manajerial juga positif dan signifikan. Hasil ini konsisten dengan muan Suhartono dan Solichin (2006) bahwa komitmen organisasi berpengaruh ignifikan terhadap kinerja manajerial baik secara langsung maupun pengujian elalui variabel intervening. Dengan demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan ihak Universitas dalam meningkatkan kinerja manajerial, dengan meningkatkan omitmen setiap unit manajerial untuk meningkatkan komitmen terhadap organisasi. h k b d o p m in s m o s te te s m p k

Selain secara parsial menunjukkan masing-masing variabel signifikan terhadap kinerja manajerial, pengujia simultan juga menunjukkan variabel partisipasi anggaran, gaya kepemim ariabel komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial di Universitas

mikian ketiga variabel ini dapat dijadikan sebagai estimator dalam

emakin sesuai penerapan

) sebesar 0,515 yang bermakna bahwa variasi

ng turut mempengaruhi kinerja manajerial di Universita n secara

pinan, dan v

Malikussaleh. Dengan de

meningkatkan kinerja manajerial, semakin tinggi tingkat partisipasi para manajer dalam merencanakan dan menyusun anggaran, s

gaya kepemimpinan dengan keinginan para bawahan, dan semakin tinggi komitmen para individu yang ada dalam organisasi dalam bekerja maka kinerja akan meningkat.

Dari hasil penelitian menemukan bahwa koefisien determinasi yang telah mengalami penyesuaian (R2 adjusted

kemampuan variabel bebas yang telah menyesuaikan dengan penambahan variabel-variabel bebas lainnya yang diuji dalam penelitian, menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe sebesar 51,5% dan sisanya sebanyak 48,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini. Menurut Young dalam Irene S. Manurung (2008) koefisien determinasi antara 0,70 – 1,00 menunjukkan determinasi yang tinggi, koefisien antara 0,40 – 0,69 menunjukkan determinasi sedang, dan koefisien di bawah 0,40 menunjukkan koefisien yang rendah. Dengan demikian koefisien determinasi dalam penelitian ini termasuk dalam katagori sedang. Hal ini kemungkinan terjadi sebagai akibat dari masih banyak variabel lain ya

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya,

maupun variabel komitmen organisasi juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Pengaruh partisipasi anggaran yang signifikan terhadap kinerja manajerial konsisten dengan penelitian Noor (2007), Irene S. Manurung (2008) dan Brownell & Mc. Innes (1986). Pengaruh gaya kepemimpinan signifikan terhadap kinerja manajerial berbeda dengan penelitian Noor (2007). Pengaruh komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial konsisten dengan penelitian Suhartono dan Solichin (2006)

maka dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan, maupun komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe.

2. Secara parsial variabel partisipasi anggaran, maupun variabel gaya kepemimpinan,

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain:

1. Penelitian ini dihasilkan dari penggunaan instrumen yang didasarkan pada

kepemimpinan, sehingga sangat memungkinkan timbulnya bias dalam

2. Penelitian ini tidak mempertimbangkan variabel lain yang mungkin turut

kesenjangan anggaran, budaya organisasi, keinginan sosial, struktur dan lain-lain. Termasuk juga tidak

enelitian yang dikemukakan diatas, maka penulis

1. banyak variabel lain yang diduga mempengaruhi kinerja

anisasi, keinginan sosial, struktur organisasi, motivasi kerja, dan lain-lain. Termasuk juga tidak persepsi jawaban responden. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya. Apalagi dengan memasukkan unsur pimpinan organisasi dalam menilai gaya

mempersepsikan variabel gaya kepemimpinan dan kinerja manajerial.

mempengaruhi kinerja manajerial seperti kejelasan sasaran anggaran,

organisasi, motivasi kerja,

mempertimbangkan penggunaan variabel kepuasan kerja sebagai variabel intervening yang mempengaruhi kinerja manajerial pada suatu organisasi.

6.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan p menyarankan:

Mengingat masih

manajerial pada suatu organisasi, penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mempertimbangkan pengujian variabel kejelasan sasaran anggaran, kesenjangan anggaran, budaya org

mempertimbangkan penggunaan variabel kepuasan kerja sebagai variabel intervening yang mempengaruhi kinerja manajerial pada suatu organisasi.

2. g diuji mempunyai pengaruh yang signifikan

ualitas dan gaya

Dokumen terkait