• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Korelasi

Dalam dokumen BRAND EQUITY AND CUSTOMER LOYALTY (Halaman 55-113)

BAB IV ANALISIS DATA

C. Uji Korelasi

Untuk menguji hubungan antar variabel penelitian ini dilakukan dengan pengukuran correlation coefisien measurement Product Moment (Bungin, 2009:197). Teknik ini menghasilkan perhitungan koefisian yang paling stabil karena mempunyai standar eror yang paling kecil. Adapun rumus uji statistik Product Moment yang dimaksud:

Keterangan :

r

xy = Koefisien korelasi Product Moment

N = Jumlah individu dalam sampel

[

(k-1) k

]

r

11 =

[

Ʃ σb2 σt2

]

r

xy = 뇈

X = Angka mentah untuk variable X Y = Angka mentah untuk variable Y

Setelah nilai (r) hitung diketahui, guna memperhitungkan taraf signifikasinya, maka nilai (r) hitung dibandingkan dengan harga nilai kritis pada tabel product moment, dengan memperhatikan derajat keabsahan pada taraf signifikasi (αi=i0,05) atau dengan tingkat kepercayaannya mencapai 95%.

d. Rata-Rata Hitung (Mean)

Central tendency adalah nilai angka tunggal yang dianggap dapat mewakili keseluruhan nilai data rata-rata dari skor seluruh sampel. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan satu central tendency yaitu mean. Mean adalah rata-rata aritmatis dari semua skor yang diperoleh dalam sampel dan dianggap sebagai ukuran central tendency yang terbaik dan paling banyak digunakan karena penghitungannya melibatkan semua skor.

Nilai mean dari data yang diolah digunakan untuk mengetahui ekuitas merek mana yang lebih kuat antara merek prosesor Intel dan AMD dalam mempengaruhi loyalitas konsumen di kalangan mahasiswa Strata Satu Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2006-2007.

lvii 7. Uji Hipotesis antar Variabel

Pengujian terhadap hipotesis yang melibatkan pengaruh antar variabel dapat dirumuskan melalui prosedur berikut:

a. Perumusan Hipotesis

H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen

Hα = Adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen

b. Kriteria Pengujian

Dari hasil perbandingan uji korelasi hitung dengan nilai harga kritis pada tabel product moment serta dengan memperhatikan derajat keabsahaan (df), maka pengujian terhadap hipotesis dapat dirumuskan: 1) Apabila rihitung < ritabel, maka H0 diterima dan Hα ditolak.

Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara ekuitas merek (brand equity) terhadap pembentukan loyalitas konsumen (customer loyalty).

2) Apabila rihitung > ritabel, maka H0 ditolak dan Hα diterima.

Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara ekuitas merek (brand equity) terhadap pembentukan loyalitas konsumen (customer loyalty).

BAB II

DESKRIPSI LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN

B. Gambaran Umum FISIP UNS 1. Sejarah Perkembangan FISIP UNS

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP-UNS) berdiri pada tahun 1976, bersamaan dengan diresmikannya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret yang dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor: 10 Tahun 1976. FISIP UNS merupakan salah satu diantara Sembilan Fakultas di lingkungan UNS.

Pada saat awal berdiri, nama FISIP UNS adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, yang memiliki dua jurusan, yaitu jurusan Administrasi Negara dan Jurusan Publisistik. Menginjak tahun 1982, berdasar SK Presiden RI Nomor: 55 Tahun 1982 tentang “Susunan Organisasi Universitas Sebelas Maret”, nama fakultas dirubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS). Kemudian berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor: 017/0/1983, tertanggal 14 Maret 1983 nama Jurusan juga berubah, menjadi Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi.

Dengan keluarnya SK Mendikbud RI Nomor: 055/0/1983 tanggal 8 Desember 1983 tentang “Jenis dan Jumlah Jurusan pada Fakultas di Lingkungan Universitas Sebelas Maret”, FISIP UNS menambah satu jurusan baru, yaitu Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Jurusan ini

lix

khusus melayani Mata Kuliah Dasar Umum di semua Program Studi (Prodi) di lingkungan Universitas Sebelas Maret dan berada di bawah tim MKDU Universitas Sebelas Maret.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (SK Dirjen Dikti Depdikbud) Nomor: 27/Dikti/Kep./1986 tanggal 29 Mei 1986, di FISIP UNS dibentuk program Studi Sosiologi yang mengawali programnya pada semester Juli-Desember 1986. Terakhir dengan SK Dirjen Dikti Nomor: 66/Dikti/Kep./ 1998, tanggal 2 Maret 1998 Program Studi Sosiologi menjadi Jurusan Sosiologi yang merupakan Program Sarjana (S1) dan berada dibawah Dekan. Kemudian jenis dan jumlah Prodi di setiap Jurusan pada Fakultas-Fakultas di lingkungan UNS juga dibakukan berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor: 222/Dikti/Kep./1996 tentang “Program Studi pada Program Sarjana di lingkungan Universitas Sebelas Maret. Prodi untuk Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi masing-masing adalah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.

Pada tahun awal berdirinya, sistem pendidikan di FISIP UNS adalah sistem kenaikan tingkat (5 Tahun) yang membagi satu tahun akademik menjadi dua semester dan di setiap akhir semester kedua (akhir tahun akadmik), mahasiswa dievaluasi untuk menentukan apakah mahasiswa berhasil naik ke tingkat berikutnya atau harus mengulang. Mahasiswa yang dua kali berturut-turut tidak naik tingkat, dikenai DO (Drop Out).

Pada tahun 1979, untuk pertama kalinya di UNS mulai diintroduksikan Sistem Kredit Semester. Sistem ini dituangkan dalam SK Rektor UNS Nomor: 073/PT40/C/79 tertanggal 2 Januari 1979 tentang “Peraturan Sistem Kredit dan Sistem Kenaikan Tingkat UNS Sebelas Maret”. Keputusan Rektor tersebut mengisyaratkan bahwa FISIP UNS perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam sistem pendidikannya. Persiapan kearah itu dituangkan dalam Buku Pedoman FISIP UNS tahun 1979.

Kemudian dengan dikeluarkannya SK Mendikbud RI Nomor: 0124/U/1979 tanggal 8 Juni 1979 yang menyangkut “Jenjang Program Pendidikan Tinggi di Lingkungan Dekdikbud” FISIP UNS mengambil langkah-langkah transisi mulai tahun akademik 1979/1980 sebagai berikut: a. Menetapkan program Strata Satu (S1) berdasarkan SK Mendikbud

Nomor: 0124/U/1979 bagi mahasiswa tahun akademik 1979/1980 yang tidak naik tingkat. Sistem ini dikenal dengan Sistem Kredit Strata 8 Semester.

b. Menetapkan tetap berlakunya SK Rektor UNS Nomor: 073/PT40/C/79 Sub tentang Sistem Kredit bagi mahasiswa Tingkat II ke atas. Sistem ini dikenal dengan Sistem Kredit Non Strata 10 Semester.

Penetapan tersebut disuatu pihak berarti FISIP UNS telah meninggalkan sistem kenaikan tingkat dan mulai memasuki masa transisi dualisme dalam penerapan sistem kredit. Tidak mudah bagi FISIP UNS untuk pindah dari satu sistem (Sistem Kenaikan Tingkat) ke sistem lainnya

lxi

(Sistem Kredit). Kesulitan masih ditambah dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi seperti peningkatan daya tampung mahasiswa, peningkatan produktivitas lulusan, peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar, penyesuaian kurikulum dan lain-lain.

Seiring berjalannya waktu, dualisme dalam sistem penyelenggaraan pendidikan ini dapat diakhiri sambil senantiasa memantapkan diri dalam pelaksanaan Sistem Kredit seperti diatur dalam SK Mendikbud Nomor: 0124/U/1979 dan peraturan-peraturan lain dari Dirjen Dikti sehubungan dengan pelaksanaan SK Mendikbud tadi. Upaya pemantapan ini tercermin dengan dikeluarkannya secara berturut-turut:

a. SK Rektor UNS Nomor: 150/PT40/1980 tentang “Peraturan Sistem Kredit untuk Program Strata Satu (S1) Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret”.

b. SK Rektor UNS Nomor: 80/PT40/1983 tentang “Peraturan Sistem Kredit untuk Program Strata Satu (S1) Universitas Negeri Sebelas Maret”. c. SK Rektor UNS Nomor: 03/PT40/1987 tentang “Peraturan Sistem Kredit

Semester Universitas Negeri Sebelas Maret”.

SK terakhir ini yang kemudian diperbaiki dengan SK Nomor: 71/PT40.H/1990 tanggal 11 April 1990 yang berlaku surut mulai tanggal 11 November 1989 dan diperbaiki lagi dengan SK Rektor Nomor: 177/PT40.H/1992. Selanjutnya SK tersebut diperbaharui dengan dikeluarkannya SK Rektor Nomor: 123/J27/PP/98 tanggal 12 Mei 1998.

Dengan ditetapkannya Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka SK Rektor Nomor: 177/PT40.H/I/1992 tentang Peraturan Sisetem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret diperbarui lagi dengan SK Rektor Nomor: 475/J27/PP/2005 tanggal 11 Agustus 2005 tentang Peraturan Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret, yang dipakai sebagai landasan hingga saat ini.

Dekan FISIP UNS dari tahun 1976 sampai dengan saat ini adalah: 1) Drs. M. Sartono (tahun 1976-1980) 2) Drs. Soeharno (tahun 1981-1986) 3) Drs. Purwoto (tahun 1986-1987) 4) Drs. H. Zainuddin (tahun 1987-1993) 5) Drs. Suparni (tahun 1993-1995) 6) Drs. H. Zainuddin (tahun 1995-1998) 7) Drs. Dwi Tiyanto, SU (tahun 1998-2007)

8) Drs. H. Supriyadi, SN, SU (tahun 2007- sekarang)

Peningkatan daya tampung mahasiswa semakin diperluas sehingga kini FISIP UNS mempunyai kapasitas menerima rata-rata 250 mahasiswa baru per tahun. Kualitas akademik ditingkatkan melalui pendidikan S2 dan S3 bagi tenaga pengajar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta upaya lain seperti kursus-kursus, penataran dan lain-lain. Kini hampir seluruh kapasitas FISIP UNS dikerahkan guna meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

lxiii 2. Visi, Misi dan Tujuan FISIP UNS

Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di FIFIP UNS dilaksanakan dengan mengacu pada visi, misi dan tujuan FISIP UNS. Berdasarkan visi, misi dan tujuan yang dirumuskan dengan melibatkan stakeholders, kemudian disusun rencana strategis untuk jangka waktu lima tahunan. Mulai tahun 2007 semua program dan kegiatan dilaksanakan berdasarkan tiga pilar kebijakan Pendidikan Tinggi meliputi:

a. Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan. b. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing

c. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik.

Adapun visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret adalah memberdayakan Fakultas dan Jurusan dalam rangka menuju otonomi sehingga mampu meningkatkan peran FISIP sebagai pusat kegiatan ilmiah bagi masyarakat kampus maupun di luar kampus.

Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret sebagai wujud pengejawantahan dari visi yang telah ditetapkan sebelumnya adalah:

a. Menyelanggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.

b. Menyelanggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, konsep-konsep dan teori-teori keilmuan sosial dan politik yang sesuai

dengan perubahan masyarakat baik perubahan pada tingkat global, regional, nasional maupun lokal.

c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk menerapkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan social dan politik.

Tujuan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret terdiri atas beberapa butir, yaitu:

a. Melaksanakan pemberdayaan Fakultas dan Jurusan dalam rangka menuju otonomi.

b. Menjadikan FISIP sebagai pusat kegiatan ilmiah.

c. Meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa di bidang riset dan pengabdian

d. Mengembangkan sistem manajemen internal/ pengelolaan lembaga yang mampu mendukung terselenggaranya pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

e.Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan alumni perguruan tinggi lain.

f.Meningkatkan jumlah penerima beasiswa.

g. Memberikan peluang dan peran bagi mahasiswa dalam kegiatan akademik.

lxv 3. Susunan Organisasi FISIP UNS.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, maka organisasi fakultas terdiri dari: (a) unsur pimpinan: Dekan dan Pembantu Dekan, (b) senat fakultas, (c) unsur pelaksansa akademik: jurusan, laboratorium dan kelompok dosen dan (d) unsur pelaksana administratif: bagian tata usaha.

a. Unsur Pimpinan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang menjalankan sebagian tugas pokok dan fungsi universitas (UNS) yang berada di bawah Rektor. Fakultas bertugas mengkoordinasi dan atau melaksanakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu.

Fakultas dipimpin oleh Dekan yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Dekan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi fakultas. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Dekan dibantu oleh tiga orang Pembantu Dekan, yang bertanggung jawab langsung kepada Dekan yang terdiri atas:

1) Pembantu Dekan Bidang Akademik, yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan I (PDiI) yang bertugas membantu Dekan dalam memimpin pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2) Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum, yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan II (PD II) mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi umum.

3) Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, yang selanjutnya disebut pembantu Dekan III (PD III) mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan mahasiswa.

b. Senat Fakultas

Senat fakultas adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas. Senat fakultas terdiri atas guru besar, pimpinan fakultas, ketua jurusan dan wakil dosen. Senat fakultas diketuai oleh Dekan yang dibantu oleh seorang sekretaris senat yang dipilih diantara anggotanya.

c. Unsur Pelaksana Akademik

1) Jurusan (Program Studi)

Jurusan (Program Studi) adalah unsur pelaksana fakultas di bidang studi tertentu yang berada di bawah Dekan. Jurusan (Prodi) dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan (Ketua Prodi) yang dipilih diantara Dosen menurut peraturan perundangan yang berlaku dan dalam

lxvii

melaksanakan tugas sehari-hari dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan.

Tugas Jurusan (Prodi) adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam sebagian atau satu cabang ilmu, teknologi atau kesenian tertentu sesuai dengan program pendidikan yang ada dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

FISIP UNS terdiri dari tiga jurusan, yaitu Jurusan Ilmu Administrasi, Jurusan Ilmu Komunikasi dan Jurusan Sosiologi. Adapun Prodi yang dilaksanakan meliputi: Prodi Administrasi Negara (pada Jurusan ilmu Administrasi), Prodi Ilmu Komunikasi (pada Jurusan Ilmu Komunikasi) dan Prodi Sosiologi (pada Jurusan Sosiologi).

2) Laboratorium (Studio)

Laboratorium (Studio) merupakan perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan pada Jurusan dalam pendidikan akademik dan atau professional yang dipimpin oleh dosen yang memenuhi syarat keahlian sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu dan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan.

3) Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan fakultas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan. Dosen terdiri atas dosen biasa, dosen luar biasa dan dosen tamu. Dosen mempunyai

tugas utama mengajar, membimbing dan atau melatih mahasiswa serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4) Unsur Pelaksana Administratif: Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha adalah pembantu pimpinan fakultas yang bertugas melaksanakan administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, kemahasiswaan dan pendidikan di fakultas. Bagian Tata Usaha mempunyai empat Sub Bagian yang meliputi: (a) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan,i(b)iSub Bagian Keuangan dan Kepegawaian, (c) Sub Bagian Pendidikan dan (d) Sub Bagian Kemahasiswaan.

5) Unsur Lain (Penunjang) a) Perpustakaan

Perpustakaan mempunyai tugas memberikan pelayanan bahan pustaka dan kegiatan-kegiatan lain untuk keperluan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa, dosen dan karyawan di lingkungan FISIP pada khususnya dan UNS pada umumnya.

b) Organisasi Kemahasiswaan

Kebebasan organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diatur dengan SK Mendikbud RI Nomor: 115/U/1998, tentang “Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi”. Khusus di FISIP badan legislatif bernama Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), badan eksekutif bernama Badan Eksekutif Mahasiswa

lxix

(BEM) yang membawahi beberapa Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Adapun bagan struktur organisasi FISIP UNS sebagaimana yang dimaksud di atas:

STRUKTUR ORGANISASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

C. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini diambil dari populasi mahasiswa Strata SatuiReguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP-UNS) angkatan 2006-2007 yang termasuk dalam kriteria sebagai pengguna komputer, baik PC Desktop, Laptop atau Notebook dan Netbook. Jumlah responden secara keseluruhan yang ditentukan berdasar teknik pengambilan sampel ialah sebanyak 78 responden.

Identitas responden di dalam penelitian ini dideskripsikan menurut; persebaran jenis kelamin, jenis kepemilikan komputer, motif pembelian komputer, lama waktu kepemilikan komputer, merek prosesor komputer, pengalaman menggunakan komputer dan dasar pertimbangan dalam memilih prosesor komputer.

1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Jumlah responden laki-laki sebanyak 46 (58,98.%) orang dan responden perempuan 32 orang (41,02.%). Data selengkapnya dapat dilihat pada penjelasan tabel berikut ini:

TABEL 1

IDENTITAS RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

lxxi

1. Laki-laki 46 58,98

2. Perempuan 32 41,02

Total 78 100

Sumber: Data Primer yang diolah (Pertanyaan No.2) 2. Identitas Responden Menurut Jenis Kepemilikan Komputer

Data mengenai jenis kepemilikan komputer ini digunakan untuk mengetahui jenis-jenis komputer yang dimiliki oleh responden. Responden yang menggunakan komputer dari jenis PC desktop berjumlah 44 orang (56,41.%), responden pengguna Laptop atau Notebook 31 orang (39,74.%) dan responden pengguna Netbook 3 orang (3,85.%). Kesimpulannya responden mayoritas adalah pengguna PC desktop. Adapun data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:

TABEL 2

JENIS KEPEMILIKAN KOMPUTER RESPONDEN No. Jenis Komputer Jumlah Prosentase (%)

1. Komputer (PC Desktop) 44 56,41

2. Laptop /Notebook 31 39,74

3. Netbook 3 3,85

Total 78 100

Sumber: Data Primer yang diolah (Pertanyaan No.3) 3. Identitas Responden Menurut Motif Pembelian Komputer

Berikut ini adalah data mengenai motif pembelian komputer yang dilakukan responden. Dari data ini diketahui bahwa motif yang paling

dominan dalam melakukan pembelian komputer bagi responden adalah untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan, yaitu sebanyak 62 orang (79,49.%), kemudian motif untuk mengekspresikan gaya hidup 13 orang (16,67.%) dan motif lainya 3 orang (3,84.%).

Data selengkapnya mengenai motif pembelian komputer disajikan dalam tabel berikut:

TABEL 3

MOTIF PEMBELIAN KOMPUTER RESPONDEN

No. Motif Pembelian Jumlah Prosentase (%)

1. Untuk mengerjakan tugas perkuliahan 62 79,49

2. Mengekspresikan gaya hidup 13 16,67

3. Lain-lain 3 3,84

Total 78 100

Sumber: Data Primer yang diolah (Pertanyaan No.4)

4. Identitas Responden Menurut Lama Waktu Kepemilikan Komputer

Lama kepemilikan komputer pada responden tidak terlalu bervariasi,

responden yang memiliki komputer 1 뇈 2 tahun ada 37 orang (47,44.%), 2 뇈 3

tahun 19 orang (24,36.%) dan yang memiliki komputer lebih dari 3 tahun 22 orang (28,20.%). Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:

lxxiii TABEL 4

LAMA WAKTU KEPEMILIKAN KOMPUTER RESPONDEN No. Lama Kepemilikan Jumlah Prosentase (%)

1. Kurang dari 1 tahun 0 0

2. 1-2 tahun 37 47,44

3. 2-3 tahun 19 24,36

4. Lebih dari 3 tahun 22 28,20

Total 78 100

Sumber: Data Primer yang diolah (Pertanyaan No.5)

5. Identitas Responden Menurut Merek Prosesor Komputer yang dipakai Dewasa ini cukup banyak merek-merek prosesor yang beredar di pasaran dunia, seperti Intel, AMD, VIA, IBM dan Cyrix. Namun, hanya dua merek yang cukup terkenal di Indonesia, Intel dan AMD. Dari data yang diolah, pengguna prosesor bermerek Intel diketahui sebanyak 66 orang (84,62.%) dan pengguna prosesor bermerek AMD 12 orang (15,38.%). Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:

TABEL 5

MEREK PROSESOR KOMPUTER RESPONDEN No Merek Prosesor Jumlah Prosentase (%)

1. Intel 66 84,62

2. AMD 12 15,38

3. Lainnya 0 0

Total 78 100

6. Identitas Responden Menurut Pengalaman Menggunakan Komputer

Pertanyaan pada butir ini digunakan untuk mengetahui apakah sebelumnya responden sudah pernah memiliki komputer atau belum. Jika ternyata sudah pernah memiliki, selanjutnya apakah mereka melakukan upgrade komputernya atau menjual komputer lama dan membeli komputer yang baru atau tidak.

Dari pengolahan data diketahui bahwa responden yang sebelumnya sudah pernah memiliki komputer dan pernah meng-upgrade atau menjual komputer lama kemudian membeli komputer yang baru sebanyak 31 orang (39,74i%) dan responden yang baru memiliki komputer untuk pertama kali sebanyak 47 orang (60,26i%).

Identitas respoden berdasarkan pengalaman selama memakai komputer dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 6

PENGALAMAN RESPONDEN DALAM MEMAKAI KOMPUTER No Pengalaman Memakai Komputer Jumlah Prosentase (%)

1. Sebelumnya sudah punya, komputer lama sudah di-upgrade atau dijual

31 39,74

2. Sebelumnya tidak punya, ini adalah komputer yang dibeli pertama kali

47 60,26

Total 78 100

lxxv

7. Identitas Responden Menurut Dasar Pertimbangan dalam Memilih Prosesor Komputer.

Keputusan memilih sangat dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada dalam benak konsumen. Butir pertanyaan ini digunakan untuk menggolongkan responden kedalam karakter pembeli yang memutuskan pilihan saat membei atas dasar pertimbangan apa.

Dari sini, diketaui bahwa responden yang mendasarkan pemilihan pada pertimbangan harga prosesor 9 orang (11,54i%), responden yang mendasarkan pilihan pada pertimbangan performa prosesor 54 orang (69,23.%), responden yang mendasarkan pilihan pada alasan popularitas merek 14 orang (17,95.%) dan pertimbangan lainya 1 orang (1,28.%).

Data selengkapnya mengenai motif pembelian komputer disajikan dalam tabel berikut:

TABEL 7

DASAR PERTIMBANGAN RESPONDEN DALAM MEMILIH PROSESOR KOMPUTER

No. Pertimbangan Pemilihan Prosesor Jumlah Prosentase (%)

1. Harganya yang terjangkau 9 11,54

2. Performa (kualitas dan kemampuannya) 54 69,23 3. Popularitas merek (banyak yang pakai) 14 17,95

4. Lain-lain 1 1,28

Total 78 100

D. Prosesor Intel dan AMD

Prosesor merupakan inti dari suatu unit komputer karena memiliki peran yang tergolong sentral. Sebenarnya nama asli prosesor adalah Central Processing Unit (CPU). Tapi lebih sering disebut microprocessor, dan lebih sering lagi hanya processor. Prosesor merupakan otak dari komputer karena menentukan apa yang harus dikerjakan oleh komputer. Misalnya, sistem operasi yang dapat digunakan, software yang dipakai, berapa besar listrik yang dibutuhkan, seberapa stabil sistem berjalan, dan seberapa kuat daya kerja komputer. Maka makin kuat prosesor yang digunakan, makin kuat pula komputer yang memilikinya.

Bagi kebanyakan pengguna komputer pribadi, prosesor selalu identik dengan Intel. Meskipun ada merek prosesor lain yang juga cukup dikenal seperti AMD, VIA, IBM dan Cyrix. Merek-merek tersebut biasanya kompatibel dengan prosesor Intel. Dewasa ini terdapat dua top brand prosesor yang mendominasi pasaran di Indonesia, yaitu prosesor buatan Intel Corp dan

lxxvii

Advance Micro Device (AMD) Inc (http://judicalsophie.wordpress.com, 2009). Kedua merek inilah yang akan bahas dalam penelitian ini.

1. Prosesor Intel

Prosesor Intel merupakan mikroprosesor yang diproduksi oleh Intel Corporation. Perusahaan ini merupakan produsen chip yang didirikan pada 1968 oleh Robert Noyce, Gordo Moore, dan Andy Groove yang berpusat di Amerika Serikat. Debut Intel dimulai dengan processor seri MCS4 yang merupakan cikal bakal dari prosesor i4040 (1971). Pada saat itu, Intel Corporation membuat memori yang kemudian digunakan oleh perusahaan kalkulator di Jepang. Berikutnya muncul prosesor 8 bit pertama i8008 (1972), prosesor 8085 (1977), prosesor i8086 (1978) yang disusul prosesor 80186 dan i80188. Tahun 1985, Intel meluncurkan desain prosesor yang sama sekali baru yaitu prosesor i80386. Kemudian sekitar tahun 1989 Intel meluncurkan prosesor i80486DX dan disusul seri i80486SX yang tak lain adalah prosesor i80486DX yang sirkuit FPU-nya telah disabled.

Pada 1993, perusahaan ini kemudian mengembangkan Intel Pentium, sehingga terjadi revolusi dalam dunia komputer. Tahun 1995, Intel meluncurkan Pentium Pro yang disusul prosesor Pentium MMX (1996). Intel Pentium merupakan merek dagang yang popular di Indonesia. Apalagi semenjak tahun 1997, prosesor Intel Pentium hadir dalam beberapa seri.

Adapun merek dan jenis prosesor Intel yang dimaksud yaitu: Intel Pentium I, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (2003), Pentium D, Pentium

M, Pentium Extreme, Celeron D, Celeron M, Xeon, Itanium 2, Core Solo,

Core Duo (Dual Core), Core 2 Duo, Core 2 Quad, Core 2 Extreme, Intel

Dalam dokumen BRAND EQUITY AND CUSTOMER LOYALTY (Halaman 55-113)

Dokumen terkait