• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Linearitas

Dalam dokumen Oleh: Zumrotul Muhzinat NIM: TESIS (Halaman 142-148)

Bab IV Metode Penelitian

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN A. Hasil Penelitian

5) Uji Linearitas

Adapun hasil uji linearitas store atmosphere, materialisme dan religiusitas dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas

Deviation From Linearity

Sig.

Store Atmosphere 1.099 0.334

Materialisme 0.812 0.800

Religiusitas 1.046 0.410

Sumber: Data Primer 2021 diolah dengan spss versi 22

Hasil dari uji linearitas pada tabel 4.15 dijelaskan bahwa variabel store atmosphere memiliki nilai signifikansi sebesar 0.334> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara store atmosphere dengan impulsive buying behaviour. Untuk variabel materialisme memiliki nilai

signifikansi sebesar 0.800> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara materialisme dengan impulsive buying behaviour. Sedangkan untuk variabel religiusitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0.410> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara religiusitas dengan impulsive buying behaviour.

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Adapun hasil dari uji hipotesis analisis regresi linier berganda dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.16

Ringkasan Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel

Unstandarized Coefficients

T Sig.

B

(Constant) 18.663 1.861 0.064

Store Atmosphere (X1) 0.329 3.232 0.001

Materialisme (X2) 0.749 10.594 0.000

Religiusitas (X3) - 0.025 - 0.227 0.821

Sumber: Data primer 2021 diolah dengan spss versi 22

Berdasarkan pada tabel 4.16 maka dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 18.663 + 0.329X1 + 0.749X2 + (-0.025X3) Yang artinya:

F-hitung : 52.252 Sig. : 0.000 R : 0.667 R Square : 0.444

a. Nilai α (konstan) = 18.663 maka ketika tidak terjadi perubahan pada variabel store atmosphere, materialisme dan religiusitas bernilai konstan atau sebesar 0, maka variabel impulsive buying behaviour akan mengalami peningkatan sebesar 18.663.

b. Nilai koefiensi regresi pada variabel store atmosphere (X1)

= 0.329 maka jika variabel store atmosphere mengalami peningkatan sebesar 1 sedangkan variabel materialisme dan variabel religiusitas memiliki nilai konstan atau sebesar 0, maka variabel impulsive buying behaviour akan mengalami peningkatan sebesar 0.329.

c. Nilai koefisien regresi pada variabel materialisme (X2) = 0.749 maka jika variabel materialisme mengalami peningkatan sebesar 1 sedangkan variabel store atmosphere dan variabel religiusitas memiliki nilai konstan atau sebesar 0, maka variabel impulsive buying behaviour akan mengalami peningkatan sebesar 0.749.

d. Nilai koefisien regresi pada variabel religiusitas (X3) = -0.025 bernilai negatif, maka variabel religiusitas mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel store atmosphere dan variabel materialisme memiliki nilai konstan atau sebesar 0, maka variabel impulsive buying behaviour akan mengalami penurunan sebesar -0.025.

b. Uji Parsial Dengan T-Test

Uji TTest dilakukan dengan cara membandingkan nilai -hitung dengan t-tabel untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel store atmosphere, materialisme dan religiusitas terhadap variabel impulsive buying behaviour. Untuk mengetahui besarnya

t-Tabel adalah dengan menggunakan rumus α/2, n-k-1 dengan nilai α (0.05) yaitu 0.05/2 = 0.025, 200-3-1 = 196. Sehingga diketahui t-Tabel sebesar 1.972. Adapun kriteria uji jika nilai signifikan <5%

maka H0 di tolak. Sehingga jika:

a. Variabel Store Atmosphere (X1)

H0: Variabel store atmosphere tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel impulsive buying behaviour.

H1: Variabel store atmosphere berpengaruh secara parsial tehadap variabel impulsive buying behaviour.

Dengan kriteria jika signifikan maka nilai Sig.< 5% dan jika tidak signifikan maka nilai Sig.> 5%.

Berdasarkan tabel 4.16 maka hasil uji parsial pada variabel store atmosphere (X1) diketahui bahwa nilai Sig.

sebesar 0.001< 0.05 dan nilai t-Hitung sebesar 3.232 > 1.972 dengan nilai signifikansi lebih kecil dibanding 5% (0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel store atmosphere secara parsial berpengaruh terhadap variabel impulsive buying behaviour.

b. Variabel Materialisme (X2)

H0: Variabel materialisme tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel impulsive buying behaviour.

H1: Variabel materialisme berpengaruh secara parsial terhadap variabel impulsive buying behaviour.

Dengan kriteria jika signifikan maka nilai Sig.<5% dan jika tidak signifikan maka nilai Sig.5%.

Berdasarkan tabel 4.16 maka hasil uji parsial pada variabel materialisme (X2) diketahui bahwa nilai Sig. sebesar 0.000< 0.05 dan nilai t-Hitung sebesar 10.594> 1.972 dengan

nilai signifikansi lebih kecil dibanding 5% (0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel materialisme secara parsial berpengaruh terhadap variabel impulsive buying behaviour.

c. Variabel Religiusitas (X3)

H0: Variabel religiusitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel impulsive buying behaviour.

H1: Variabel religiusitas berpengaruh secara parsial terhadap variabel impulsive buying behaviour.

Dengan kriteria jika signifikan maka nilai Sig.<5% dan jika tidak signifikan maka nilai Sig.5%.

Berdasarkan tabel 4.16 maka hasil uji parsial pada variabel religiusitas (X3) diketahui bahwa nilai Sig. sebesar 0.821> 0.05 dan nilai t-Hitung sebesar -0.227< 1.972 dengan nilai signifikansi lebih kecil dibanding 5% (0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel religiusitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel impulsive buying behaviour.

c. Uji Simultan Dengan F-Test

Uji F-test dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel store atmosphere, materialisme dan religiusitas secara serentak terhadap variabel impulsive buying behaviour. Maka dapat diketahui apakah hipotesis diterima atau ditolak, dan sapat diketahui juga bagaimana pengaruhnya terhadap variabel impulsive buying behaviour.

Adapun kriteria yang digunakan dalam uji simultan F-test yaitu jika nilai F-hitung > F-tabel maka signifikan dan jika nilai F-hitung<

F-tabel maka tidak signifikan. Sedangkan jika angkan signifikansi

< α = 0.05 maka signifikan dan jika angka signifikansi > 0.05 maka tidak signifikan. Berdasarkan dengan pengujian tersebut maka akan

dapat diketahui apakah model model tersebut layak atau tidak layak untuk digunakan.

Digunakan hipotesis sebagai berikut:

H0: Variabel store atmosphere, materialisme dan religiusitas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel impulsive buying behaviour.

H1: Variabel store atmosphere, materialisme dan religiusitas secara simultan berpengaruh terhadap variabel impulsive buying behaviour.

Dengan kriteria jika signifikan maka nilai Sig.< 5% dan jika tidak signifikan maka niali Sig. > 5%.

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai F-hitung sebesar 52.252 dengan nilai signifikan 0.000. karena nilai signifikansi kurang dari 5% (0.05) dan df1= k-1 (3-1=2) dan df2= n-k (200-3=197) man-ka nilai F-tabel sebesar 3.04. Dapat disimpuln-kan bahwa F-hitung lebih besar dari F-tabel yaitu 52.252 > 3.04 maka H0 ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel store atmosphere, materialisme dan religiusitas secara simultan mempengaruhi variabel impulsive buying behaviour.

d. Uji Koefiensi Determinasi (R Square)

Hasil dari uji R-square mempunyai nilai 0.444 jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yaitu store atmosphere, materialisme dan religiusitas hanya berpengaruh sebesar 44,4%

terhadap variabel impulsive buying behaviour. Sedangkan (100%-44.4%) = 55.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dalam dokumen Oleh: Zumrotul Muhzinat NIM: TESIS (Halaman 142-148)