• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

5. Uji Multikolinearitas

maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika hasil pengujian menunjukkan signifikansi pada uji t<0,05, berarti terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujan Heteroskedastisitas adalah sebagi berikut:

Tabel 10. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Nama Variabel Nilai Signifikansi Nilai Kritis Keterangan

Ukuran Perusahaan 0,321 0,050 Homogen

Profitabilitas 0,428 0,050 Homogen

Solvabilitas 0,624 0,050 Homogen

Opini Audit 0,794 0,050 Homogen

Sumber: Data Diolah, 2018

Nilai signifikansi pada uji t untuk semua variabel memiliki nilai lebih dari 0,050 dan memenuhi kriteria pengujian heteroskedastisitas. Jadi, semua sampel yang digunakan dalam penelitian ini bersifat homogen atau dengan kata lain data dalam penelitian ini bebas dari Heteroskedastisitas.

5. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji adanya korelasi yang sempurna antara satu variable bebas dengan variabel bebas lain. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika tolerance value > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

55

multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Hasil Uji Multikolinieritas dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 11. Uji Multikolinieritas

Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa semua variabel bebas langsung mempunyai nilai tolerance ≥ 0,10 dna nilai VIF ≤10. Dengan demikian, dapat disimpulan bahwa seluruh vaiabel bebas dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

D. Uji Hipotesis

Analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini Audit terhadap Audit Delay secara parsial menggunakan analisis regresi sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan menggunakan analisis regresi berganda.

1. Hipotesis 1

H1: Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016.

Variabel Perhitungan Keterangan

Tolerance VIF Ukuran

Perusahaan 0,839 1,117 Tidak terjadi Multikolinieritas Profitabilitas 0,828 1,131 Tidak terjadi Multikolinieritas Solvabilitas 0,826 1,214 Tidak terjadi Multikolinieritas Opini Audit 0,850 1,125 Tidak terjadi Multikolinieritas

56

Untuk menguji H1 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 12. Hasil Perhitungan Hipotesis 1

Sumber : Hasil Olah Data Regresi Linear Sederhana, 2018

Berdasarkan perhitungan regresi linear sederhana yang ditunjukkan pada tabel di atas, maka persamaan garis regresi untuk hipotesis 1 adalah sebagai berikut :

Y= 21,260+2,052 𝑋1

Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien Ukuran Perusahaan sebesar 2,052 yang bernilai positif, yang berarti semakin besar Ukuran Perusahaan, maka semakin panjang Audit Delay-nya. Nilai R Square sebesar 0,008 berarti Ukuran Perusahaan dapat menjelaskan sebesar 0,8% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Uji t statistik untuk variabel Ukuran Perusahaan menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0,900 dan nilai t tabel 1,98397. Jika keduanya dibandingkan, maka t hitung lebih kecil dari t tabel (0,900<1,98397). Signifikansi menunjukkan angka sebesar 0,370 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka hipotesis ditolak, artinya Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016.

Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig t Tabel

Konstanta 21,260

Ukuran Perusahaan 2,052 0,900 0,370 1,98397 R Square : 0,008

57

2. Hipotesis 2

H2: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Audit Delay Pada

Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016.

Untuk menguji H2 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 13. Hasil Perhitungan Hipotesis 2

Sumber : Hasil Olah Data Regresi Linear Sederhana, 2018

Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana yang ditunjukkan tabel di atas, maka persamaan garis regresi untuk hipotesis 2 adalah sebagai berikut:

Y= 81,184-111,886 𝑋2

Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien Profitabilitas sebesar -111,886 yang bernilai negatif, maka semakin tinggi Profitabilitas Perusahaan maka akan memiliki Audit Delay yang semakin pendek. Nilai R Square sebesar 0,247 berarti Profitabilitas Perusahaan dapat mempengaruhi sebesar 24,7% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Uji t statistik untuk variabel Profitabilitas Perusahaan menunjukkan bahwa t hitung sebesar -5,806 dan diabsolutkan menjadi 5,806, nilai t tabel adalah 1,98397. Jika keduanya dibandingkan, maka t hitung lebih besar dari t tabel (5,806 >1,98397). Signifikansi menunjukkan

Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig t Tabel

Konstanta 81,184

Profitabilitas -111,886 -5,806 0 1,98397 R Square : 0,247

58

angka sebesar 0 yang berarti lebih kecil dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel X2 terhadap Y. Artinya Hipotesis yang menyatakan “Profitabilitas Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016” diterima.

3. Hipotesis 3

H3: Solvabilitas berpengaruh positif terhadap Audit Delay Pada

Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016. Untuk menguji H3 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14. Hasil Perhitungan Hipotesis 3

Sumber : Hasil Olah Data Regresi Linear Sederhana, 2018

Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana yang ditunjukkan tabel di atas, maka persamaan garis regresi untuk hipotesis 3 adalah sebagai berikut:

Y= 59,334+45,586 𝑋3

Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien Solvabilitas sebesar 45,586 yang bernilai positif, maka semakin tinggi Solvabilitas Perusahaan maka akan memiliki Audit Delay yang semakin lama. Uji t statistik untuk variabel Solvabilitas menunjukkan bahwa t hitung

Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig t Tabel

Konstanta 59,334

Solvabilitas 45,586 4,393 0 1,98397

59

sebesar 4,393 dan nilai t tabel sebesar 1,98397 Jika keduanya dibandingkan, maka t hitung lebih besar dari t tabel (4,393 > 1,98397).

Nilai R Square sebesar 0,158 berarti Solvabilitas Perusahaan dapat menjelaskan sebesar 15,8% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Signifikansi menunjukkan angka sebesar 0 yang berarti lebih kecil dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel X3 terhadap Y. Artinya Hipotesis yang menyatakan “Solvabilitas Perusahaan berpengaruh positif terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016” diterima.

4. Hipotesis 4

H4: Opini Audit berpengaruh negatif terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016. Untuk menguji H4 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 15. Hasil Perhitungan Hipotesis 4

Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig t Tabel

Konstanta 377,236

Opini Audit -60,162 -9,462 0 1,98397

R Square : 0,465

Sumber : Hasil Olah Data Regresi Linear Sederhana, 2018

Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana yang ditunjukkan tabel di atas, maka persamaan garis regresi untuk hipotesis 4 adalah sebagai:

60

Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien Opini Audit sebesar -60,162 yang bernilai negatif, maka apabila Perusahaan mendapat Opini Wajar akan memiliki Audit Delay yang lebih pendek dan jika mendapat Opini tidak wajar maka Audit Delay akan lebih panjang. Uji t statistik untuk variabel Opini Audit menunjukkan bahwa t hitung sebesar -9,462 dan nilai t tabel sebesar 1,98397 Jika keduanya dibandingkan, maka t hitung lebih besar dari t tabel (9,462>1,98397). Nilai R Square sebesar 0,465 berarti Opini Audit dapat menjelaskan sebesar 46,5% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Signifikansi menunjukkan angka sebesar 0 yang berarti lebih kecil dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel X4 terhadap Y. Artinya Hipotesis yang menyatakan “Opini Audit berpengaruh negatif terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016” diterima.

5. Hipotesis 5

H5: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini Audit

berpengaruh secara simultan berpengaruh terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2014-2016.

Untuk menguji H5 dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

61

Tabel 16. Hasil Perhitungan Hipotesis 5

Variabel Koefisien Regresi

Konstanta 360,924 Ukuran Perusahaan -1,437 Profitabilitas -64,209 Solvabilitas 22,707 Opini Audit -50,528 R Square 0,589 F Hitung 38,320 F Tabel 2,46 Sig F 0

Sumber: Hasil Olah Data Regresi Linear Berganda, 2018

Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda yang ditunjukkan tabel di atas, maka persamaan garis regresi untuk hipotesis 5 adalah sebagai berikut:

Y= 360,924 -1,437𝑋1 – 64,209 𝑋2 + 22,707𝑋3 – 50,528𝑋4

Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa Variabel Ukuran Perusahaan memberikan nilai koefisien sebesar -1,437, Variabel Profitabilitas memberikan nilai koefisien -64,209, Variabel Solvabilitas memberikan nilai koefisien sebesar 22,707 dan Variabel Opini Audit memberikan nilai koefisien -50,528. Uji Statistik F untuk variabel independensi menghasilkan nilai F hitung sebesar 38,320. Jika dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat signifikansi 5% yaitu sebesar 2,46 maka nilai f hitung lebih besar dari f tabel (38,320>2,46). Hal ini juga didukung dengan nilai signifikansi menunjukkan angka sebesar 0 yang berarti lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis diterima, artinya Ukuran

62

Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini Audit berpengaruh secara simultan terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2014-2016.

Untuk menunjukkan seberapa besar variabel independen dalam penelitian mampu menjelaskan variabel dependennya dilakukan Uji Koefisien Determinasi. Koefisien determinasi (𝑅2) dalam penelitian ini sebesar 0,589 atau 58,9%, yang berarti bahwa Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini Audit secara simultan dapat mempengaruhi Audit Delay sebesar 58,9% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel di luar Penelitian ini.

Dokumen terkait