• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Statistik Deskriptif

4.3.4. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji yang dilakukan untuk menguji multikolinearitas adalah dengan menghitung nilai VIF untuk masing-masing variabel independen. Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model regresi. Jika dalam penelitian nilai VIF > 10 maka ini menunjukkan adanya gajala multikolinearitas dalam model regresi. Hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6 Pengujian Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.267 .706 11.710 .000 BOPO -.084 .007 -.804 -12.895 .000 .870 1.150 NPL -.017 .054 -.019 -.307 .760 .896 1.116 CAR -.009 .014 -.040 -.650 .518 .879 1.137 LDR .001 .004 .023 .362 .719 .807 1.240 NIM .115 .036 .210 3.161 .002 .769 1.300

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Hasil uji multikolinearitas pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa keseluruhan variabel mempunyai nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi multikolinearitas.

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak

dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel independen dalam penelitian.

4.4. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan antara variabel Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),

Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR)dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return on Asset (ROA)

pada Bank Badan Umum Swasta Nasional. Beberapa tahapan yang dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh BOPO (X1), NPL (X2), CAR (X3), LDR (X4) dan NIM (X5) terhadap ROA. Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Pengujian Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.267 .706 11.710 .000 BOPO -.084 .007 -.804 -12.895 .000 NPL -.017 .054 -.019 -.307 .760 CAR -.009 .014 -.040 -.650 .518 LDR .001 .004 .023 .362 .719 NIM .115 .036 .210 3.161 .002

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan pengelolaan data pada Tabel 4.7 pada kolom Unstandardized

Coefficients bagian B, diperoleh model persamaan regresi berganda berikut:

Y = - - + + + + Sehingga, persamaan regresinya menjadi sebagai berikut:

ROA= 8,267 – 0,084 - 0,017 - 0,009 + 0,001 + 0,115 +

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda, berikut interpretasi dari model persamaan regresi diatas:

a. Nilai konstanta sebesar 8,267 artinya tanpa mempertimbangkan variabel independen, maka nilai Return on Assets (ROA) akan diperoleh sebesar 8,267%.

b. Koefisien BOPO( ) = -0.084, artinya setiap penambahan BOPO sebesar 1%, jika variabel lain dianggap konstan, maka akan menurunkan ROA sebesar 0.084%.

c. Koefisien NPL ( ) = -0,017, artinya setiap penambahan NPL sebesar 1%, jika variabel lain dianggap konstan, maka akan meningkatkan ROA sebesar 0,017%.

d. Koefisien CAR ( ) = -0,009 artinya setiap penambahan CAR sebesar 1%, jika variabel lain dianggap konstan, maka akan menurunkan ROA sebesar 0,009%. e. Koefisien LDR ( ) = 0,001 artinya setiap penambahan LDR sebesar 1%, jika variabel lain dianggap konstan, maka akan meningkatkan ROA sebesar 0,001%. f. Koefisien NIM ( ) = 0,115 artinya setiap penambahan NIM sebesar 1%, jika

variabel lain dianggap konstan, maka akan meningkatkan ROA sebesar 0,115%.

4.5. Pengujian Hipotesis 4.5.1. Uji F (Uji Serempak)

Kemudian untuk menguji Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), Loan to

Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) secara bersama-sama

(serempak) terhadap Return on Asset (ROA), digunakan uji statistik F. Langkah-langkah melakukan uji F adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Formulasi Hipotesis : = = = = = 0

Artinya secara serempak Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),

Non Performing Loan (NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan

terhadap Return on Assets (ROA). : = = = = 0

Artinya secara serempak Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),

Non Performing Loan (NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh tidak

signifikan terhadap Return on Assets (ROA). 2. Merumuskan Kriteria Pengujian

Bila Fhitung > Ftabel, maka diterima dan ditolak

Bila Fhitung ≤ Ftabel, maka diterima dan ditolak

3. Analisis Data

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 34.805 5 6.961 46.691 .000a

Residual 9.244 62 .149

Total 44.049 67

a. Predictors: (Constant), NIM, CAR, NPL, BOPO, LDR b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan Tabel 4.9, diperoleh nilai Fhitung sebesar 46.691, lebih besar dari Ftabel, yaitu 4,50 dengan tingkat signifikansi 0,000, jauh lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi ROA (

Return on Assets )dengan kata lain, variabel BOPO, NPL,CAR, LDR dan NIM

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

4.5.2. Uji t (secara Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen, yaitu Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non

Performing Loan (NPL), Capital Adequecy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio

(LDR) dan Net Interest Margin (NIM) secara parsial (individual) berpengaruh terhadap terhadap Return on Assets (ROA). Uji t juga dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak menggunakan statistik t (uji t). jika thitung< ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima, sedangkan jikathitung> ttabel, maka H1diterima dan H0ditolak. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka H1diterima dan H0 ditolak. Secara parsial pengaruh dari lima variabel independen tersebut terhadap ROA ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.267 .706 11.710 .000 BOPO -.084 .007 -.804 -12.895 .000 NPL -.017 .054 -.019 -.307 .760 CAR -.009 .014 -.040 -.650 .518 LDR .001 .004 .023 .362 .719 NIM .115 .036 .210 3.161 .002

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tersebut adalah:

a. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (X1) terhadap Return on

Asset (Y) menunjukkan sig. (0,000) < α (0,05) dan thitung adalah -12,895

dimanattabel (-12,895) >thitung (2,071), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap Return on

Asset

b. Non Performing Loan ( ) terhadap Return on Asset (Y) menunjukkan sig.

(0,760) > α (0,05) dan thitung adalah -0.307 dimana thitung (-0.307) <ttabel(2,071),

maka H1 ditolak dan H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Non Performing Loan terhadap Return on Asset.

c. Capital Adequecy Ratio (X3) terhadap Return on Asset (Y) menunjukkan sig.

(0,518) > α (0,05) dan thitung adalah -0,650 dimana thitung (-0,650) <ttabel

(2,071), maka H1 ditolak dan H0 diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Capital Adequecy Ratio terhadap Return on Asset.

d. Loan to Deposit Ratio (X4) terhadap Return on Asset (Y) menunjukkan sig.

(0,719) > α (0,05) dan thitung adalah 0,362 dimana thitung (0,362) <ttabel (2,071),

maka H1 ditolak dan H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio terhadap Return on Asset.

e. Net Interest Margin (X5)terhadap Return on Asset (Y) menunjukkan sig. (0,002)

< α (0,05) dan thitung adalah 3,161 dimana thitung (3,161) >ttabel (2,071), maka H1

diterima dan H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Net

Interest Margin terhadap Return on Asset 4.5.3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R2terletak antara 0 sampai

dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis data diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .889a .790 .773 .38612

a. Predictors: (Constant), NIM, CAR, NPL, BOPO, LDR b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai adjustedR2 adalah 0,773. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 77,3%. Return on Asset Bank Bank Umum

Swasta Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh variasi dari kelima variabel independen yang digunakan yaitu biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL),

Capital Adequecy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM). Sedangkan sisanya sebesar 22.7% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6. Pembahasan

4.6.1. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Dokumen terkait