BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3. Analisis Deskripsi Variabel
4.4.2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi linier berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Untuk uji multikolonieritas pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Menurut Ghozali (2005) nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
Tabel 4.11. Hasil Uji Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant) Gaya Hidup .701 1.427 Kelompok Acuan .829 1.206 Produk .546 1.832 Harga .649 1.540 Promosi .548 1.824
a Dependent Variable: Keputusan Konsumen
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dari Tabel IV.11 di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF > 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk uji heteros-kedastisitas pada penelitian ini dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya, dengan dasar analisis sebagai berikut :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
Regression Studentized Residual 2 1 0 -1 -2 -3 Regr ession Sta n d ard ized Pr edicte d Va lu e 2 1 0 -1 -2 -3 -4 Scatterplot
Dependent Variable: KEPUTUS
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Gambar 4.3. Uji Heteroskedastisitas
Dari Gambar IV.3 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda dalam penelitian ini tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
4.5. Pembahasan
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : gaya hidup, kelompok acuan, produk, harga, dan promosi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio di PT. Alfa Scorpii Medan.
Untuk menguji pengaruh gaya hidup, kelompok acuan, produk, harga, dan promosi secara serempak terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio di PT. Alfa Scorpii Medan digunakan uji Statistik F (uji F). Apabila nilai F hitung > nilai F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya
apabila nilai F hitung < nilai F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil uji secara
serempak dapat dilihat pada Tabel IV.12 berikut ini.
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 64.379 5 12.876 14.145 .000(a)
Residual 83.743 92 .910
Total 148.122 97
a Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Kelompok Acuan, Produk, Harga, Promosi b Dependent Variable: Keputusan Konsumen
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dari Tabel IV.12 diperoleh nilai Fhitung sebesar 14,145. Dengan menggunakan
tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau = 0,05 maka dari Tabel distribusi F diperoleh nilai 2,31. Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel,
maka Fhitung (14,145) > Ftabel (2,31). Keputusannya adalah Ho ditolak, dan Ha
diterima, artinya secara serempak variabel gaya hidup (X1), kelompok acuan (X2),
significant) terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio (Y).
Kemampuan variabel gaya hidup (X1), kelompok acuan (X2), produk (X3),
harga (X4), dan promosi (X5) menjelaskan pengaruhnya terhadap keputusan
konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio (Y) ditunjukkan pada Tabel IV.13 di bawah ini.
Tabel 4.13 Nilai Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .859(a) .738 .704 .95407
a Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Kelompok Acuan, Produk, Harga, Promosi Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dari Tabel IV.13 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,738 atau 73,8%. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel independen yaitu gaya hidup (X1), kelompok acuan (X2), produk (X3), harga (X4), dan promosi
(X5) menjelaskan pengaruhnya terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda
motor merek Yamaha Mio (Y) sebesar 73,8%. Sedangkan sisanya sebesar 26,2% merupakan variabel yang tidak diteliti.
Untuk menguji pengaruh gaya hidup (X1), kelompok acuan (X2), produk (X3),
harga (X4), dan promosi (X5) secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam
nilai thitung < nilai ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis
secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.14 berikut ini.
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 8.488 2.005 4.233 .000 Gaya Hidup .300 .076 .370 3.951 .000 Kelompok Acuan .195 .078 .215 2.495 .014 Produk .076 .062 .131 1.230 .222 Harga .378 .074 .495 5.087 .000 Promosi .022 .105 .023 .213 .832
a Dependent Variable: Keputusan Konsumen Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel IV.14 dapat dituliskan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 8,488 + 0,300 X1 + 0,195 X2 + 0,076 X3 + 0,378 X4 + 0,022 X5
Hasil persamaan regresi linier berganda menunjukkan bahwa jika terjadi perubahan gaya hidup (X1), kelompok acuan (X2), produk (X3), harga (X4), dan
promosi (X5) kearah perubahan yang lebih baik maka hal ini akan menyebabkan
perubahan kepada keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio (Y).
Dari Tabel IV.14 di atas diperoleh nilai thitung dari setiap variabel independen
dalam penelitian ini. Nilai thitung dari setiap variabel independen akan dibandingkan
dengan nilai ttabel dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence interval)
95% atau = 0,05 maka diperoleh nilai ttabel 1,980.
Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel gaya hidup (X1) memiliki nilai thitung (3,951) > nilai ttabel (1,980), maka keputusannya
adalah menerima Ha dan Ho ditolak. Hal ini berarti variabel gaya hidup (X1)
berpengaruh sangat signifikan (high significant) terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio (Y).
Variabel kelompok acuan (X2) memiliki nilai thitung (2,495) > nilai ttabel
(1,980), maka keputusannya adalah menerima Ha dan Ho ditolak. Hal ini berarti
variabel kelompok acuan (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio (Y).
Variabel produk (X3) memiliki nilai thitung (1,230) < nilai ttabel (1,980), maka
keputusannya adalah menerima Ho dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel produk
(X3) berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Yamaha Mio (Y).
Variabel harga (X4) memiliki nilai thitung (5,087) > nilai ttabel (1,980), maka
keputusannya adalah menerima Ha dan Ho ditolak. Hal ini berarti variabel harga (X4)
berpengaruh sangat signifikan (high significant) terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio (Y).
Variabel promosi (X5) memiliki nilai thitung (0,213) < nilai ttabel (1,980), maka
keputusannya adalah menerima Ho dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel promosi
(X5) berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli
sepeda motor merek Yamaha Mio (Y).
Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel gaya hidup, kelompok acuan, dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio. Sedangkan 2 (dua) variabel independen lainnya yaitu produk dan promosi berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio.
Variabel yang dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha Mio adalah variabel harga. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lubis (2007) bahwa variabel harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek Honda di kota Medan.
Faktor harga memang masih menjadi pertimbangan utama dalam pembelian produk bagi konsumen. Menurut Kotler (2004 ), harga adalah jumlah keseluruhan nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang didapatkan atau digunakannya atas produk dan jasa.
Lichtenstein et.al (2000) menyatakan bahwa harga menjadi salah satu isyarat paling dominan dalam pemasaran, karena harga ada pada semua situasi pembelian. Harga juga merupakan salah satu isyarat yang digunakan oleh konsumen dalam proses persepsi, dimana harga akan mempengaruhi penilaian konsumen tentang suatu produk.
Pada beberapa industri, faktor non-harga memiliki peran yang semakin penting dibandingkan faktor harga. Faktor harga menjadi kurang menentukan ketika konsumen sudah sangat loyal dengan sebuah produk. Harga dinomorduakan ketika sebuah produk atau jasa memberikan citra yang kuat. Oleh karena itu, untuk para pemasar penting sekali untuk mengkombinasikan faktor-faktor harga dan faktor non- harga.
Meskipun ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk yang ditawarkan perusahaan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Namun bagi perusahaan sudah menjadi keharusan untuk memahami perilaku konsumennya sehingga dengan demikian perusahaan dapat menentapkan kegiatan pemasarannya secara lebih tepat.