3.2.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data
3.2.6.1 Uji Normalitas
Peneliti menggunakan teknik analisis data regresi seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan. Sebelum hipotesis diuji kebenarannya, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan pengolahan data.Sehubungan dengan hal tersebut, ada 3 syarat analisis data yang harus dipenuhi sebelum melangkah pada analisis regresi, yaitu (1) uji normalitas, (2) uji linearitas, (3) uji homogenitas.
3.2.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data
3.2.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan, penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau
Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak. Rumus yang akan digunakan dalam uji normalitas ini yaitu uji liliefors test. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel kecil (Harun Al Rasyid, 2004). Dalam Sambas Ali Muhidin dan Uep Tatang Sontani (2010:93)
Langkah kerjanya uji normalitas dengan metode Lilifors menurut Sambas Ali Muhidin (2010:93) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama. 2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis). 3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z. 6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D>D(n,α)
Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu untuk pengujian normalitas data :
Tabel 3.10
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X F fK SN(Xi) Z Fo(xi) Sn (Xi) –Fo(Xi) [Sn (X1) –Fo(Xi)]
Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z = �−
Dimana :X = ∑ �
� dan S = √∑ �− ∑���
�−
Kolom 6: Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.
Kolom7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara ,886 √�
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal. D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.6.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama atau tidaknya varians dua buah distribusi atau lebih. Uji asumsi homogenitas melihat perbedaan varians kelompoknya. Uji homogenitas dilakukan untuk kepentingan akurasi data dan mengetahui tingkat kepercayaan terhadap hasil penelitian.
Uji statistika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji Barlett. Kriteria yang penulis lakukan adalah nilai hitung X2> nilai tabel X2, maka Ho menyatakan skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Rumus nilai hitung X2 diperoleh dengan rumus:
X2= (ln10)[⅀db.logSi2) Dimana :
Si2 = Varians tiap kelompok data
dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Burlett = (Log S2Gab) (∑dbi)
S2Gab = Varians gabungan = S2Gab= ∑ i² ∑
(Sambas Ali Muhidin, 2010:96)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Sambas A. Muhidin (2010:97), adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3.11
Model Tabel Uji Barlett
Sampel Db = n-1 St2 Log St2 db.LogSt2 db.St2
1 2 3 ... ... Σ
c. Menghitung varians gabungan.
d. Menghitung log dari varians gabungan. e. Menghitung nilai Barlett.
f. Menghitung nilai X2 g. Membuat kesimpulan.
Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.6.3 Uji Linieritas
Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Sambas Ali muhidin (2010:99) menyatakan bahwa:
Teknik analisis statistik yang didasarkan pada asumsi linieritas adalah analisis hubungan. Teknik analisis statistik yang dimaksud adalah teknik yang terkait dengan korelasi, khususnya korelasi product moment, termasuk di dalamnya teknik analisis regresi dan analisis jalur (path analiysis). Dengan demikian tidak semua teknik statistik didasarkan pada asumsi ini.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut Sambas A. Muhidin (2010:99-101) adalah:
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
JKReg[a] = ∑ ² �
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus: JKReg[b\a] = b. ∑ − ∑ �∑
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus: JKRes= ∑XY² - JKReg[b\a]-JKReg[a]
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus: RJKReg[a] = JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus: RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]
Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes= R s
�−
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus: JKE =∑ {∑ − ∑� }
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKT C) dengan rumus: JKT C = JKRes–JKE
10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKT C) dengan rumus: RJKT C = ��
�−
11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = �
�−�
12.Mencari nilai Fhitung dengan rumus: Fhitung =R ��
R �
13.Mencari nilai Ftabelpada taraf signifikansi 95% atau α 5% menggunakan rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC,db E) dimana db TC = k-2 dan db E = N-k
14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel.
15.Membuat kesimpulan :
Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier. Jika Fhitung ≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.
Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.7 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat).
Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:43).Pengujian keberartian pada analisis regresi sederhana dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: