B. Uji Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Salah satu teknik analisis dalam uji normalitas adalah teknik analisis
Lilliefors, yaitu suatu teknik analisis uji persyaratan sebelum dilakukannya uji
hipotesis. Uji normalitas data menggunakan uji normalitas dengan galat baku
yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah data dalam hasil penelitian memiliki
sebaran data yang berdistribusi normal. Dengan ketentuan Jika L-hitung< L-tabel
maka sebaran data memiliki distribusi normal. Tetapi jika L-hitung> L-tabel maka
sebaran data tidak berdistribusi normal. Hasil analisis normalitas untuk
masing-masing sub kelompok dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Hasil Pre Test Kemampuan Pemahaman Konsep dengan model Structured Number Head (A1B1)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dengan model
pembelajaranStructured Number Head(A1B1) diperoleh nilai L-hitung = 0,066
disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada
kemampuan pemahaman konsep siswa sebelum diberi perlakuan model
Structured Number Headberasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b) Hasil Pre Test Kemampuan Pemahaman Konsep dengan model Match Mine(A2B1)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dengan model
pembelajaranMatch Mine (A2B1) diperoleh nilai L-hitung = 0,133 dengan nilai
L-tabel = 0,114. Karena L-hitung< L-tabel yakni 0,0133<0,1114maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada kemampuan
pemahaman konsep siswa sebelum diberi perlakuan model Match Mineberasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
c) Hasil Pre Test Kemampuan Komunikasi Matematik dengan model Structured Number Head(A1B2)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan komunikasi matematik siswa dengan model pembelajaran Structured
Number Head(A1B2) diperoleh nilai L-hitung = 0,077 dengan nilai L-tabel = 0,114.
Karena L-hitung< L-tabel yakni 0,007<0,1114maka dapat disimpulkan hipotesis nol
diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada kemampuan komunikasi
matematik siswa sebelum diberi perlakuan model Structured Number
Headberasal dari populasi yang berdistribusi normal.
d) Hasil Pre TestKemampuan Komunikasi Matematik Siswa dengan
modelMatch Mine(A2B2)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan komunikasi matematik siswa dengan model pembelajaranMatch
L-hitung< L-tabel yakni 0,083<0,114maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima.
Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada kemampuan komunikasi matematik
siswa sebelum diberi perlakuan model Match Mineberasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
e) Hasil Pre TestKemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi
Matematik dengan model Structured Number Head(A1,B1B2)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematika siswa dengan model
pembelajaran Structured Number Head(A1,B1B2)diperoleh nilai L-hitung = 0,074
dengan nilai L-tabel = 0,102. Karena L-hitung< L-tabel yakni 0,074<0,102maka dapat
disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada
kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematik siswa sebelum diberi
perlakuan model Structured Number Headberasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
f) Hasil Pre Test Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi
Matematik dengan Model Match Mine(A2,B1B2)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematik dengan model
pembelajaranMatch Mine(A2,B1B2)diperoleh nilai L-hitung = 0,089 dengan nilai
L-tabel = 0,102. Karena L-hitung< L-tabel yakni 0,089<0,102maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada kemampuan
pemahaman konsep dan komunikasi matematik siswa sebelum diberi perlakuan
g) Hasil Post TestKemampuan Pemahaman Konsep dengan model Structured Number Head(A1B1)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan pemahaman konsep siswa dengan model pembelajaranStructured
Number Head (A1B1) diperoleh nilai L-hitung = 0,114 dengan nilai L-tabel = 0,144.
Karena L-hitung< L-tabel yakni 0,114<0,144maka dapat disimpulkan hipotesis nol
diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada kemampuan pemahaman
konsep siswa setelah diberi perlakuan model pembelajaranStructured Number
Headberasal dari populasi yang berdistribusi normal.
h) Hasil Post TestKemampuan Pemahaman Konsep dengan model Match Mine(A2B1)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dengan model
pembelajaranMatch Mine (A2B1) diperoleh nilai L-hitung = 0,097 dengan nilai
L-tabel = 0,114. Karena L-hitung< L-tabel yakni 0,097<0,114maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada kemampuan
pemahaman konsep siswa setelah diberi perlakuan model Match Mineberasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
i) Hasil Post TestKemampuan Komunikasi Matematik dengan model Structured Number Head(A1B2)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan komunikasi matematik siswa dengan model pembelajaran Structured
Number Head(A1B2) diperoleh nilai L-hitung = 0,073 dengan nilai L-tabel = 0,144.
Karena L-hitung< L-tabel yakni 0,073<0,144maka dapat disimpulkan hipotesis nol
matematik siswa setelah diberi perlakuan model Structured Number Headberasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
j) Hasil Post Test Kemampuan Komunikasi Matematik dengan model Match Mine(A2B2)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan komunikasi matematik siswa dengan model pembelajaranMatch
Mine (A2B2) diperoleh nilai L-hitung = 0,075 dengan nilai L-tabel = 0,144. Karena
L-hitung< L-tabel yakni 0,075<0,144maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima.
Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada kemampuan komunikasi matematik
siswa setelah diberi perlakuan model Match Mineberasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
k) Hasil Post TestKemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi
Matematik dengan modelStructured Number Head(A1,B1,B2)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematik siswa dengan model
pembelajaranStructured Number Head (A1, B1B2) diperoleh nilai L-hitung = 0,100
dengan nilai L-tabel = 0,102. Karena L-hitung< L-tabel yakni0,100 <0,102maka dapat
disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada
kemampuan pemahaman konsep dankomunikasi matematik siswa setelah diberi
perlakuan modelStructured Number Headberasal dari populasi yang berdistribusi
l) Hasil Post TestKemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi
Matematik dengan model Match Mine(A2,B1,B2)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil
kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematik siswa dengan model
pembelajaranMatch Mine (A2, B1B2) diperoleh nilai L-hitung = 0,100 dengan nilai
L-tabel = 0,102. Karena L-hitung< L-tabel yakni 0,100 <0,102maka dapat disimpulkan
hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada kemampuan
pemahaman konsep dan komunikasi matematik siswa setelah diberi perlakuan
model Match Mine berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Table 4.29. Ringkasan Data Uji Normalitas
Kelas Data N Lhitung Ltabel Keteranga
n Eksperimen 1 (Structured Number Head) A1B1 A1B2 Pre test kpk 38 0,066 0,144 Normal
Pre test km 38 0,077 Normal
Post test kpk 38 0,114 Normal
Post test km 38 0,073 Normal
A1,B1B2
Pre test 76 0,074
0,102
Normal
Post test 76 0,100 Normal
Eksperimen 2 (Match Mine) A2B1 A2B2 Pre test kpk 38 0,133 0,144 Normal
Pre test km 38 0,083 Normal
Post test kpk 38 0,097 Normal
Post test km 38 0,075 Normal
A2,B1B2
Pre test 76 0,089
0,102
Normal
Keterangan:
A1B1 = Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep dengan model KooperatifStructured Number Head.
A1B2 = Hasil Kemampuan Komunikasi Matematik dengan model KooperatifStructured Number Head.
A2B1 = Hasil Kemampuan Pemahaman Konsepdengan model Kooperatif tipe Match Mine
A2B2 = Hasil Kemampuan Komunikasi Matematikdengan model Kooperatif tipe Match Mine.