BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Uji Beda Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Go Public
2. Uji Paired sample t test dan Uji Wilcoxon
Metode ini digunakan untuk menguji dua sampel yang berpasangan, apakah keduanya mempunyai rata-rata yang secara nyata berbeda ataukah tidak.58
Langkah-langkah dalam Uji ini adalah sebagai berikut: 1) Menentukan Hipotesis
Apabila Ho : µ1 = µ2 (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan sebelum dan sesudah go public) Apabila Ha : µ1 ≠ µ2 (terdapat perbedaan yang signifikan antara
kinerja keuangan sebelum dan sesudah go public) 2) Mencari nilai ttabel dengan menggunakan tingkat signifikasi α = 0,5
dengan pengujian 2 arah, dan db = n-1 3) Tentukan t hitung dengan rumus
t= d Sd √n dimana Sd= ∑d2-(∑d)2 n n-1 Keterangan: d= selisih x1 dan x2 n= jumlah sampel Sd= Standar deviasi 58
4) Lakukan uji signifikansi dengan membandingkan besarnya t hitung dengan t tabel
5) Kriteria keputusan
Jika sig. < 0,05, maka H0ditolak dan H1diterima Jika sig. > 0,05, maka H0 dterima dan H1ditolak 3. Uji Wilcoxon Sign Test
Uji wilcoxon sign test yaitu uji non parametrik yang digunakan
untuk menganalisis data pada dua kelompok yang berkaitan, termasuk dalam kasus sebelum dan sesudah yang mana objek yang sama diamati pada dua kondisi yang berbeda.59
Adapun langkah pengujian dalam wilcoxon test adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan Hipotesis
Apabila Ho : µ1 = µ2 (tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah keadaan)
Apabila Ha : µ1 ≠ µ2 (terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
keadaan)
2) Menentukan tingkat signifikansi α = 5% (0,05)
3) Critical region, yaitu daerah atau wilayah penolakan H0
P value (sig) > α = H0diterima P value (sig) < α = H0ditolak
59
Albert Kurniawan, SPSS Serba-Serbi Analisis Statistika Dengan Cepat Dan Mudah
4) Melakukan pengujian Rumus: Z= T-( 1 4N (N+1)) 1 24N(N+1)(2N+1) Keterangan:
N= Banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan yang berbeda T= Jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif (apabila banyaknya selisih positif lebih banyak dari banyaknya selisih negatif) atau jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih yang negatif lebih banyak dari banyaknya selisih yang positif)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Bank Panin Dubai Syariah adalah salah satu Bank Umum Syariah di Indonesia. Panin Dubai Syariah Bank berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Panin Life Center, Jl. Letjend S. Parman Kav. 91, Jakarta Barat. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Panin Dubai Syariah Bank, ruang lingkup kegiatan Panin Dubai Syariah Bank adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam. Panin Dubai Syariah Bank mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.60
Nama Bank Panin Syariah diubah menjadi PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk, sehubungan dengan perubahan status Bank Panin Syariah dari semula perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 71 tanggal 19 Juni 2013 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Pada 2016, nama Bank Panin Syariah berubah menjadi PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk sehubungan dengan masuknya Dubai Islamic Bank PJSC
sebagai salah satu Pemegang Saham Pengendali Bank, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 54 tanggal 19 April 2016, yang
60
Profil perusahaan Bank Panin Dubai Syariah” (On-line), tersedia di: http//www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami
dibuat oleh Fathiah Helmi, Notaris di Jakarta, yang berlaku efektif sejak 11 Mei 2016 sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.AHU-0008935.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 11 Mei 2016.
Bank Panin Dubai Syariah mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut: 1. Visi:
Menjadi Bank Syariah di Indonesia yang menawarkan produk dan layanan keuangan komprehensif dan inovatif untuk semua
2. Misi:
a) Menyediakan produk dan layanan yang kreatif, komprehensif dan inovatif sesuai dengan kebutuhan nasabah
b) Berkontribusi dalam pertumbuhan industri perbankan Syariah di Indonesia c) Mengembangkan kompetensi SDI sejalan dengan kebutuhan industri
melalui pelatihan dan pemenuhan tenaga ahli perbankan syariah
d) Menerapkan kerangka kerja tata kelola perusahaan dan pengendalian internal yang kuat dalam rangka perlindungan nasabah dan para pemangku kepentingan.
e) Menciptakan nilai bagishareholder
Pada tahun 2016, Bank Panin Dubai Syariah berpindah kategori dari BUKU I (modal inti kurang dari Rp 1 triliun), menjadi kategori BUKU II (modal inti lebih dari Rp 1 triliun tetapi kurang dari Rp 5 triliun) sehingga Bank Panin Dubai Syariah masuk dalam jajaran bank-bank besar lainnya Kategori BUKU II.61
61
Penghargaan Bank Panin Dubai Syariah” (On-line), tersedia di:
B. Deskripsi Kinerja Keuangan Bank Panin Dubai Syariah Sebelum dan Sesudah Go Public
Bank Panin Dubai Syariah resmi berubah menjadi perusahaan Go Publicpada tahun 2014. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah pada kinerja keuangan pada periode 2011-2016, dimana periode 2011-2013 merupakan periode sebelum Go Public dan periode 2014-2016 merupakan periode sesudah Go Public.
Gambaran kinerja keuangan sebelum dan sesudah Go Publicberdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Bank Panin Dubai Syariah adalah sebagai berikut:
1. Kinerja Bank Panin Dubai Syariah Sebelum Go Public Tabel 4.1
Rasio Keuangan Sebelum Go Public
Tahun NPF FDR ROA ROE BOPO CAR
2011 0,69 167,70 2,06 3,31 69,30 61,98
2012 0,19 105,66 3,48 8,20 47,60 32,20
2013 0,77 90,40 1,03 4,44 81,31 20,83
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan Bank Panin Dubai Syariah, 2013
Tabel 4.2
Self AssessmentGCG Sebelum Go Public
Peringkat Nilai Komposit Predikat
2011 2 1,95 Baik
2012 1 1,35 Sangat Baik
2013 1 1,35 Sangat Baik
Sumber: Laporan GCG Bank Panin Dubai Syariah, 2011-2013
Dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Kinerja Keuangan Bank Panin Dubai Syariah sebelum Go Public sangat fluktuatif. Nilai NPF pada
sebesar 0,77%. Nilai FDR pada tahun 2011 adalah sebesar 167,70%, tahun 2012 sebesar 105,66%, dan pada tahun 2013 sebesar 90,40%. Nilai ROA pada tahun 2011 sebesar 2,06%, tahun 2012 sebesar 3,48%, dan tahun 2013 sebanyak 1,03%. Nilai ROE pada tahun 2011 adalah 3,31%, tahun 2012 sebesar 8,20%, dan tahun 2013 sebesar 4,44%. Nilai BOPO pada tahun 2011 adalah sebesar 69,30%, tahun 2012 sebesar 47,60%, dan tahun 2013 sebesar 81,31%. Nilai CAR pada tahun 2011 adalah sebesar 61,98%, tahun 2012 sebesar 32,20%, dan tahun 2013 sebesar 20,83%. Peringkat GCG sebelum go publicpada tahun 2011 adalah 2 dengan predikat BAIK, dan pada tahun 2012
peringkat GCG adalah 1 dengan predikat SANGAT BAIK, pada tahun 2013 peringkat GCG masih dapat dipertahankan yaitu peringkat 1 dengan predikat SANGAT BAIK.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan Bank Panin Dubai Syariah Sebelum Go Public
Maximum Minimum Mean Median Std Deviasi
NPF 0,77 0,19 0,55 0,69 0,31432 FDR 167,70 90,40 121,25 105,66 40,94126 ROA 3,48 1,03 2,19 2,06 1,23016 ROE 8,20 3,31 5,31 4,44 2,56016 BOPO 81,31 47,60 66,07 69,30 17,08554 CAR 61,98 20,83 38,33 32,20 21,25029
Sumber: Data Sekunder diolah, 2011-2013
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif GCG Sebelum Go Public
Mean Minimum Maximum
1,55 1,35 1,95
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2011-2016
a) NPF sebelum Go Public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2013
Rata-rata (Mean) NPF sebelum Go Public adalah 0,55%. Hal ini
menunjukkan bahwa NPF sebelum Go publicterlihat sangat baik, sesuai
peringkat NPF yang ditetapkan oleh BI yaitu < 2%.
b) FDR sebelum Go public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2011
sebesar 167,70%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2013 sebesar 90,40%. Rata-rata (Mean) FDR sebelum Go Publicadalah 121,25%. Hal ini menunjukkan bahwa FDR sebelum Go Public terlihat tidak baik,
sesuai peringkat FDR yang ditetapkan oleh BI yaitu > 120%.
c) ROA sebelum Go Public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2012
sebesar 3,48%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2013 sebesar 1,03%. Rata-rata (Mean) ROA sebelum Go Public adalah 2,19%. Hal ini
menunjukkan bahwa ROA sebelum Go Publicsangat baik, sesuai dengan peringkat ROA yang telah diatur oleh BI yaitu > 1,5%.
d) ROE sebelum Go Public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2012
sebesar 8,20%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2011 sebesar 3,31%. Rata-rata (Mean) ROE sebelum Go Public adalah 5,31%. Hal ini
menunjukkan bahwa ROE sebelum Go Public terlihat baik, sesuai
dengan peringkat ROE yang telah diatur oleh BI yaitu 5% < ROE ≤
12,5%.
e) BOPO sebelum Go Public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2013
sebesar 81,31%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2012 sebesar 47,60%. Rata-rata (Mean) BOPO sebelum Go Publicadalah 66,07%. Hal
ini menunjukkan bahwa BOPO sebelum Go Public sangat baik, sesuai
dengan peringkat BOPO yang telah diatur oleh BI yaitu ≤ 94%.
f) CAR sebelum Go Public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2011
sebesar 61,98%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2013 sebesar 20,83%. Rata-rata (Mean) CAR sebelum Go Public adalah 38,33%. Hal ini menunjukkan bahwa CAR sebelum Go Public terlihat sangat baik,
sesuai dengan peringkat CAR yang telah diatur oleh BI yaitu ≥ 12%.
g) Mean GCG Bank Panin Dubai Syariah Sebelum Go Public adalah 1,55. Dengan nilai terendah 1,35 dan nilai tertinggi 1,95. Sesuai dengan aturan Bank Indonesia mengenai peringkat GCG dimana Bank Panin Dubai Syariah sudah melakukan GCG dengan predikat Baik yaitu dengan nilai komposit 1,5 ≤ Nilai Komposit ≤ 2,5.
2. Kinerja Bank Panin Dubai Syariah Sesudah Go Public Tabel 4.5
Rasio Keuangan Sesudah Go Public
Tahun NPF FDR ROA ROE BOPO CAR
2014 0,29 94,04 1,99 7,66 68,47 25,69
2015 1,94 96,43 1,14 4,94 89,29 20,30
2016 1,86 91,99 0,37 1,76 96,17 18,17
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan Bank Panin Dubai Syariah, 2016
Tabel 4.6
Self AssessmentGCG Sesudah Go Public
Peringkat Nilai Komposit Predikat
2014 2 1,40 BAIK
2015 2 2,00 BAIK
2016 2 2,00 BAIK
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Kinerja Keuangan Bank Panin Dubai Syariah sebelum Go Public sangat fluktuatif. Nilai NPF pada tahun 2014
adalah sebesar 0,29%, tahun 2015 sebesar 1,94%, dan tahun 2016 sebesar 1,86%. Nilai FDR pada tahun 2014 adalah sebesar 94,04%, tahun 2015 sebesar 96,43%, dan pada tahun 2016 sebesar 91,99%. Nilai ROA pada tahun 2014 sebesar 1,99%, tahun 2015 sebesar 1,14%, dan tahun 2016 sebanyak 0,37%. Nilai ROE pada tahun 2014 adalah 7,66%, tahun 2015 sebesar 4,94%, dan tahun 2016 sebesar 1,76%. Nilai BOPO pada tahun 2014 adalah sebesar 68,47%, tahun 2015 sebesar 89,29%, dan tahun 2016 sebesar 96,17%. Nilai CAR pada tahun 2014 adalah sebesar 25,69%, tahun 2015 sebesar 20,30%, dan tahun 2016 sebesar 18,17%. Setelah go publicpada tahun 2014 hingga
2016 peringkat GCG adalah 2 dengan predikat BAIK. Hal ini menandakat bahwa GCG Bank Panin Dubai Syariah setelah go public mengalami
penurunan peringkat namun masih dalam predikat BAIK. Tabel 4.7
Statistik DeskriptifKinerja Keuangan Bank Panin Dubai Syariah Sesudah Go Public
Maximum Minimum Mean Median Std Deviasi
NPF 1,94 0,29 1,36 1,86 0,93039 FDR 96,43 91,99 94,15 94,04 2,22217 ROA 1,99 0,37 1,16 1,14 0,81033 ROE 7,66 1,76 4,78 4,94 2,95299 BOPO 96,17 68,47 84,64 89,29 14,42276 CAR 25,69 18,17 21,38 20,30 3,87598
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif GCG Sesudah Go Public
Mean Minimum Maximum
1,80 1,40 2,00
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2011-2016
a) NPF sesudah Go Public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2015
sebesar 1,94%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2014 sebesar 0,29%. Rata-rata (Mean) NPF sesudah Go Public adalah 1,36%. Hal ini
menunjukkan bahwa NPF sesudah Go public mendapatkan kriteria
Sangat Baik, sesuai peringkat NPF yang ditetapkan oleh BI yaitu < 2%, dan mengalami peningkatan dari NPF sebelum Go Public yaitu 0,55%.
Jika dilihat dari perbandingan NPF sebelum dan sesudah Go Public, NPF sebelum Go public lebih baik dibandingkan dengan NPF sesudah Go
Public karena semakin kecil pembiayaan yang bermasalah maka
menunjukkan semakin baik perusahaan tersebut
b) FDR sesudah Go public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2015
sebesar 96,43%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2016 sebesar 91,99%. Rata-rata (Mean) FDR sesudah Go Public adalah 94,15%. Hal
ini menunjukkan bahwa FDR sesudah Go Public terlihat baik, sesuai
peringkat FDR yang ditetapkan oleh BI 85% < LDR ≤ 100%, dan
mengalami penurunan dari FDR sebelum Go publicyaitu 121,25%. Jika dilihat dari perbandingan FDR sebelum dan sesudah Go Public,
Go Public karena semakin kecil rasio FDR maka menunjukkan semakin
baik perusahaan tersebut dari sisi likuiditas.
c) ROA sesudah Go Public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2014
sebesar 1,99%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2016 sebesar 0,37%. Rata-rata (Mean) ROA sesudah Go Public adalah 1,16%. Hal ini
menunjukkan bahwa ROA sesudah Go Publicsangat baik, sesuai dengan peringkat ROA yang telah diatur oleh BI yaitu > 1,5%, dan mengalami penurunan dari ROA sebelum Go Publicyaitu 2,19%.
Jika dilihat dari perbandingan ROA sebelum dan sesudah Go Public,
ROA sebelum Go publiclebih baik dibandingkan dengan ROA sesudah
Go Publickarena semakin kecil rasio ROA maka menunjukkan semakin
turun kinerja keuangan perusahaan tersebut dari sisi ROA.
d) ROE sesudah Go Public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2014
sebesar 7,66%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2016 sebesar 1,76%. Rata-rata (Mean) ROE sesudah Go Public adalah 4,78%. Hal ini
menunjukkan bahwa ROE sesudah Go Publickurang baik, sesuai dengan peringkat ROE yang telah diatur oleh BI yaitu 0% < ROE ≤ 5%, dan
mengalami penurunan dari ROE sebelum Go Publicyaitu 5,31%.
Jika dilihat dari perbandingan ROE sebelum dan sesudah Go Public,
ROA sebelum Go public lebih baik dibandingkan dengan ROE sesudah
Go Public karena semakin kecil rasio ROE maka menunjukkan semakin
e) BOPO sesudah Go Publicmenunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2016
sebesar 96,17%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2014 sebesar 68,47%. Rata-rata (Mean) BOPO sesudah Go Publicadalah 84,64%. Hal ini menunjukkan bahwa BOPO sesudah Go Public sangat baik, sesuai
dengan peringkat BOPO yang telah diatur oleh BI yaitu ≤ 94%, dan
mengalami peningkatan dari BOPO sebelum Go Publicyaitu 66,07%. Jika dilihat dari perbandingan BOPO sebelum dan sesudah Go Public,
BOPO sebelum Go public lebih baik dibandingkan dengan BOPO
sesudah Go Public karena semakin besar rasio BOPO maka
menunjukkan semakin turun kinerja keuangan perusahaan tersebut dari sisi BOPO.
f) CAR sesudah Go Public menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2014
sebesar 25,69%, sedangkan nilai terendah pada tahun 2016 sebesar 18,17%. Rata-rata (Mean) CAR sesudah Go Public adalah 21,38%. Hal
ini menunjukkan bahwa CAR sesudah Go Public terlihat sangat baik,
sesuai dengan peringkat CAR yang telah diatur oleh BI yaitu ≥12%, dan mengalami penurunan dari CAR sebelum Go Publicyaitu 38,33%.
Jika dilihat dari perbandingan CAR sebelum dan sesudah Go Public,
CAR sebelum Go public lebih baik dibandingkan dengan CAR sesudah
Go Publickarena semakin kecil rasio CAR maka menunjukkan semakin
turun kinerja keuangan perusahaan tersebut dari sisi CAR.
g) Mean GCG Bank Panin Dubai Syariah Sesudah Go Public adalah 1,80. Dengan nilai terendah 1,40 dan nilai tertinggi 2,00. Sesuai dengan aturan
Bank Indonesia mengenai peringkat GCG dimana Bank Panin Dubai Syariah sudah melakukan GCG dengan predikat Baik yaitu dengan nilai komposit 1,5 ≤ Nilai Komposit ≤ 2,5. Jika dilihat dari perbandingan GCG sebelum dan sesudah Go Public, GCG sebelum Go public lebih
baik dibandingkan dengan GCG sesudah Go Publickarena semakin besar nilai komposit GCG maka menunjukkan semakin turun kinerja keuangan perusahaan tersebut dari sisi GCG.
C. Uji Beda Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Go Public 1. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau dalam sebaran normal.62 Uji normalitas digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah uji beda yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji parametrikatau non parametrik, karena salah satu syarat untuk menggunakan uji parametrik (paired sample t test) adalah data
tersebut harus berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal, dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
62
Yulingga Nanda Hanif, Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan(Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 67
Tabel 4.9
Uji Normalitas Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. NPF sebelum NPF sesudah 0,851 0,786 3 3 0,244 0,082 FDR sebelum FDR sesudah 0,891 0,998 3 3 0,358 0,916 ROA sebelum ROA sesudah 0,992 0,999 3 3 0,825 0,946 ROE sebelum ROE sesudah 0,912 0,998 3 3 0,425 0,914 BOPO sebelum BOPO sesudah 0,973 0,922 3 3 0,686 0,460 CAR sebelum CAR sesudah 0,937 0,941 3 3 0,517 0,532
Sumber: Data Sekunder diolah, 2011-2016
Hasil uji normalitas (Shapiro-Wilk) pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa semua nilai signifikansi NPF, FDR, ROA, ROE, BOPO, CAR sebelum dan sesudah Go Public adalah lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa semua data berdistribusi dengan normal karena nilai signifikansi > 0,05, sehingga memenuhi kaidah untuk menggunakan uji parametrik paired sample t test. Oleh karena itu, uji hipotesis yang akan
digunakan selanjutnya adalah uji parametrik paired sample t test.
2. Uji Paired Sample t Test dan Uji Wilcoxon
Uji Paired Sample t Test adalah uji beda dua sampel berpasangan.
Sampel berpasangan merupakan subjek yang sama, namun mengalami perlakuan yang berbeda. Karena paired sample t test merupakan salah satu
berdistribusi normal.63 Berikut adalah hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji paired sample t test pada kinerja keuangan Bank Panin
Dubai Syariah sebelum dan sesudah go public: Tabel 4.10
Hasil Uji Paired Sample t Test Paired Differences
Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation
NPF sebelum - NPF sesudah -0,81333 1,10138 0,329
FDR sebelum - FDR sesudah 27,10000 40,68345 0,368
ROA sebelum - ROA sesudah 1,02333 1,17781 0,271
ROE sebelum - ROE sesudah 0,53000 4,23614 0,849
BOPO sebelum - BOPO sesudah -18,57333 21,50184 0,273
CAR sebelum - CAR sesudah 16,95000 17,37444 0,233
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2011-2016
Berdasarkan tabel hasil pengujian di atas, dengan menggunakan uji paired sample t test, dapat diketahui bahwa:
a. NPF
Diketahui bahwa nilai signifikansi NPF adalah 0,329. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi NPF 0,329 > 0,05 sehingga H1 ditolak, yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara NPF sebelum Go Publicdengan NPF sesudah Go Public. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni Asnaini dalam penelitiannya yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi NPF pada Bank Umum Syariah di Indonesia, dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa penambahan modal melalui go public akan
mempengaruhi NPF suatu perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang
63
Suryani, Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam(Jakarta: Prenadamedia Group, 2015) h.293
penulis lakukan, meningkatnya jumlah modal Bank Panin Dubai Syariah melalui Go Public ternyata tidak menimbulkan perbedaan yang
signifikan pada sisi NPF. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya jumlah pembiayaan seiring dengan meningkatnya modal Bank Panin Dubai Syariah sesudah go public. Bertambahnya jumlah
pembiayaan yang disalurkan akan meningkatkan pembiayaan bermasalah, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Abidin yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara kredit macet dengan penyaluran kredit.64 Hal ini juga tercermin pada meningkatnya rasio NPF dari periode sebelum go public hingga periode sesudah go
public, sehingga membuat perubahan NPF sebelum dan sesudah Go
Public tidak sesuai dengan harapan yaitu untuk menjadikan NPF Bank
Panin Dubai Syariah sesudah go publiclebih baik daripada NPF sebelum go publicsehingga terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan
pada sisi NPF.
Tabel 4.11
Pembiayaan Bank Panin Dubai Syariah
Periode Tahun Pembiayaan (dalam jutaan rupiah) Sebelum Go Public 2011 705.619 2012 1.514.448 2013 2.594.825 Sesudah Go Public 2014 4.736.314 2015 5.620.680 2016 6.263.352
Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Dubai Syariah, 2011-2016
64
Abidin, “Pengaruh Kredit Macet Terhadap Penyaluran Kredit”, Skripsi Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, (2015), h. 93
b. FDR
Diketahui bahwa nilai signifikansi FDR adalah 0,368. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi FDR 0,368 > 0,05 sehingga H2 ditolak, yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara FDR sebelum Go Publicdengan FDR sesudah Go Public. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Inta Budi Setya Nusa yang menyatakan bahwa modal kerja berbanding searah dengan likuiditas, yang artinya semakin besar modal kerja maka semakin besar pula likuiditasnya. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa penambahan modal melalui go public akan mempengaruhi FDR suatu
perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan, meningkatnya jumlah modal Bank Panin Dubai Syariah melalui Go
Public ternyata tidak menimbulkan perbedaan yang signifikan pada sisi
FDR. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh naiknya modal secara pesat dari penjualan saham yang tidak diimbangi oleh naiknya dana pihak ketiga dari tabungan, giro dan deposito sehingga membuat tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio FDR sebelum dan sesudah go
public.
c. ROA
Diketahui bahwa nilai signifikansi ROA adalah 0,271. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi ROA 0,271 > 0,05 sehingga H3 ditolak, yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ROA sebelum Go Publicdengan ROA sesudah Go Public. Hal ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Anggraeni yang menyebutkan bahwa modal berpengaruh signifikan terhadap ROA, yang artinya menunjukkan semakin baik modal maka semakin baik juga ROA. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa penambahan modal melalui go public akan mempengaruhi ROA suatu perusahaan. Berbeda
dengan penelitian yang penulis lakukan, meningkatnya jumlah modal Bank Panin Dubai Syariah melalui Go Public ternyata tidak
menimbulkan perbedaan yang signifikan pada sisi ROA. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh Bank yang kurang efektif dalam mengelola aset yang bertambah banyak semenjak berubahnya status perusahaan menjadi go public untuk menghasilkan laba yang maksimal, sehingga harapan agar terdapat perbedaan yang siginifikan pada sisi ROA tidak dapat terpenuhi.
d. ROE
Diketahui bahwa nilai signifikansi ROE adalah 0,849. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi ROE 0,849 > 0,05 sehingga H4 ditolak, yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ROE sebelum Go Publicdengan ROE sesudah Go Public. Hal ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurbayatillah Khatami, yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada ROE sebelum dan sesudah IPO / Go Public. Berbeda dengan penelitian yang
penulis lakukan, meningkatnya jumlah modal Bank Panin Dubai Syariah melalui Go Public ternyata tidak menimbulkan perbedaan yang