• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.2 Pengaruh Penggunaan Inkuiri Terhadap Kemampuan Memahami

4.1.2.1 Uji Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Memahami

Pada langkah pertama ini dilakukan analisis perbedaan skor pretest pada kelompok kontrol dan skor pretest pada kelompok eksperimen. Uji perbedaan skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimenini betujuan untuk mengetahui sama atau tidaknya kemampuan awal yang dimiliki pada kedua kelompok tersebut. Untuk itu dilakukan uji perbedaan pada aspek

53

memahamimenggunakan analisis statistik parametrik independent samples t-testkarena dari uji Kolmogorov-Smirnovharga Sig. (2-tailed) pretest kelompok kontrol aspek mengingat yaitu 0,151 dan pretest kelompok eksperimen aspek memahami yaitu 0,153. Kedua harga Sig. (2-tailed)pretest kedua kelompok lebih besar dari 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretestpada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain lain kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang tidak sama.

Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

1. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, maka Hnullditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

2. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi

ditolak.Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

Berikut ini merupakan tabel hasil analisis perbandingan pretest pada kemampuan memahami(lihat lampiran 10, halaman 129):

Tabel 16. Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Memahami Hasil Pretest Signifikasi Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,172 Tidak berbeda

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa harga Levene’s Test dengan tingkat kepercayaan 95% F= 2,96 dan Sig. (2-tailed)= 0,172, maka terdapat homogenitas varian dengan harga harga M = -0,273, SE = 0,19, Sig. (2-tailed)> 0,05 yaitu 0,091. Dari tabel perbandingan skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan memahami menunjukkan bahwa Hnull

54

yang signifikan antara skor pretestkelompok kontrol dengan kelompok eksperimen atau kedua kelompok berawal dari titik pijak yang sama atau memiliki kemampuan awal yang sama.

4.1.2.2 Uji Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Memahami Langkah kedua dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kenaikan skor antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov, pada aspek mengingat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukan harga Sign.(2-tailed)> 0,05 sehingga data tersebut dikatakan normal. Jika data normal maka analisis statistik menggunakan parametrik paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95 %.

Hipotesis statistiknya sebagai berikut :

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest.

Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest.

Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

1. Jika harga Sign.(2-tailed)< 0,05, maka Hnullditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan

kata lain ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest. 2. Jika harga Sign.(2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak.

Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest.

55

Hasil analisis data perbandingan pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut(lihat lampiran 10, halaman 130):

Tabel 17. Perbedaan Skor Pretestke Posttest Kemampuan Memahami

No. Kelompok Test %

peningkatan Signifikansi Keputusan Pretest Posttest

1 Kontrol 1,59 2,03 27,67% 0,056

Tidak Berbeda atau tidak ada

kenaikan 2 Eksperimen 1,86 3,04 62,43% 0,000 Berbeda atau

ada kenaikan

Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa pada kelompok eksperimen mencapai skor yang lebih tinggi yaitu dengan nilai M = -1,18, SE = 0,20, Sig.(2-tailed) = 0,000 , t(52) = -5,90dibandingkan kelompok kontroldengan nilai M = -0,45 , SE = 0,22, Sig.(2-tailed) = 0,056 , t(52) = -1,2. Pada kelompok kontrol harga Sig.(2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest. Berbeda dengan kelompok kelompok eksperimen yang memiliki harga Sig.(2-tailed)< 0,05, maka Hnullditolak dan Hi diterima sehingga ada perbedaan yang signifikan dari pretest ke posstestatauada kenaikan yang signifikan dari pretest ke posttest. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuanmemahami pada kelompok kontrol tidak ada kenaikan yang signifikan sedangkan pada kelompok eksperimen ada kenaikan yang signifikan.

4.1.2.3 Uji Perbedaan Selisih SkorPretest-Posttest Kemampuan Memahami Langkah ketiga dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh metode inkuiri dalam penelitian ini. Penghitungan selisih ini dilakukan dengan cara mengurangkan skor posttest dengan skor pretest pada masing-masing kelompok. Sebelum melakukan uji selisih skor, dilakukan uji normalitas data selisih skor memahami dengan Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji selisih skor kemampuan memahamidapat dilihat pada tabel dibawah ini:

56

Tabel 18. Uji Normalitas Uji Selisih Skor

No Aspek Nilai Signifikansi Keterangan

1 Selisih skor memahami kelompok kontrol 0,818 Normal 2 Selisih skor memahami kelompok eksperimen 0,355 Normal

Hasil uji selisih skor tersebut menunjukkan bahwa data tersebut normal sehingga analisis statistik yang digunakan dalam uji perbandingan kemampuan memahami menggunakan statistik parametrik samples t-tesdengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut : Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest-posttest kelompok

kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruhsecara signifikan terhadap kemampuan memahami. Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest-posttestkelompok kontrol dan kelompok ekperimen.Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami. Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

1. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, maka Hnullditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami.

2. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisihskor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami.

Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kemampuan memahami. Hasil analisis perbedaan selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan untuk menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis sehingga dapat diketahui hasil penelitian

57

mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian. Berikut merupakan grafik selisih skor pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Gb.19 Diagram Skor Selisih Pretest-Posttest Kemampuan Memahami

Hasil analisis statistik penelitian dengan menggunakan independent samples t-testdapat dilihat pada tabel dibawah ini(lihat lampiran 10, halaman 131):

Tabel 19 Uji Selisih Skor Posttest Kemampuan Memahami Hasil Posttest Signifikasi Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,020 Berbeda

Hasil pengolahan data menunjukkan harga Levene’s Test dengan tingkat kepercayaan 95% F = 1,2, Sig. (2-tailed)< 0,05 yaitu 0,277, maka terdapat homogenitas varian dengan harga M = -0,73 , SE = 0,30 , t(52) = -2,4, Sig. (2-tailed)= 0,020. Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil analisis statistis pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen telah menunjukan bahwa Hi diterima maka Hnull ditolak dengan kata lain mengafirmasi hipotesis bahwa metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami.

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Memahami 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4

58

Langkah keempat dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan memahami. Pengujian ini dilakukan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Penghitungan analisis menggunakan rumus effect size diperoleh hasil sebagai berikut (lihat lampiran 10,halaman 133):

Tabel 20.Hasil Uji Besar Pengaruh Metode terhadap Kemampuan Memahami No. Kelompok t df r R2 Presentase

Efek Size Keterangan 1 Kontrol -1,00 28 0,19 0,0361 3,61% Efek r kecil 2 Eksperimen -5,91 24 0,77 0,5929 59,29% Efek r besar

Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui dari hasil pengolahan data uji pengaruh menunjukkan bahwa metode inkuiri memberikan sumbangan besar terhadap kemampuan memahami siswa, yaitu dengan ditunjukan dengan harga r = 0,77, t(24) = -5,91, R2= 0,5929 yang masuk dalam kategori efek besar dengan persentase efek sebesar 59,29% dibandingkan dengan metode ceramah yang menunjukan harga r = 0,19, t(24) = -1,00, R2= 0,0361 yang masuk dalam kategori efek menengah dengan persentase efek sebesar 3.61%.

4.1.2.5 Uji Retensi Pengaruh

Langkah kelima dalam penelitian ini adalah menguji perbedaan pada posttest I dan posttest II. Proses pengambilan data untukposttestII ini 2 bulan setelah dilakukanya posttestI. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa tetap atau ajeg pengaruh penggunaan sebuah perlakuan. Apabila tidak terdapat perbedaan secara signifikan maka tidak terjadi penurunan yang drastis atau dapat dikatakan stabil. Sebelum dilakukan uji beda data posttest II kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan uji normalitas terlebih dahulu menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas posttest IIkelompok kontrol yaitu 0,104 dan posttest II kelompok eksperimen yaitu 0,123. Kedua harga Sig. (2-tailed) >0,05 sehingga distribusi data normal. Analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui retensi perlakuan adalah paired t-test. Hipotesis yang digunakan pada analisis statistik ini adalah:

59

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest Idan posttest II.Dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skorposttest I danposttest II.

Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest Idan posttest II. Dengankata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor posttest I danposttest II.

Kriteria yang digunakan adalah:

1. Jika harga Sig.(2-tailed)< 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttestI dan posttestII. Dengan kata lainada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttestI dan posttest II.

2. Jika hargaSig.(2-tailed)> 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttestI dan posttestII.Dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttestI dan posttest II.

Hasil analisis statistik perbandingan posttest I dan posttest II pada kelompok kontrol maupun eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lihat lampiran 10, halaman 134):

Tabel 21. Hasil Uji Beda Posttest Idan PosttestIIKemampuan Memahami

No. Kelompok Test % Peningkatan atau penurunan Signifikansi Keputusan Posttest I Posttest II 1 Kontrol 2,03 1,91 -5,91% 0,657 Tidak berbeda 2 Eksperimen 3,04 3,16 3,94% 0,629 Tidak berbeda

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak mengalami penurunan yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II. Hal tersebut ditunjukkan pada kelompok kontrol dengan harga M = 0,12, SE = 0,26, Sig.(2-tailed) = 0,657, sedangkan pada kelompok eksperimen dengan harga M = -0,12, SE = 0,24, Sig.(2-tailed) = 0,629.

60

Kelima langkah tersebut dapat diringkas dalam grafik yang memperlihatkan skor pretest hingga posttestII

Gb.20 Perbandingan antara skor pretest, posttest I dan posttest II kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kemampuan memahami

Dokumen terkait