HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Data
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Persyaratan Hipotesis
Setelah dilakukan penghitungan statistik deskriptif selesai maka dilanjutkan
dengan uji hipotesis, uji hipotesis yang akan diuji adalah uji perbedaan signifikansi
hubungan kesegaran jasmani dengan persentase lemak tubuh antara latihan Senam
Aerobic dan Body Languange dengan menggunakan uji Anava Faktorial 2x2 Design, maka dilakukan uji hipotesis, uji ini merupakan kegiatan statistik inferensial. Untuk
melakukan uji ini ada dua hal yang harus diuji terlebih dahulu : 1) apakah beberapa
sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang sama ( populasi data
berdistribuasi normal ), 2) apakah sampel-sampel tersebut mempunyai varians yang
sama ? Dan uji ini lebih dikenal dengan Uji Persyaratan Analisis ( Singgih Santoso,
2005 : 209 ).Untuk itulah dari hasil perhitungan statistik deskripsi seperti terlihat
pada tabel 1, kemudian dilanjutkan dengan uji persyaratan analisis hipotesis yang
meliputi beberapa langkah sebagai berikut : Adapun sebelum uji hipotesis dilakukan
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan hipotesis yang meliputi 1) uji normalitas
data, 2) uji homogenitas, dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :
4.2.1.1Uji Normalitas Data
apakah beberapa sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang sama atau
populasi data berdistribusi normal. Uji normalitas dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test. Adapun untuk menguji normalitas data ini dengan ketentuan : jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 berarti distribusi data
normal, dan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 berarti distribusi data
tidak normal. Dari perhitungan statistik diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel : 2 Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov -Smirnov
Jenis Senam Statistic df Sig. Keterangan
Nilai latihan Lat Aerobik .086 40 .200 > 0.05 Normal Lat BL .081 40 .200 > 0.05 Normal
Berdasarkan pada perhitungan nilai pada tabel 2 menunjukkan bahwa
variabel-variabel dalam penelitian ini secara keseluruhan datanya berdistribusi
normal, sehingga uji parametrik dapat dilanjutkan.
4.2.1.2Uji Homogenitas
Uji Homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel-sampel
dalam penelitian ini berasal dari varians yang sama dan ini merupakan prasyarat bila
uji statistik infrensial hendak dilakukan ( Singgih Santoso, 2005 : 209 ), uji
homogenitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Chi-Square dan dengan ketentuan : jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama atau homogen, sedang jika
nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 berarti data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak homogen. Adapun dari
Tabel : 3
Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Nilai latihan Based on Mean 2.926 1 78 .091
Based on Median 2.872 1 78 .094
Based on Median and with adjusted df 2.872 1 75.298 .094
Based on trimmed mean 2.958 1 78 .089
Berdasarkan pada tabel 3 alat uji yang digunakan adalah Levene test terlihat nilai signifikansi mean ialah 0.091 > 0.05 dengan demikian dapat dikatakan bahwa
data berasal dari populasi yang mempunyai variance sama atau sampel latihan aerobik dan latihan BL dan dengan demikian uji parametrik dapat dilanjutkan.
4.2.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan adalah Uji Anava Faktorial 2x2 design, sebab uji ini bertujuan ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata ( mean )
jenis latihan dari dua populasi ialah antara populasi latihan aerobic dan populasi latihan BL, dan variabel komponen kesegaran jasmani dengan melihat nilai rata-rata
kemampuan cardio respiratory dan persentase lemak tubuh (% Fat). Adapun hipotesis yang hendak diuji meliputi :
4.2.2.1 Uji beda jenis latihan Aerobic dan Latihan Body Language
Dalam uji beda jenis latihan berdasarkan hasil perhitungan Tests of Between-Subjects Effects diperoleh hasil pada tabel 4 berikut :
Tabel : 4
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Nilai latihan
Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Eta Squared Corrected Model 826.628 3 275.543 4.509 .006 .151 Intercept 207286.179 1 207286.179 3391.782 .000 .978 JENIS 440.720 1 440.720 7.211 .009 .087 KOMPONEN 351.835 1 351.835 5.757 .019 .070 JENIS * KOMPONEN 34.074 1 34.074 .558 .458 .007 Error 4644.682 76 61.114 Total 212757.489 80 Corrected Total 5471.310 79 a R Squared = .151 (Adjusted R Squared = .118)
Pada tabel 4 ialah tabel test between-subjects effect ialah untuk menguji variabel jenis latihan terlebih dahulu di ajukan hipotesis, adapun hipotesis yang di
ajukan adalah : Ho = tidak ada beda nilai yang signifikan jenis latihan antara latihan
aerobic dan latihan body language. dan H1 = ada beda nilai yang signifikan pada jenis latihan antara latihan aerobik dan latihan body language. Dengan ketentuan : jika nilai signifikan >α (0,05) maka Ho diterima, dan jika nilai signifikan >α (0.05) maka
Ho ditolak. Berdasarkan dari hasil perhitungan seperti pada tabel 4 untuk variabel
jenis latihan diperoleh nilai Fhitung sebesar 7.211 dan nilai signifikansi sebesar 0.009 <
α (0.05) maka Ho ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
nilai yang signifikan pada jenis latihan Aerobic dan Body Language.
4.2.2.2 Uji Perbedaan komponen fitness antara nilai kemampuan cardio respiratory
dan persentase lemak tubuh.
Dalam uji perbedaan komponen kemampuan cardio respiratory, Berdasarkan pada tabel 4 tabel test between-subjects effect ialah untuk menguji variabel komponen fitness, adapun hipotesis yang di ajukan adalah : Ho = tidak ada beda nilai yang signifikan komponen fitness antara kemampuan cardio respiratory
dan persentase lemak tubuh. dan H1 = ada beda nilai yang signifikan pada komponen
fitness antara kemampuan cardio respiratory dan persentase lemak tubuh. Dengan ketentuan : jika nilai signifikan >α(0,05) maka Ho diterima, dan jika nilai signifikan
>α (0.05) maka Ho ditolak. Berdasarkan dari hasil perhitungan seperti pada tabel 4
untuk variabel komponen fitness diperoleh nilai Fhitung sebesar 5.757 dan nilai signifikansi sebesar 0.019 < α(0.05) maka Ho ditolak, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai yang signifikan pada jenis komponen fitnnes
4.2.2.3 Uji interaksi efek
Uji interaksi ( interaction effect ) dimaksudkan untuk menguji interaksi dari variabel independen katagorik ( sering disebut faktor ) terhadap variabel dependen
metrik. Sedangkan pengaruh interaksi ini adalah merupakan pengaruh bersama atau
joint effect dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan pada tabel 4 untuk menguji pengaruh interaksi effect hipotesis yang hendak di uji adalah : diperoleh hasil Ho : tidak ada interaksi nilai jenis latihan dengan
komponen fitness. H1 : Ada interaksi nilai jenis latihan dengan komponen fitness. Diperoleh nilai signifikan : 0.458 > 0.05 berarti H0 : diterima. Kesimpulannya adalah
: tidak ada interaksi efek, karena tidak ada interaksi maka dilakukan uji lanjut ialah
uji faktorial yang hasilnya seperti terlihat pada tabel 5 berikut :
Tabel : 5
Hasil Perhitungan Uji Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Nilai latihan
Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Eta Squared Corrected Model 440.720 1 440.720 6.833 .011 .081 Intercept 207286.179 1 207286.179 3214.001 .000 .976 JENIS 440.720 1 440.720 6.833 .011 .081 Error 5030.590 78 64.495 Total 212757.489 80 Corrected Total 5471.310 79 a R Squared = .081 (Adjusted R Squared = .069)
Berdasarkan pada tabel 5 untuk perhitungan Uji Tests of Between Subjects Effects Dependent Variabel: Nilai latihan. Terlebih dahulu diajukan hipotesis : Ho : Tidak ada variasi nilai jenis latihan antara latihan aerobic dan latihan body language.
H1 : ada variasi nilai jenis latihan antara latihan aerobic dan latihan body language.
Diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0.011 > 0.05, maka Ho ditolak. Jadi ada
variasi nilai jenis latihan akibat pengaruh latihan antara latihan aerobic dan latihan
Tabel : 6
Hasil Perhitungan Uji Parameter Estimates
Dependent Variable: Nilai latihan 95% Confidence Interval Parameter B Std. Error t Sig.
Lower Bound Upper Bound Eta Squared Intercept 53.250 1.270 41.936 .000 50.722 55.778 .958 [JENIS=1] -4.694 1.796 -2.614 .011 -8.269 -1.119 .081 [JENIS=2] 0 . . . . . . a This parameter is set to zero because it is redundant.
Tabel parameter estimates kolom B memaparkan dua informasi bahwa bila ada
dua jenis latihan. Satu mengikuti jenis latihan aerobic dan latihan body languag.
Maka latihan aerobic hasilnya lebih kecil sebesar - 4.694. hal ini di kuatkan dengan nilai signifikansi 0.011 < 0.05, sehingga Ho ditolak. Jadi ada perbedaan jenis latihan
antara latihan aerobic dan latihan body language.
Tabel : 7
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Nilai latihan
Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Eta Squared Corrected Model 351.835 1 351.835 5.361 .023 .064 Intercept 207286.179 1 207286.179 3158.199 .000 .976 KOMPONEN 351.835 1 351.835 5.361 .023 .064 Error 5119.475 78 65.634 Total 212757.489 80 Corrected Total 5471.310 79 a R Squared = .064 (Adjusted R Squared = .052)
Pada tabel 7 untuk variabel komponen fitness pada test of betwwen – subjects effects. Perhatikan pada kolom signifikansi baris komponen fitness terlihat nilai 0.023 < 0.05, Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan ada pengaruh nilai variabel
terhadap komponen fitness.
Tabel : 8
Parameter Estimates Dependent Variable: Nilai latihan
95% Confidence Interval Parameter B Std. Error t Sig.
Lower Bound Upper Bound Eta Squared Intercept 53.000 1.281 41.375 .000 50.450 55.550 .956 [KOMPONEN=1] -4.194 1.812 -2.315 .023 -7.801 -.588 .064
[KOMPONEN=2] 0 . . . . . .
Tabel parameter estimates kolom B memaparkan informasi bahwa bila ada dua
komponen latihan. Satu kesegaran jasmani dan yang satu persentase lemak tubuh.
Komponen latihan aerobic hasil komponen fitness nya lebih rendah sebesar - 4.194. hal ini dikuatkan dengan nilai signifikansi 0.023 < 0.05, berarti Ho ditolak. Jadi ada
perbedaan hasil komponen fitness antara komponen 1 dan komponen 2.