HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Gambaran Umum Objek Penelitian
3. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum melakukan
analisis regresi linier berganda. Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji
64
menggunakan bantuan computer program SPSS19.00 for windows
Hasil uji prasyarat analisis disajikan berikut ini.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data (Santosa dan Ashari, 2005). Dalam penelitian ini, menggunakan Uji Kolmogrov-smirnov dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 16. Hasil Uji Normalitas
Variabel Signifikansi Keteranga
Citra Merek 0,122 Normal
Kesadaran Merek 0,60 Normal
Kualitas Produk 0,225 Normal
Keputusan Pembelian 0,374 Normal
Sumber: Data Primer 2016
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (sig>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak (Ghozali, 2011:166). Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil rangkuman uji linieritas disajikan berikut ini.
65
Tabel 17. Hasil Uji Linieritas
Variabel Sig Keterang
an
Citra Merek 0,104 Linier
Kesadaran Merek 0,80 Linier
Kualitas Produk 0,275 Linier
Sumber : Data primer 2016
Hasil uji linieritas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (sig>0,05), hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas (Ghozali, 2011: 105). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance
dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini:
66
Tabel 18. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolera VIF Kesimpulan
Citra Merek 0,774 1,293 Non Multikolinieritas Kesadaran Merek 0,840 1,191 Non Multikolinieritas Kualitas Produk 0,757 1,321 Non Multikolinieritas Sumber: Data Primer 2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinierita.
d. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas dan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik dan tidak memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas terhadap model regresi pada penelitian ini.
Tabel 19. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer 2016
Variabel Sig. Kesimpulan
Citra Merek 0,655 Non Heteroskedastisitas
Kesadaran Merek 0,331 Non Heteroskedastisitas Kualitas Produk 0,604 Non Heteroskedastisitas
67
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh citra merek, kesadaran merek, kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk Cadbury (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Universitas Negeri Yogyakarta ).Analisis regresi berganda dipilih untuk menganalisis pengajuan hipotesis dalam penelitian ini. Berikut ini hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19.00 for Windows.
Tabel 20. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien
Regresi
t-hitung Sig. Kesimpulan
Citra Merek 0,302 4,935 0,000 Signifikan
Kesadaran Merek 0,626 8,659 0,000 Signifikan
Kualitas Produk 0,135 2,840 0,005 Signifikan
Konstanta = 4,135
Adjusted R² = 0,490 F hitung = 67,920 Sig. = 0,000
Sumber: Data Primer yang diolah 2016
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 4,135+ 0,302X1 + 0,626X2+ 0,135X3 + e
68
regresi citra merek (b1), kesadaran merek (b2), dan kualitas produk (b3) memiliki koefisien regresi positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa citra merek (b1), kesadaran merek (b2), dan kualitas produk (b3) memiliki pengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian (Y).
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak maka akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F. Hasil pengujian hipotesis dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji t (secara parsial)
Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan signifikansi pengaruh secara individu variabel bebas yang ada didalam model terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing- masing variabel bebas adalah sebagai berikut:
a) Citra Merek
Hasil statistik uji t untuk variabel citra merek diperoleh nilai t hitung sebesar 4,935 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi
69
mempunyai nilai positif sebesar 0,302; maka hipotesis yang
menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh positif citra merek terhadap keputusan pembelian produk Cadbury (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Universitas Negeri Yogyakrarta) diterima”.
b) Kesadaraan Merek
Hasil statistik uji t untuk variabel kesadaran merek diperoleh nilai t hitung sebesar 8,659 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000<0,05) dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,626; maka hipotesis yang menyatakan
bahwa “Terdapat pengaruh positif kesadaran merek terhadap keputusan pembelian produk Cadbury (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Universitas Negeri Yogyakrarta) diterima”. c) Kualitas Produk
Hasil statistik uji t untuk variabel kualitas produk diperoleh nilai t hitung sebesar 2,840 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000<0,05) dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,135; maka hipotesis yang menyatakan
bahwa “Terdapat pengaruh positif kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk Cadbury (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Universitas Negeri Yogyakrarta) diterima”.
70
1) Uji F
Analisis regresi berganda dengan menggunakan uji F (Fisher) bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, keadaran merek, dan kualitas produk secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk Cadbury. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05) maka model regresi signifikan secara statistik.
Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 67,920 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “Terdapat
pengaruh citra merek, keadaran merek, dan kualitas produk secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk Cadbury (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Universitas Negeri Yogyakrarta) diterima”.