• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

4.4.2. Analisis Regresi Linier Berganda

4.4.2.2. Uji Regresi Linier Berganda

Dimana dari hasil perhitungan yang menggunakan komputer dengan aplikasi program SPSS 15 (Statistical Program for Social Sciene) dibawah operasi windows.

Tabel 4.13: Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Variabel Beta Standard Error t hitung Signifikansi

Correlation Partial Constant -2,131 5,319 -0,401 0,690 Motivasi -0,072 0,053 -1,385 0,180 -0,144 Kebiasan Belajar 0,128 0,052 2,456 0,017 0,261 Lingkungan 0,241 0,057 4,254 0,000 0,452

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.13 diatas diperoleh persamaan linier berganda sebagai berikut :

Y = -2,131-0,072X1 +0,128X2 + 0,241X3 + e

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut :

Artinya koefisien regresi sebesar -2,131, menyatakan bahwa jika variabel motivasi, kebiasan belajar, dan lingkungan adalah konstan atau tidak berubah maka prestasi belajar mahasiswa sebesar -2,131.

β1 = Koefisien regresi untuk X1 = -0,072

Nilai koefisien regresi variabel X1 sebesar -0,072 menyatakan bahwa

apabila variabel motivasi mengalami perubahan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa sebesar -0,072 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan (ceteris paribus). Dengan tingkat korelasi parsial sebesar -0,177

β2 = Koefisien regresi untuk X2 = 0,128

Nilai koefisien regresi variabel X2 sebesar 0,128menyatakan bahwa

apabila variabel kebiasan belajar mengalami perubahan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa sebesar 0,128 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan (ceteris paribus). Dengan tingkat korelasi parsial sebesar 0,309

β3 = Koefisien regresi untuk X3 = 0,241

Nilai koefisien regresi variabel X3 sebesar 0,241menyatakan bahwa

apabila variabel lingkungan mengalami perubahan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa sebesar 0,241 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan (ceteris paribus). Dengan tingkat korelasi parsial sebesar 0,491

4.4.2.3. Uji Hipotesis

1. Uji Kesesuaian Model (Uji F)

Untuk mengetahui cocok atau tidaknya alat analisa regresi yang digunakan dalam penelitian ini maka digunakan uji F. Dalam tabel berikut ini disajikan analisis Uji F.

Tabel 4.14. Uji Anova

Sum of Squares Mean Square F hitung Tingkat Signifikansi

Regression 313,183 104,394 10,502 0,000

Residual 566,621 9,941

Total 879,803

Sumber: data diolah

Untuk mengetahui kecocokan model, dipergunakan F-tes dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Uji kecocokan model ditolak jika α > 0,05

2. Uji kecocokan model diterima jika α < 0,05

Dari hasil analisis kecocokan model diatas dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi atau α = 0,000a yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model analisis yang digunakan sangat baik untuk mendapatkan hasil penelitian yang good estimate. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menggunakan model tehnik analisis yang sama dan dengan menambahkan data penelitian atau pengamatannya serta variabel lainnya.

Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program SPSS juga diperoleh R square yang disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.15. : Koefisien Determinasi ( R square / R 2 ) Keterangan Nilai R 0,597 R2 (R Square) 0,356 Adjusted R Square 0,322

Standard Error of the Estimate 3,153 Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan besarnya nilai koefisien Determinasi sebesar 0,356 hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel prestasi belajar sebesar 35,6% dipengaruhi oleh variabel Motivasi (X1), Kebiasaan Belajar (X2) dan Lingkungan Belajar (X3), sedangkan sisanya

64,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

2. Uji Parsial

Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4.16: Hasil Pengujian Uji t

Variabel Beta Standard Error t hitung Signifikansi

Correlation Partial Constant -2,131 5,319 -0,401 0,690 Motivasi -0,072 0,053 -1,385 0,180 -0,144 Kebiasan Belajar 0,128 0,052 2,456 0,017 0,261 Lingkungan 0,241 0,057 4,254 0,000 0,452

a. Pengaruh secara parsial antara variabel X1 terhadap Y.

Dari perhitungan didapat t hitung sebesar -1,358 karena t hitung lebih kecil dari t tabel (2.000), maka Ho diterima pada level of significant 5%, Sehingga secara parsial variabel motivasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.

b. Pengaruh secara parsial antara variabel X2 terhadap Y

Dari perhitungan didapat t hitung sebesar 2,456 karena t hitung lebih besar dari t tabel (2.000), maka Ho ditolak pada level of significant 5 %. sehingga secara parsial variabel gaya belajar berpengaruh secara nyata terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.

c. Pengaruh secara parsial antara variabel X3 terhadap Y

Dari perhitungan didapat t hitung sebesar 4,254 karena t hitung lebih besar dari t tabel (2.000), maka Ho ditolak pada level of significant 5 %. sehingga secara parsial variabel lingkungan berpengaruh secara nyata terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.

4.5. Pembahasan dan Implikasi Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa diduga terdapat pengaruh antara variabel motivasi (X1) tidak

berpengaruh secara nyata terhadap prestasi belajar (Y) sedangkan variabel Kebiasaan Belajar (X2) dan Lingkungan Belajar (X3) berpengaruh secara nyata

terhadap Prestasi Belajar (Y) yaitu:

Pada pengujian parsial diperoleh bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. Dengan kata lain meskipun motivai mahasiswa S1 akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur dalam belajar semakin tinggi atau semakin rendah, prestasi mahasiswa tidak berubah secara nyata. Hal ini disebabkan karena faktor external motivasi yang salah satunya berasal dari image dosen, image dosen membawa dampak dalam prestasi belajar mahasiswa. Ketakutan mahasiswa terhadap dosen secara tidak langsung mempengaruhi mental mahasiswa yang menyebabkan tidak maksimalnya materi yang tersampaikan, mahasiswa lebih memilih sikap aman yaitu duduk diam. Ketakutan mahasiswa seperti ini secara tidak langsung menghilangkan minat mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.

Tingkat kesulitan mata kuliah ini mengharuskan mahasiswa belajar lebih giat karena mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 ini merupakan mata kuliah penghubung antara mata kuliah akuntansi dasar dengan mata kuliah akuntansi lainnya. Kurangnya penguasaan penuh pada mata kuliah dasar menyebabkan hasil prestasi yang kurang makimal dalam mata kuliah ini.

Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Dianiyati (2007) yang menyatakan bahwa motivasi belajar mahasiswa berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Pada pengujian parsial diperoleh bahwa variabel Kebiasaan Belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa S1 akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. Artinya senakin baik Kebiasaan Belajar mahasiswa S1 akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur yang ditunjukkan dengan terbiasa berdiskusi, memperhatikan penjelasan dosen, aktif dalam perkuliahan, membaca buku, mengulangi bahan pelajaran, mengerjakan tugas, belajar teratur, serta disiplin belajar, maka prestasi belajar mahasiswa S1 akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 akan menjadi semakin baik.

Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Munari (2009) yang menyimpulkan bahwa kebiasaan belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar, akan tetapi hasil penelitian ini sesuai dengan teori pembiasan klasik yang dikembangkan oleh Ivan Palvon pada tahun 1849-1936 yang menyatakan bahwa conditional stimulus adalah rangsangan yang mampu mendatangkan respon. Maksud teori ini adalah kecakapan dilakukan melalui usaha yang terencana dan disadari karena sering dilakukan maka menjadi kebiasaan (Syah, 1997:106). Menurut Faridah (2003) kebiasaan belajar dan prestasi belajar merupakan manifestasi mahasiswa dalam proses belajar, karena cara yang dipergunakan turut menentukan hasil belajar. Cara belajar yang tepat akan membawa hasil yang

memuaskan, sedangkan cara belajar yang kurang tepat akan menyebabkan hasilnya kurang memuaskan.

Pada pengujian parsial diperoleh bahwa variabel Lingkungan Belajar berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. Artinya semakin baik lingkungan belajar mahasiswa S1 akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang ditunjukkan dengan kondisi kelas yang nyaman dan kondusif, kondisi kelas dan sarana prasarana yang mendukung proses belajar, suasana dan kondisi lingkungan kampus yang mendukung kegiatan belajar, suasana lingkungan tempat tinggal yang mendukung kegiatan belajar, suasana dan kondisi tempat belajar dirumah yang mendukung kegiatan belajar serta memiliki sarana dan prasarana yang memadai maka prestasi belajar mahasiswa S1 akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 akan menjadi semakin baik.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Gunawan Sudarmanto (2006) yang menyimpulkan bahwa lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hasil penelitian ini sesuai denagan teori behaviorisme yang menyatakan bahwa seluruh prilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan prilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional, behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana prilakunya dikendaliakan oleh faktor lingkungan.

4.6. Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Peneliti Terdahulu

Dibawah ini terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh:

Tabel 4.17. Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

PENELITI JUDUL VARIABEL HASIL ANALISIS

R. Gunawan Sudarmanto (2006)

“Pengaruh Lingkungan Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2006/2007. Lingkungan belajar, minat belajar,dan prestasi belajar akuntansi.

lingkungan belajar sekolah dan minat belajar mampu menjelaskan variasi pada prestasi belajar akuntansi siswa kelas dua SMK Negeri 1 Bandar Lampung sebesar 29,9% selebihnya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model regresi yang diperoleh. Faktor lingkungan belajar sekolah memiliki sumbangan yang sangat besar terhadap garis regresi yang dihasilkan dibandingkan dengan minat belajar. Sawitri Dwi Prastiti (2009) “Pengarruh Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi”

Preferensi gaya belajar dan hasil belajar.

(1) Tidak terdapat perbedaan preferensi gaya belajar diantara mahasiswa prodi D-3 akuntansi, S-1 pendidikan akuntansi dan S-1 akuntansi.

(2) Tidak terdapat pengaruh preferensi gaya belajar terhadap hasil belajar mahasiswa jurusan akuntansi Munari (2009) “Kajian Nilai Pengantar Akuntansi Mahasiswa baru Program Studi Akuntansi”. kebiasaan belajar, kemampuan dan usaha, kemampuan intelektual dan Nilai Pengantar Akuntansi

kebiasaan belajar, kemampuan dan usaha, kemampuan intelektual, hanya variabel kemampuan dan usaha, kemampuan intelektual berpengaruh terhadap nilai pengantar akuntansi. Sedangkan untuk kebiasaan belajar tidak bepengaruh. Ainur Rosyidah (2010) “Faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar dalam mata kuliah akuntansi keuangan menengah”.

Motivasi, kebiasaan belajar, lingkungan belajar dan prestasi belajar.

Motivasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap prestasi belajar.

Kebiasaan belajar dan lingkungan belajar berpengaruh secara nyata terhadap prestasi belajar.

4.6. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian merupakan penelitian persepsi yang dilakukan dengan cara menilai diri sendiri.

2. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang mana tiap angka mempunyai kelemahan.

3. Dalam riset ini, hanya diuji dari motivasi, kebiasan belajar, dan lingkungan. Meskipun yang sebenarnya masih terdapat berbagai variabel dan disiplin ilmu lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi belajar dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1, untuk melakukan riset tentang prestasi belajar yang dilihat dari disiplin ilmu diperlukan suatu interaksi oleh beberapa faktor yang terkait dalam proses belajar mengajar. Maka, dalam penelitian ini mengujian faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 (studi empiris pada mahasiswa UPN “Veteran“ Jatim) dilihat dari segi motivasi, kebiasan belajar, dan prestasi belajar.

4. Hasil dari penelitian ini hanya berlaku bagi mahasiswa angkatan 2007 yang sesuai dengan kriteria pengujian (tidak dapat digeneralisasikan) sehingga tidak dapat digunakan sebagai ukuran prestasi belajar lainnya. Oleh karena itu, untuk menguji prestasi belajar lainnya harus disesuaikan dengan keadaan. Karena pengukuran prestasi belajar tidak terbatas pada motivasi, kebiasaan belajar, dan lingkungan. Akan tetapi, masih terdapat berbagai disiplin ilmu

lainnya yang terkait dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bahwa motivasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.

2. Bahwa kebiasan belajar berpengaruh secara nyata terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 terbukti kebenarannya.

3. Bahwa lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 terbukti kebenarannya. 5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, pembahasan dari kesimpulan yang diperoleh, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

a. Bagi Mahasiswa

Diharapkan para mahasiswa dapat meningkatkan motivasi yang mereka miliki dengan cara tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan dan tantangan pada suatu permasalahan sehingga hal ini bisa dijadikan suatu pengalaman untuk mencapai prestasi yang diharapkan.

b. Bagi Dosen Pengajar

Diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran yang lebih baik lagi sehingga mahasiswa lebih termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar. c. Bagi Program Studi

Diharapkan dapat memberikan fasilitas – fasilitas yang nyaman dan bentuk- bentuk pembelajaran yang baik sehingga mahasiswa akan semakin termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar yang mereka miliki.

d. Bagi Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat menggunakan instrument lainnya, karena mengukur prestasi belajar tidak hanya dilihat dari segi motivasi, gaya belajar, dan lingkungan. Di samping itu, dalam melakukan penelitian sejenis ini harus benar-benar menetapkan instrumen yang sesuai dengan kondisi dan tujuan dari penelitian yang diharapkan.

Baridwan, Zaki, 2000. Intermediate Accounting, Edisi ketujuh, Cetakan ketujuh, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.

Dalyono, M, 2005. Psikologi Pendidikan, Cetakan ketiga, Penerbit: PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Dianiyati, Meta Nike, 2007, Faktor faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Mahasiswa dalam Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah, Skripsi

Universitas Pembangunan Nasional “veteran” jawa timur).

Faridah, 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar dalam Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah.

Ghozali, Imam, 2001, Implikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Revisi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semaramg.

,2008, Kenalilah Tiper Gaya Belajar Kita, http://www.ubb.ac.id

Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak, 2005, Akuntansi Keperilakuan Penerbit PT.Salemba Empat, Jakarta.

Indriantoro, Nur, 2000, ”Pengaruh computer anxiety terhadap keahlian dosen dalam penggunaan komputer” Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Vol.4, No.2, Hal 191-210.

Johari, Amin, 2006, Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar, dan Variasi Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa kelas X

SMA PGRI 1 Kebumen tahun ajaran 2005/2006, Skripsi Universitas Negeri

Semarang.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, 2000, Manjemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Munari, 2009. Kajian Nilai Pengantar Akuntansi Mahasiswa Baru Program Studi Akuntansi.

Pujadi, Arko, 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar mahasiswa: Studi Kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia, Jurnal Bisnis

dan Manajemen, Vol.3 No.2 September 2007.

Purwanti, Lenny S., 2009, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi II, Skripsi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Purwanto, Ngalim M, 2006, Psikologi Pendidikan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Rachmawati, 2010. Pengaruh Beberapa Faktor Belajar Terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi, Skripsi Universitas Pembangunan Nasional

“veteran” jawa timur.

Robbin, Stephen P., 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Kedelapan, Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

Sekaran, Uma, 2006. Metodologi penelitian untuk bisnis, Edisi Pertama, Penerbit: Salemba Empat, Jakarata.

Sijabat, BS, 2002, Kelas Sebagai Lingkungan Belajar,http://www.pepak.subda.org Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Edisi Revisi,

Cetakan ketiga, Penerbit: PT. Bina Aksara, Jakarta.

Soemarso, 2002, Akuntansi suatu pengantar, Edisi lima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sudarmanto, R.Gunawan, 2006. Pengaruh lingkungan Belajar dan minat belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Siswa SMK Negeri Bandar Lampung tahun Pelajaran 2006/2007.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, Cetakan ke 14, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sunartombs, 2009, Pengertian Prestasi Belajar, http://www.kampungblog.com Suprijanto, 2007, Pendidikan Orang Dewasa, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Suryaningrum dan Takarini, 2007, “Kemampuan Mahasiswa Berkomunikasi Lisan

Melalui Proses Belajar Mengajar”, Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7,

No. 2, Hal 1-14.

Syah, Muhibbin, 1997. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, Edisi revisi, Cetakan ketiga, Penerbit: PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Thoha, Mifta, 2003, Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tusaida, Emi, 2009, Pengaruh Motivasi Belajar, Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi Pada Siswa Kelas IX IPS Semester Ganjil

SMAN 1 Sumberjaya Lampung Barat Tahun 2008/2009,

http://www.skripsi.unila.ac .id

Umar, Husein, 2003, Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Pertama, Penerbit: Ghalia Indonesia, Jakarta.

Wahyuni, Asti, 2007. Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa kelas 1 Jurusan Akuntansi SMK

Pelita Nusantara 1 Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Yadiati, Wiwin dan Ilham Wahyuni, 2006. Pengantar Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit: Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Yuhertiana, Indrawati, 2009. Pengungkapan Informasi pada Website: studi tentang Akuntabilitas Pendidikan pada Perguruan tinggi Indonesia.

, 2010, Pengertian Akuntansi, http://www.blogspot.com. , 2010, Akuntansi, http://www.multiplycontent.com.

Dokumen terkait