BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
F. Uji Sifat Fisik Emulgel Minyak Daun Cengkeh
Agar dapat diterima oleh masyarakat, emulgel harus memenuhi kriteria
sifat fisik emulgel yang baik. Parameter sifat fisik emulgel dilihat dari daya sebar
dan viskositas emulgel yang diuji 48 jam setelah pembuatan.
Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan emulgel saat
diaplikasikan pada kulit. Daya sebar merupakan karakteristik penting dalam
formulasi yang mempengaruhi penerimaan konsumen karena bertanggung jawab
terhadap kemudahan saat diaplikasikan pada kulit. Dalam sediaan emulgel ini,
kemudahan pengaplikasian ditunjukkan ketika sediaan dioleskan tanpa tekanan
yang terlalu kuat, emulgel sudah cukup menyebar dengan baik. Daya sebar yang
diinginkan berada pada range 3 – 5 cm.
Profil daya sebar dapat menggambarkan viskositas masing-masing
formula. Dalam sediaan semisolid, daya sebar cenderung berkorelasi negatif
dengan viskositas. Dengan meningkatkan viskositas biasanya akan menurunkan
daya sebar suatu sediaan semi solid (Grag et al., 2002).
Viskositas merupakan salah satu faktor yang penting untuk dievaluasi
saat proses filling maupun saat emulgel dituang dari kemasannya untuk
digunakan. Pengukuran viskositas dilakukan menggunakan alat viscometer RION
seri VT-04. Tujuan pengukuran viskositas adalah untuk melihat profil kekentalan
emulgel yang dilakukan 48 jam setelah pembuatan. Viskositas sediaan yang
diinginkan adalah 200 – 300 dPa.s.
Tabel IX. Hasil Uji Sifat Fisik Emulgel Minyak Daun Cengkeh
Formula Daya Sebar (cm) Viskositas (dPa.s)
Formula 1 3,64 ± 0,08 183,33 ± 7,64
Formula a 3,50 ± 0,23 230,00 ± 10,00
Formula b 3,95 ± 0,11 160,00 ± 10,00
Formula ab 3,56 ± 0,09 216,67 ± 20,82
Keterangan:
Formula 1 : level rendah Carbopol® 940, level rendah propilen glikol Formula a : level tinggi Carbopol® 940, level rendah propilen glikol Formula b : level rendah Carbopol® 940, level tinggi propilen glikol Formula ab : level tinggi Carbopol® 940, level tinggi propilen glikol Dari tabel tersebut didapatkan informasi untuk respon daya sebar bahwa
peningkatan penggunaan Carbopol® 940 baik pada level rendah maupun level tinggi propilen glikol cenderung menurunkan respon daya sebar emulgel. Berbeda
dengan peningkatan penggunaan propilen glikol, baik pada level rendah maupun
level tinggi Carbopol® 940 cenderung meningkatkan respon daya sebar emulgel.
Untuk respon viskositas, dari tabel tersebut diperoleh informasi bahwa
seiring dengan peningkatan penggunaan Carbopol® 940, baik pada level rendah maupun level tinggi propilen glikol cenderung meningkatkan respon viskositas
rendah maupun level tinggi Carbopol® 940 cenderung menurunkan respon viskositas emulgel.
Viskositas tertinggi diperoleh pada formula a sedangkan viskositas
terendah pada formula b. Seiring dengan hasil uji viskositas, untuk respon daya
sebar dari keempat formula dapat diketahui bahwa daya sebar terbesar pada
formula b sedangkan yang paling kecil adalah formula a. Disimpulkan juga bahwa
ada 2 formula, yaitu formula a dan formula ab yang menghasilkan respon yang
berada dalam range yang diinginkan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlu
dilanjutkan ke studi optimasi untuk mendapatkan area optimum berdasarkan
superimposed contour plot.
G. Pengaruh Carbopol® 940 dan Propilen Glikol terhadap Sifat Fisik
Emulgel Minyak Daun Cengkeh
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
faktorial dengan 2 faktor yaitu Carbopol® 940 dan propilen glikol, dua level yakni level rendah dan level tinggi. Desain faktorial ini digunakan untuk melihat
pengaruh Carbopol® 940 dan propilen glikol, dan atau kemungkinan adanya interaksi kedua faktor dalam menentukan sifat fisik emulgel.
Untuk mengetahui faktor mana yang memberikan efek paling dominan
dalam menentukan respon daya sebar dan viskositas, maka data hasil uji sifat fisik
emulgel diolah menggunakan program R 12.4.1. Nilai efek yang diperoleh
berpengaruh terhadap peningkatan respon, sedangkan tanda negatif menunjukkan
bahwa efek tersebut memiliki pengaruh terhadap penurunan respon.
Sebelum menghitung nilai efek untuk mengetahui faktor yang
memberikan efek paling dominan dalam menentukan respon, terlebih dahulu data
hasil uji sifat fisik yang diperoleh diuji normalitasnya. Tujuan uji normalitas data
adalah untuk melihat apakah data yang diperoleh mempunyai distribusi (sebaran)
normal atau tidak. Data yang terdistribusi normal merupakan syarat dalam
melakukan analisis statistik parametrik.
Apabila data terdistribusi normal, yang harus dilakukan berikutnya
adalah menguji homogenitas data yang dimaksudkan untuk memperlihatkan
bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki
variansi yang sama. Jika diperoleh nilai p>0,05 maka dilanjutkan uji signifikansi
persamaan. Bila hasil menunjukkan bahwa persamaan signifikan (p<0,05) maka
dapat dilanjutkan uji ANOVA.
1. Daya sebar
Hasil uji normalitas data untuk respon daya sebar, keempat formula
memberikan nilai p>0,05. Hal ini berarti dapat dilanjutkan uji homogenitas
data untuk melihat kesamaan variannya. Diperoleh nilai p>0,05 yang berarti
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Selanjutnya
dilakukan uji signifikansi ANOVA dengan hasil sebagai berikut:
Jumlah sampel: 4 multiple R square: 0,6935 adjusted R square: 0,5785 Residual SE: 0,1412 F-statistic: 6,033 p-value: 0,01886
Dengan demikian dapat dilakukan pengujian untuk melihat faktor yang
berpengaruh secara bermakna terhadap respon daya sebar dengan uji ANOVA.
Dari pengujian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut berikut:
Tabel X. Efek Carbopol® 940 , Propilen Glikol, dan Kemungkinan Adanya
Interaksi Kedua Faktor dalam Menentukan Respon Daya Sebar
Faktor P-value Signifikansi Nilai efek
Carbopol® 940 0,01135 Signifikan * ǀ-0,265ǀ
Propilen glikol 0,05471 Tidak
signifikan 0,183 Kemungkinan
interaksi 0,16383
Tidak
signifikan ǀ-0,125ǀ
Dari data hasil uji statistik ANOVA menggunakan program R-12.4.1
tersebut, Carbopol® 940 berpengaruh signifikan dalam menentukan respon daya sebar. Efek faktor Carbopol® 940 bernilai negatif, menunjukkan bahwa Carbopol® 940 menyebabkan penurunan respon daya sebar emulgel. Akan tetapi, efek faktor propilen glikol dan kemungkinan interaksi kedua faktor tidak
signifikan berpengaruh dalam menentukan respon. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa, pada respon daya sebar ini, Carbopol® 940 berpengaruh secara dominan terhadap respon daya sebar.
2. Viskositas
Hasil uji normalitas keempat formula untuk respon viskositas memberikan nilai
p>0,05. Berikutnya dilanjutkan uji homogenitas data untuk melihat kesamaan
variannya. Diperoleh nilai p>0,05 yang berarti sampel berasal dari populasi
yang memiliki variansi yang sama. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi
Dengan demikian dapat dilanjutkan uji ANOVA untuk melihat faktor
yang dominan dalam mempengaruhi respon visositas. Dari pengujian tersebut
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel XI. Efek Carbopol® 940 , Propilen Glikol, dan Kemungkinan
Adanya Interaksi Kedua Faktor dalam Menentukan Respon Viskositas
Faktor P-value Signifikansi Nilai efek
Carbopol® 940 0,0001371 Signifikan
*** 51,67 Propilen glikol 0,0421901 Signifikan * ǀ-18,33ǀ
Kemungkinan
interaksi 0,5286566
Tidak
signifikan 5
Dari hasil pengujian ANOVA diperoleh bahwa Carbopol® 940 dan propilen glikol berpengaruh signifikan dalam menentukan respon viskositas.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai efek, Carbopol® 940 bernilai positif yang berarti berpengaruh dalam peningkatan viskositasnya. Nilai efek negatif pada
propilen glikol menunjukkan bahwa propilen glikol merupakan faktor yang
berpengaruh dalam penurunan viskositas. Pada respon viskositas ini,
Carbopol® 940 merupakan faktor yang paling dominan memberikan pengaruh.