HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda
4.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig.F > 0,05 maka Ho diterima, artinya secara simultan variabel bebas berpengaruh tidak signifikan
72 terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika sig.F < 0,05 maka Ha diterima, artinya
secara simultan variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat
signifikan (α) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah 1. Fhitung < Ftabel maka Ho diterima atau Ha ditolak
2. Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak atau Ha diterima
Tabel 4.18
Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2889.194 3 963.065 188.424 .000a
Residual 368.004 72 5.111 Total 3257.197 75
a. Predictors: (Constant), LING.KELUARGA, KONSEP_DIRI, PEMB.KWH
b. Dependent Variable: MINAT_USAHA Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Berdasarkan Tabel 4.18, hasil uji Fhitung menunjukkan nilai Fhitung = 188.424
dengan tingkat signifikansi 0,000 (<0,05). Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai Ftabel sebesar 1,99. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung>Ftabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara simultan atau serempak variabel-variabel
bebas yaitu pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan (nyata) terhadap minat berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat.
73 4.5.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial/individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. t > 0,05 maka Ho diterima, artinya secara parsial variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Penggunaan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig.t > 0,05 maka Ho diterima, artimya secara parsial variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika sig.t < 0,05 maka Ha diterima, artinya secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Pada penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
signifikan (α) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial pada uji-t ini adalah:
1. Jika Sig > 0,05 dan thitung < ttabel maka Ho diterima atau Ha ditolak 2. Jika Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka Ho ditolak atau Ha diterima
74
Tabel 4.19 Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.358 1.244 -.288 .774 KONSEP_DIRI .542 .079 .519 6.883 .000 PEMB.KWH .337 .083 .345 4.045 .000 LING.KELUARG A .158 .078 .135 2.028 .046
a. Dependent Variable: MINAT_USAHA Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.19, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda seperti berikut :
Y = -358 + (0,519) X1 + 0,345 X2 + 0,135 X3 + e Dimana :
Y : Minat Berwirausaha a : Konstanta
b1 : Koefisien Pengaruh Konsep Diri
b2 : Koefisien Pembelajaran Kewirausahaan
b3 : Koefisien Lingkungan Keluarga X1 : : Pengaruh Konsep Diri
X2 : Pembelajaran Kewirausahaan
X3 : Lingkungan Keluarga e : error term
75 Berdasarkan hasil pengolahan uji t yang tertera pada tabel 4.19, maka dapat dijelaskan hasil pengujian sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar -358 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel bebas (konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga) atau variabel bebas sama dengan nol, maka minat berwirausaha sebesar -358.
b. Variabel konsep diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00 dan nilai thitung (6,883) > ttabel (1,99), artinya jika variabel konsep diri
ditingkatkan sebesar satu satuan maka konsep diri akan mengalami peningkatan sebesar 0,519 satuan.
c. Variabel Pembelajaran Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00 dan nilai thitung (4,045) > ttabel (1,99), artinya jika
variabel pembelajaran kewirausahaan ditingkatkan sebesar satu satuan maka pembelajaran kewirausahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,345 satuan d. Variabel Lingkungan Keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,46 dan nilai thitung (2,028) > ttabel (1,99), artinya jika variabel lingkungan
keluarga ditingkatkan sebesar satu-satuan maka lingkungan keluarga akan mengalami peningkatan sebesar 0,135 satuan.
76 4.6 Pembahasan
1. Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Berwirausaha
Berdasarkan Tabel 4.19, koefisien nilai thitung adalah 6,883 dengan tingkat signifikansi 0,00, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima karena thitung>ttabel (6,883 > 1,99 ). Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Pengaruh Konsep Diri (X1) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat.
Pada variabel konsep diri pada butir pernyataan nomor tujuh (7) sebanyak 40 orang atau 52,63% responden menyatakan sangat setuju dan pada butir pertanyaan nomor lima (5) sebanyak 25 orang atau 32,89% responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dengan berpikir positif dan siap menerima resiko atas sesuatu baru yang telah anda coba akan membawa anda di dalam keberhasilan.
Seorang wirausaha yang berpikir positif dan siap menerima segala resiko atas sesuatu yang telah dicoba nya diperlukan di dalam dunia usaha. Dunia usaha merupakan sebuah dunia persaingan. Seorang wirausaha menentukan bidang usaha yang dijalankannya, maka ia harus bersaing dengan wirausaha lain yang memiliki bidang yang sama. Dan di dalam menjalankan usaha yang sama itu diperlukan suatu cirri yang khas, dan sesuatu yang berbeda yang lebih unggul dalam persaingan dan menempatkan usaha tersebut di pilihan teratas.
2. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha
Berdasarkan Tabel 4.19, koefisien nilai thitung adalah 4,045 dengan tingkat signifikansi 0,00, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima karena thitung>ttabel (4,045 > 1,99
77 ). Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat.
Pada variabel pembelajaran kewirausahaan pada butir pernyataan nomor tiga (3) sebanyak 36 orang atau 47,36% responden menyatakan sangat setuju dan pada butir pertanyaan nomor satu (1) sebanyak 32 orang atau 42,10% responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan mampu dan dapat menumbuhkan motivasi di dalam menjalankan suatu usaha.
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran kewirausahaan itu adalah proses belajar untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang digunakan sebagai modal untuk memulai suatu usaha yang baru. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar.
3. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha
Berdasarkan Tabel 4.19, koefisien nilai thitung adalah 2,028 dengan tingkat signifikansi 0,46 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima karena thitung>ttabel (2,028 > 1,99
). Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Pengaruh Lingkungan Keluarga (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat.
78 Pada variabel lingkungan keluarga pada butir pernyataan nomor satu (1) sebanyak 37 orang atau 48,68% responden menyatakan sangat setuju dan pada butir pertanyaan nomor dua (2) sebanyak 35 orang atau 46,05% responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa norma-norma dan nilai-nilai dalam berinteraksi dengan orang lain yang diajarkan keluarga sangat dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha.
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-tama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Dukungan keluarga sebagai pendorong anak dalam berwirausaha dan ajaran keluarga tentang norma dan nilai dalam berinteraksi dengan orang lain sangat berperan penting untuk membantu keberhasilan di dalam suatu usaha
4. Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan, dan Llingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha
Berdasarkan Tabel 4.18 Uji Koefisien Determinasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Hasil penelitian ini juga menunjukkan kontribusi (R) antara pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha sebesar 94,2%. Nilai kontribusi (R) antar variabel ini terhadap minat berwirausaha terbilang besar. Dan untuk memaksimalkan minat berwirausaha, pengaruh konsep
79 diri, pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga perlu untuk dimiliki dan diterapkan oleh wirausaha.
Minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta / menyuruh. Di dalam meningkatkan minat berwirausaha juga diperlukan untuk membaca kiat-kiat sukses dari orang lain agar bisa mengembangkan apa-apa saja hal yang baru dan berbeda dari dalam diri kita sehingga kita bisa membuat pedoman untuk menjalankan usaha.
80 BAB V