• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji – t)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t ( t-Test). Uji-t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen secara inidividu (parsial). Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai berikut :

Ho : variabel IFRS, SIZE, DER, dan PBV tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap manajemen laba.

Ha : variabel IFRS, SIZE, DER, dan PBV berpengaruh signifikan secara parsial terhadap manajemen laba.

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik T (Uji Secara Parsial) dengan tingkat signifikansi (∝) = 5%. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai signifikansi (∝) lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel independen.

Tabel 4.8

Hasil Uji Parsial (t-Test) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) -4.347 2.506 -1.735 .087 IFRS .042 .335 .014 .125 .901 SIZE -.032 .080 -.052 -.405 .686 DER -.022 .060 -.041 -.362 .718 PBV .164 .123 .169 1.331 .187

a. Dependent Variable: LN_DLLPit

Berdasarkan hasil pengujian t-test pada Tabel 4.8, maka dapat disimpulkan hasil signifikansi atau pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut:

1. Hasil uji variabel IFRS terhadap manajemen laba menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,901>0,05) maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran IFRS tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur manajemen laba.

2. Hasil uji variabel SIZE terhadap manajemen laba menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,686 > 0,05)

maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur manajemen laba.

3. Hasil uji variabel DER terhadap manajemen laba menunjukkan bahwa nilai signifikansi financial leverage (DER) lebih besar dari 0,05 (0,718 > 0,05) maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa financial leverage (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur manajemen laba.

4. Hasil uji variabel PBV terhadap manajemen laba menunjukkan bahwa nilai signifikansi PBV lebih besar dari 0,05 (0,187 > 0,05) maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Dari hasil pengujian pada Tabel 4.8 diatas dapat diperoleh model persamaan linier berganda, yaitu :

DLLPit = -437+0,042IFRS–0,032SIZE– 0,022DER+0,164PBV

Model persamaan linier berganda diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

1. Koefisien konstanta sebesar -4,347 menunjukkan bahwa apabila variabel independen bernilai 0 maka nilai struktur modal sebesar -4,347.

2. Variabel IFRS yang memiliki nilai koefisien regresi kearah positif sebesar 0,042 secara statistik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Ini berarti setelah penerapan IFRS tidak terjadi penurunan manajemen laba pada perusahaan perbankan di Indonesia.

3. Variabel SIZE yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 0,032. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1% variabel SIZE maka manajemen laba akan mengalami penurunan sebesar 0,032 dengan asumsi variabel lain tetap. 4. Variabel DER yang memiliki nilai koefisien regresi kearah

negatif sebesar 0,022. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1% variabel DER maka manajemen laba akan mengalami penurunan sebesar 0,022 dengan asumsi variabel lain tetap. 5. Variabel PBV yang memiliki nilai koefisien regresi kearah

positif sebesar 0,164. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1% variabel PBV maka manajemen laba akan mengalami peningkatan sebesar 0,164 dengan asumsi variabel lain tetap. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa secara simultan variabel IFRS, SIZE, DER, dan PBV tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba. Berdasarkan pada hasil Uji-F secara simultan variabel independen memiliki penguruh tidak signifikan dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,748 > 0,005). Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Santy dkk. (2012) dan Narendra (2013).

Pada pengujian statistik secara parsial, semua variabel juga memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap manajemen laba. Pembahasan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh IFRS Terhadap Manajemen Laba

Implementasi IFRS secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil pengujian signifikansi parsial (t-test) menunjukkan bahwa nilai signifikansi IFRS lebih besar dari 0,05 yaitu 0,901 > 0,05. Koefisien regresi manajemen laba 0,042 menunjukkan bahwa implementasi IFRS berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan Santy dkk. (2012) yang menyatakan bahwa IFRS berpengaruh tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini bertentangan dengan Viska (2012) yang menyatakan penerapan IFRS berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

2. Ukuran Perusahaan (SIZE) Terhadap Manajemen Laba

Variabel ukuran perusahaan (SIZE) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil pengujian signifikansi parsial

(-t-test) menunjukkan bahwa nilai signifikansi SIZE lebih besar dari 0,05 (0,686 > 0,05). Koefisien regresi SIZE sebesar -0,032 atau 3,2% menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% variabel SIZE maka manajemen laba akan mengalami penurunan sebesar 0,032 dengan asumsi variabel lain

tetap. Koefisen regresi bernilai negatif mengindikasikan semakin besar perusahaan perbankan semakin kecil manajemen laba yang dilakukan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Narendra (2013) yang menyatakan bahwa SIZE tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini bertentangan dengan Santy dkk. (2012) yang menyatakan SIZE berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

3. Pengaruh Financial Leverage (DER) Terhadap Manajemen Laba

Variabel financial leverage (DER) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil pengujian signifikansi parsial

(-t-test) menunjukkan bahwa nilai signifikansi DER lebih besar dari 0,05 (0,718 > 0,05). Koefisien regresi DER sebesar -0,022 atau 2,2% menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% variabel DER maka manajemen laba akan mengalami penurunan sebesar 0,022 dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil penelitian ini bertentangan dengan Santy dkk. (2012) dan Narendra (2013) yang menyatakan DER berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

4. Pengaruh Price to Book Value (PBV) Terhadap Manajemen Laba

Variabel PBV secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil pengujian signifikansi parsial (t-test) menunjukkan bahwa nilai signifikansi PBV lebih besar dari 0,05 (0,187 > 0,05). Koefisien regresi PBV sebesar 0,164 atau 16,4% menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% variabel PBV maka manajemen laba akan mengalami

peningkatan sebesar 16,4 dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil penelitian ini bertentangan dengan Santy dkk. (2012) dan Narendra (2013) yang menyatakan PBV berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

BAB V

Dokumen terkait