• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dependent Variable: KK

1. Analisis regresi Berganda

4.2.6 Uji signifikansi simultan (uji statistic F)

Uji statistic F digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat secera simultan atau bersama-sama.

Table 4.11 Tabel Uji Simultan

ANOVA(b) Mode l Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 95.648 4 23.912 30.646 .000(a) Residual 20.287 26 .780 Total 115.935 30 a Predictors: (Constant), TS, PM, MK, RK b Dependent Variable: KK

Sumber: Data primer yang diolah Criteria pengujian:

1. Taraf Uji Signifikansi (α) = 0,05

lxviii 3. Nilai F table = 2,181

4. Nilai F hitung = 30,646 5. Signifikansi = 0,000

Dari hasil perhitungan Fhitung 30,646 > Ftabel 2,181 atau signifikansi 0,000 < 0,05 dengan demikian Ho di tolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara pengalaman melakukan telaah (X1), memahami industry klien (X2), responsive atas kebutuhan klien (X3), dan taat pada standar umum (X4) secara simultan terhadap kepuasan klien.

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ada 8 atribut kualitas auditor yaitu pengalaman melakukan telaah, memahamai industri klien, responsif terhadap kebutuhan klien, taat pada standar umum, sikap hati-hati, komitmen yang kuat terhadap kualitas telaah, melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat dan standar etika yang tinggi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien, sedangkan 4 atribut kualitas auditor lain yaitu independensi, keterlibatan auditor internal dan keterlibatan komite telaah serta tidak mudah percaya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas auditor.

Variabel pengalaman melakukan telaah dinyatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Pengalaman merupakan atribut penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor, hal ini terbukti dengan tingkat kesalahan yang dibuat oleh auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak dari pada auditor yang berpengalaman (Neni Meidawati, 2001 dalam Ridwan Widagdo, 2002). Hal ini berarti auditor yang berpengalaman dan yang terkait dengan pelaksanaan telaah, akan

lxix

memberi kepuasan bagi klien yang sedang ditelaah tersebut karena auditor yang berpengalaman akan memiliki keunggulan dalam hal : 1) mendeteksi kesalahan, 2) memahami kesalahan secara akurat, dan 3) mencari penyebab kesalahan (Tubs, 1992 dalam Ridwan Widagdo, 2002 dan Mukhlasin, 2004). Dengan adanya keunggulan tersebut maka klien dapat melakukan perbaikan-perbaikan kesalahan untuk hasil yang lebih untuk industri (bank) dimasa yang akan datang. Hal ini membuat klien merasa puas.

Variabel memahami industri klien dinyatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini berarti bahwa pemahaman auditor tentang industri klien seperti kondisi ekonomi, peraturan pemerintah dan, perubahan teknologi, dalam pelaksanaan telaah, akan memberikan kepuasan bagi klien yang sedang di telaah tersebut, sebab dengan memahami industri klien berarti memperkecil resiko telaah, sehingga hasil telaah yang dihasilkan dapat memenuhi standar mutu auditing (Harry Suharto, dalam Ridwan Widagdo, 2002).

Variabel responsif terhadap kebutuhan klien dinyatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini berarti bahwa klien akan merasa puas apabila auditor memiliki sikap responsif atau tanggap terhadap kebutuhnnya tanpa diminta terlebih dahulu oleh klien, auditor tidak hanya sekedar memberikan opini saja tetapi memberikan nasehat atas keahlian dan pengetahuan auditor untuk perbaikan atau kemajuan perusahaan klien. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mahon, 1989 dalam Ridwan Widagdo, 2002 yang menyatakan kesungguhan dari auditor tersebut memperhatikan kebutuhan kliennya, hal-hal tersebut akan membuat klien merasa puas.

lxx

Variabel taat pada standar umum dinyatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini berarti apabila auditor dalam melaksanakan tugas-tugasnya sudah sesuai dengan standar umum yang telah ditetapkan maka akan memberikan kepuasan bagi klien. Elitzur dan Falk (1996) dalam Ridwan Widagdo (2002) menyatakan bahwa kredibilitas auditor tergantung pada 1). kemungkinan auditor mendeteksi kesalahan yang material dan kesalahan penyajian, dan 2). kemungkinan auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya. Kedua hal tersebut mencerminkan terlaksananya standar umum dan adanya auditor akan melaporkan apa yang ditemukan maka klien akan mengetahui kesalahan-kesalahan yang dibuatnya serta klien dapat melakukan perbaikan-perbaikan. Hal tersebut akan memberikan kepuasan bagi klien.

Variabel indepedensi dinyatakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini menunjukkan, walaupun auditor dalam melaksanakan telaah sudah bersikap independen tetapi hal tersebut tidak berpengaruh terhadap kepuasan klien-nya, karena klien lebih senang kalau auditor tersebut bisa diajak komunikasi dua arah (Ridwan Widagdo, 2002). Penyebabnya adalah para auditor menghadapi pertentangan antara menjaga obyektivitas dalam bekerja dengan tuntutan atau tekanan dari para klien, dimana adanya pertentangan yang terjadi bisa menyebabkan ketidakpuasan para klien karena mereka menganggap para auditor tidak bisa bekerja sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Hal ini karena klien berharap auditor harus mau bekerja sesuai dengan keinginan klien, walaupun tanpa diminta langsung.

Variabel sikap hati-hati dinyatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini menunjukkan bahwa apabila auditor dalam

lxxi

melaksanakan kegiatannya dilakukan secara hati-hati maka hasil yang didapat akan lebih baik dan jauh dari kesalahan serta sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi di dalam perusahaan. Sehingga dengan ketelitian dan kecermatan auditor dalam melakukan pekerjaan, diharapkan dapat mengungkap kecurangan-kecurangan yang terjadi pada perusahaan klien (Mukhlasin, 2004). Kondisi ini akan membuat klien akan merasa puas.

Variabel komitmen yang kuat terhadap kualitas auditor terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini menunjukkan auditor dalam melakukan pekerjaannya memperlihatkan adanya komitmen yang kuat terhadap kualitas telaahnya. Sikap komitmen yang kuat terhadap kualitas telaah, inilah yang akan membuat klien percaya bahwa hasil pemeriksaan telaah yang dilakukan oleh auditor memiliki kualitas yang baik. Hal tersebut akan membuat klien merasa puas.

Variabel keterlibatan auditor internal terbukti tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini berarti bahwa adanya auditor yang melaksanakan pekerjaannya dengan didampingi oleh pimpinannya tidak memberikan kepuasan bagi klien yang ditelaah tersebut. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner tentang atribut kualitas auditor internal, yang menunjukkan adanya tiga orang yang menyatakan tidak setuju. Hal lain yang menyebabkan mengapa variabel independen ini tidak memiliki hubungan yang signifikannya kemungkinan kontroler atau internal auditor tidak mengetahui keterlibatan pimpinan tim telaah karena biasanya mereka berhubungan langsung dengan junior auditor, sedangkan para eksekutif atau senior auditor berhubungan

lxxii

langsung dengan tingkat manajer yang lebih tinggi (Mukhlasin, 2004). Hal tersebut akan membuat klien merasa tidak puas.

Variabel melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugasnya auditor harus merencanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus mempertimbangkan sifat, luas dan saat pekerjaan harus dilaksanakan dan membuat suatu program audit secara tertulis dan dengan adanya perencanaan yang matang dan tepat, sehingga auditor akan menghasilkan hasil audit yang sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan tepat waktu. Hal tersebut akan memberikan kepuasan bagi klien

Variabel keterlibatan komite telaah terbukti tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini menunjukkan bahwa dengan seringnya auditor melakukan kontak dengan komite telaah perusahaan akan membuat klien tidak puas, sebab menurut pandangan klien, jika auditor sering melakukan komunikasi dengan dewan direksi atau komite telaah maka dalam melakukan pekerjaannya tidak akan maksimal, artinya auditor seharusnya berhubungan secara langsung dengan klien. Hal ini karena yang lebih tahu tentang kondisi laporan keuangan adalah klien. Sedangkan dewan direksi hanya mengetahui secara umum saja, tapi kurang rinci. Oleh sebab itu, kemungkinan besar hasil audit tidak seperti yang diharapkan klien. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Nyata Nugraha dan Imam Ghozali (2002), yang menyatakan bahwa variabel keterlibatan komite telaah tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan klien.

Variabel standar etika yang tinggi terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini berarti apabila auditor yang melaksanakan

lxxiii

pekerjaannya mempunyai etika yang tinggi maka menimbulkan kepuasan terhadap klien, sebab dengan mengedepankan etika maka para auditor akan bekerja sesuai dengan kode etik seorang akuntan atau auditor sehingga dalam bekerja mereka akan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan hal inilah yang membuat klien merasa puas atas kinerja yang dilakukan oleh para auditor (Mukhlasin, 2004).

Variabel tidak mudah percaya terbukti memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepuasan klien. Hal ini mengandung arti bahwa apabila auditor dalam melaksanakan pekerjannya menunjukkan sikap yang tidak mudah percaya, maka akan menimbulkan ketidakpuasan bagi kliennya. Bhen et, al. (1997) dalam Ridwan Widagdo (2002) menyatakan bahwa klien akan merasa tidak puas apabila auditor dalam melaksanakan tugasnya menaruh kecurigaan yang tinggi terhadap kliennya.

Pada pengujian regresi yaitu r = 0,898 artinya variable independen memberikan pengaruh yang kuat terhadap variable dependen dan selebihnya sebesar 0,102 diterangkan oleh variable lain di luar model.

Nilai koefesien determinasi R2 sebesar 0,777 menunjukkan bahwa variabel independen memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap variable dependen dengan pengaruh sebesar 77% dan selebihnya diterangkan oleh variable lain di luar model. Hal ini berarti pengalaman melakukan telaah, memahami industry klien, responsive atas kebuthan klien, dan taat pada standar umum mampu menjelaskan adanya pengaruh terhadap kepuasan klien pada bank mandiri di kota Makassar.

Pada hasil pengujian Ha1 yaitu panglaman melakukan telaah mempunyai nilai sebesar t hitung sebesar 2,281 > dari t table sebear 1,706 dan signifikansi sebesar 0,031 < 0,05 dengan demikian Ha1 yaitu pengalaman melakukan telaah

lxxiv

berpengaruh signififkan terhadap kepuasan klien. Dengan demikian jika auditor semakin berpengalaman dalam telaah maka klien akan semakin puas pula terhadap hasil telaah yang auditor berikan. Pengalaman melakukan telaah merupakan atribut yang harus dimiliki oleh seorang auditor, hal ini terbukti dengan tingkat kesalahan yang dibuat oleh auditor yang tidak berpengalaman lebih besar dari pada auditor yang berpengalaman. Ridwan Widadgo,(2002). Hak ini berarti auditor yang berpengalaman dan terkait dengan pelaksanaan telaah akan memberi kepuasan bagi klien yang sedang ditelaah tersebut karena auditor yang berpengalaman akan memiliki keunggulan dalam hal: 10 mendateksi kesalahan, 2) memahami kesalahan secara akurat, dan 3) mencari penyebab kesalahan. Dengan adanya keunggulan tersebut maka klien dapat melakukan perbaikan-perbaikan kesalahan untuk hasil yang lebih baik untuk industry di masa yang akan datang, hal inilah yang membuat klien merasa puas terhadap hasil telaah yang diberikan.

Pada pengujian hipotesis Ha2 hasil perhitungan menunjukkan, t hitung lebih besar dari t table yaitu sebesar 2,480 > 1,706 atau signifikansi 0,020 < 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikansi dari memahami industry klien terhadap kepuasan klien. Dengan memiliki pengetahuan tentang bisnis satuan usaha yang akan membantu auditor dalam mengidentifikasi yang memerlukan pertimbangan khusus seperti menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang disesuaikan diolah, direview dan dikumpulkan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan industry klien. Hal ini sesuai dengan penyataan Suharto bahwa memahami industry bisnis klien menjadi bagian integral yang tidak terpisahkan dengan pekerjaan profesi. Sehingga hasil telaah dapat memenuhi industry klien juga berpengaruh besar terhadap kepuasan

lxxv

klien, artinya memahami bisnis klien akan memperkecil resiko dengan pekerjaan profesi sehingga hal itu akan berpengaruh terhadap kepuasan klien.

Pada pengujian Ha3, hipotesis yaitu responsif atas kebutuhan klien. Dilihat dari hasil perhitungan memperlihatkan, t hitung labih kecil dari t table yaitu sebesar -0,450 < 1,706 atau signifikansi 0,656 > 0,05 dengan demikian Ho diterima dan Ha3

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari responsif atas kebutuhan klien terhdap kepuasan klien. Walaupun berhubungan negatif secara tidak nyata, hal ini kontraks secara teoritis dan dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. Dimana para peneliti terdahulu menyatakan bahwa auditor yang fleksibel terhdapap kebutuhan klien merupakan aspek yang dapat meningkatkan kepuasan klien sedangkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa auditor yang responsif membentuk kualitas auditor yang dirasakan bukan pada kepuasan klien. Dimana semakin responsif auditor terhadap klien maka semakin tidak puas pula klien terhadap auditor.

Pada pengujian Ha4 yaitu taat pada standar umum berppengaruh terhadap kepuasan klien. Dilihat dari hasil perhitungan memperlihatkan, t hitung lebih kecil dari t table yaitu sebesar 2,176 > 1,706 atau signifikansi 0,039 < 0,05 dengan demikian Ho diterima dan Ha4 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak tidak ada pengaruh yang signifikan dari taat pada standar umum terhadap kepuasan klien. Artinya pada penelitian ini, jika auditor makin taat pada standar umum maka kepuasan klien auditor makin tidak tercapai. Hal ini sesuai dengan penyataan Elitzur dan Falk bahwa standar utama menjadi auditor adalah harus memiliki latar belakang pendidikan formal akuntansi dan auditing, sebab kredibilitas auditor bergantung pada kemungkinan auditor dalam mendeteksi kesalahan yang material dan

lxxvi

kesalahan penyajian, kemungkinan auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya sehingga akan memberikan kepuasan klien Pancawari Hardiningsih,(2010).

Pada pengujian hipotesis Ha5 yaitu pengalaman melakukan telaah, memahami industry klien, responsive atas kebutuhan klien dan taat pada standar umum berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kepuasan klien. Dari hasil perhitungan Fhitung 30,646 > Ftabel 2,181 atau signifikansi 0,000 < 0,05 dengan demikian Ho di tolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara pengalaman melakukan telaah (X1), memahami industry klien (X2), responsive atas kebutuhan klien (X3), dan taat pada standar umum (X4) secara simultan terhadap kepuasan klien.

lxxvii PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil uji hipotesis mengenai pengaruh atribut kualitas auditor internal terhadap kepuasan klien memperlihatkan terdapat 4 atribut kualitas auditor yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan klien yaitu:

a. Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari pengalaman melakukan telaah berpengaruh terhadap kepuasan klien.

b. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara memahami industry klien berpengaruh terhadap kepuasan klien.

c. Tidak ada pengaruh responsif atas kebutuhan klien terhadap kepuasan klien bahwa responsive atas kebutuhan klien berpengaruh terhadap kepuasan klien.

d. Ada pengaruh yang positif dan signifikan bahwa taat pada standar umum berpengaruh terhadap kepuasan klien.

e. Ada pengaruh secara simultan antara pengalaman melakukan telaah, memahami industry klien, responsive atas kebutuhan klien, dan taat pada standar umum. bahwa pengalaman melakukan telaah, memahami industry klien, responsive atas kebutuhan klien, dan taat,pada standar umum bepangaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan klien.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, dimana pada hasil peneliti-peneliti sebelumnya atribut kualitas auditor internal yaitu:

lxxviii

pengalaman melakukan telaah, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, dan taat pada standar umum. Keempat atribut auditor tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan klien secara parasial. 5.1.1 Keterbatasan penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah pada jumlah sampel yang sangat minim walaupun sudah memenuhi jumlah sampel minimum yaitu 31 sampel dan sudah bisa digeneralisasi akan tetapi semakin banyak sampel maka semakin baik pula dalam suatu penelitian dan penelitian ini hanya fokus pada satu bank

5.2 Saran

Setelah melakukan analisis, ada beberapa saran yang mungkin dapat dipertimbangkan bagi peneliti selanjutnya yaitu:

a. Pada peneliti selanjutnya agar dapat menambah jumlah sampel pada penelitian selanjutnya sehingga akan medekati gambaran hasil yang lebih mendekati kondisi yang sebenarnya.

b. Pada penelitian ini hanya menggunkan 4 variabel saja, pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variable-variabel atribut kualitas auditor yang lain sehingga hasil penelitian selanjutnya dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai atribut apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas auditor.

c. Pada peneliti selanjutnya agar dapat menambah indikator-indikator tiap variabel agar hasil penelitian mendakati kondisi yang sebenarnya.

lxxix

Algifari. “Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi Cet.3”. BPFE, Yogyakarta. 2011. Arens and loebbecke. “Auditing Pendekatan Terpadu”. Salemba empat, Jakarta.

2004.

Ghozali, Imam.“Aplikasi Analisis multivariate dengan Program SPSS”. Edisi 5. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2011.

Hardiningsih, Pancawati. “Pengaruh Kualitas telaah dan Portofolio Jasa telaah

Terhadap Kepuasan Klien”. Dinamika keuangan dan perbankan, Mei 2010.

Ilham, Mochamad. “Pengaruh Kualitas telaah Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa

Internal Auditor Di Pertamina”. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.

2001.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi Dan Manajemen”. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta. 1999.

Kotler, Philip dan Keviin Lane Keller. “Managemen Pemasaran”. Erlangga, Jakarta. 2009.

Louwers, Timothy dkk. “Auditing & Assurance Services”. Mcgr Aw-Hill, New York. 2007.

Marliyati. “Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Klien Dengan

Mediator Kepuasan Klien (studi empiris pada perusahaan go poblik di Indonesia)”. Tesis. Universitas DIponegoro Semarang. 2009.

Martini, Tina. “Pengaruh Kualitas Telaah, Pergantian Auditor, Dan Pengalaman

Kerja Terhadap Kepuasan Klien (Studi Empiris Perusahaan Manufaktor Berskala Besar Di Jawa Tengah)”. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.

2007.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. “Auditing”. Salemba Empat. Jakarta. 1998.

Nugraha, Nyata. “Analisis FAktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Klien telaah

Yang Bukan Perusahaan Go Publik Di Jawa Tengah”. Tesis. Universitas

Diponegoro Semarang. 2002.

Pamudji, Sugeng. “Pengaruh Kualitas telaah Dan Auditor Baru Serta Pengalaman

Bagian Akuntasnsi Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Klien”. JAAI Volume

13. No.2, Desember. Universitas Diponegoro. 2009.

lxxx

Purwono, Angga Setyo. “Pengaruh Atribut Kualitas telaah Terhadap Kepuasan Klien

(Studi Empiris Bank Perkreditan Rakyat Di Jawa Tengah)”. Skripsi.

Universitas Diponegoro Semarang. 2011.

Putri, Windasari Suhar. “Pengaruh Atribut Kualitas telaah Terhadap Kepuasan Klien

(Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. 2010.

Singgih, Alisha Muliani dan Icuk Rangga Bawono. “Pengaruh Independensi,

Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas telaah (Studi pada Auditor di KsAP “Big Four” di Indonesia)”. Symposium

nasional Akuntansi XIII Purwekerto. Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. 2010.

Sinulingga, Winda. “Analisis Pengaruh Kualitas telaah Terhadap Kepuasan Klien

Audit Di Kawasan Industri Medan”. Skripsi. Univesritas Sumatra Utara. 2011.

Sugiono.“Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung. 1999.

Tjiptono, Pandy dan Anastasia Diana. “Total Quality Management”. Andi offset. Jakarta. 2000.

Utomo, Albertus Tomi Widi. “Pengaruh FaktoFaktor Penentu Kualitas telaah

Terhadap Kepuasan Klien”. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional

Veteran Jakarta. 2009.

Widadgo, Ridwan. “Analisis Pengaruh Atribut-Atribut Kualitas Auditor internal

Terhadap Kepuasan Klien (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta)”. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. 2002.

Yulianti. “Pengaruh Kualitas Jasa telaah Terhadap Kepuasan Klien Kantor Akuntan

Publik Pada Perusahaan Swasta di Jawa”. Tesis. Universitas Diponegoro

Semarang. 2008.

Zarwini, Sari. “Analisis Fektor-Faktor Penentu Kalitas telaah Yang Dirasakan Dan

Kepuasan telaah Di Pemerintahan Daerah (Studi Lapangan Pada Pemerintahan Daerah Kalbar Tahun 2009)”. Tesis. Universitas Diponegoro

lxxxi KUISIONER DATA RESPONDEN

Responden yang terhormat,

Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuisioner ini. Saya berharap Anda menjawab dengan leluasa, sesuai dengan apa yang Anda rasakan, apa yang anda alami. Anda diharapkan menjawab dengan jujur dan terbuka, sebab tidak ada jawaban yang benar atau salah. Dan sesuai dengan kode etik penelitian, saya menjamin kerahasiaan semua data. Kesediaan anda mengisi kuisioner ini adalah bantuan yang tak ternilai bagi saya. Akhir kata, saya mengucapkan banyak terimah kasih atas kerjasamanya.

Peneliti

Pertanyaan mengenai identitas responden.

(ket: isilah pertanyaan dibawah ini dan beri tanda silang (X) pada tanda kurung “()” yang telah disediakan untuk memilih salah satu jawaban yang ada).

Nama Bapak/Ibu :

Usia : Tahun

Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita Lama Bekerja :

lxxxii A. ATRIBUT KUALITAS AUDITOR

Petunjuk pengisian untuk no. 1s/d13

Dengan menggunakan skala di bawah ini, silahkan mengevaluasi kinerja auditor internal yang melaksanakan telaah terakhir pada kantor andan berdasarkan faktor-faktor di bawah ini dengan melingkari respon yang cocok.

Format Skala

1. Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Tidak Setuju (TS)

3. Netral (N) 4. Setuju (S)

5. Sangat Setuju (SS)

Dokumen terkait