• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

11. Uji Statistik

Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas atau tingkat pendidikan (X1) dan pengalaman kerja (X2) secara parsial ataupun individual berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat atau kinerja (Y). Dalam menentukan derajat bebas dapat digunakan rumus df = n – k = 47 – 3 = 44

Tabel 26: Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9,025 3,739 2,414 ,020 Tingkat Pendidikan ,502 ,105 ,490 4,762 ,000 Pengalaman Kerja ,438 ,101 ,448 4,354 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 23.0

Pengaruh dari masing-masing variabel dapat di jelaskan sebagai berikut: 1) Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja

Hipotesis:

H0 : Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja. Ha : Tingkat Pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja.

Hasil uji t pada variabel Tingkat Pendidikan (X1) di peroleh probabilitas Sig sebesar 0,000. Nilai Sig < 0,05 (0,000 < 0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan yang berarti secara parsial tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Begitu juga apabila kita melihat tabel diatas menunjukkan nilai thitung sebesar 4,762 dengan signifikansi sebesar 5%. Nilai ttabel untuk jumlah data

sebesar 47, sebagaimana dalam menentukan derajat bebas dapat digunakan rumus df = n – k = 47 – 3 = 44 dengan taraf signifikan 5% maka diperoleh nilai ttabel sebesar 1,680. Kemudian kita membandingkan, jika thitung > dari pada ttabel maka variabel tersebut dinyatakan signifikan. Karena thitung untuk variabel X1 (4,762) lebih besar dari ttabel (1,680) maka keputusannya Ha diterima, artinya bahwa variabel tingkat pendidikan bepengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Adapun untuk melihat besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja adalah dengan melihat nilai pada tabel Beta dalam kolom Standardized Coefficients. Dari tabel di atas diperoleh nilai Beta untuk variabel tingkat pendidikan adalah sebesar 0,490 atau sebesar 49%. Artinya besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja adalah sebesar 49%, nilai terssebut menunjukkan nilai yang positif dan signifikan yang artinya apabila tingkat pendidikan karyawan meningkat maka kinerjanya akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya.

2) Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Hipotesis:

H0 : Pengalaman Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Ha : Pengalaman Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja

Hasil uji t pada variabel Pengalaman Kerja (X2) di peroleh probabilitas Sig sebesar 0,000. Nilai Sig < 0,05 (0,000 < 0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan yang berarti secara parsial pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Begitu juga apabila kita melihat tabel diatas menunjukkan nilai thitung sebesar 4,354 dengan signifikansi sebesar 5%. Nilai ttabel untuk jumlah data sebesar 47, sebagaimana dalam menentukan derajat bebas dapat digunakan rumus df = n – k = 47 – 3 = 44 dengan taraf signifikan 5% maka diperoleh nilai ttabel sebesar 1,680. Kemudian kita membandingkan, jika thitung> dari pada ttabel maka variabel tersebut dinyatakan signifikan. Karena thitung untuk variabel X2 (4,354) lebih besar dari ttabel (1,680) maka keputusannya Ha diterima, artinya bahwa variabel pengalaman kerja bepengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Adapun untuk melihat besarnya pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja adalah dengan melihat nilai pada tabel Beta dalam kolom Standardized Coefficients. Dari tabel di atas diperoleh nilai Beta untuk variabel pengalaman kerja adalah sebesar 0,448 atau sebesar 44,8%. Artinya besarnya pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja adalah sebesar 44,8%, nilai tersebut menunjukkan nilai yang positif dan signifikan yang artinya apabila pengalaman kerja karyawan meningkat maka kinerjanya akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya.

b. Uji F

Uji F ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan atau keseluruhan. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

H0 : Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.

Ha : Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.

Pengambilan keputusan jika:

1) Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 atau 5%.

2) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ha ditolak dan H0 diterima, artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 atau 5%.

Kaidah pengujian signifikansi dengan program SPSS:

1) Jika 0,05 ≥ Sig, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 2) Jika 0,05 ≤ Sig, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Tabel 27: Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 908,899 2 454,449 54,143 ,000b

Residual 369,314 44 8,393

Total 1278,213 46

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Pengalaman Kerja, Tingkat Pendidikan Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 23.0

Dari tabel Anova diperoleh nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,000. Karena nilai Sig < 0,05 (0,000 < 0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya signifikan, artinya bahwa tingkat pendidikan dan pengalaman kerja secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Adapun cara lain melihat uji F ini dapat membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Caranya yaitu dengan menentukan nilai derajat bebas (df) untuk pembilang (dfl) dengan rumus dfl = k - 1. Kemudian menentukan derajat bebas / degree of freedom (df) untuk penyebut atau df2 dengan rumus, df2 = n – k. dimana k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah data. Dalam penelitian ini nilai k = 3 dan n= 47. Maka nilai dfl dalam penelitian ini adalah dfl = 3 – 1 = 2 dan df2= 47 – 3 = 44, sehingga dengan melihat nilai pada Ftabel dengan fdl = 2 dan df2 = 44 diperoleh nilai Ftabel sebesar 3, 21. Selanjutnya membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 54,143. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (54,143 > 3,21), artinya tingkat pendidikan dan pengalaman kerja secara bersama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi atau R2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen/ bebas (tingkat pendidikan dan pengalaman kerja) menjelaskan variabel dependen terikat (kinerja) atau untuk mengetahui besar persentase variabel terikat yang di jelaskan pada variabel bebas.

Tabel 28: Hasil Uji R2 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,843a ,711 ,698 2,897

a. Predictors: (Constant), Pengalaman Kerja, Tingkat Pendidikan

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 23.0

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai R adalah 0,843 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,711 atau 71,1%. Besarnya nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa variabel independent yang terdiri dari tingkat pendidikan (X1) dan pengalaman (X2) mampu menjelaskan variabel dependent yaitu kinerja (Y) sebesar 71,1%, sedangkan sisanya sebesar 38,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Dokumen terkait