BAB III METODE PENELITIAN
3.9. Teknik Analisis Data
3.9.2. Uji Statistik
3.9.2.1. Uji Perbedaan Skor Pretest
Uji perbedaan data skor pretest dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak. Uji perbedaan data skor pretest ini dilakukan dengan menganalisis hasil pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Menurut Prayitno (dalam Trisnawati, 2008:31) jika nilaiSig. (2-tailed)> 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari keduakelompok data adalah sama Jika hasil uji normalitas data dalam kategori normal, maka pengujian perbedaan skor pretestmenggunakan statistik parametrik independent samples t- testsedangkan statistik non-parametrik Mann-Whitneydigunakanapabila hasil uji normalitas data yang diperoleh termasuk kategori tidak normal. Hipotesis statistiknya adalah:
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretestpada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan adalah:
1. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, maka Hnullditolak dan Hi diterima.
Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
35
2. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak.
Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
3.9.2.2. Uji Perbedaan Skor Pretest dan Posttest
Uji perbedaan skor prettest ke posttest dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika data terdistribusi normal digunakan paired samples t-tes sedangkan Wilcoxon untuk data yang terdistribusi secara tidak normal. Hipotesis statistiknya adalah :
Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest.
Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest.
Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan
kata lain ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest.
Kriteria yang digunakan adalah:
1. Jika harga Sig.(2-tailed)< 0,05, maka Hnullditolak dan Hi
diterima.Artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest.
2. Jika harga Sig.(2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak.
Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest.
3.9.2.3. Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest
Uji perbedaan selisih skor pretest-posttest ini dilakukan untuk mengetahui pengaruhpenerapan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif mengingat dan memahami. Uji selisih skor menurut Johnson, B. & Christensen, L (2008:312,330) dilakukan dengan membandingkan perbedaan skor tersebut untuk mengetahui apakah skor kelompok eksperimental berbeda secara signifikan dari skor
36
kelompok kontrol. Pengujian selisih skor dengan menghitung selisih rata-rata dari skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data yang terdistribusi secara normal dianaisis menggunakan independent samples t-test sedangkan data yang terdistribusi tidak normal menggunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney. Hipotesis statistiknya adalah :
Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol
dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami.
Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan
kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami.
Kriteria yang digunakan adalah :
1. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, maka Hnullditolak dan Hi diterima.
Artinya ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami.
2. Jika harga Sig.(2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak.
Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami.
Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan atau tidak secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau memahami. Hasil analisis perbedaanposttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan
37
untuk menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis sehingga dapat diketahui hasil penelitian mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.
3.9.2.4. Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengingat dan Memahami
Uji besar pengaruh dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Pengujian ini dilakukan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Untuk mengetahui besar pengaruh metode pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Rumus yang digunakan untuk data yang terdistribusi normal(Field, A. 2009:57,179) :
Keterangan:
r = effect size(dengan menggunakan koefisien Pearson) t = harga uji t
df = harga derajad kebebasan
Rumus untuk data yang terdistribusi tidak normal(Field, 2009:550):
Keterangan:
r = effect size (dengan menggunakan koefesien korelasi Pearson)
Z = harga konversi dari Standar Deviasi (diperoleh dari SPSS uji Wilxocon) N = jumlah total observasi(2x jumlah siswa)
� = √� + ���
� = �
38
Sedangkan untuk mengetahui presentase pengaruh tersebut digunakan koefisien determinasi (� ) dengan rumus sebagai berikut:
Kriteria yang digunakan untuk menentukan besar pengaruh (Field, 2009:179) adalah:
1. Jika r = 0,10 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki kecil atau setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.
2. Jika r = 0,30 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki menengah atau setara dengan 9% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen. 3. Jika r = 0,50 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki besar atau setara
dengan 25% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen
3.9.2.5. Uji Retensi Pengaruh
Untuk meningkatkan ketelitian analisis dianjurkan untuk melakukan posttest kedua sesudah sekian waktu dari posttest pertama (Krathwohl, 1998:546). Uji retensi ini dilakukan dengan membandingkan posttest I dan posttestII. Pemberian posttestIIdilakukan setelah 2 bulan setelah dilakukannya posttest I. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II dan efek pada posttest II apakan pengaruhnya masih sama dengan posttest Iatau tidak.Jika data terdistribusi normal digunakan paired samples t-tes sedangkan Wilcoxon untuk data yang terdistribusi secara tidak normal. Hipotesis statistiknya adalah:
Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttestI dan
posttestII.Dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skorposttestI dengan posttest II.
Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttestI dan
posttestII.Dengankata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor posttestIkeposttestII.
Kriterianya adalah sebagai berikut :
1. Jika harga Sig.(2-tailed)< 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
perbedaan yang signifikan antara skor posttest Idan posttest II. Dengan
39
kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttest I dan posttest II.
2. Jika harga Sig.(2-tailed)> 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya
tidak ada penurunan yang signifikan antara skorposttest I dan posttest IIDengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II.
40