• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status Kunjungan

G. Uji T Sampel Bebas atau Independent Samples T Test

Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok sampel yang independen:

Tabel 5.34

Group Statistics

Citra_Destinasi_Yogyakarta_

Menurut_Asal_Wisatawan N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

ratarata_persepsi_terhadap_cit ra_destinasi_DIY

Citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta

84 2.9713 .32309 .03525

Citra detsinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Non Jakarta

76 3.0981 .34753 .03986

Tabel 5.35

Rata-rata persepsi terhadap citra destinasi DIY

Analisis:

Uji Levene’s

Langkah-langkah uji Levene‟s sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0: kelompok data citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta memiliki varian yang sama.

Ha: kelompok data citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta memiliki varian yang berbeda.

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Mean Differen ce Std. Error Differenc e 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper ratarata_persepsi_terhadap_citra_d estinasi_DIY Equal variances assumed 2.028 .156 -2.391 158 .018 -.12677 .05302 -.23149 -.02204 Equal variances not assumed -2.382 153.400 .018 -.12677 .05322 -.23190 -.02164

2) Pengambilan keputusan

Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (varian sama) Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak (varian berbeda) 3) Kesimpulan

Dapat diketahui nilai signifikansi dari uji Levene‟s adalah 0,156. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,156 >0,05) maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa, kelompok data citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta memiliki varian yang sama.

Independent Samples t test (uji t sampel bebas)

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0: tidak ada perbedaan rata-rata persepsi citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta.

Ha: ada perbedaan rata-rata persepsi citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta.

2) Menentukan taraf signifikansi

3) Menentukan t hitung dan t tabel t hitung: -2,391

t tabel : -1,975

4) Pengambilan keputusan

t hitung < t tabel atau – t hitung > - tabel jadi H0 diterima t hitung > t tabel atau – t hitung < - t tabel jadi H0 ditolak 5) Kesimpulan

Diketahui nilai -t hitung < -t tabel (-2,391 < -1,975) maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata persepsi citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta.

Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0: tidak ada perbedaan rata-rata persepsi citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta

Ha: ada perbedaan rata-rata persepsi citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta

2) Menentukan nilai signifikansi

Dari output dapat diketahui signifikansi t hitung sebesar 0,018 kurang dari 0,05 maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata persepsi citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta

Uji One Way Annova

Tabel 5.36

Rata-rata status kunjungan wisatawan

Descriptives ratarata_persepsi_terhadap_citra_destinasi_DIY N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimu m Maximu m Lower Bound Upper Bound

status kunjungan 1-3 kali

wisatawan dari Jakarta 33 2.9766 .36116 .06287 2.8485 3.1046 2.59 4.00

status kunjungan > 3 kali

wisatawan Jakarta 51 2.9679 .29963 .04196 2.8836 3.0522 2.59 3.86

Status kunjungan 1-3 kali

wisatawan non Jakarta 30 3.0818 .40942 .07475 2.9289 3.2347 2.27 3.95

Status kunjungan > 3 kali

wisatawan non Jakarta 46 3.1087 .30492 .04496 3.0181 3.1992 2.68 3.77

Tabel 5.37

Analisis:

Uji Asumsi Homogenitas

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0: kelompok data persepsi terhadap citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan 1-3 kali dan > 3 kalimemiliki varian yang sama

Ha: kelompok data persepsi terhadap citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan 1-3 kali dan > 3 kalimemiliki varian yang sama

Test of Homogeneity of Variances

ratarata_persepsi_terhadap_citra_destinasi_DIY

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.744 3 156 .160

Tabel 5.38

ANOVA

ratarata_persepsi_terhadap_citra_destinasi_DIY

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .656 3 .219 1.926 .128

Within Groups 17.708 156 .114

2) Pengambilan keputusan:

Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (varian sama) Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak (varian berbeda) 3) Kesimpulan:

Dapat diketahui nilai signifikansi pada output „Test of Homogenity of Variances‟ adalah 0,160. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,160> 0,05) maka H0 diterima. Kesimpulannya yaitu bahwa kelompok data persepsi terhadap citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan 1-3 kali dan > 3 kalimemiliki varian yang sama.

Uji One Way Anova

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata persepsi terhadap citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan 1-3 kali dan > 3 kali

Ha: Ada perbedaan rata-rata persepsi terhadap citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan pertama atau lanjutan

Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi menggunakan 0,05 1) Menentukan F hitung dan F tabel :

Nilai F hitung adalah: 1,926 Nilai F tabel adalah:2,663 2) Pengambilan keputusan:

F hitung < F tabel maka H0 diterima F hitung > F tabel maka H0 ditolak 3) Kesimpulan:

Diketahui maka nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima. Dengan ini disimpulkan bahwa, tidak ada perbedaan rata-rata persepsi terhadap citra destinasi DIY menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan pertama atau lanjutan.

H. Diskusi

Pada penelitian tahap I melalui metode wawancara langsung, didapatkan hasil sebagai berikut

1) Atribut Destinasi

Pada penelitian tahap pertama dengan melakukan wawancara kepada beberapa narasumber, didapatkan keterangan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki atribut-atribut destinasi pariwisata yang beragam dan mampu menarik para wisatawan untuk datang berkunjung seperti misalnya Malioboro, Kraton dan

wisata alam serta kuliner begitu pula dengan suasana yang dimiliki oleh Yogyakarta yang mampu mebuat para wisatawan rindu untuk datang kembali untuk menghilangkan kepenatan di kota asalnya, hal ini dibuktikan dengan semakin padatnya lalu lintas di daerah tersebut pada setiap akhir pekan dan musim liburan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika atribut-atribut yang telah dikumpulkan adalah faktor terpenting yang mampu menarik para wisatawan untuk datang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada penelitian tahap II penyebaran kuesioner ke 160 orang wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta, didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Perbedaan Persepsi terhadap Citra Daerah Istimewa Yogyakarta menurut Asal Wisatawan

Secara keseluruhan rata-rata responden mengatakan bahwa citra destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta menurut asal wisatawan adalah baik, ditunjukkan melalui rata-rata wisatawan asal Jakarta sebesar 2,97 dan asal Non Jakarta sebesar 3,10. Hasil penilaian tersebut memperlihatkan terdapat perbedaan penilaian menurut asal wisatawan, hal ini berarti sesuai dengan hipotesis yang dirumuskan dimana faktor-faktor yang mempengaruhi adalah wisatawan yang

berasal dari kota besar seperti Jakarta terkenal dengan situasi kota yang begitu padat penduduk, kemacetan yang terjadi hampir setiap hari, kota yang terkenal sibuk dan ruwet membuat para wisatawan memiliki persepsi yang berbeda terhadap Yogyakarta seperti dalam hal suasana, keramah tamahan penduduk, maupun daya tarik wisata yang khusus/unik. Demikian pula dengan apa yang dirasakan oleh wisatawan yang berasal bukan dari Jakarta juga memiliki persepsi yang berbeda, hal ini didukung dengan faktor-faktor seperti suasana, banyaknya sekolah-sekolah sehingga membuat Yogyakarta dikenal sebagai “mininya Indonesia” sehingga memunculkan pengalaman yang baru dan beragam dimata wisatawan.

2. Perbedaan persepsi penilaian menurut status kunjungan wisatawan.

Berdasarkan hasil olah data didapatkan rata-rata penilaian menurut status kunjungan wisatawan ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi menurut wisatawan yang berasal dari Jakarta dan Non Jakarta pada kunjungan 1-3 kali dan > 3 kali. Hasil ini berbeda dengan hipotesis yang diajukan, dimana diasumsikan terdapat perbedaan persepsi penilaian menurut status kunjungan wisatawan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang menyebabkan

tidak adanya perbedaan persepsi dikarenakan Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri/unik sehingga mampu mendorong wisatawan untuk melakukan kunjungan lanjutan, selain itu juga variabel-variabel citra destinasi DIY memiliki persepsi yang kuat dimata wisatawan sehingga mendorong keinginan wisatawan untuk mengadakan kunjungan lanjutan, karena semakin kuat persepsi citra destinasi maka akan semakin tinggi angka kunjungan wisatawan.

124

BAB VI

Dokumen terkait