METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian
H. Instrumen Pengumpulan Data
I. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1.Uji Validitas 1.Uji Validitas
Skor unfavorable (-) 1. SS 4 1 2. S 3 2 3. TS 2 3 4. STS 1 4
Untuk butir-butir favorable, pilihan jawaban Sangat Sesuai bernilai 4, pilihan jawaban Sesuai bernilai 3, pilihan jawaban Tidak Sesuai bernilai 2, dan Sangat Tidak Sesuai bernilai 1. Sedangkan untuk butir-butir unfavorable, pilihan jawaban Sangat Sesuai bernilai 1, pilihan jawaban Sesuai bernilai 2, pilihan jawaban Tidak Sesuai bernilai 3, dan Sangat Tidak Sesuai bernilai 4.
Tinggi rendahnya keterampilan komunikasi interpersonal akan tampak pada skor yang diperoleh berdasarkan skala keterampilan komunikasi interpersonal. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi keterampilan komunikasi interpersonal, sebaliknya jika semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula keterampilan komunikasi interpersonalnya.
I. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas
Menurut Saifuddin Azwar (2013 : 105) validitas menunjukan sejauh mana skor, nilai atau ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang ingin di ukur.
61
Suharsimi Arikunto ( 2006:168) menyatakan validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dapat dikatakan valid apabila memiliki validitas yang tinggi. Begitu juga sebaliknya suatu instrument dikatakan kurang valid apabila memiliki validitas yang rendah.
Suharsimi Arikunto (2010 :212) menyatakan bahwa ada dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. Dikatakan validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Setelah instrument disusun, instrument juga harus ditelaah dengan menggunakan kriteria tertentu disamping disesuaikan dengan kisi-kisi. Penelaahan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dibidang yang bersangkutan, atau yang dikenal dengan istilah penilaian oleh ahli (expert judgement). Validitas ini disebut validitas logis. Validitas logis mempunyai tujuan untuk mendapatkan keterangan bagaimana kesesuaian antara instrument dengan tujuan penelitian yang dapat menggambarkan indikator setiap variabel, serta menelaah apakah butir-butir pernyataan dalam instrument itu telah sesuai dengan konsep keilmuan yang susunan kaliamatnya dapat dipahami oleh responden.
Pengujian validitas logis pada penelitian ini dilakukan oleh seorang ahli yang menguasai bidang tersebut dengan baik, dan dalam penyusunan instrumen ini telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan
62
merekomendasikan beberapa dosen yang memiliki ahli di bidang tersebut. Hasil dari expert judgement tersebut pada skala keterbukaan diri terdapat beberapa item yang kurang sesuai seperti pada nomor 5, 7, 13, 20, 25, 34, 36, 39 dikarenakan keteraturan bahasanya masih kurang jelas dan kurang spesifik sehingga perlu diperbaiki hingga semua item dapat dikatakan valid dan dapat digunakan.
Pada skala keterampilan komunikasi interpersonal terdapat beberapa item yang kurang sesuai, seperti pada nomor 18, 21, 22, 23, 24, 33, 35 dikarenakan item tersebut belum menggambarkan perilaku yang sesuai dengan indikator sehingga harus dilakukan perbaikan pada item-item tersebut hingga semua item-item dapat dikatakan valid dan dapat digunakan.
Pengujian validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian ini adalah seluruh item yang terdapat dalam skala keterbukaan diri dan keterampilan komunikasi interpersonal. Validitas pada skala keterbukaan diri dan keterampilan komunikasi interpersonal diuji melalui dua orang expert judgement menggunakan rumus Gregori (Gregory, 2007: 123) sebagai berikut:
Expert Judgement 1 Relevan Tidak Relevan
A B Relevan Expert Judgement 2 C D Tidak Relevan Rumus V= + + + Keterangan
D : Yang keduanya menyatakan sesuai A : Yang keduanya menyatakan tidak sesuai
63
Dari hasil rating tersebut didapatkan koefisien sebesar 0,82 pada skala keterbukaan diri dan koefisien sebesar 0,83 pada skala keterampilan komunikasi interpersonal. Hal ini berarti, berdasarkan kedua expert judgement, alat tes ini memiliki validitas yang baik.
Setelah pengujian oleh expert judgement dilakukan, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut diuji cobakan kepada 31 siswa di SMP N 2 Berbah. Setelah data diperoleh kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan program komputer SPSS seri 16. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat dan dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas yang baik (Sugiyono, 2011 : 178). Berikut adalah item sahih setelah dilakukan uji coba:
64
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Skala Keterbukaan Diri Setelah Uji Coba
No Aspek Indikator No item ∑
(+) (-) 1 jumlah informasi
yang diungkapkan
a. Informasi pribadi 1 3 2
b. Informasi sosial 6,8 5,7 4
2 Sifat dasar yang positif dan negatif
a. Pengungkapan positif tentang
diri 9 12 2
b. Pengungkapan negatif tentang
diri 13,15 14,16 4
3
Dalamnya suatu pengungkapan diri,
a. Dalamnya pengungkapan diri
tahap awal 20 18,19 3
b. Dalamnya pengungkapan diri
tawap pertengahan 21,23 24 3
c. dalamnya pengungkapan diri
tahap akhir/ puncak 29 1
4 Waktu
pengungkapan diri
a. Lama waktu 30,31 2
b. Kondisi diri dan suasana
lingkungan 37 36 2
5 Lawan bicara a. Jenis kelamin 38,41 39,40 4 b. Peran orang lain dalam hidup 44 25 2
Jumlah item 15 14 29
Tabel 8. Kisi-kisi Instrumen Skala Keterampilan Komunikasi Interpersonal Setelah Uji Coba
No Aspek Indikator no item ∑
(+) (-)
1 Keterbukaan
a. menyampaikan informasi kepada orang
lain 2 4 2
b. menerima informasi dari orang lain 6,7 5,8 4
2 Empati
a. memahami sikap dan pendapat orang
lain 12 1
b. memahami, menerima, merasakan apa
yang dialami orang lain 14,16,41 13,15 5 3 Sikap mendukung a. memberikan respon 17,19 20 3 b. pengambilan keputusan 22,21 23 3 4 Sikap positif
a. sikap positif mengenai pikiran dan
perasaan 27 32 2
b. perilaku positif (tindakan yang dipilih
untuk dilakukan) 28,31 30 3
5 Kesetaraan
a. pengakuan berharga 34,36 35 3
b. kerelaan untuk setara dengan orang lain 37,40 38,39 4
65 2. Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto (2006: 178) mengatakan bahwa reliabilitas adalah tingkat keterandalan atau terpercayanya suatu instrument. Setiap alat pengukuran seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Sejalan dengan hal diatas, Saifuddin Azwar, (2007: 4) menjelaskan bahwa reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Reliabilitas instrument merupakan derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrument yang sama dalam kondisi yang berbeda. Dalam penelitian ini, perhitungan uji realibitas instrument menggunakan rumus Alpha Chronbach (Burhan Nurgiyantoro, 2009:351) yang dilakukan melalui komputer dengan program SPSS ver. 16. Reliabilitas dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai 0.900, namun demikian, terkadang suatu koefisien yang tidak setinggi itu masih bisa digunakan bersama-sama dengan skala lain dalam suatu perangkat pengukuran (Saifuddin Azwar, 2008: 83).
Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti mengujicobakan kepada 31 siswa kelas VIII di SMP N 2 Berbah tahun ajaran 2013/2014, dan siswa terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisian skala. Berikut ini akan disajikan tabel menurut Sugiyono (2010: 257) sebagai pedoman untuk memberikan
66
interpretasi koefisien korelasi dari reliabilitas instrumen yang telah diketahui validitasnya. Interpretasi tersebut yaitu:
Tabel 9. Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval koefisien rhitung Interpretasi
0,80 – 1,000 Reliabilitas sangat kuat 0,60 – 0,799 Reliabilitas kuat 0,40 – 0,599 Reliabilitas sedang 0,20 – 0,399 Reliabilitas rendah 0,00 – 0,199 Reliabilitas sangat rendah
Reliabilitas item diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis dengan bantuan software SPSS ver. 16 for windows. Uji reliabilitas dilihat pada nilai Alpha-Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel, pada variabel keterbukaan diri diperoleh koefisien sebesar 0,842 dan pada keterampilan komunikasi interpersonal diperoleh koefisien 0, 844 sehingga instrumen dalam penelitian inin sudah reliabel.
Tujuan dilakukan uji validitas dan reliabilitas adalah syarat mutlak dalam penelitian untuk mendapatkan data dari instrumen yang telah teruji dan mampu mengukur data yang hendak diukur.
J. Teknik Analisis Data