• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

4.4. Teknik Pengumpulan Data

4.4.2. Uji Validitas

Validitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana ukuran yang

diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran yang ingin diukur. Validitas konstrak pada instrumen penelitian ini diuji dengan korelasi produk momen (Pearson Correlation) dengan menggunakan bantuan program komputer (SPSS versi 17.0). Setiap butir pertanyaan dikatakan valid apabila korelasi pearson (r hitung) lebih besar dari r tabel. Validitas konstrak ini penting untuk mengukur sifat atau bangunan-pengertian (construct) tertentu. Untuk pengesahan validitas hasil (output) dari validitas konstak dengan menggunakan SPSS versi 17.0 dapat dilihat pada bagian ‘lampiran’.

4.4.3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas instrumen penelitan (angket) pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Koefisien Reliabilitas Alpha dengan bantuan program komputer (SPSS versi 17.0). Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika nilai Alpha lebih besar dari nilai r tabel. Ada juga yang berpendapat reliabel jika nilai r lebih besar dari 0,60. Hasil (output) dari uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 17.0 dapat dilihat pada bagian ‘lampiran’.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang diperoleh dari penilaian jawaban kuesioner sampel dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan juga grafik batang. Selanjutnya data dari tabel maupun diagram tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis

kuantitatif dan analisis kualitatif. Proses pengolahan dan analisis data ini menggunakan bantuan komputer dengan software program SPSS versi 17.0.

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian.

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan merupakan rumah sakit milik pemerintah. Rumah sakit ini dikelola oleh

pemerintah pusat bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. Rumah sakit ini berlokasi di Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan Km. 12. RSUP H.Adam Malik Medan berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan, rujukan, dan punyai pengunjung yang relatif besar.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden. Umur Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pasien-pasien yang mempunyai hipertensi yang berjumlah 43 orang . Dari penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki umur antara 61-70 tahun yaitu sebanyak 14 orang (32,5%). Sedangkan yang paling sedikit adalah responden yang berumur 21-30 dan 31-40

tahun yang masing-masing sebanyak 2 orang (4,7%). Lebih jelasnya berikut ini disajikan distribusi umur dari responden:

Tabel 5.1. Distribusi Responden menurut Umur

Umur (Tahun) Frekuensi Persentase (%)

21-30 2 4,7 31-40 2 4,7 41-50 6 13,9 51-60 11 25,6 61-70 14 32,5 71-80 8 18,6 Total 43 100,0

Berat Badan Responden

Data berat badan responden dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.2. Distribusi Responden menurut Berat Badan

Berat Badan (Kg) Frekuensi Persentase (%)

41-50 4 9,3 51-60 14 32,6 61-70 15 34,9 71-80 8 18,6 81-90 1 2,3 91-100 0 0 101-110 1 2,3 Total 43 100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebanyakan responden memiliki berat badan antara 61-70 kg yaitu sebanyak 15 orang (34,9%).

5.1.3. Hasil Analisis Statistik Kebiasaan Merokok

Data dari responden yang memiliki hipertensi dihubungkan dengan kebiasaan merokok dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3. Distribusi Responden menurut Kebiasaan Merokok

Kebiasaan Merokok Frekuensi Persentase (%)

Ya 41 95,3

Tidak 2 4,7

Total 43 100,0

Dari tabel di atas diketahui bahwa penderita hipertensi dengan kebiasaan

merokok adalah sebanyak 41 orang (95%). Sedangkan penderita hipertensi yang tidak merokok adalah sebanyak 2 orang (4,7%).

Untuk lebih jelasnya, distribusi responden berdasarkan kebiasaan merokok digambarkan dalam suatu grafik sebagai berikut:

Gambar 5.1. Distribusi Responden menurut Kebiasaan Merokok

Jumlah Rokok

Berdasarkan data penelitian dapat diketahui bahwa dari 41 responden yang merokok dalam penelitian ini sebagian besar responden menghisap lebih dari 20 batang per hari yaitu sebanyak 26 orang (63,4%). Diikuti Responden yang menghisap rokok 10-20 batang setiap harinya adalah sebanyak 9 orang (22,0%)

dan responden yang menghisap rokok kurang dari 10 batang setiap harinya adalah sebanyak 6 orang (14,6%). Lebih jelasnya distribusi jumlah rokok yang dihisap responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.4. Distribusi Responden menurut Jumlah Rokok yang Dihisap Jumlah Rokok per Hari

(Batang) Frekuensi Persentase (%) <10 6 14,6 10 – 20 9 22,0 >20 26 63,4 Total 41 100,0

Untuk lebih jelasnya, distribusi responden berdasarkan jumlah rokok digambarkan dalam suatu grafik sebagai berikut:

Cara Menghisap Rokok

Berdasarkan data penelitian dapat diketahui sebagian besar responden dalam penelitian ini menghisap rokok secara dalam yaitu sebanyak 27 orang (62,8%). Untuk responden yang menghisap rokok secara dangkal adalah sebanyak 12 orang (27,9%) dan hanya sebanyak 2 orang (4,7%) yang menghisap rokok di mulut saja. Lebih jelasnya distribusi responden berdasarkan cara menghisap rokok dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 5.5. Distribusi Responden menurut Cara Menghisap Rokok Cara Merokok Frekuensi Persentase (%)

Di mulut 2 4,9

Dangkal 12 29,3

Dalam 27 65,8

Total 41 100,0

Untuk lebih jelasnya, distribusi responden berdasarkan cara rokok digambarkan dalam suatu grafik sebagai berikut:

Gambar 5.3. Distribusi Responden menurut Cara Menghisap Rokok

Berdasarkan data penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini menghisap rokok lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 36 orang (87,8%). Sementara yang menghisap rokok di bawah 10 tahun adalah sebanyak 5 orang (12,2%). Untuk lebih jelasnya, lama menghisap rokok responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.6. Distribusi Responden menurut Lama Menghisap Rokok Lama Merokok (Tahun) Frekuensi Persentase (%) <10 5 12,2 >10 36 87,8 Total 41 100,0

Distribusi responden berdasarkan lama merokok digambarkan dalam suatu grafik sebagai berikut:

Gambar 5.4. Distribusi Responden menurut Lama Menghisap Rokok

Jenis Rokok

Berdasarkan data penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menghisap rokok jenis non-filter yaitu sebanyak 27 orang (65,9%). Sementara

yang menghisap rokok jenis filter adalah sebanyak 14 orang (34,1%). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.7. Distribusi Responden menurut Jenis Rokok yang Dihisap Jenis Rokok Frekuensi Persentase (%)

Filter 14 34,1

Non filter 27 65,9

Total 41 100,0

Untuk lebih jelasnya, distribusi responden berdasarkan jenis rokok digambarkan dalam suatu grafik sebagai berikut:

Gambar 5.5. Distribusi Responden menurut Jenis Rokok yang Dihisap

Distribusi Jenis Rokok berdasarkan Jumlah Rokok

Tabel 5.8. Distribusi Jenis Rokok berdasarkan Jumlah Rokok Jenis

Rokok

Jumlah Rokok Total

< 10 batang 10-20 batang > 20 batang

N % N % N % N %

Filter 0 0 5 35,7 9 64,3 14 34,1

Non filter 6 22,2 4 14,8 17 63,0 27 65,9

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 14 orang responden yang menghisap rokok jenis filter terdapat 5 orang (35,7%) yang mengkonsumsi rokok sebanyak 10-20 batang setiap hari, 9 orang (64,3%) yang mengkonsumsi rokok sebanyak > 20 batang setiap hari dan tidak terdapat yang mengkonsumsi rokok < 10 batang setiap hari.

Sedangkan dari 27 orang yang menghisap rokok jenis non filter terdapat 6 orang (22,2%) yang mengkonsumsi rokok < 10 batang setiap hari, 4 orang (14,8%) yang mengkonsumsi rokok 10-20 batang setiap hari dan 17 orang (63,0%) yang mengkonsumsi rokok > 20 batang setiap hari.

Untuk lebih jelasnya, distribusi jenis rokok berdasarkan jumlah rokok dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 5.6. Distribusi Jenis Rokok berdasarkan Jumlah Rokok

Distribusi Jenis Rokok berdasarkan Cara Merokok

Jenis Rokok

Cara Merokok Total

Di mulut Dangkal Dalam

N % N % N % N %

Filter 1 7,1 4 28,6 9 64,3 14 34,1

Non filter 1 3,7 8 29,6 18 66,7 27 65,9

Total 2 4,9 12 29,3 27 65,8 41 100,0

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 14 orang yang menghisap rokok jenis filter terdapat 1 orang (7,1%) yang menghisap rokok dimulut saja, 4 orang (28,6%) yang menghisap rokok secara dangkal dan 9 orang (64,3%) yang menghisap rokok secara dalam.

Untuk lebih jelasnya, distribusi jenis rokok berdasarkan cara merokok dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 5.7. Distribusi Jenis Rokok berdasarkan Cara Menghisap Rokok

Distribusi Jenis Rokok berdasarkan Lama Merokok

Jenis Rokok

Lama Merokok Total

< 10 tahun > 10 tahun

N % N % N %

Filter 4 28,6 10 71,4 14 34,1

Non filter 1 3,7 26 96,3 27 65,9

Total 5 12,2 36 87,8 41 100

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 14 orang responden yang menghisap rokok jenis filter terdapat 4 orang (28,6%) yang menghisap rokok selama < 10 tahun dan 10 orang (71,4%) yang menghisap rokok selama > 10 tahun.

Sedangkan dari 27 orang responden yang menghisap rokok jenis non filter terdapat 1 orang (3,7%) yang menghisap rokok selama < 10 tahun dan 26 orang (96,3%) yang menghisap rokok selama > 10 tahun.

Untuk lebih jelasnya, distribusi jenis rokok berdasarkan lama merokok dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 5.8. Distribusi Jenis Rokok berdasarkan Lama Menghisap Rokok

Distribusi Cara Merokok berdasarkan Jumlah Rokok

Tabel 5.11. Distribusi Cara Merokok berdasarkan Jumlah Rokok yang Dihisap Cara

Merokok

Jumlah Rokok Total

N % N % N % N %

Di Mulut 1 50,0 1 50,0 0 0 2 4,9

Dangkal 4 33,3 5 41,7 3 25,0 12 29,3

Dalam 1 3,7 3 11,1 23 85,2 27 65,8

Total 6 14,6 9 22,0 26 63,4 41 100,0

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 2 orang responden yang merokok secara dimulut saja terdapat 1 orang (50,0%) yang mengkonsumsi rokok < 10 batang, 1 orang (50,0%) mengkonsumsi rokok 10-20 batang setiap hari dan tidak terdapat yang mengkonsumsi rokok > 20 batang setiap hari.

Dari 12 orang responden yang menghisap rokok secara dangkal terdapat 4 orang (33,3%) yang mengkonsumsi rokok < 10 batang setiap hari, 5 orang (41,7%) yang mengkonsumsi rokok 10-20 batang setiap hari dan 3 orang (25,0%) yang mengkonsumsi rokok > 20 batang setiap hari.

Dari 27 orang responden yang menghisap rokok secara dalam terdapat 1 orang (3,7%) yang mengkonsumsi rokok < 10 batang setipa hari, 3 orang (11,1%) yang megkonsumsi 10-20 batang setiap hari dan 23 orang (85,2%) yang

mengkonsumsi rokok > 20 batang setiap hari.

Untuk lebih jelasnya, distribusi cara merokok berdasarkan jumlah rokok dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Distribusi Lama Merokok berdasarkan Jumlah Rokok

Tabel 5.12. Distribusi Lama Merokok berdasarkan Jumlah Rokok yang Dihisap Lama

Merokok

Jumlah Rokok Total

< 10 batang 10-20 batang > 20 batang

N % N % N % N %

< 10 tahun 1 20,0 3 60,0 1 20,0 5 12,2 > 10 tahun 5 13,9 6 16,7 25 69,4 36 87,8

Total 6 14,6 9 22,0 26 63,4 41 100,0

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 5 orang responden yang menghisap rokok selama < 10 tahun terdapat 1 orang (20,0%) yang menghisap rokok sejumlah < 10 batang setiap hari, 3 orang (60,0%) yang menghisap rokok sejumlah 10-20 batang setiap hari dan 1 orang (20,0%) yang menghisap rokok sejumlah > 20 batang setiap hari.

Sedangkan dari 36 orang responden yang menghisap rokok selama > 20 tahun terdapat 5 orang (13,9%) yang menghisap rokok sejumlah < 10 batang setiap, 6 orang (16,7%) yang menghisap rokok sejumlah 10-20 batang setiap hari dan 25 orang (69,4%) yang menghisap rokok sejumlah > 20 batang setiap hari.

Untuk lebih jelasnya, distribusi lama merokok berdasarkan jumlah rokok dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 5.10. Distribusi Lama Merokok berdasarkan Jumlah Rokok yang Dihisap

Distribusi Lama Merokok berdasarkan Cara Merokok

Lama Merokok

Cara Merokok Total

Di Mulut Dangkal Dalam

N % N % N % N %

< 10 tahun 0 0 2 40,0 3 60,0 5 12,2

> 10 tahun 2 5,6 10 27,8 24 66,7 36 87,8

Total 2 4,9 12 29,3 27 65,8 41 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 5 orang responden yang menghisap rokok selama < 10 tahun terdapat 2 orang (40,0%) yang menghisap rokok dengan cara dangkal, 3 orang (60,0%) yang menghisap rokok secara dalam dan tidak terdapat yang menghisap rokok secara di mulut saja.

Sedangkan dari 36 orang responden yang menghisap rokok selama > 10 tahun terdapat 2 orang (5,6%) yang menghisap rokok secara dimulut saja, 10 orang (27,8%) yang menghisap rokok secara dangkal dan 24 orang (66,7%) yang menghisap rokok secara dalam.

Untuk lebih jelasnya, distribusi lama merokok berdasarkan cara merokok dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 5.11. Distribusi Lama Merokok berdasarkan Cara Menghisap Rokok

Kebiasaan merokok pada penelitian ini dilihat dari empat variabel, yaitu jumlah rokok yang dihisap, cara merokok, lama rokok yang dihisap, dan jenis rokok yang dihisap.

Ditinjau dari segi jumlah rokok yang dihisap ternyata kebanyakan penderita hipertensi merokok dengan jumlah di atas 20 batang per hari. Bila sebatang rokok dihabiskan dalam sepuluh kali hisapan asap, maka dalam tempo setahun, bagi perokok yang merokok sebanyak 20 batang (satu bungkus) per hari akan mengalami 70.000 hisapan asap rokok. Semakin banyak jumlah rokok yang dihisap, maka akan semakin besar pula kecenderungan seseorang untuk

menderita hipertensi. Menurut Mangku, S (1997) ,hal ini adalah karena beberapa zat kimia dalam rokok bersifat kumulatif (ditambahkan), suatu saat dosis

racunnya akan mencapai titik toksin sehingga mulai kelihatan gejala yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, pada perokok-perokok berat dengan jumlah rokok yang dihisap lebih dari 20 batang setiap hari akan merasakan dampak yang ditimbulkan oleh asap rokok tersebut lebih cepat dibandingkan perokok ringan dengan jumlah rokok yang dihisapnya kurang dari 10 batang setiap harinya. Jika dilihat dari cara merokok ternyata kebanyakan penderita hipertensi merokok secara dalam. Menurut G. Sianturi (2003) bahwa asap rokok utamanya

mengandung gas CO yang dapat menimbulkan desaturasi hemoglobin,

menurunkan langsung peredaran oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu

pelepasan oksigen, dan mempercepat arterosklerosis (pengapuran atau penebalan dinding pembuluh darah). Selain zat CO, asap rokok juga mengandung nikotin. Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan meningkatkan kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga

merangsang peningkatan tekanan darah. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah. Nikotin, CO, dan bahan lainnya dalam asap rokok terbukti merusak dinding pembuluh endotel (dinding dalam pembuluh darah), mempermudah

penggumpalan darah sehingga dapat merusak pembuluh darah perifer. Dengan penghisapan yang dalam maka zat-zat beracun tersebut volumenya akan lebih

banyak masuk ketubuh sehingga dampaknya akan lebih cepat tampak bila dibandingkan dengan merokok yang dihisap secara dangkal.

Setelah penelitian ini dilakukan, ternyata didapatkan data bahwa sebagian besar penderita hipertensi merokok selama lebih dari 10 tahun. Menurut pendapat Mangku, S (1997) bahwa beberapa zat kimia dalam rokok bersifat kumulatif, sehingga pada kurun waktu yang lama dosis racun akan mencapai titik toksin sehingga kelihatan gejala yang ditimbulkannya. Akumulasi yang berlebihan ini lama-kelamaan dapat mengganggu tekanan darah si perokok hingga akhirnya dapat terjadi hipertensi.

Dari jenis rokok yang hisap diketahui bahwa ternyata kebanyakan penderita hipertensi menghisap rokok jenis non-filter. Ini kemungkinan besar disebabkan karena pada rokok jenis yang non-filter zat-zat racun seperti nikotin, tar, gas CO, dan lain-lain kandungannya lebih banyak dibandingkan dengan jenis rokok filter selain tidak adanya filter (penyaring) pada rokok jenis non-filter. Menurut Direktur Agro Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) Yamin Rahman menyatakan kandungan kadar nikotin pada rokok kretek melebihi 1,5 mg yaitu 2,5 mg dan kandungan kadar tar pada rokok kretek melebihi 20 mg yaitu 40 mg Hal ini akan mengakibatkan zat-zat racun tersebut akan lebih banyak masuk ke dalam tubuh dibandingkan dengan rokok jenis filter dan

mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah sehingga lama-kelamaan akan dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi.

BAB 6

6.1. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi di RSUP H.Adam Malik Medan adalah mayoritasnya perokok yaitu sebanyak yaitu sebanyak 41 orang daripada 43 responden. Gambaran dari mayoritas kebiasaan merokok tersebut adalah: menghisap rokok > 20 batang setiap hari ada sebanyak 26 orang (63,4%), menghisap rokok secara dalam ada sebanyak 27 orang (65,8%), menghisap rokok selama > 10 tahun ada sebanyak 36 orang (87,8%), dan mengkonsumsi rokok nonfilter ada sebanyak 27 orang (65,9%).

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat diberikan antara lain:

1. Untuk mengurangi risiko hipertensi, hendaknya mengurangi konsumsi rokok khususnya rokok-rokok jenis non filter.

2. Upaya sosialisasi kepada masyarakat, terkait dengan faktor-faktor risiko hipertensi hendaknya dilakukan terus-menerus baik oleh pemerintah maupun instansi terkait untuk menurunkan kejadian hipertensi yang merupakan salah satu penyakit yang memiliki risiko kematian tinggi.

3. Untuk peneltian selanjutnya, dapat dijadikan sebagai acuan dan diharapkan mengambil populasi yang lebih spesifik dan lebih besar. 4. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat mengendalikan faktor perancu

atau counfounding factor dengan analisis lebih lanjut sehingga dapat menilai kebiasaan merokok dengan indikator jenis, jumlah, cara, dan lama merokok.

DAFTAR PUSTAKA

Arjatmo T, Hendra U., 2001. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI.

Arikunto, S., 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 56-114; 134- 150.

Beevers, Gareth, D., Lip, Gregory Y. H., Eoin, O., 2002. ABC of Hypertension, 5th

ed. Blackwell Publishing. Available from: [Accessed 21 March 2010].

Bustan, M.N., 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Corwin, Elizabeths J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Terjemahan Brahman U. Jakarta: EGC.

Hartati, Kris, 2007. Penderita Hipertensi. Available from:

Harahap, J., Fujiati, I.I., Wahyuni, A.S., Amelia, R., 2009.

Panduan Penulisan Proposal Penenlitian dan Laporan Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara.

Ismael, S., and Sastroasmoro, S., 1995. Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binurupa Aksara.

Dalam FK Unud. RSUP Sanglah Denpasar, Divisi Geriatri. Available from:

Mangku, S., 1997. Usaha Mencegah Bahaya Merokok. Jakarta:Gramedia Mansjoer A., 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid I. Jakarta: Media Aesculapius.

Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 34; 46-50; 112-136.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. 2001. Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

Robbins and Coatran, 2005. Pathologic Basis of Disease.7th ed. Elsevier.

Sianturi, G., 2003. Merokok dan Kesehatan. Available from:

[Accessed 15 March 2010].

Smet, B., 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana. Indonesia.

Soeharto I., 2001. Kolesterol & Lemak Jahat Kolesterol & Lemak Baik. Yayasan Pembina Kardiovaskuler Indonesia. Available from:

. [Accessed 13 March 2010].

Soamole, I., 2004. Hubungan Antara Sikap Terhadap Merokok dengan Kebiasaan Merokok Pada Remaja. Available from:

Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 21; 55-60; 267 280.

Suma’mur P.K. 1998. Higene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Gunung

Agung.

Sustrani L., 2006. Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wardoyo, 1996. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. Solo: Toko Buku Agency.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Jegathes Jode

Tempat/Tanggal Lahir : Segamat,Johor,Malaysia / 22 Juni 1986 Agama : Hindu

Alamat : No.33/41, Jln.Drg Nazir Alwi, Pintu 4, Kampus USU, Medan

20155, Indonesia

Riwayat Pendidikan : 1. UPSR SRK Mambau 2. PMR SMK King George V 3. SPM SMK King George V 4. STPM SMK King George V

5. MATRICULATION OF FOUNDATION IN MEDICINE

Kolej Sentral, Pahang, Malaysia.

6. Fakultas Kedokteran USU Stambuk 2007

Riwayat Pelatihan : -

Riwayat Organisasi : Board member of Kelab Kebudayaan India Malaysia Medan Sesi 20

FORMULIR A

INFORMED CONSENT

Yth : Saudara

Saya, Jegathes Jode, peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ingin membuat penelitian gambaran kebiasaan merokok pada pasien-pasien hipertensi yang datang berobat ke bagian Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebiasaan merokok pada pasien-pasien hipertensi.

Untuk mendukung penelitian ini, saya menyebarkan Formulir C untuk mengumpul data-data demografi responden dan Formulir D yaitu kuisioner tentang kebiasaan merokok. Data-data dibutuhkan untuk melakukan kajian dan analisa tentang penelitian ini. Oleh karena itu, saya berharap kesediaan setiap partisipan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan.

Saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk bekerjasama dalam menjawab soalan-soalan penelitian saya. Setiap data adalah rahsia, tidak akan disebarluas serta hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian sahaja. Segala kerjasama dari saudara/saudari amatlah saya hargai.

FORMULIR B

SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

No HP :

Setelah mendapat keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dan resiko penelitian ini yang berjudul : GAMBARAN KEBIASAAN MEROKOK PADA PASIEN-PASIEN HIPERTENSI YANG DATANG BEROBAT KE BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUP H. ADAM MALIK MEDAN, saya bersetuju untuk ikut serta dalam uji penelitian ini. Medan,………… 2010 Mengetahui, Penanggungjawab penelitian, ..………. (JEGATHES JODE) Yang menyatakan, Responden, ………... ( )

FORMULIR C DATA RESPONDEN NAMA : UMUR : BERAT BADAN : TEKANAN DARAH : FORMULIR D KUISIONER (WAWANCARA) I. Data Demografi

1.Kode (diisi oleh peneliti) :

2. Usia :

3. Berat Badan :

4. Jenis kelamin : a. ( ) laki-laki b. ( ) perempuan 5. Alamat

6. Pendidikan terakhir : a. ( ) tidak sekolah b. ( ) SD

c. ( ) SMP

d. ( ) SMU

e. ( ) Perguruan tinggi 7. Pekerjaaan :

Pertanyaan:

1. Apakah Bapak perokok? a. Ya

b. Tidak

2. Rokok apa yang biasanya Bapak hisap? a. Filter

b. Non filter

3. Berapa batang rokok yang Bapak hisap tiap hari? a. < 10 batang per hari

b. 10 – 20 batang per hari c. > 20 batang per hari

4. Bagaimana cara Bapak menghisap rokok tersebut? a. Di mulut saja

b. Dangkal c. Dalam

5. Sudah Berapa lama Bapak merokok sebelum terkena hipertensi ? a. < 10 tahun

Dokumen terkait