Sistem Operasi
2.10 UML (Unified Modelling Language) .1 Definisi UML
UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung pada bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak. Standar UML dikelola oleh OMG (Object Management Group). ( Bambang Hariyanto, 2004).
UML adalah bahasa permodelan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak-artifak dari sistem. Kelebihan UML diantaranya:
1. Di dalam (system intensive process), metode diterapkan sebagai proses untuk menurutkan atau mengevolusikan sistem.
2. Sebagai bahasa UML digunakan untuk komunikasi, yaitu alat untuk menangkap pengetahuan (semantik) mengenai suatu subjek dan mengapresiasikan yang memperdulikan subjek sebagai suatu komunikasi. Subjek merupakan sistem yang dibahas.
3. Sebagai bahasa permodelan, UML focus pada pemahaman subjek melalui formulasi model dari subyeks ( dan konsep yang terhubung). Model memuat pengetahuan pada subyek, dan aplikasi dari pengetahuan ini berkaitan dengan intelejensia.
4. Berkaitan dengan unifikasi, UML memadukan praktek rekayasa terbaik sistem informasi dan industry, meliputi beragam tipe sistem (perangkat lunak dan non lunak), domain (bisnis,perangkat lunak) dan proses siklus hidup.
5. Ketika diterapkan untuk menspesifikasikan sistem,UML dapat digunakan untuk mengkomunikasikan “apa” yang diperlukan dari sistem dan “bagaimana” sistem dapat direalisasikan.
6. Ketika diterapkan untuk memvisualisasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menjelaskan sistem secara visual sebelum direalisasikan.
7. Ketika diterapkan untuk membangun sistem, UML dapat digunakan untuk memandu realisasi sistem serupa dengan “blueprint”.
8. Ketika diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menangkap pengetahuan mengenai sistem pada seluruh siklus hidup.
Diagram-diagram yang terdapat pada permodelan UML sebagai berikut : 1. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram use case menunjukan
sekumpulan use case, actor dan hubungannya. Diagram use case digunakan untuk memvisualisasikan, memspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem. Diagram -diagram use case merupakan pusat permodelan perilaku sistem, subsistem dan kelas.
2. Class Diagram
Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Classdiagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.( Bambang Hariyanto, 2004).
Classdiagram memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut 3. Metoda
3. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan
4. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
5. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger
aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
6. Collaboration Diagram
sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki
sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code
maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.
8. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
(Dharwiyanti, Sri, Pengantar Unified Modelling Language (UML), 2003:4)
Pada penelitian kali ini penulis menggunakan visual paradigm for UML 7.0 edition dan Rational Rose untuk merancang aplikasi. Visual paradigm for UML 7.0 edition dan rational rose adalah perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan aplikasi dengan tools UML.
Tabel 2.3 Notasi UML
No Notasi Keterangan
1 Class Diagram, digunakan untuk mengambarkan kelas-kelas program.
Terdiri atas nama kelas, ttribute
yaitu properties yang dimiliki oleh kelas, dan operation yaitu aktifitas yang dapat dilakukan oleh kelas
tersebut
2 Relationship merupakan hubungan
antar class. Dapat berupa one to one,
one to many, maupun many to one
3 Aktor merupakan pelaku-pelaku yang terlibat di dalam sistem.
4 Use case merupakan penjelasan
kegiatan-kegiatan yang ada di dalam system
5 Initial node digunakan sebagai notasi awal dari proses yang dijalankan.
6 Action merupakan notasi yang
menggambarkan aksi yang terjadi di dalam suatu proses
7 Activity Final Node merupakan notasi
yang melambangkan akhir dari sebuah proses
8 Activity merupakan aktifitas yang ada
di dalam sistem. Biasa digunakan pada proses yang melibatkan proses
lainnya.
9 Activity dengan parameter biasa
digunakan pada proses yang melibatkan proses lainnya serta mengambil parameter dari proses
tersebut.
10 Lifeline merupakan state dari sebuah proses yang ada di dalam sistem. Nantinya, setiap bagian dari proses
akan berhenti pada lifeline yang sesuai.
2.11 SMS
2.11.1 Pengertian SMS
Short Message Service (SMS) adalah layanan dasar telekomunikasi seluler, yang tersedia baik di jaringan GSM maupun CDMA. Sebagai layanan dasar, service sms dapat digunakan pada semua jenis hand phone (HP). Setiap SIM card dari sebuah operator yang diaktifkan hampir dipastikan dapat langsung dapat digunanakan untuk sms, karena SIM card akan otomatis menyediakan setting service center di HP tersebut. (David Sudana, 2009).
Kemudahan penggunaan, variasi layanan, dan promosi yang cukup gencar dari operator seluler menjadikan sms sebagai layanan yang cukup populer di masyarakat sejak akhir 90 an sampai sekarang. Seiring perkembangan teknologi dan kreativitas dari operator dan service provider, layanan sms yang mulanya hanya untuk saling kirim pesan antara subscriber (point-to-point) kini berkembang berkembang dan lebih variatif, seperti layanan polling, ringtone, sms premium, mobile bangking, ticketing dll. Untuk mengetahui bagaimana proses pengiriman sms berlangsung, kita perlu lebih dulu mengetahui arsitektur jaringan yang dipakai. Di Indonesia ada 2 macam teknologi jaringan seluler yang cukup populer, yaitu GSM dan CDMA. Teknologi jaringan itu kini mengalami perkembangan dan tentunya menawarkan berbagai kelebihan, diantaranya teknologi WCDMA, UMTS (3G) dan CDMA 2000. Pembahasan kali ini akan dijelaskan lebih fokus pada arsitektur jaringan GSM.
1.Arsitektur Jaringan GSM
Dalam jaringan GSM umumnya ada beberapa perangkat pokok diantaranya BTS, BSC, MSC/VLR, HLR dan SMSC. Berikut ini penjelasan masing-masing perangkat. (David Sudana, 2009).
Arsitektur Jaringan GSM
Gambar 2.9 Arsitektur GSM
Dalam jaringan GSM umumnya ada beberapa perangkat pokok diantaranya BTS, BSC, MSC/VLR, HLR dan SMSC. Berikut ini penjelasan masing-masing perangkat.Base Transceiver Station (BTS)
BTS berfungsi sebagai perangkat tranceiver untuk melakukan komunikasi dengan semua handset (MS) yang aktif dan berada dalam area cakupannya (cell). BTS melaksanakan proses modulasi/demodulasi sinyal, equalisasi sinyal dan pengkodean error (error coding). Beberapa BTS dapat terhubung dengan sebuah BSC (Base stasion Controller), sementara itu radius cakupan dari suatu cell berkisar antara 10 sampai 200 m untuk cell terkecil hinggal beberapa kilometer untuk cell terbesar. Sebuah BTS biasanya dapat melayani 20–40 komunikasi panggilan secara bersamaan.
2.Base Station Controller (BSC)
BSC menyediakan fungsi pengaturan pada beberapa BTS yang dikendalikannya. Diantaranya fungsi handover, konfigurasi cell site, pengaturan sumber daya radio, serta tuning power dan frekuensi pada suatu BTS. BSC merupakan simpul (konmsentrator) untuk menghubungkan dengan core network. Dalam jaringan GSM umumnya sebuah BSc dapat mengatur 70 buah BTS. (David Sudana, 2009).