• Tidak ada hasil yang ditemukan

UMPAN BALIK

Dalam dokumen Evaluasi Program Uks (Halaman 35-41)

( + ) 8. Evaluasi dan

monitoring • Evaluasi dan monitoring dilakukan setiap 1 tahun sekali • Dilakukan evaluasi dan monitoring ( - ) UMPAN BALIK 9. Pencatatan dan evaluasi Terdapat pencatatan yang teratur dan sistematik Hanya beberapa program yang dicatat dan dilaporkan ke puskesmas kecamatan ( + ) LINGKUNGAN

8. Fisik Lokasi yang mudah

dijangkau, transportasi yang mudah dan tersedia, sarana jalan yang baik

Rata-rata lokasi sekolah mudah dicapai, sarana jalan baik

( - )

9. • Non Fisik • Adanya dukungan

kepala sekolah, guru dan orang tua

• Pihak sekolah kurang mendukung pelaksanaan ( + )

Motivasi siswa untuk ikut menjadi kader kesehatan atau doter kecil di sekolah berjumlah 10% dari jumlah siswa program. Pihak sekolah kurang merespon walaupun telah dilakukan anjuran dari pihak puskesmas • Pihak keluarga mendukung adanya program UKS Di setiap sekolah tidak ada dokter kecil

( + )

Setelah dilakukan konfirmasi antar berbagai kemungkinan penyebab masalah dengan tolak ukur serta keberhasilan dengan pencapaian dari berbagai komponen sistem, maka diperoleh penyebab masalah kurangnya kader kesehatan sekolah adalah :

• Jumlah tenaga Puskesmas untuk melakukan pembinaan kurang.

Tidak adanya dana untuk melakukan pembinaan UKS

Tidak adanya pelatihan guru pembina UKS dan kader kesehatan.

• Tidak adanya ruang UKS di setiap sekolah.

• Tidak adanya dukungan dari pihak sekolah.

• Tidak adanya pencatatan dan pelaporan yang teratur dan sistematik.

E.Penetapan Prioritas Penyebab Masalah

Tabel 25. Penetapan Prioritas Penyebab Masalah dengan Kriteria Matriks

Penyebab masalah contribution

Tecnical feasibilit y Resourc e Jumlah C x T x R 1. Jumlah tenaga puskesmas untuk melakukan pembinaan kurang 3 1 1 3

2. Tidak adanya dana untuk melakukan pembinaan UKS 5 3 4 60 3. Tidak adanya pelatihan kader kesehatan 3 3 3 27

4. Tidak adanya ruang UKS di setiap sekolah

2 1 1 2

5. Motivasi siswa untuk ikut dokter kecil kurang

3 3 3 27

6. Kurangnya dukungan

7. Tidak adanya pencatatan dan pelaporan yang sistematik

3 3 1 9

Berdasarkan beberapa penyebab diatas maka diperoleh prioritas penyebab yang utama dari masalah tidak adanya kader kesehatan sekolah adalah tidak adanya dana untuk melakukan pembinaan. Maka berbagai alternatif pemecahan masalah ditujukan untuk mengatasinya.

F. Penyusunan Alternatif Penyelesaian Masalah

Dari penentuan prioritas masalah maka diperoleh masalah kurangnya kader kesehatan sekolah. Maka dibuatlah kerangka konsep untuk mencari berbagai kemungkinan-kemungkinan penyebab dari kurangnya kader kesehatan sekolah yang kemudian diprioritaskan untuk dicarikan alternatif pemecahan masalahnya. Ternyata yang menjadi prioritas penyebab masalah kurangnya kader kesehatan sekolah adalah tidak adanya dana untuk melakukan pembinaan. Dana merupakan hal yang dibutuhkan untuk mengadakan pelatihan atau melaksanakan suatu program. Secara teknis, apabila dana tersedia maka program bisa berjalan semestinya. Dalam hal ini, dana yang tersedia sudah ada namun belum tersalurkan pada pelaksanaan dan pelatihan untuk kader kesehatan.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, terdapat beberapa alternatif, diantaranya: 1.

2. Pelatihan pembina UKS

Pelatihan pembina UKS agar dapat menjalankan kegiatan UKS secara baik. Pembina ini dapat diambil dari tenaga puskesmas. Pelatihan ini dapat membantu koordinator puskesmas untuk melaksanakan program UKS, sehingga koordinator puskesmas dapat melaksanakan program puskesmas yang lain. Teknik pelaksanaaannya adalah sebagai berikut :

Tujuan kegiatan

o Diperolehnya pembina-pembina UKS tambahan.

o Untuk membantu koordinator UKS dalam melaksanakan program UKS

Sasaran kegiatan

Petugas kesehatan di Puskesmas selain koordinator UKS

Petugas kesehatan di Puskesmas yang bertugas menjadi koordinator program UKS

• Tenaga

2-3 tenaga

Dana

Anggaran tahunan Puskesmas. Pelaksana (2 0rang) Rp. 150.000

Handout Rp. 50.000

Konsumsi Rp. 60.000

Peralatan Rp. 100.000 Biaya tak terduga Rp. 150.000

Rp. 510.000

Waktu dan tempat kegiatan

Setelah kegiatan pelayanan rutin Puskesmas. Tempat kegiatan dilakukan di Puskesmas.

Bentuk kegiatan : Penyuluhan materi pembinaan, simulasi, dan praktek lapangan yang dapat dilakukan oleh koordinator UKS Puskesmas

3. Mempekerjakan tenaga baru untuk menangani UKS saja.

Dengan memperkerjakan tenaga baru diharapkan dapat membantu koordinator UKS sehingga koordinator dapat melaksanakan program-program Puskesmas yang lainnya. Teknis pelaksanaan program UKS sebagai berikut :

• Tujuan kegiatan

o Menambah tenaga yang khusus menangani UKS saja o Membantu koordinator dalam menjalankan program UKS

o Menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai program kesehatan

• Sasaran kegiatan

Lulusan perawat, tenaga kesehatan, lulusan Ilmu Kesehatan Komunitas

• Pelaksana kegiatan

Petugas kesehatan yang menangani program UKS

• Tenaga 2-3 tenaga

Sumber pembiayaan diajukan kepada Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Pelaksana (Nrasumber) Rp. 300.000 Handout Rp. 50.000 Konsumsi Rp. 60.000 Transportasi Rp. 150.000 Peralatan Rp. 200.000

Biaya tak terduga Rp. 150.000

Rp. 910.000 Gaji per bulan Rp. 1.000.000

Waktu kegiatan dan tempat kegiatan

Diatur oleh koordinator UKS. Tempat kegiatan dapat dilakukan di Puskesmas.

• Bentuk kegiatan

oTenaga kesehatan tersebut khusus menangani program UKS o Pengenalan dan pelatihan mengenai program UKS

Untuk menentukan prioritas alternatif penyelesaian masalah maka digunakan teknik kriteria matriks.

No Daftar Alternatif Jalan Keluar

Efektifitas Efisiensi (C) Jumlah M I V MxIxV C

1 Melakukan pembina UKS tambahan. 4 3 4 4 12

2 Mempekerjakan tenaga baru untuk menangani UKS

saja 4 3 3 4 9

(M: magnitudes, I: importancy, V: vulnerability)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi ada pada melakukan pembina UKS tambahan. Hal ini dapat membantu koordinator Puskesmas Kelurahan Tanah Tinggi untuk membantu petugas dalam membina UKS. Pembina dapat membantu sebagai tenaga tambahan dalam melakukan pelatihan KKR dan pembinaan guru sekolah, karena sudah memiliki modal sebagai kader kesehatan dan bisa memberikan ilmu yang diperoleh. Dari faktor biaya, dana yang diperlukan dapat diambil dari anggaran tahunan puskesmas.

Pada pemakaian tenaga baru akan menyebabkan masalah lebih cepat terselesaikan. Hal ini dikarenakan tenaga baru tersebut biasanya sudah memiliki kemampuan, waktu dan

perhatian yang relatif lebih banyak. Namun dari faktor biaya, tentunya akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar untuk menyewa tenaga baru tersebut.

BAB VI

Dalam dokumen Evaluasi Program Uks (Halaman 35-41)

Dokumen terkait