• Tidak ada hasil yang ditemukan

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Dalam dokumen dejarfa.com Modul B Indonesia KK I (Halaman 80-186)

1. Hal-hal apa sajakah yang sudah Bapak/Ibu pahami?

2. Hal-hal apa sajakah yang belum Bapak/Ibu pahami?

3. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam memahami materi pada kegiatan belajar ini? Jelaskan!

4. Nilai-nilai karakter apakah yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi yang terdapar pada modul ini?

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

1. LK 1.1 Menentukan KKM

a. Tuliskan perbedaan penentuan KKM Kurikulum 2006 dan 2013! Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 1. Guru atau kelompok guru

menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkantiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik.

2. Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran;

3. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokanguru dalam

melakukanpenilaian;

4. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan; dan 5. KKM dicantumkan dalam LHB pada

saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan pendidikan (sekolah) dengan memperhatikan

intake (kemampuan

rata-rata peserta didik), kompeksitas, dan

kemampuan daya dukung (berorientasi pada sumber belajar).

Pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas jika pencapaian kompetensi minimal 60. Sedangkan sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) minimal baik (B). Satuan pendidikan berhak untuk menentukan kriteria ketuntasan minimal di atas ketuntasan minimal yang telah ditentukan pemerintah melalui analisis dengan mempertimbangkan kriteria ketuntasan belajar. Penilaian pengetahuan menggunakan rerata dan keterampilan menggunakan rata-rata optimum

denganskala 1 - 100. Penilaian akhir sikap pada rapor menggunakan predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang Baik(K)

c. Tuliskan perbedaan remedial dan pengayaan!

Aspek Remedial Pengayaan Pengertian Remedial merupakan

layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pengayaan merupakan suatu kegiatan belajar, dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki

kemampuan belajar lebih, misalkan belajar lebih cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, bepikir mandiri, superior, dan berpikir abstrak, serta memiliki banyak minat. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan

kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat

mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya Bentuk/Jenis

Kegiatan 1. Memberikan tambahan penjelasan atau contoh

2. Menggunakan

strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya

3. Mengkaji ulang pembelajaran yang lalu.

4. Menggunakan berbagai jenis media

1. Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh

masyarakat, dsb, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.

2. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar

Aspek Remedial Pengayaan melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk

pembelajaran mandiri. 3. Pemecahan masalah

yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah Bentuk

Pelaksanaan 1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. 2. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. 3. Pemberian

tugas-tugas latihan secara khusus. 4. Pemanfaatan tutor sebaya. 1. Belajar Kelompok. 2. Belajar mandiri. 3. Pembelajaran berbasis tema. 4. Pemadatan kurikulum.

2. LK 1.2 Analisis KKM Kompetensi Dasar

dan Indikator Kriteria Penetapan Ketuntasan Kriteria Ketuntasan Minimal Nilai KKM Kompleksitas Daya

Pendukung

Intake 15. Memahami buku

novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi

82 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel remaja (asli atau terjemahan) 74.1 1) Menjelaskan alur cerita novel remaja 2 3 2 77.8 2) Menjelaskan pelaku novel remaja 1 3 2 66.7 3) Menjelaskan latar novel remaja 2 3 2 77.8 15.2 Mengenali ciri-ciri umum puisi dari

buku antologi puisi 88.9

1) Menentukan unsur fisik puisi dari

buku antologi puisi 3 3 2 88.9

2) Menentukan unsur batin puisi dari

3. LK 1.3 Penentuan Remedial dan Pengayaan No. Peserta

didik 1 2 3 4 7 8 Nilai 5 6 9 10 Nilai KD 4 KD 5 1 Alda 1 1 1 1 1 1 100 1 1 0 0 50 2 Aliansi 1 1 1 1 1 1 100 1 1 0 1 75 3 Cobra 1 1 1 1 1 1 100 1 1 0 0 50 4 Hidayat 1 1 1 1 1 1 100 1 1 1 0 75 5 Rico 1 1 1 1 1 1 100 1 1 0 1 75 6 Alicia 1 1 1 1 1 1 100 1 1 0 0 25 7 Michael 1 1 1 1 1 1 100 0 1 0 1 50 8 Lela 1 1 1 1 1 1 100 0 1 0 0 25 9 Woro 1 1 1 1 1 0 83 0 1 0 1 50 10 Esti 1 1 1 1 1 0 83 0 1 0 0 25

Berdasarkan hasil tes tersebut

1. Remedial KD 5 untuk Alda, Cobra, Alicia, Michael, Lela, Woro, dan Esti 2. Pengayaan KD 4 untuk semua peserta didik dan pengayaan KD 5 untuk

4. LK 1.4 Pemanfaatan Hasil Penilaian

Hasil Penilaian Manfaat

Formatif 1) Memperbaiki program pengajaran atau satuan pelajaran di masa mendatang, terutama dalam merumuskan tujuan instruksional, organisasi bahan, kegiatan belajar-mengajar, dan pertanyaan penilaian;

2) Meninjau kembali dan memperbaiki tindakan mengajarnya dalam memilih dan menggunakan metode mengajar, mengembangkan kegiatan belajar peserta didik, bimbingan belajar, tugas dan latihan para peserta didik, dan lain-lain;

3) Mengulang kembali bahan pengajaran yang belum dikuasai para peserta didik sebelum melanjutkan dengan bahan baru, atau member penugasan kepada peserta didik untuk memperdalam bahan yang belum dikuasainya; dan

4) Melakukan diagnosis kesulitan belajar para peserta didik sehingga dapat ditemukan factor penyebab kegagalan peserta didik dalam menguasai tujuan instruksional. Hasil diagnosis ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan bantuan dan bimbingan belajar pada peserta didik.

 

Hasil Penilaian Manfaat

Sumatif 1) Membuat laporan kemajuan belajar peserta didik (dalam hal ini menentukan nilai prestasi belajar untuk mengisi raport peserta didik) setelah mempertimbangkan pula nilai dari hasil tes formatif dan kemajuan-kemajuan belajar lainnya dari setiap peserta didik;

2) Menata kembali seluruh pokok bahasan dan subpokok bahasan setelah melihat hasil tes sumatif terutama kelompok materi yang belum dikuasainya. Konsep esensi pokok bahasan yang belum dikuasai peserta didik dilihat kembali, baik dalam hal tingkat kesulitannya, ruang lingkup dan susunannya, waktu yang diperlukan, maupun buku sumber yang relevan untuk dipelajari peserta didik. Hasil penataan tersebut berupa program belajar atau GBPP yang telah disempurnakan tanpa mengurangi ketentuan yang berlaku dalam kurikulum, minimal untuk digunakan pada caturwulan atau semester yang sama pada tahun berikutnya;

3) Melakukan perbaikan dan penyempurnaan alat penilaian tes sumatif yang telah digunakan berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh atau dicapai peserta didik. Soal-soal yang dijawab salah oleh sebagian besar peserta didik hendaknya dikaji ulang dari berbagai segi, yaitu dari tingkat kesulitan soal, konsep esensi yang ditanyakan, kebenaran jawaban dari pertanyaan, bahasa yang digunakan, relevansi pertanyaan dengan kemungkinan jawabannya, jumlah soal dan waktu yang disediakan, bentuk soal, dan lain-lain; dan

4) Merancang program belajar bagi peserta didik pada semester atau caturwulan berikutnya.

         

Hasil Penilaian Manfaat Proses Belajar

Mengajar Guru dapat mengetahui kemampuan dirinya sebagai pengajar, baik kekurangan maupun kelebihannya. Guru juga dapat mengetahui pendapat dan aspirasi para peserta didiknya dalam berbagai hal yang berkenaan dengan proses belajar-mengajar. Berdasarkan informasi ini guru dapat memperbaiki dan menyempurnakan kekurangannya dan mempertahankan atau meningkatkan kelebihannya.

Bagi peserta didik data hasil penilaian mengenai cara belajar, kesulitan belajar, dan hubungan sosial dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan upaya dan motivasi belajar yang lebih baik lagi.

Evaluasi

A. Soal Pilihan Ganda

1. Siswa yang dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang ditetapkan

berdasarkan…

A. Seluruh indikator pada KD tersebut

B. Rerata nilai KKM dari seluruh KD yang terdapat dalam satu semester/tahun

C. Beberapa indikator yang terdapat dalam KD tersebut

D. Mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan dalam KD tersebut

2. Berdasarkan hasil penilaian kelas VIII dengan materi "Menyusun teks persuasi ". Aspek penilaian meliputi isi atau kelengkapan gagasan,

organisasi atau sistematika penulisan, tata bahasa, dan kosakata sebagai berikut:

1. Aziz mendapat nilai 70, 80, 85, 80 2. Sinta mendapat nilai 78, 78, 80, 80. 3. Rahma mendapa nilai 80, 78, 80, 82

4. Lia mendapat nilai 85, 78, 75, 82.

Apabila KKM kelas tersebut 80, maka siswa yang mencapai ketuntasan dalah ....

A. Rahma dan Lia B. Aziz dan Sinta C. Aziz dan Rahma D. Rahma dan Lia

3. Penetapan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh suatu kondisi sebagai berikut....

A. Guru menguasai pengetahuan dan kemampuan yang memadai sesuai bidang yang diajarkan.

B. Guru mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang konvensional.

C. Peserta didik memiliki kemampuan penalaran yang cukup rendah dan terampil menerapkan konsep.

D. Waktu yang relatif lama untuk memahami materi karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang rendah.

4. Bapak Asep mengadakan penilaian praktik berpidato di kelas IX. Batas ketuntasan minimal praktik berpidato 65. Ia membuat pedoman penskoran (1) kesesuaian tema, (2) intonasi, (3) bahasa, dan (4) lafal. Berikut ini adalah daftar pencapaian para siswanya.

No

Nama siswa

Aspek yang dinilai Kesesuaian

tema intonasi bahasa ekspresi

1 Abdul 70 85 85 85

2 Afy 75 80 85 75

3 Denta 70 80 85 80

4 Nur 50 60 85 70

5 Rika 70 85 80 75

Berdasarkan tabel di datas dapat disimpulkan bahwa....

A. Siswa yang sudah menuntaskan kemampuan berbicara, yaitu Abdul, Afy, Rika dan Nur.

B. Siswa yang sudah menuntaskan kemampuan berbicara, yaitu Abdul, Afy, Rika dan Denta.

C. Siswa yang sudah menuntaskan kemampuan berbicara, yaitu Abdul, Nur, Rika dan Denta.

D. Siswa yang sudah menuntaskan kemampuan berbicara, yaitu Abdul, Afy, Nur dan Denta.

5. Pak Dani mengajar di SMP Insan Mandiri kelas VII. Setelah mengadakan evaluasi pembelajaran tentang memproduksi karangan eksposisi ternyata hasilnya tidak sesuai harapan.

Dari 30 siswa, 10 siswa mendapatkan nilai 75, dan 20 siswa mendapat nilai 60, sedangkan KKM yang ditetapkan adalah 6,5. Kegiatan remedial yang dapat dilakukan oleh guru untuk 20 siswanya adalah ....

A. Memberi tugas pengganti nilai ujian kepada 20 siswa yang belum memenuhi KKM

B. Menjelaskan kembali materi tersebut lalu siswa yang belum tuntas dites lagi

C. Melanjutkan materi pada KD selanjutnya karena materi sebelumnya telah diajarkan

D. Memberi latihan soal untuk dikerjakan lagi oleh semua siswa

6. Program remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Langkah-langkah yang perlu dikerjakan dalam pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu…

A. Memberi latihan soal secara kontinyu dan melakukan ujian ulang B. Mendiagnosis kesulitan belajar dan memberikan perlakuan

pembelajaran remedial.

C. Mendiagnosis kesulitan pembelajaran memberi tugas, dan melakukan ujian ulang

D. Menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran dan melakukan ujian ulang

7. Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti program remidial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan.

Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru dengan cara

A. Memberi tugas mengerjakan Lembar Kerja Siswa B. Melanjutkan materi pada KD selanjutnya

C. Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut D. Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remidial

8. Pada semester I diperoleh data bahwa dari 32 siswa , 29 orang dinyatakan tuntas dari KKM 70. Sedangkan 3 siswa dinyatakan tidak tuntas. Siswa yang dinyatakan tuntas mengikuti program pengayaan. Sedangkan siswa yang belum tuntas telah melakukan program remidial. Ternyata, 3 siswa tersebut tetap gagal mencapai ketuntasan belajar. Setelah diadakan pengolahan nilai dari beberapa jenis penilaian (mulai ulangan harian, ulangan tengah semester, praktik,penugasan) ternyata 3 orang tersebut tidak memenuhi ketuntasan belajar (KKM). Selanjutnya guru melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan dengan cara...

A. Memanggil orang tua siswa tersebut dan menyarankan untuk pindah sekolah karena tidak bisa mengikuti belajar di sekolah itu. B. Melaporkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan

sekolah untuk menangani kegagalan belajar siswa tersebut.

C. Memanggil orang tua siswa tersebut dan berdiskusi bersama untuk mengatasi kegagalan belajar siswa tersebut.

D. Mengadakan rapat dewan guru untuk menangani kegagalan belajar siswa tersebut.

9. Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Panca adalah 6,5. Setelah dilakukan pengolahan nilai hasil belajar terhadap 30 siswa, diperoleh data bahwa 18 orang dinyatakan tuntas belajarnya. Sedangkan 12 siswa dinyatakan tidak tuntas.

Berdasarkan hasil penilaian tersebut, guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara ...

A. Menggunakan sarana yang telah disediakan di sekolah B. Menggunakan kelas yang kondusif dan menyenangkan C. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan model berbasis

masalah

D. Menerapkan model pembelajaran yang aktif, inovatif, dan menyenangkan

10. Di SMP Insan Mandiri KKM Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70. Dari Hasil tes akhir semester II menunjukkan bahawa dari 30 siswa diperoleh data bahwa 7 orang dinyatakan tuntas, sedangkan 23 siswa belum tuntas. Setelah ditelusuri dengan seksama, salah satu penyebab banyak siswa yang tidak tuntas adalah adanya kesalahan dalam penyusunan soal. Oleh karena itu, guru perlu melakukan refleksi untuk mengembangkan instrumen penilaian dengan cara ....

A. Menganalisis butir soal untuk menentukan daya beda dan tingkat kesukaran

B. Menyusun instrumen soal berdasarkan KD yang diujikan

C. Menganailisis butir soal untuk mengetahui validitas dan reliabilitas D. Menyusun instrumen soal berdasarkan indikator yang belum tercapai

KUNCI JAWABAN 1. A 2. A 3. A 4. B 5. B 6. B 7. C 8. C 9. D 10. D

Penutup

Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar peserta didik dan hasil mengajar guru. Informasi hasil belajar atau hasil mengajar berupa kompetensi dasar yang dikuasai dan yang belum dikuasai oleh peserta didik. Hasil belajar peserta didik digunakan untuk memotivasi peserta didik, dan untuk perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru. Penjelasan konsep dan pembelajaran dalam modul ini diharapkan dapat membangkitkan kembali pemahaman tehadap bagaimana mengolah dan memanfaatkan hasil penilaian diperlukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah

Aliyah. Jakarta: Depdiknas.

Crocker, L. And Algina, J. 1986. Introduction to Classical and Modern Test

Theory. New York. Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikbud. 2015. Panduan Penilaian untuk SMP. Jakarta: Dirjendikdasmen,

Depdikbud.

Depdiknas. 2004. Pengembangan Sistem Penilaian. Jakarta: Dikmenum, Depdiknas.

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang StBapak/Ibur Nasional

Pendidikan, Jakarta: Fokus Media.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Jakarta, 2006.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Popham,W.J. 1999. Classroon Asessment: What teachers need to know. Mass: Allyn-Bacon.

Rienties B, Martin Rehm, and Joost Dijkstra. 2005. Remedial online teaching in

theory and practice. Netherlands: Maastricht University Publ.Safari.

1997. Pengujian dan Penilaian Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Kartanegara.

Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi

Hasil Tes. Bandung: Remaja Rosda Karya

Surapranata, Sumarna. 2004. Panduan Penulisan Tes Tertulis. Bandung: Remaja Roda Karya.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Fokus Media.

Glosarium

Afektif : berkenaan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat, penerimaan atau penolakan terhadap sustu objek.

Berkesinambungan : berkelanjutan; tidak berhenti pada suatu saat, tetapi dilanjutkan pada periode-periode berikutnya.

Daya dukung : kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah.

Evaluasi : kegiatan untuk menentukan mutu atau nilai suatu program, yang didalamnya ada unsur “pembuatan keputusan” sehingga mengandung unsur subjektivitas; kegiatan yang sistematik untuk menentukan kebaikan dan kelemahan suatu program.

Indikator soal : pernyataan yang menjadi acuan penulisan butir soal.

Indikator : karakteristik, ciri-ciri, tanda, perbuatan, atau respon, yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik, untuk menunjukkan bahwa peserta didik itu telah memiliki kompetensi dasar tertentu.

Intake : tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta

didik di sekolah yang bersangkutan.

KKM : prinsip penilaian yanng menggunakan acuan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik

     

Kognitif : kemampuan yang berkenaan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.

Kompetensi dasar : kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan; kemampuan minimal yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik dari standar kompetensi untuk suatu mata pelajaran

Kompetensi : kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta didik, yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan perilaku.

Pengayaan : merupakan suatu kegiatan belajar, dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih, misalkan belajar lebih cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, bepikir mandiri, superior, dan berpikir abstrak, serta memiliki banyak minat.

pengujian : pengukuran yang dilanjutkan dengan penilaian. pengukuran : proses penetapan angka bagi suatu gejala

menurut aturan tertentu

penilaian : metode yang biasa digunakan untuk menentukan mutu unjuk kerja individu; pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau karakteristik sesuatu; penafsiran data hasil pengukuran.            

portofolio : kumpulan hasil karya seorang peserta didik; sejumlah hasil karya peserta didik yang sengaja dikumpulkan untuk digunakan sebagai bukti prestasi peserta didik, perkembangan peserta didik dalam kemampuan berpikir, pemahaman peserta didik atas materi pembelajaran, kemampuan peserta didik dalam mengungkapkan gagasan, dan mengungkapkan sikap peserta didik terhadap mata pelajaran tertentu, laporan singkat yang dibuat seseorang sesudah melaksanakan kegiatan.

Refleksi : aktivitas pembelajaran berupa penilaian atau umpan 

balik peserta didik terhadap guru setelah mengikuti 

serangkaian proses belajar mengajar dalam jangka 

waktu tertentu

Remedial : merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.

Standar kompetensi : kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan untuk suatu mata pelajaran; kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki oleh peserta didik; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran

     

Standar penilaian : Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik

Tingkat kompleksitas : kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan kompetensi inti yang harus dicapai oleh peserta didik.

BAHASA INDONESIA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI I

PROFESIONAL:

ALIRAN-ALIRAN LINGUISTIK

Penulis:

Endang Kurniawan, M. Pd. (kangendangk@yahoo.com) Supriyono, M. Pd. (msima30@yahoo.com)

Penelaah:

Dema Tesniyadi, M.Pd. (dematesniyadi@gmail.com)

Desain Grafis dan Ilustrasi:

TIM Desain Grafis

Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.

Daftar Isi

Hal. Daftar Isi ... iii Daftar Gambar ... iv Daftar Tabel... iv Pendahuluan ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 3 C. Peta Kompetensi ... 3 D. Ruang Lingkup ... 3 E. Cara Penggunaan Modul ... 4 Kegiatan Pembelajaran Aliran-Aliran Linguistik ... 11 A. Tujuan ... 11 B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi ... 11 C. Uraian Materi ... 12 D. Aktivitas Pembelajaran ... 41 E. Latihan/Kasus/Tugas ... 44 F. Rangkuman ... 55 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 58 Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas ... 59 Evaluasi ... 65 Penutup ... 73 Daftar Pustaka ... 75 Glosarium... 77

Daftar Gambar

Hal. Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ... 4 Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ... 5 Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ... 7

Daftar Tabel

Hal. Tabel 1. Peta Kompetensi Profesional ... 3 Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul ... 10 Tabel 3. Peta Indikator Pencapaian Kompetensi KP ... 11 Tabel 4. Kisi-kisi Ujian Nasional SMP/MTs – Bahasa Indonesia ... 52

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan akan berhasil dengan baik apabila ditunjang oleh mutu guru yang baik. Peran guru sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kehadiran guru profesional akan mampu memberikan “kesejahteraan profesional” kepada setiap peserta didik yang akan meningkatkan kecerdasan bangsa yang selanjutnya akan bermuara pada kesejahteraan umum. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa, dan negara di dunia ini termasuk di Indonesia sebagian besar ditentukan oleh peran guru.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh para pendidik untuk menjadikan dirinya sebagai pendidik yang profesional adalah selalu meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, maupun sosial. Hal ini mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku, yaitu: Peraturan Pemerintah (PP) nomor 74 tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi Guru dilakukan dalam rangka memenuhi kualifikasi dan menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dan/atau olah raga.

Masyarakat dan pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan seluruh jajarannya memikul kewajiban untuk mewujudkan kondisi yang memungkinkan guru melaksanakan pekerjaan/jabatannya secara profesional. Oleh karena itu, sebagai aktualisasi tugas guru sebagai tenaga professional, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, pemerintah (Kemendikbud) akan memfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan keprofesiannya secara

berkelanjutan melalui program Pendidikan dan Pelatihan Pasca-Uji Kompetensi Guru (Diklat Pasca-UKG).

Program pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan bagian penting dari pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan. Pelaksanaan Diklat juga tidak lepas dari tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran/ tugas yang diampunya. Modul ini dilengkapi dengan aktivitas pembelajaran yang terintegrasi dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) karena karakter ini akan menjadi watak,

Dalam dokumen dejarfa.com Modul B Indonesia KK I (Halaman 80-186)

Dokumen terkait