Setelah kegiatan pembelajaran 2, Anda dapat melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari materi ini?
2. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi
ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Anda sebagai guru?
4. Bagaimana Anda mendesiminasikan materi ini kepada teman sejawat?
PENUTUP
Yang perlu dicatat adalah dalam penelitian tindakan guru tidak diperlakukan sebagai obyek penelitian, melainkan ikut serta dalam kegiatan penelitian untuk memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran di kelas yang mereka bina. Dengan kata lain guru diajak bekerja sama sebagai agen-agen pembaharu untuk menyempurnakan proses belajar mengajar di kelas.
Penelitian tindakan merupakan suatu jawaban dari problematika yang muncul selama ini, yaitu mengapa prestasi belajar putra-putri kita masih rendah walaupun sudah diberikan tambahan belajar. Dengan melakukan penelitian tindakan kita akan segera mendapatkan jawaban tentang apa yang diperlukan oleh anak didik kita.
REFERENSI
Desmita, Dra, M.Si. 2012.Psikologi Perkembangan Peserta diklat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jamal, Azim dan Mc. Kinnon. 200. The Power of Giving. New York: Pingui Book, Ltd
Maxwell, John. 2009. How Successful People Think. New York: Hachette Book Group
Maxwell, John. 2014a. How Successful People Grow. New York: Hachette Book Group
Maxwell, John. 2014b. Buatlah Hari ini Bermakna (Terj. Marlene T). Surabaya: PT Menuju Insan Cemerlang.
Meyer, Joyce. 2010. Power Thought. New York: Faith Words Meyer, Joyce. 2015. Get Your Hopes Up! New York: Faith Words
Moriyon, Felix Garcia. 2001. Human Rights and Educatioin: The Content and the Process,
Neufeldt, Victoria. 1988. Webster’s New World Dictionary. New York: Simon & Schuster, Inc.
Nusanti, Irene. 2015. Pengembangan Keterampilan memberi pada Peserta diklat: Sebuah Kajian untuk Memperluas Kapasitas Kegiatan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, vol 21, Agustus 2015
Osteen, Joel. Your Best Life Now. New York: Hachette Book Group
Stanley, Andy. February 2010. Aiming at Your Dreams & Goals. Majalah Enjoying Everyday Life, hal 25.
Tee, Ng Pak. 2005. The Learning School. Singapore: Pearson
Vianna, Fernando de Mello. 1980. Roget’s II The New Thesaurus. Boston: Houghton Mifflin Company
44
Widarto. 2012. Model Pembelajaran Soft Skill pada Pendidikan Vokasi Bidang Manufacture. Disertasi. Yogyakarta:Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, tidak dipublikasikan.
Michelle G. Rosenbloom. 2012. Talent vs Potential – Where do you stand,
https://www.govloop.com/community/blog/talent-vs-potential, diakses 7 Maret 2016.
46
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas adalah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar.
Berikut ini pengertian PTK menurut para ahli.
Pengertian PTK Menurut Suharsimi Arikunto (2004) : ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Sedangkan kelas adalah sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Pengertian PTK Menurut Kasihani (1999): PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan.
Pengertian PTK Menurut Suyanto (1997), secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk peningkatan dan perbaikan praktik pembelajaran, pengembangan keterampilan guru berdasarkan persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelasnya sendiri.
a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah;
b. Membantu guru dan tenaga kekependidikan lainnya mengatasai masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas;
c. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan; dan d. Menumbuh-kembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
Menurut I Wayan Santyasa (2007)tujuan PTK dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan, yaitu:
a. Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan professional Guru dalam menangani proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan evaluasi, dan refleksi.
b. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan pembelajaran.
c. Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan guru.
3. Beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas: a. Fokus penelitian tindakan yang praktis
Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk menangani suatu problematika aktual pada setting pendidikan. Dengan demikian, para peneliti penelitian tindakan mengkaji isu-isu praktis yang akan menghasilkan keuntungan bagi pendidikan.
b. Pendidik peneliti memiliki kegiatan praktis
Para peneliti tindakan terjun ke dalam penelitian partisipatori atau penelitian self reflektive di mana mereka mengalihkan pendangan
48
Para peneliti PTK terjun ke dalam suatu proses yang dinamis meliputi pengulangan kegiatan, seperti suatu ”spiral” dari beberapa kegiatan. Ide penting ialah bahwa peneliti “spiral” kembali maju mundur diantara refleksi atau merenungkan suatu problema, pengumpulan data, dan tindakan suatu tim school-based, misalnya biasa mencoba beberapa tindakan setelah merefleksikan atau merenungkan waktu yang paling baik bagi sekolah menengah atas untuk memulai.