• Tidak ada hasil yang ditemukan

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Melalui program Penjas dan olahraga di sekolah, diharapkan anak dapat mengembangkan potensi dan aktualisasi dirinya, di antaranya jika sekolah menyediakan program olahraga yang kondusif, seperti program ekstra-kurikuler olahraga, program daily physical education, program kelas olahraga, termasuk penyelenggaraan kompetisi antar kelas dan antar sekolah.

14

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

EVALUASI PEMBELAJARAN PENJAS

A. Tujuan

1. Kompetensi Dasar

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini:

a. Peserta diklat dapat memahami konsep Evaluasi Pembelajaran b. Peserta diklat dapat teknik Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran c. Peserta diklat dapat menjelaskan memahami dan melakukan

Pemaknaan Hasil Penilaian Pembelajaran

d.

Peserta diklat dapat menjelaskan teknik Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian Pembelajaran

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Mengidentifikasi Evaluasi Pembelajaran

b. Mengidentifikasi Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran c. Mengidentifikasi Pemaknaan Hasil Penilaian Pembelajaran

d. Mengidentifikasi Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian Pembelajaran

B. Uraian Materi

1. Konsep Evaluasi Pembelajaran

Penilaian atau evaluasi merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Menurut para ahli, tujuan penilaian adalah (1) Memberikan informasi yang dijadikan umpan balik tentang kemajuan belajar peserta didik tentang apa yang sudah dipelajarinya selama periode waktu pembelajaran tertentu, dan menyangkut kompetensi yang sudah dicapainya selama proses belajar-mengajar, dan (2) Memberikan

PPPPTK Penjas dan BK | 15

informasi kepada para guru dan orang tua mengenai capaian kompetensi atau kemajuan belajar peserta didik.

Model penilaian saat ini sudah berkembang mengikuti perkembangan dan trend dari model pembelajarannya itu sendiri. Ketika dewasa ini model pembelajaran sudah berubah ke arah penggunaan pembelajaran tematik terpadu, model penilaian pun tentu harus berubah dari model penilaian lama.

Hakikat model atau pendekatan pembelajaran tematik terpadu yang diberlakukan pada Kurikulum 2013 adalah pembelajaran lintas disiplin yang menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Karakteristik pembelajaran seperti itu menuntut penilaian yang holistik dan menyeluruh (Panduan Tematik Terpadu, 2014. Hal. 260). Guru harus yakin bahwa semua peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperlihatkan hasil melalui Proses pembelajaran tematik yang mencakup semua aspek pembelajaran baik sikap, pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu, penilaian yang tepat adalah penilaian otentik yang dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan guru harus mencari informasi dari berbagai sumber.

Menurut Barton & Smith (2000) dalam Pedoman (2014), penilaian pembelajaran dalam pembelajaran tematik terpadu menggunakan

authenticassessment. Otentik adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan keotentikan hasil belajar berupa perubahan perilaku atau pencapaian hasil yang nyata sebagai hasil pembelajaran. Cara penilaian ini bersifat kualitatif yang menilai kinerja yang dapat berupa pajangan, hasil diskusi, hasil tugas kelompok, tugas mandiri, tugas terstruktur, dan tugas proyek. Selain itu, menggunakan informasi dari portofolio, checklis, analisis reflektif, deskriptif, pengkajian, pengamatan, pendapat teman, orang tua, dsb. Prosedur penilaian dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, penyajian laporan, dant indaklanjut. Penilaian dalam pembelajaran tematik terpadu dilengkapi dengan

16

berbagai format (observasi, penilaian diri, portofolio, projek, unjuk kerja, dsb).

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menuntut disusunnya instrumen observasi untuk melihat kemajuan otentik peserta didik. Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, jurnal, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation). Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (ratingscale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan perbuatan misalnya berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Di pihak lain, penilaian Kompetensi Keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

PPPPTK Penjas dan BK | 17

Padapembelajaran tematik terpadu penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Penilaian dilakukan secara holistik terkait aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar).

Sebagaimana diketahui bersama, kegiatan pembelajaran tematik terpadu sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga aspek yaitu aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh/holistik, artinya pengembangan aspek yang satu tidak bisa dipisahkan dengan aspek lainnya. Dengan demikian pada saat melakukan proses pembelajaran dengan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan, pendidik harus melakukan penilaian proses untuk melihat perkembangan dari ketiga aspek tersebut. Untuk itu guru perlu melakukan kegiatan pengamatan tsecara terus menerus terhadap perkembangan perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dari anak didik.

Kemudian laporan penilaian yang memuat diskripsi umum ditulis dalam bentuk narasi meliputi aspek:

a. Sikap Spiritual

(Diisi oleh guru dengan kalimat positif tentang aspek menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya, aspek menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air)

b. Sikap Sosial

(Diisi oleh guru dengan kalimat positif tentang aspek kemampuan mengurus diri sendiri, rasa keingintahuan, ketepatan melaksanakan tugas, menyelesaikan masalah bersama dengan benar, sikap percaya diri, menjalankan norma.)

18

(Diisi oleh guru dengan kalimat positif tentang aspek mengingat dan memahami kompetensi per mata pelajaran ).

d. Keterampilan

(Diisi oleh guru dengan kalimat positif tentang aspek melaporkan tugas yang diberikan, aktif bergaul bersama teman dan guru, menghasilkan karya yang estetis, menjalankan kegiatan sesuai dengan minat dan bakat, kemampuan menanya dengan bahasa yang jelas, logis dan sistematis ).

2. Analisis Hasil Pembelajaran dalam Penilaian

Penilaian dalam pendidikan jasmani di SMA/ SMK tentu terkait juga dengan upaya guru untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memperoleh manfaat positif dari pembelajaran penjas yang diikutinya, terhadap perubahan holistik mereka. Oleh karena itu, penilaian dalam penjas pun perlu dilakukan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap keberhasilan program sebagai umpan balik bagi guru, sekaligus mengetahui perkembangan yang terjadi pada peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, serta untuk membuat keputusan tentang tingkat pencapaian kompetensi peserta didik.

Penilaian yang baik adalah merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian tertulis (paper and pencil test) atau lisan, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.

Penilaian proses dan hasil belajar mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada dasarnya sama dengan mata pelajaran lainnya, hanya terdapat sedikit perbedaan dibandingkan dengan mata

PPPPTK Penjas dan BK | 19

pelajaran lainnya, yaitu ada penilaian kebugaran jasmani. Adapun aspek-aspek yang selengkapnya harus dinilai oleh guru adalah sebagai berikut:

a. Penilaian Kesehatan Peserta Didik

Pada awal tahun ajaran sebaiknya sekolah melakukan penilaian kesehatan terhadap seluruh peserta didik. Penilaian kesehatan ini dilakukan oleh tim dokter. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi derajat kesehatan dan penyakit-penyakit yang didertia oleh peserta didik, misalnya penyakit asma, jantung atau penyakit kronis lainnya. Data kesehatan peserta didik dijadikan bahan rujukan oleh guru pendidikan jasmani dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Bagi peserta didik yang teridentifikasi mengalami ganguan kesehatan, maka aktivitas fisik yang diberikan kepada mereka harus sesuai agar tidak menimbulkan dampak yang fatal bagi anak bersangkutan.

b. Aspek Anthropometrik

Idealnya guru juga melakukan pengukuran terhadap aspek-aspek antropometrik anak, seperti tinggi berdiri, tinggi duduk, lebar bahu, lebar dada, lebar panggul, panjang tungkai, serta bentuk telapak kaki. Mengukur indeks massa tubuh (IMB) atau body mass indeks juga termasuk yang harus dilakukan. Pengukuran (BMI) IMT dihitung dari massa badan (M) dan kuadrat tinggi atau height (H), atau IMT= M/HxH, di mana M adalah massa tubuh dalam kg, dan H adalah tinggi badan dalam meter. BMI sebagai alat bantu untuk menyatakan seseorang terlalu kurus, ideal, di atas ideal, gemuk, dan obesitas.

c. Mengukur derajat kebugaran jasmani secara umum

Jenis instrumen untuk mengukur kebugaran jasmani sangat beragam sesuai dengan komponen dan cara pengukurannya. Salah satu contoh instrumen yang sudah sangat dikenal adalah tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI).

20

d. Penilaian sikap;

Sikap peserta didik terhadap penjas dan olahraga adalah unsur yang harus juga dinilai. Sikap adalah gambaran potensi perilaku yang mewujud dalam kecenderungan seorang anak untuk menunjukkan pilihannya pada sesuatu. Secara umum, sikap anak terhadap Penjas dapat dilihat dari bagaimana tanggapan nya terhadap pembelajaran, apakah positif sehingga sangat menyukai pelajaran Penjas, atau kah negatif sehingga sangat tidak menyukai Penjas. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam menilai perkembangan sikap anak terhadap Penjas dan termasuk dalam hal bagaimana anak terdidik secara afektif dan sosial melalui penjas, dapat dilakukan dengan cara berikut.

1) Observasi

Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran.

2) Penilaian Diri

Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

3) Penilaian Antarteman

Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

4) Jurnal/Catatan guru

Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi tentang hasil pengamatan tterkait kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang

PPPPTK Penjas dan BK | 21

berkesinambungan dari hasil observasi.

e. Penilaian Pengetahuan;

Penilaian terhadap aspek pengetahuan peserta didik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari domain kognitif anak. Dalam aspek pengetahuan ini guru dapat mengukur sejauh mana anak menguasai tentang konsep dan prinsip gerak dari gerakan atau keterampilan yang dipelajari. Sejauh ini, para guru lebih banyak mengukur aspek pengetahuan anak dari sisi yang terlalu dangkal dan bersifat hapalan, misalnya hanya terkait dengan pengetahuan anak tentang ukuran lapangan, tentang sejarah, tentang aturan dan hal-hal seperti itu.

Penjas modern sebenarnya menghendaki agar anak belajar lebih ke arah pemahaman yang baik tentang konsep dan prinsip gerak, sehingga bersifat sangat mendasar tetapi menjadi pendudkung untuk lebih memahami fenomena gerak dan pengaruhnya terhadap berbagai aspek. Judith Rink (2003) bahkan menganjurkan bahwa aspek=aspek teoritis yang harus dipelajari peserta didik dalam penjas meliputi hal yang cukup meluas, dari mulai anak mampu mengenali dan membedakan aksi gerak dan definisinya, juga termasuk emosi gerak, pengaruh gerak, serta strategi gerak. Karena itu, apa yang harus dinilai dari anak dalam aspek pengetahuan juga mestinya di sekitar aspek yang disebutkan di atas. Secara umum, cara menilai aspek kognitif anak tersebut meliputi teknik:

1) Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk mengukur pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berdasarkan jenisnya tes tertulis dapat dilakukan dengan tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian, sedangkan berdasarkan waktu pelaksanaannya tes dilakukan dalam situasi yang disediakan khusus, misalnya: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester ataupun ulangan kenaikan kelas. Tes dapat juga dilakukan melekat dalam proses

22

pembelajaran, misalnya dalam bentuk kuis, untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik dapat menguasai atau menyerap materi pelajaran.

2) Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara verbal (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara verbal juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.

Tes lisan merupakan cara yang paling mudah dilakukan, dan biasanya dapat mengukur kemampuan otentik dari peserta didik karena dapat dilakukan dengan spontan tanpa harus dipersiapkan. Saat melakukannya adalah pada saat berdialog dengan anak secara klasikal dan pada saat demikian, guru menyampaikan pertanyaan semacam kuis. Tentu tidak semua anak akan mendapat kesempatan menjawab, karena biasanya waktunya cukup terbatas.

3) Penugasan

Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

Penugasan yang dimaksud di sini adalah dengan meminta peserta didik melakukan atau menguraikan sesuatu yang dapat dukur hasilnya sebagai penguasaan pengetahuannya. Dapat juga guru mewajibkan peserta didik membuat tugas karya ilmiah dan hasilnya dapat dijadikan ukuran apakah peserta didik menunjukkan penguasaannya dalam bahasa dan pengetahuan keolahragaannya.

f. Penilaian Keterampilan

Keterampilan anak merupakan aspek utama yang sering diidentikkan dengan pelajaran Penjas. Hampir 90 persen waktu pembelajaran digunakan dalam pembelajaran praktik untuk meningkatkan keterampilan anak dalam gerak dan teknik dasar serta keterampilan

PPPPTK Penjas dan BK | 23

keseluruhan. Oleh karena itu, sebagian besar waktu juga lebih banyak digunakan untuk mengukur kemajuan dalam keterampilan. Pengukuran di wilayah praktik ini meliputi teknik pengukuran:

1) Praktik

Penilaian kinerja dapat berbentuk penilaian berupa melakukan suatu aktivitas keterampilan gerak (skill test). Melalui penilaian kinerja peserta didik diminta mendemonstrasikan kinerjanya dalam aktivitas jasmani atau melaksanakan berbagai macam keterampilan gerak sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Penilaian kinerja dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dapat berupa penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menerapkan keterampilan dasar bermain sepakbola, keterampilan dasar bermain bolabasket, keterampilan dasar bermain bolavoli, dan sebagainya ke dalam permainan yang sesungguhnya.

Penilaian domain keterampilan dalam penilaian kinerja yang diterapkan pada pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan akan sangat tergantung dari jenis keterampilan yang akan dinilai.

2) Penilaian Portofolio


Penilaian Portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian

penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

3) Penilaian Proyek

Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis

24

maupun lisan dalam waktu tertentu.

Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan dan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran dan indikator/topik tertentu secara jelas.

Pada penilaian projek, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan: (a) kemampuan pengelolaan: kemampuan peserta didik dalam memilih indikator/topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan, (b) relevansi, kesesuaian dengan mata pelajaran dan indikator/topik, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran, dan (c) keaslian: proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap projek peserta didik.

Selanjutnya, untuk menjamin kualitas perencanaan dan pelaksanaan penilaian proyek, perlu dikemukakan petunjuk teknis. Berikut dikemukakan petunjuk teknis pelaksanaan dan acuan dalam menentukan kualitas penilaian projek.

3. Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian Pembelajaran

Berdasarkan Permendikbud tentang penilaian laporan hasil penilaian dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Laporan oleh pendidik berbentuk deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan untuk penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk deskripsi sikap. Laporan di disampaikan kepada kepala sekolah, serta pihak lain yang terkait. Laporan penilaian sikap spiritual dan sosial disampaikan secara periodik oleh wali kelas/guru kelas sebagai akumulasi dari laporan dari seluruh guru mata pelajaran dalam bentuk deskripsi kompetensi.

PPPPTK Penjas dan BK | 25

Satuan pendidikan melaporkan hasil pembelajaran/pencapaian kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor. Selain itu laporan juga disampaikan kepada dinas pendidikan dan instansi lain yang terkait. Pelaporan hasil penilaian dijadikan pertimbangan dalam melakukan tindak lanjut, sebagai titik awal perbaikan program pembelajaran, peningkatan kinerja peserta didik, remedial dan pengayaan

.

C. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran yang Anda harus lakukan dalam mendalami materi ini adalah dengan membaca materi terkait secara cermat kemudian diskusikan dengan teman sejawat dan buatlah peta jalan dari konsep yang sedang dipelajari. Terakhir, jawablah soal-sola latihan yang terdapat pada bagian akhir masing-masing kegiatan pembelajaran dan bandingkan dengan jawaban soal yang disediakan.

D. Latihan/ Kasus/ Tugas

Supaya Anda para guru dapat lebih memahami Kegiatan Belajar 2 ini, maka kerjakanlah latihan ini dengan cara membahas permasalahan berikut sesuai dengan petunjuk pembahasan yang disertakan untuk setiap pokok persoalan. Dalam pelaksanaannya, pembahasan dapat dilakukan secara individu atau kelompok belajar.

Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dalam lembar kerja Anda!

1. Apa perbedaan konsep evaluasi dengan konsep assessment ditinjau dari dua model pembelajaran, yaitu: model atau pendekatan konvensional yang memperhatikan pada hasil pembelajaran (product) dan model atau pendekatan tematik integrative yang lebih menekankan pada proses pembelajaran (process)? Pembahasannya harus Anda fokuskan pada esensi penilaian sebagai proses pengumpulan informasi

26

untuk memberi umpan balik kepada guru dan penilaian sebagai upaya menentukan status capaian belajar anak. Tambahkan lah contoh-contoh yang Anda alami di lapangan!

2. Apakah yang dimaksud dengan authentic assessment dan mengapa serta bagaimana model penilaian ini diberlakukan dalam model pembelajaran pendekatan ilmiah dan tematik terpadu dalam kurikulum 2013. Bagaimana kedudukan penilaian otentik dalam Kurikulum 2013 tersebut.?

3. Apa saja teknik penilaian yang dapat digunakan untuk masing-masing aspek penilaian yang hendak diukur. Uraikanlah bagaimana masing-masing aspek pembelajaran Penjas dapat dinilai dengan menggunakan teknik yang diuraikan dalam naskah Kegiatan Pembelajaran 2 tersebut! 4. Bagaimana Anda dapat menghubungkan pembelajaran Penjas dengan

upaya meningkatkan Aspek Spiritual (KI-1) anak dan bagaimana Anda menilainya?

5. Bagaimana cara menentukan nilai dari hasil penilaian Anda dan bagaimana kah Anda melaporkannya? Bagaimana penilaian Portopolio dapat dilakukan dan kemukakanlah pendapat Anda, apakah Anda setuju dengan praktek penilaian tersebut?

TES FORMATIF

1. Dibawah ini adalah merupakan salah satu prinsip penilaian otentik

adalah ….

a. proses penilaian harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran

b. proses penilaian merupakan bagian yang terpisah dengan proses pembelajaran

c. penilaian harus mencakup aspek pengetahuan dan sikap d. penilaian harus mencerminkan masalah abstrak

PPPPTK Penjas dan BK | 27

a. penilaian harus bersifat holistic

b. penilaian yang dilakukan harus mencakup aspek pengetahuan dan keterampilan

c. penilaian harus menggunakan ukuran, metode, dan criteria yang sama

d. penilaian harus mencerminkan masalah abstrak maupun konkrit

3. Salah satu prinsip penilaian ontentik adalah ….

a. hanya mencerminkan masalah dunia nyata

b. mencakup satu dari aspek dari tujuan pembelajaran

c. menggunakan metode yang sesuai dengan pengalaman belajar d. merupakan proses yang terpisah dari pembelajaran

4. Yang dimaksud dari prinsip penilaian ontentik yang bersifat holistik

adalah ….

a. mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan b. bergabung dengan proses pembelajaran

c. menggunakan berbagai metode

d. menyesuaikan karakteristik pembelajaran

5. Proses penilaian otentik harus merupakan satu kesatuan dengan proses pembelajaran karena dimaksudkan sekaligus untuk...

a. untuk melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran b. agar mempermudah dalam pembelajaran

c. meringankan pengajar dalam evaluasi

d. mengamati pencapaian pembelajaran peserta didik

6. Suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi atau data secara

kuantitatif disebut………..

a. pengukuran b. penilaian

c. pengambilan keputusan d. pengambilan kebijakan

28

7. Kegiatan untuk mengetahui keberhasilan suatu program tertentu

disebut…….

a. pengukuran b. penilaian

c. pengambilan keputusan d. pengambilan kebijakan

8. Tindakan yang diambil oleh seseorang atau lembaga berdasarkan data

Dokumen terkait