• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPPPTK Penjas dan BK 23

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Keberhasilan dalam materi ini jika Saudara sudah mampu menyelesaikan LK dan memperbaikinya, mempunyai pemahaman yang baik pada materi. serta mampu menjawab semua latihan. Jka saudara belum mampu menjawab semua latihan dengan benar, maka pelajari kembali materi dengan lebih fokus dan lakukan kembali latihan menjawab soal sampai saudara mampu memahami materi

PPPPTK Penjas dan BK 25

Kegiatan Pembelajaran 2 Penerapan Psikologi Dalam

Pembelajaran PJOK

A. Tujuan

Melalui curah pendapat dan penugasan peserta mampu menerapkan psikologi dalam mengelola pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dengan mengintegrasikan nilai karakter gotong royong dan karakter mandiri.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan konsep psikologi.

2. Menjelaskan konsep psikologi olahraga

3. Mengidentifikasi gejala – gejala gangguan psikologi pada peserta didik. 4. Menjelaskan pemanfaatan psikologi olahraga dalam pembelajaran

pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. 5. Menunjukkan sikap menghargai

6. Menunjukkan sikap kerja keras

7. Menunjukkan sikap belajar sepanjang hayat. 8. Menunjukkan sikap kerjasama

9. Menunjukkan sikap musyawarah mufakat

C.Uraian Materi

1.Konsep Psikologi Olahraga

Psikologi merupakan pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia/peserta didik baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, berjalan, melompat, memukul dan sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan sebagainya.

Kegiatan Pembelajaran 2

Psikologi olahraga adalah ilmu psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktorfaktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet. Psikologi olahraga merupakan salah satu dari tujuh sub-disiplin ilmu keolahragaan yang telah berkembang selain sport medicine, sport biomechanics, sport pedagogy, sport sociology, sport history dan sport philosophy.

Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi dapat dikelompokkan, diantaranya: psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi olahraga, dan sebagainya.

Psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktorfaktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang digunakan oleh guru dan peserta didik pun senang melakukannya, namun di sisi lain terlihat bahwa pembelajaran olahraga dalam konteks pendidikan jasmani menekankan pada peserta didik, karena nilainilai yang terkandung di dalamnya. Padahal pendidikan jasmani akan mendukung pengembangan olahraga “Quality Phisical Education Through Positive

Sport

Experiences”

Elliot dkk (1999) menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan. Dari tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa penerapan psikologi olahraga, dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) mempelajari penerapan teoripraktek psikologi sesuai karakteristik peserta didik dalam rangka pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

Psikologi olahraga dengan psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia apa adanya sesuai karakteristiknya yang terlibat dalam proses pendidikan

PPPPTK Penjas dan BK 27

keseluruhan. Manusia yang terlibat dalam proses pendidikan ini ialah guru dan peserta didik, yang sudah matang dalam penghalusan pengembangan keterampilan gerak, akan dan sudah lepas dari remaja. Objek yang dibahas dalam psikologi adalah aktivitas jasmani dan olagraga serta tingkah laku peserta didik yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku peserta didik yang dibelajarkan oleh guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga objek utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan disini adalah masalah belajar, latihan dan pembelajaran, pada psikologi olahraga pada tubuh yang bergerak dengan kemauan yang muncul dari dalam psikisnya.

Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan pada peserta didik sampai usia remaja menuju dewasa, oleh karena itu dalam psikologi pendidikan juga dibahas aspek-aspek psikis atau gejala kejiwaan yang terdapat pada peserta didik terutama ketika terlibat dalam proses belajar. Sedang menggunakan seluruh organ tubuh, otot dan saraf/neuromuskuler pada aspek fisik dalam meteri fisiologis.

2.Gejala-gejala Gangguan Psikologi pada Peserta Didik

Tiap tingkat perkembangan berbeda karakteristiknya khususnya kelas I awal pada pola gerak sampai dengan perbaikan dan penghalusan keterampilan gerak. Setiap tingkat perkembangan memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda-beda satu sama lain pada pola geraknya. Apabila seorang guru sudah memahami bahwa pada setiap tingkat perkembangan karakteristik anak itu berbeda, maka guru dalam pembelajaran PJOK akan menyesuaikan diri terhadap karakteristik peserta didiknya. Dengan demikian pelajaran yang dilakukan oleh guru kepada para peserta didik akan berbeda dalam penggunaan pendekatan, strategi maupun metodik. Perkembangan pada sport education yang seringkali absen dari pembelajaran pendidikan jasmani pada umumnya adalah: musim, anggota team, pertandingan/kompetisi formal, puncak pertandingan, catatan hasil, perayaan hasil kompetisi. Dapat dipakai di semua satuan pendidikan .

Kegiatan Pembelajaran 2

b. Anggota (team) agar semua peserta didik membentuk menjadi salah satu anggota team olahraga sampai satu musim selesai.

c. Kompetisi formal mengandung tiga arti, yaitu: festival, meraih kompetensi, pertandingan pada level yang berurutan. Dilakukan berselang-seling dengan latihan dan format yang berbeda-beda: misal dua lawan dua, tiga lawan tiga dan seterusnya hingga pada tingkatan yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.

d. Puncak pertandingan dalam pembelajaran permainan umumnya, pertandingan seperti ini sering dilakukan, namun setiap peserta didik belum tentu masuk anggota team sehingga terkadang lepas dari konteksnya (class meeting).

e. Catatan hasil hal ini dilakukan dalam berbagai bentuk, dari mulai dai catatan masuk goal, tendangan ke goal, curang, kesalahan-kesalahan, disesuaikan kemampuan peserta didik. Ini dilakukan peserta didik dan guru untuk dijadikan feedback baik bagi individu maupun tim.

f. Perayaan hasil kompetisi ini upacaya penyerahan medali berguna meningkatkan makna dari partisipasi merupakan aspek sosial dari pengalaman yang dilakukan peserta didik. semua ini oleh Siedentop dijadikan alasan untuk mengatakan bahwa proses pembelajaran pada umumnya tidak lengkap dalam mengajar peserta didik melalui olahraga, untuk itu diharapkan olahraga dapat diekstrakurikuler.

Psikologi memberikan pemahaman mengenai perbedaan individual. Di dunia ini tidak ada dua atau lebih individu yang sama. Demikian pula guru dalam tugasnya akan menghadapi para peserta didik di dalam kelas dengan berbagai variasi. Dengan demikian guru hendaknya memberikan pelayanan dengan gaya mengajar yang berbeda kepada semua peserta didik sesuai dengan karakteristiknya atau secara multilateral.

Dengan pengetahuan tentang kesehatan mental dalam psikologi pendidikan, guru akan dapat memahami beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya mental tidak sehat ataupun maladjusmen sehingga pada akhirnya guru dapat membantu

PPPPTK Penjas dan BK 29

memecahkan masalah yang dialami oleh para peserta didiknya dan mampu mempersiapkan para peserta didiknya sehingga memiliki mental yang sehat.

3.Pemanfaatan Psikologi Olahraga dalam Pembelajaran PJOK

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang digunakan oleh guru dan peserta didik dalam bermain dan berolahraga, namun di sisi lain terlihat bahwa pembelajaran olahraga dalam konteks pendidikan jasmani tidak lengkap dan tidak sesuai diberikan kepada peserta didik, karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sering terabaikan.

Sejak dini peserta didik sudah menyenangi gerak, karena manusia adalah mahluk yang bergerak. Setiap peserta didik akan berbeda minatnya, maka peserta didik akan menentukan kemauannya sendiri dan juga setiap manusia atau peserta didikpun juga memiliki kemauan dari dalam pikirannya yang disebut dengan kualitas kesadaran.

Kualitas kesadaran manusia ditentukan oleh mutu kemampuan:

a. untuk menyatakan kebutuhan, keinginan dan dorongan-dorongan, b. untuk menggunakan segala daya, (belajar, berpikir, dan berlatih),

c. untuk memelihara dan mengendalikan diri dalam menanggulangi kekacauan batin, dan

d. untuk memperoleh dan menguasai reaksi bela diri yang efektif dalam menghadapi tantangan lahiriah dan batiniah.

(Mahar Mardjono, Priguna Sidharta, 1988; 208).

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. (Peraturan Mendiknas No. 22. Tahun 2006).

Setiap manusia diberikan kekuatan masing-masing oleh Allah untuk menggali

Kegiatan Pembelajaran 2

pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan bagi peserta didik, oleh karena itu dalam psikologi juga dibahas aspek-aspek psikis atau gejala kejiwaan, atau aspek-aspek fisik atau kearah kebugaran jasmani yang terdapat pada peserta didik terutama ketika terlibat dalam proses belajar.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Langkah pembelajaran

Aktivitas pembelajaran pada materi psikologi olahraga ini meliputi:

a.

Menyimak penjelasan tujuan dan skenario pembelajaran dari Fasilitator. Pada pola In-On-In kegiatan ini dilakukan saat In1.

b.

Mengkaji materi, curah pendapat yang diuraikan secara singkat, individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator. Pada pola In-On-In kegiatan ini dilakukan saat In1.pada kegiatan ini akan muncul sikap menghargai.

c.

Mengerjakan LK sesuai dengan langkah kerja yang disarankan. Pada In-OnIn, kegiatan ini dilakukan saat On. Melalui kegiatan ini diharapkan muncul sikap kerjasama, kerja keras, belajar sepanjang hayat. musyawarah mufakat

d.

Melakukan pemaparan hasil kerja di depan kelas dan diskusi, pada pola InOn-In paparan dilakukan saat In2. Melalui kegiatan ini diharapkan muncul sikap kreatif, keberanian.

e.

Melakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari fasilitator. Pada pola In-On-In perbaikan dilakukan saat In2. Melalui kegiatan ini diharapkan muncul sikap kerja keras

f.

Mengumpulkan hasil pemaparan dalam bentuk LK yang telah direvisi sebagai tagihan, pada pola In-On-In pengumpulan hasil paparan atau tagihan dilakukan pada saat In2.

PPPPTK Penjas dan BK 31

pada pola In-On-In latihan menjawab soal dilakukan pada saat On. Melalui kegiatan ini diharapkan muncul sikap kerjasama

h.

Menyimak penguatan yang disampaikan oleh fasilitator. pada pola In-On-In penguatan dilakukan pada saat In2.

2.Lembar Kerja

A.LK- 02. Penerapan psikologi

Skenario Kegiatan.

1. Cermati dan telaah materi pada modul KP 2 : Penerapan Kinesiologi Dalam Pembelajaran PJOK!

2. Pahami tentang konsep psikologi olahraga dan pentingnya dalam pembelajaran PJOK.

Kegiatan Pembelajaran 2

Orang sering menganggap bahwa persoalan mental atlet atau peserta dididk acapkali menjadi penyebab utama kegagalan. Namun pada saat yang sama faktor mental ini tidak pernah ditangani secara serius. Ironi memang, tetapi itulah realitas. Padahal sebagai pelatih atau guru, diharuskan untuk menguasai ilmu tentang psikologi. Sehingga pelatih atau guru mengetahui karakter tiap-tiap atlet atau peserta didiknya dan dapat memperbaikinya. Agar mereka nanti dapat menunjukkan kemampuan yang maksimal. Perlu disadari bahwa persoalan penampilan (performance) atlet atau peserta didik dalam meraih prestasi bukan hanya menyangkut masalah fisik semata, dalam arti mereka yang fisiknya kuat dipastikan akan memenangkan pertandingan atau nilai yang bagus. Namun sebenarnya hal tersebut bersifat multifaktor. Sekurangnya terdapat tiga faktor dasar yang diyakini mempengaruhi penampilan atlet atau peserta didik, yaitu faktor fisiologis, anthropometris, dan psikologis. Faktor fisiologis terkait dengan potensi dan kemampuan biomotor seperti kecepatan, kekuatan, kelincahan dan ketahanan. Faktor anthropometris berkenaan dengan ukuran-ukuran tubuh seperti tinggi badan, berat badan, panjang lengan, yang tingkat urgensinya berbeda-beda dari cabang olahraga satu cabang ke cabang olahraga lain. Sementara itu, faktor psikologis berkaitan dengan kesiapan dan kesanggupan mental untuk berlatih dan bertanding atau mengikuti

Pembelajaran dalam rangka meraih prestasi. Tetapi didalam pembahasan kali ini hanya seputar faktor psikologis saja, karena kita tahu akan pentingnya kesiapan mental dalam olahraga atau pembelajaran.

Mengapa guru penjas dan pelatih olaraga harus memahami aspek-aspek kejiwaan siswa atau atletnya. Tentu saja, karena melakukan kegiatan olahraga atau pembelajaran haruslah menyenangkan dan sesuai dengan aspek-aspek kejiwaan peserta didik / atlet. Bila seorang guru atau pelatih tidak memahami aspek kejiwaan peserta didik atau atlet maka akan terjadi ketidak senangan dalam melakukan olahraga

PPPPTK Penjas dan BK 33

4.Berdasarkan bahan bacaan di atas, identifikasikan atau temukan contoh kasus dalam pembelajaran PJOK yang berhubungan dengan psikologi olahraga dan berikan solusinya!

NO CONTOH KASUS SOLUSI

E.Latihan/ Kasus/ Tugas dan Refleksi

1.Kasus

Buatlah diskripsi tentang perilaku peserta didik pada saat berolahraga terkait dengan sikap dalam pembelajaran

Materi pembelajaran Perilaku yang sering terlihat Diskripsi perilaku Solusi penanganan

Kegiatan Pembelajaran 2

2.Refleksi

Melakukan refleksi pembelajaran

Bagaimana yang Saudara rasakan terhadap nilai niai karakter setelah menyelesaikan Keseluruhan dari kegiatan pada KP 2

pedagogik ini?... Kerja keras: ... ... ... ... ... kerjasama.: ... ... ... ... ... Menghargai. ... ... ... ... ... musyawarah mufakat. ... ... ... ...

PPPPTK Penjas dan BK 35

...

F. Rangkuman

Psikologi olahraga adalah ilmu psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktorfaktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet. Psikologi olahraga merupakan salah satu dari tujuh sub-disiplin ilmu keolahragaan yang telah berkembang selain sport medicine, sport biomechanics, sport pedagogy, sport sociology, sport history dan sport philosophy.

Psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktorfaktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang digunakan oleh guru dan peserta didik pun senang melakukannya. Pembelajaran olahraga dalam konteks pendidikan jasmani menekankan pada peserta didik, karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pendidikan jasmani akan mendukung pengembengan olahraga “Quality

Phisical Education Through Positive Sport Experiences”

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai Penerapan Psikologi dalam Pembelajaran PJOK yang mengulas tentang : konsep psikologi olahraga, gejala – gejala gangguan psikologi pada peserta didik serta penerapan psikologi olahraga dalam pembelajaran. Dengan berbagai deskripsi tersebut maka diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat ini, maka seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep dan bagaimana konsep tersebut diejawantahkan dalam bentuk keterampilan dan dalam melakukan proses pembelajaran PJOK.

Keberhasilan dalam materi ini jika Saudara sudah mampu menyelesaikan LK dan memperbaikinya, mempunyai pemahaman yang baik pada materi. serta mampu menjawab semua latihan. Jka saudara belum mampu menjawab semua latihan

Kegiatan Pembelajaran 2

dengan benar, maka pelajari kembali materi dengan lebih fokus dan lakukan kembali latihan menjawab soal sampai saudara mampu memahami materi

Kunci Jawaban

A.

Kunci Jawaban KP 1

Buatlah analisi pola gerak dasar peserta didik sekolah dasar melalui lembar kerja di bawah ini .

Pola Gerak Dasar

Contoh Gerakan

Gambar Analisis Gerak

Manipulatif Mengoper bola jarak pendek

Lakukan gerakan awal dengan kaki tumpu di samping bola kemudian tendang bola dengan kaki bagian dalam

B.

Kunci Jawaban KP 2

Diskripsi tentang perilaku peserta didik pada saat berolahraga terkait dengan sikap dalam pembelajaran

Materi Pembelajaran

Perilaku Yang Sering Terlihat

Diskripsi Perilaku Solusi Penanganannya

Menangkap bola besar

Kerjasama Dalam satu grup yang terdiri dari 4 orang melakukan lempar dan tangkap bola

Guru mengamati perilaku kerjasama peserta didik dalam bermain.

Evaluasi

Petunjuk Soal:

Pilihlah jawaban A, B,C atau D jawaban yang menurut anda benar ! 1. Kinesilogi berasal dari kata ….. A. Kinesis logis.

B.Kines logos. C.Kinesis logos. D.Kinesis iologi

2.

Ilmu gerak pengertian per kata nya adalah…..

A. Kinesis adalah gerak, logis adalah ilmu.

B. Kinesis adalah gerak, logas adalah ilmu. C. Kinesis adalah gerak, logus adalah ilmu.

D. Kinesis adalah gerak, logos adalah ilmu.

3.

Dalam belajar perubahan yang pasti terjadi dalama...

A. pengetahuan ( kognitif ), sikap ( afektif ) dan keterampilan ( psikomotor ). B. gerak, keterampilan dan kebugaran.

C. pengetahuan ( kognitif ), keterampilan gerak, dan kebugaran D. keterampilan gerak, sikap dan kebugaran

4.

Pada saat menerima bola dalam permainan bola voli. Kaki dibuka selebar

bahu agar posisi semakin stabil, hal itu sesuai dengan

hukum kesetimbangan II yang berbunyi….

A. “stabilitas berbanding tegak dengan luas bidang tumpuannya”.

B. “stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya”.

C. “stabilitas berbanding horisontal dengan luas bidang tumpuannya”.

D. “stabilitas berbanding vertikal dengan luas bidang tumpuannya”.

5.

Definis psikologi adalah…

A. ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia/peserta didik, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan keluarganya.

B. ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia/peserta didik, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.

PPPPTK Penjas dan BK 41

Evaluasi

C. ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia/peserta didik, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan temannya

D. ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia/peserta didik, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan daerahnya.

1.Essay Jekaskan dan berikan contoh kasus pertanyaan di bawah ini 1. Bagaimana penerapan kinesiologi dalam pembelajaran PJOK?.... berikan contoh Jawab... ... ... ... ... ... ... ... ... 2. Bagaimana penerapan psikologi dalam pembelajaran PJOK, berikan contoh Jawab... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Penutup

Modul ini berisi tentang menerapkan kinesiologi olahraga dalam pembelajaran dan menerapkan psikologi olahraga dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Konsep tentang kinesiologi dan psikologi dalam belajar gerak, termasuk dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus benar-benar dikuasai oleh guru.

Penguasaan konsep kinsiolaogi dan disiplin ilmu pendukungnya diharapkan guru mampu membelajarkan peserta didik dengan baik sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dengan penguasaai psikologi diharapkan guru mampu menerapkan didaktika dalam pembelajaran, menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik serta gaya mengajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran tidak terbatas pada penguasaan kinesiologi dan psikologi untuk itu perlu kiranya guru selalu mengembangkan dan menperbaharui dengan pengetahuan-pengetahuan terkini dalam pembelajaran

Evaluasi

PPPPTK Penjas dan BK 43

Kinesiologi Olahraga ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara atlet melakukan gerakan atau teknik yang efekti dan efesien, kinesiologi merupakan ilmu yang hampir sama dengan biomekanika

Psikologi olahraga ilmu psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet.

Daftar Pustaka

LandungSantoso.2013.http://brankaslandungsantoso.blogspot.co.id/2013/01/cara

menambahkan-video-ke-file-ms-word.html-diunduh tanggal 8 november

2015

Price, A. (2004). Encouraging reflection and critical thinking in practice. Nursing Standard, 18(4), 46-52. Risko, V., Vukelich, C & Roskos, K. (2002). Preparing teachers for reflective practice: Intentions, contradictions, and possibilities. Language Arts, 80(2), 134-144.- diunduh tanggal 8 november 2015

Rizqi, (2000). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guide-Discovery Learning) yang Mengintegrasikan Kegiatan Laboratorium untuk Fisika SLTP Bahan Kajian Pengukuran. Tesis, UNESA (tidak dipublikasikan).

Savery, J. R., (2006). Overview of problem-based learning: Definitions and

distinctions. The Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning, 1(1), 9–20. Journal of Problem-Based Learning

Salvia, J., & Ysseldyke, J. E., (2004). Assessment in Special and Inclusive Education (9th ed.). New York: Houghton Mifflin.

Spalding, E. and Wilson, A. (2002). Demystifying reflection: a study of pedagogical strategies that encourage reflective journal writing. Teachers College Record, 104 (7) October: 1393-1421.

Sudarwan, (2013). Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Pusbangprodik.

Sudarwan, (2013). Penilaian Authentic. Jakarta, Pusbangprodik.

Syamsudini, (2012). Aplikasi Metode Discovery Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah, Motivasi Belajar dan Daya Ingat Peserta didik.

PPPPTK Penjas dan BK 45

Daftar Pustaka

University of Technology Sydney, Institute for Interactive Media and Learning. Unit 7:Helping students to reflect on the group work experience: how can I help

my students to reflect? Available at

www.iml.uts.edu.au/learnteach/enhance/groupwork/Unit7.html accessed 7/11/05.- diunduh tanggal 8 november 2015

Yokley, S. (1999). Embracing a critical pedagogy in art education. Art Education, 52 (5) September: 18-24.

______.2007. PHYSICAL EDUCATION TEACHER EVALUATION TOOL

https://www.michigan.gov/documents/mde/NASPETool_212381_7.pdf - diunduh tanggal 8 november 2015

Dokumen terkait