Anda telah mempelajari discovery dan invention yang isinya tentang berbagai variasi bahasa yang ada di masyarakat. Untuk pengembangan dan implementasinya, Anda dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran Antropologi. Hasil pemahaman Anda terhadap materi modul ini akan sangat bermanfaat pada kegiatan pembelajaran berikutnya yaitu permasalahan dan penyusunan PTK.
H. Kunci Jawaban
1. Mobil sport seperti Lamborghini, Ferari, Porche merupakan Invention dari proses tindak lanjut dari discovery, seperti sebuah inovasi atau hasil pengembangan ide dari discovery yang telah ditemukan sebelumnya. Selain itu, invention juga bisa berupa proses atau hasil produksi, penyempurnaan, atau pengembangan dari penemuan awal. Kemudian, invention juga bersifat continous dan terus menerus mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik.
2. Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat Indonesia haruslah diapresiasi sehingga temuan tersebut lebih berkualitas dan mengangkat derajat manusia.
107
Kegiatan Pembelajaran 1
Silabus dan Rencana pelaksanaan Pembelajaran I Mata Pelajaran Antropologi
A. TUJUAN
Keberhasilan dalam melaksanakan proses belajar mengajar tidak dapat dilepaskan dari proses perencanaan pembelajaran yang meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran disajikan untuk membekali peserta diklat tentang konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam RPP. Diharapkan setelah mempelajari materi ini peserta diklat mampu menjelaskan konsep-konsep dan prinsip-prinsip rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, serta menentukan aspek-aspek yang perlu tindak lanjut dalam rangka implementasi materi dengan mengintegrasikan 5 nilai utama penguatan pendidikan karakter (religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas)
B. URAIAN MATERI 1. SILABUS
Silabus merupakan rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan mata ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah dengan tetap memperhaikan karakteristik masing-masing sekolah.
Silabus disusun berdasarkan standar isi, yang didalamnya berisikan identitas mata pelajaran, KI dan KD, Indikator, Materi pokok, kegaiatan pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar, dan penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1) Kompetensi apa saja yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan yang dirumuskan oleh standar isi?
2) Materi pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai standar isi?
108 3) Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar?
4) Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai standarisi.
5) Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai?
6) Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai standar isi tertentu?
7) Sumber belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai standar isi tertentu?
Manfaat silabus merupakan sumber pokok penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar. Selain itu manfaat silabus adalah sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual.
Sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pelaksanaannya.
Berdasarkan Permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah - Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran, pengertian pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut:
a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
d. Pembelajaran berbasis kompetensi;
e. Pembelajaran terpadu;
f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;
g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
109 j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan
n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang 2. PENGERTIAN RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
RPP merupakan langkah-langkah yang harus dikerjakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan kata lain RPP merupakan pedoman bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar. RPP biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk memandu guru. RPP dapat digunakan untuk semua mata pelajaran. Tugas-tugas dalam sebuah RPP ditulis secara rinci tentang apa yang harus dilakukan oleh guru maupun oleh peserta didik.
Hal yang penting bagi seorang guru terkait dengan RPP adalah bahwa gambaran selama ini bahwa Rencana Pelaksanan Pembelajaran adalah sekedar laporan untuk Kepala Sekolah atau pihak lain harus dibuang jauh-jauh. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus dipersiapkan oleh guru di semua jenjang pendidikan, alat apa yang harus di bawa, berapa banyak, ukuran berapa dan langkah-langkah apa yang akan dikerjakan siswa. Dengan demikian RPP justru betul-betul merupakan perencanaan pribadi guru tentang apa yang akan dilakukannya bersama siswa baik di dalam kelas (indoor)
110 maupun di luar kelas (outdoor). Dalam hal ini RPP berfungsi bagi seorang guru sebagai acuan atau pedoman untuk melaksanakan proses pembelajaran.
3. TUJUAN & FUNGSI RPP
Tujuan menyusun dan mengembangkan RPP adalah mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar. Dengan menyusun RPP secara profesional, sistematik dan berdayaguna maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. Sedangkan fungsi RPP itu sendiri adalah dijadikan acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien serta untuk meningkatkan hasil belajar sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
4. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi kemandirian dan semangat belajar.
Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk pengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
e. Keterkaitan dan keterpaduan
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik - terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
111 h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
5. KOMPONEN RPP
a. Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan b. Identitas mata pelajaran atau tema / subtema c. Kelas / semester
d. Materi pokok
Materi pokok memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi,
e. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
g. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran h. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menenunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Contoh kata kerja operasional antara lain mengidentifikasi, menghitung, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan. Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar dan disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator dikembangkan oleh guru
112 sekolah sesuai dengan kondisi daerah dan sekolah masing-masing. Dalam membuat indikator ini, guru juga perlu melihat KD yang sama di kelas sebelum dan sesudahnya agar lebih tepat dalam menentukan indikator sesuai dengan kelas di mana KD tersebut diajarkan.
i. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi
Agar penjabaran dan penyusunan kemampuan dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menyeleksi materi yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain:
1) Sahih (Valid)
Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi, sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman kedepan.
2) Tingkat Kepentingan
Dalam memilih materi perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut : sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa?Dimana dan mengapa penting?Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa.
3) Kebermanfaatan
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun non akademis. Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan selanjutnya. Bermanfaat secara non akademis maksudnya adalah bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skill) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Layak Dipelajari
Materi memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit) maupun aspek kelayakannya tehadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
113 5) Menarik Minat
Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut.Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkan rasa ingin tahu, sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
j. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai Penggunakan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didk serta karakterisatik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam PBM antara lain :
1) Berikan kebebasan dan bimbingan kepada siswa dalam memaknai (konseptualisasi) materi yang sedang dibahas, (pembelajaran pencapaian konsep dan konstruktivistik).
2) Upayakan penciptaan kegiatan yang memungkinkan siswa bekerjasama, kolaborasi dalam memahami materi yang sedang dibahas (pembelajaran kooperatif).
3) Berikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba atau menerapkan materi yang telah dipelajari.
4) Gunakan berbagai macam media pembelajaran untuk memfasilitasi siswa dalam mempertajam dan memahami materi yang sedang dipelajari.
5) Pelihara kedisiplinan dan tanggungjawab siswa selama proses pembelajaran dan hindari kegiatan yang berdampak mengendornya semangat belajar siswa, sehingga menghambat aktivitas dan kreativitasnya.
6) Akhir pelajaran upayakan untuk dapat menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat memelihara motivasi belajar siswa, sehingga mereka terlatih untuk mencari tahu di luar sekolah tentang sejauh mana kebenaran dari apa yang telah dipelajari di sekolah. Kegiatan seperti mencari umpan balik perlu dilakukan, karena dalam mengakhiri pelajaran tanpa umpan balik akan menjadikan siswa bingung dalam mengukur perolehan belajarnya.
Di samping itu perlu ada tindak lanjut yang perlu dilakukan siswa dalam rangka mengaplikasikan perolehan belajarnya di sekolah dalam situasi kehidupan nyata.
114 k. Media pembelajaran
Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran
l. Sumber belajar
Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, Alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan
m. Langkah-langkah pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan Pendahuluan, inti, dan penutup. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditunjukkan unuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan pendahuluan guru :
a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
b) Memberi motivasi belajar terhadap materi yang akan dipelajari secara kontekstual
c) Pemberian acuan berkaitan dengan:
(1) beraitan dengan materi yang akan dipelajari
(2) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
(3) penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan kegiatan yang silabus
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/ataupembelajaran yang menghasilkan
115 karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
(1) Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan,m enghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.
(2) Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
(3) Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3) Kegiatan Penutup
a) Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
b) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
116 d) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok
e) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
n. Penilaian hasil belajar
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
o. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada kompetensi inti dan komptensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
6. Contoh RPP Contoh format RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : ...
Mata Pelajaran : ...
Kelas/Semester : ...
Pertemuan ke- : ...
A. Materi Pokok : ………...
B. Alokasi Waktu : ...
C. Kompetensi dasar : ...
D. Indikator : ...
117 E. Tujuan : ...
F. Materi Pembelajaran : ...
G. Metode Pembelajaran : ...
H. Media Pembelajaran : ………...
I. Sumber Belajar : ………...
J. Langkah-langkah Pembelajaran : ...
1. Kegiatan Pendahuluan 2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
K. Penilaian Hasil Pembelajaran : ………
Mengetahui Guru Kelas,
Kepala Sekolah,
__________________ _____________________
NIP. NIP
Catatan:
_____________________________________________________________
______________________
118 Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATA PELAJARAN : ANTROPOLOGI KELAS /SEMESTER : XI/GENAP RUMPUN : BAHASA DAN
BUDAYA
MATERI POKOK : PEWARISAN NILAI BUDAYA
PENYUSUN : NINA SAFRINA
119
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d.
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f.
responsif, dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a.
efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.
komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.3 Menemukan nilai-nilai
3.3.11 Menjelaskan pengertian pewarisan nilai budaya
3.3.12 Menjelaskan bentuk-bentuk pewarisan nilai budaya
3.3.13 Memberikan contoh bentuk-bentuk pewarisan nilai budaya
3.3.14 Menjelaskan sarana pewarisan nilai budaya
3.3.15 Memberikan contoh sarana pewarisan nilai budaya
3.3.16 Menentukan sarana pewarisan nilai budaya yang efektif
4.3.11 Melakukan kajian literatur tentang proses pewarisan nilai budaya
4.3.12 Melakukan diskusi kelompok tentang proses pewarisan nilai budaya
4.3.13 Mempresentasikan hasil kerja kelompok menggunakan galeri/poster
120 Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
tolong menolong,
Melalui pendekatan saintifik dan model discovery learning, peserta didik dapat menemukan nilai-nilai kultural yang disepakati bersama oleh masyarakat Indonesia (misalnya: gotong royong, tolong menolong, kekeluargaan, kemanusiaan, tenggang rasa) dalam rangka membangun sikap toleran, empati, dan saling menghargai sehingga tercipta masyarakat multi etnik Indonesia yang rukun, aman, dan damai, dengan membaca berbagai literatur dan berdiskusi, dengan mengembangkan nilai karakter rasa ingin tahu, disiplin, tanggung jawab (kemandirian), toleran, dan santun (religius).
D. Materi Pembelajaran 1. Pewarisan nilai budaya
2. Bentuk-bentuk pewarisan nilai budaya 3. Sarana pewarisan niai budaya :
a) Keluarga
i) Media massa (cetak dan elektronik) E. Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi, presentasi, tanya jawab, window shopping F. Media Pembelajaran
Media : Gambar tentang beberapa tradisi di Indonesia
Alat : Papan tulis, spidol, LCD, laptop, kertas karton, lem, post-it G. Sumber Belajar
1. Buku Siswa :
Nur Rohmah, Annisa. Antropologi untuk SMA/MA XI Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Solo : Mediatama. 2016.
2. Internet, majalah, koran, dan buku lain yang relevan.
3. Masyarakat di lingkungan sekitar.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
121 Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit)
Sintaks Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Pendahuluan
1. Guru memberi salam, meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama, dan menanyakan kehadiran peserta didik.
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas, minimal sekitar tempat duduknya tidak ada sampah atau benda yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
3. Guru memberikan apersepsi dengan menceritakan salah satu tradisi yang ada di daerah setempat, misalnya masyarakat Pasuruan setiap tahun mengadakan Haul Kyai Hamid. Kemudian guru mengajukan pertanyaan : “Tradisi apakah yang ada di
3. Guru memberikan apersepsi dengan menceritakan salah satu tradisi yang ada di daerah setempat, misalnya masyarakat Pasuruan setiap tahun mengadakan Haul Kyai Hamid. Kemudian guru mengajukan pertanyaan : “Tradisi apakah yang ada di