penuntutan pidana bagi orang yang belum dewasa karena melakukan suatu perbuatan sebelum umur 16 ( enam belas) tahun.
Menurut undang-undang No 35 Tahun 2014, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 ( delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
2. Undang-Undang Perlindungan Terhadap Hak-Hak Anak
Perlindungan anak dilakukan secara rasional, bertanggung jawab dan bermanfaat yang mencerminkan suatu usaha yang efektif dan efisien. Usaha perlindungan anak tidak boleh mengakibatkan matinya inisiatif, kreatifitas dan hal-hal lain yang menyebabkan ketergantungan kepada orang lain dan berperilaku tidak terkendali, sehingga anak tidak memiliki kemampuan dan kemauan menggunakan hak-haknya dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya.
Perlindungan hak-hak anak pada hakikatnya menyangkut langsung pengaturan dalam peraturan perundang-undangan. Kebijaksanaan, usaha dan kegiatan yang menjamin terwujudnya perlindungan hak-hak anak,pertama-tama didasarkan atas pertimbangan bahwa anak-anak merupakan golongan yang rawan dan dependent.16
Masalah perlindungan hukum bagi anak merupakan satu sisi pendekatan untuk melindungi anak-anak di Indonesia yang tidak semata-mata bisa didekati secara yuridis, tetapi juga perlu pendekatan lebih luas, yaitu ekonomi, sosial, dan budaya.
Perlindungan hak-hak bagi anak merupakan sebuah kewajiban yang dimilki setiap orang, baik itu keluarga, masyarakat, ataupun pemerinta. Hal
16Meuthia G. Rochman, at. Al., Hak Asasi Manusia Sebagai Parameter Pembangunan (Jakarta:ELSAM, 1997), h. 9.
tersebut sesuai dengan bunyi dalam pasal 20 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan Anak yang menyatakan:
“Negara, pemerintah, pemerintah Daerah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.
Dari bunyi pasal tersebut, tentunya sudah jelasbahwa perlindungan anak menjai prioritas utama bagi setiap warga Negara. setiap warga Negara pada hakekatnya ikut bertanggung jawab akan perlindungan anak yang mana implementasi dari perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhnya hak-hak anak. Agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berprestasi secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi demi teruwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera.
Pengaturan mengenai hak-hak anak di Indonesia saat ini pokoknya diatur dalam Undang-undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990 tentang pengesahan konvensi hak-hak anak. Dalam pasal 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak disebutkan bahwa hak-hak anak meliputi:
Pasal 4
Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 5
Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan.
31
Pasal 6
Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua atau wali.
Pasal 7
1) Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri
2) Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 8
Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
Pasal 9
1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
2) Setiap anak berhak mendapat perlindungan di satuan pendidikaan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan pendidik, tenaga pendidikan, sesame peserta didik, dan/atau pihak lain.
3) Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki ke unggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.
Pasal 10
Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan irinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
Pasal 11
Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.
Pasal 12
Setiap anak yang menyandang disabilitas berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.
Pasal 13
1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua atau wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggungg jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan :
a. Diskriminasi
b. Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual c. Penelantaran
d. Kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan e. Ketidakadilan, dan
f. Perlakuan salah lainnya
2) Dalam hal orang tua, wali tau pengasuh anak melakukan segala bentuk perlakuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman.
33
Pasal 14
1) Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.
2) Dalam terjadi pemisahan sebagaimana dimaksud pada ayat1, anak tetap berhak:
a. Bertemu langsung dan berhubungan pribadi secara tetap dengan kedua orang tuanya
b. Mendapatkan pengasuhan, pemeliharaan, pendidikan dan perlindungan untuk proses tumbuh kembang dari kedua orang tuanya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.
c. Memperoleh pembiayaan hidup darikedua orang tuanya d. Memperoleh hak anak lainnya.
Pasal 15
Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari: 1) Penyalahgunaan dalam kegiatan politik
2) Pelibatan dalam sengketa bersenjata 3) Pelibatan dalam kerusuhan social
4) Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan, dan 5) Pelibatan dalam peperangan
6) Kejahatan seksual
Pasal 16
1) Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi
3) Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir
Pasal 17
1) Setiap anak yang dirampas kebebsannya berhak untuk :
a. Mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orang dewasa
b. Mempeoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku, c.Membela diri dan memperoleh keailn didepan pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak sidang tertutup untuk umum.
2) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.
Pasal 18
Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya17
35