BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.4. Analisis Berorientasi Objek
2.4.1 Unified Approach (UA)
Untuk melakukan analisis sistem terdapat beberapa macam pendekatan, diantaranya pendekatan konvensional dan pendekatan berorientasi objek.
Pendekatan konvensional terutama mengacu kepada strategi dekomposisi yang berdasar algoritma atau fungsional. Pendekatan ini telah berkembang meliputi seluruh tahap atau aktivitas proses rekayasa perangkat lunak dari mulai pemrograman dengan iterasi perbaikan, pemrograman terstruktur, ditambah dengan perancangan terstruktur kemudian analisis terstruktur dan sebagainya. Sedangkan pendekatan berorientasi objek memusatkan pada rancangan pada objek dan antar muka yang dihasilkan. Objek adalah entiti yang berisi data atau variabel dan tingkah laku. Data atau variabel
yang menggambarkan sifat atau keadaan objek dalam dunia nyata (real world)
didefiniskan sebagai attribute, sedangkan tingkah laku yang menggambarkan
aksi-aksi yang dimiliki objek didefinisikan sebagaimethod.
Unified Approach (UA) merupakan metode analisis berorientasi objek
dari Ali Bahrami (1999). UA adalah suatu metodologi pengembangan sistem
berbasis objek yang menggabungkan proses dan metodologi yang telah ada
sebelumnya dan menggunakan UML sebagai standar pemodelannya. Proses dan
tahapan yang ada dalam UA merupakan proses-proses terbaik yang diambil dari
metode objek yang telah diperkenalkan oleh Booch, Rumbaugh, dan Jacobson.
Tahap Analisis dalam UA ditujukan untuk mengidentifikasi kelas-kelas yang
terdapat dalam sistem.
Analisis berorientasi objek dengan pendekatan UA (Unified Approach)
dari Ali Bahrami seperti yang terlihat pada Gambar Tahap Analisis Unified
Gambar 2.3Tahap Analisis Unified Approach (UA) (Bahrami, 1999).
Identifikasi aktor adalah tahap pertama yang penting dalam OOA. Istilah
aktor merepresentasikan peran dari seorang user terhadap sistem. Kandidat
aktor dapat ditemukan dengan mencari tahu siapa yang akan menggunakan sistem dan apa yang dilakukan aktor terhadap sistem. Pada tahap Pengembangan
Diagram Aktifitas dan Diagram Use Case ini akan digambarkan model aktifitas
bisnis menggunakan diagram aktifitas UML untuk menggambarkan kinerja
sistem. Dalam diagram aktifitas akan digambarkan alur kerja dari sistem. Dengan
mengetahui alur kerja sistem yang ada, dapat dilakukan pemodelan diagram use
case untuk menggambarkan interakasi user terhadap sistem. Dalam
pengembangan diagram interaksi, salah satu dari diagram interaksi adalah
sequence diagram.Sequence diagram adalah suatu model untuk menggambarkan
interaksi antar objek dalam sistem. Interaksi yang dilakukan oleh objek-objek
tersebut dilakukan dengan cara satu objek mengirimkan pesan (message) kepada
objek lain. Dalam tahap ini akan ditentukan rangkaian diagram aktifitas sistem
yang sedang berjalan. Identifikasi kelas, dari sequence diagram akan terlihat
kelas-kelas apa saja yang ada dalam sistem. Pada tahap ini dilakukan proses
identifikasi kelas-kelas, relationship, atribut serta metode-metode yang digunakan
Gambar 2.3Tahap Analisis Unified Approach (UA) (Bahrami, 1999).
Identifikasi aktor adalah tahap pertama yang penting dalam OOA. Istilah
aktor merepresentasikan peran dari seorang user terhadap sistem. Kandidat
aktor dapat ditemukan dengan mencari tahu siapa yang akan menggunakan sistem dan apa yang dilakukan aktor terhadap sistem. Pada tahap Pengembangan
Diagram Aktifitas dan Diagram Use Case ini akan digambarkan model aktifitas
bisnis menggunakan diagram aktifitas UML untuk menggambarkan kinerja
sistem. Dalam diagram aktifitas akan digambarkan alur kerja dari sistem. Dengan
mengetahui alur kerja sistem yang ada, dapat dilakukan pemodelan diagram use
case untuk menggambarkan interakasi user terhadap sistem. Dalam
pengembangan diagram interaksi, salah satu dari diagram interaksi adalah
sequence diagram.Sequence diagram adalah suatu model untuk menggambarkan
interaksi antar objek dalam sistem. Interaksi yang dilakukan oleh objek-objek
tersebut dilakukan dengan cara satu objek mengirimkan pesan (message) kepada
objek lain. Dalam tahap ini akan ditentukan rangkaian diagram aktifitas sistem
yang sedang berjalan. Identifikasi kelas, dari sequence diagram akan terlihat
kelas-kelas apa saja yang ada dalam sistem. Pada tahap ini dilakukan proses
identifikasi kelas-kelas, relationship, atribut serta metode-metode yang digunakan
Gambar 2.3Tahap Analisis Unified Approach (UA) (Bahrami, 1999).
Identifikasi aktor adalah tahap pertama yang penting dalam OOA. Istilah
aktor merepresentasikan peran dari seorang user terhadap sistem. Kandidat
aktor dapat ditemukan dengan mencari tahu siapa yang akan menggunakan sistem dan apa yang dilakukan aktor terhadap sistem. Pada tahap Pengembangan
Diagram Aktifitas dan Diagram Use Case ini akan digambarkan model aktifitas
bisnis menggunakan diagram aktifitas UML untuk menggambarkan kinerja
sistem. Dalam diagram aktifitas akan digambarkan alur kerja dari sistem. Dengan
mengetahui alur kerja sistem yang ada, dapat dilakukan pemodelan diagram use
case untuk menggambarkan interakasi user terhadap sistem. Dalam
pengembangan diagram interaksi, salah satu dari diagram interaksi adalah
sequence diagram.Sequence diagram adalah suatu model untuk menggambarkan
interaksi antar objek dalam sistem. Interaksi yang dilakukan oleh objek-objek
tersebut dilakukan dengan cara satu objek mengirimkan pesan (message) kepada
objek lain. Dalam tahap ini akan ditentukan rangkaian diagram aktifitas sistem
yang sedang berjalan. Identifikasi kelas, dari sequence diagram akan terlihat
kelas-kelas apa saja yang ada dalam sistem. Pada tahap ini dilakukan proses
pada setiap kelas. Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya, proses pemeriksaan terhadap hasil akhir tahap analisis. Bila terdapat kesalahan maka kembali ke tahap awal analisis bila hasilnya benar maka tahap analisis selesai.
1) Identifikasi Aktor
Mengidentifikasi aktor merupakan hal penting dalam proses analisis sistem. Istilah aktor menunjukan sekumpulan pengguna yang beraktivitas pada sistem. Satu pengguna mungkin saja melakukan satu atau lebih aktivitas pada sistem. Dalam mengidentifikasi aktor mesti dipahami pula bagaimana aktor tersebut berinterakasi dengan sistem. (Bahrami, 1999).
Aktor adalah sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk
pertukaran informasi. Pelaku menginisiasi kegiatan sistem, yakni sebuahuse case,
dengan maksud melengkapi beberapa tugas bisnis yang menghasilkan
sesuatu yang dapat diukurWhitten(2004).Primary Business Actor(Pelaku Bisnis
Utama), Stakeholder yang terutama mendapatkan keuntungan dari
pelaksanaan use case dengan menerima nilai yang terukur atau terobservasi.
Pelaku bisnis utama kemungkinan tidak menginisiasi kejadian bisnis. Sebagai contoh, dalam kejadian bisnis dari seorang karyawan yang menerima gaji (nilai terukur) dari sistem penggajian setiap hari jumat, karyawan tidak menginisiasi kejadian itu, tetapi merupakan penerima utama dari sesuatu yang bernilai.
Primary System Actor (Pelaku Sistem Utama), Stakeholder yang secara langsung
berhadapan dengan sistem untuk menginisiasi atau memicu kegiatan atau sistem. Pelaku sistem utama dapat berinteraksi dengan para pelaku bisnis utama untuk menggunakan sistem aktual. Mereka memfasilitasi kejadian dengan
menggunakan sistem secara langsung demi mencapai keuntungan para pelaku bisnis utama. Contohnya operator telepon yang memberikan bantuan kepada pelanggan dan kasir Bank yang memproses transaksi Bank. Pelaku bisnis utama dan pelaku sistem utama kemungkinan memiliki persamaan, yaitu sama-sama pelaku bisnis yang berhadapan langsung dengan sistem, misalnya seorang
yang melayani jasa penyewaan mobilvia website.External Server Actor(Pelaku
Server Eksternal), Stakeholder yang melayani kebutuhan pengguna use case
(misalnya biro kredit yang memiliki kuasa atas perubahan kartu kredit). External
Receiving Actor (Pelaku Penerima Eksternal), Stakeholder yang bukan pelaku
utama, tapi menerima nilai yang terukur atau teramati (output) dari use case
(misalnya gudang menerima paket permintaan untuk menyiapkan pengiriman sesudah seorang pelanggan memesannya).
2) Analisa Bisnis Proses
Gambar 2.4Activity Diagram(AD)
Tahap ini tidak selalu mengawali suatu proyek analisis sistem, akan tetapi jika dibutuhkan, proses bisnis dan kebutuhan pengguna menjelaskan
menunjukan beberapa aktivitas dilakukan aktor (Bahrami, 1999) contoh pemodelan proses bisnis pada menggunakan diagram aktivitas.
3) IdentifikasiUse Case
Suatuuse caseadalah interaksi antara aktor dengan sistem. Suatu use case
menyangkut aktivitas dan respon dari suatu aktor. Pemodelan use case dapat
dilakukan dengan mengambil beberapa aktor kemudian mendiskusikan apa saja
yang akan dilakukan aktor tersebut terhadap sistem. Setiap use case
merepresentasikan apa yang akan dilakukan oleh aktor. Seperti yang terlihat pada
Gambar 2.5 Contoh Use case diagram pada sistem perpustakaan use case
diagrampada sistem perpustakaan.
Gambar 2.5ContohUse case diagrampada sistem perpustakaan
4) Pemodelan Interaksi MenggunakanInteraction Diagram
Salah satu dari diagram interaksi adalah sequence diagram. Diagram
interakasi menjelaskan urutan proses dan interaksi yang terdapat pada use case
menunjukan beberapa aktivitas dilakukan aktor (Bahrami, 1999) contoh pemodelan proses bisnis pada menggunakan diagram aktivitas.
3) IdentifikasiUse Case
Suatuuse caseadalah interaksi antara aktor dengan sistem. Suatu use case
menyangkut aktivitas dan respon dari suatu aktor. Pemodelan use case dapat
dilakukan dengan mengambil beberapa aktor kemudian mendiskusikan apa saja
yang akan dilakukan aktor tersebut terhadap sistem. Setiap use case
merepresentasikan apa yang akan dilakukan oleh aktor. Seperti yang terlihat pada
Gambar 2.5 Contoh Use case diagram pada sistem perpustakaan use case
diagrampada sistem perpustakaan.
Gambar 2.5ContohUse case diagrampada sistem perpustakaan
4) Pemodelan Interaksi MenggunakanInteraction Diagram
Salah satu dari diagram interaksi adalah sequence diagram. Diagram
interakasi menjelaskan urutan proses dan interaksi yang terdapat pada use case
menunjukan beberapa aktivitas dilakukan aktor (Bahrami, 1999) contoh pemodelan proses bisnis pada menggunakan diagram aktivitas.
3) IdentifikasiUse Case
Suatuuse caseadalah interaksi antara aktor dengan sistem. Suatu use case
menyangkut aktivitas dan respon dari suatu aktor. Pemodelan use case dapat
dilakukan dengan mengambil beberapa aktor kemudian mendiskusikan apa saja
yang akan dilakukan aktor tersebut terhadap sistem. Setiap use case
merepresentasikan apa yang akan dilakukan oleh aktor. Seperti yang terlihat pada
Gambar 2.5 Contoh Use case diagram pada sistem perpustakaan use case
diagrampada sistem perpustakaan.
Gambar 2.5ContohUse case diagrampada sistem perpustakaan
4) Pemodelan Interaksi MenggunakanInteraction Diagram
Salah satu dari diagram interaksi adalah sequence diagram. Diagram
atauscenario. Padainteraction diagramdigambarkan interakasi antar suatu objek
terhadap objek yang lain. Pengembangan diagram ini menuntut pengembang
untuk mengidentifikasi seluruh objek dan event yang terjadi pada suatuuse case,
hal ini akan sangat membantu untuk perancangan kelas (class).
5) Perancangan Kelas
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain
berorientasi objek.Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
(metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class,
packagedan objek beserta hubungan satu sama lain.
Dalam proses identifikasi kelas ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelas-kelas pada sistem yang dirancang :
Pendekatan Noun Phrase; pendekatan common class patterns; pendekatan
use-case driven; dan pendekatan Class, Responsibility and Collaborators
(CRC). Adapun pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah noun phrases approach, dengan kata lain pendekatan ini dilakukan
dengan cara mendaftar sejumlah objek (kata benda atau frase) pada sistem yang dirancang yang dianggap akan menjadi kandidat kelas. Objek yang telah teridentifikasi menjadi kandidat kelas tersebut kemudian diidentifikasi
menjadi tiga kategori kelas, Rellevant class, Fuzzy class (kelas ambigu) dan
objek-objek yang memiliki keterkaitan dengan sistem serta memiliki attribut dan
method.
Fuzzy class adalah kelas yang memiliki makna ambigu dimana kelas ini
tidak jelas apakah relevan atau tidak. Irrelevant class adalah kelas yang tidak
mempunyai pengaruh atau keterkaitan langsung dengan sistem, misalkan proses
eliminasi pada kelas yang berupa atribut atau method seperti yang terlihat pada
Gambar 2.6 Tiga kategori kelas.
Gambar 2.6Tiga kategori kelas
2.4.2 Unified Modelling Language (UML)