• Tidak ada hasil yang ditemukan

UML adalah notasi yang lengkap untuk membuat visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi tapi secara normal digunakan untuk memodelkan system komputer. Menurut Whitten & Bentley (2007:371) UML hanya sebuah notasi yang sekarang diterima secara luas sebagai standar untuk memodelkan suatu objek. Sebagaimana halnya bahasa pemodelan, UML mengijinkan deskripsi dari sistem yang dibuat secara mendetail pada setiap level abstraksinya. Secara umum UML merupakan sintak umum untuk membuat model logika dari suatu sistem dan digunakan untuk menggambarkan sistem agar dapat dipahami selama fase analisis dan desain.

UML dapat dibagi menjadi beberapa komponen, yaitu:

1. Use Case Diagram

Menurut Pressman (2010:847), use case menjelaskan bagaimana user berhubungan dengan sistem pada sekumpulan sirklus tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan use case diagram adalah gambaran umum dari keseluruham use case yang ada dan menjelaskan hubungan antar use case. Secara umum use case diagram menjelaskan manfaat dan memahami kerja dari suatu sistem. Dalam sebuah model bisa terdapat lebih dari satu use case diagram, hal ini bergantung pada kebutuhan dari sistem. Use case diagram memiliki komponen sebgai berikut:

a. Actors, segala sesuatu yang memiliki kepentingan untuk berinteraksi dengan sistem guna pertukaran informasi.

b. Relationship, dalam use case diagram digambarkan dengan sebuah garis. Terdapat beberapa jenis relationship pada use case diagram, yaitu:

- Associations, terjadi apabila hubungan antara actor dan use case tersebut mendeskripsikan interaksi antara kedua belah pihak.

- Extends, terjadi apabila terdapat hubungan antara extention use case dan use case. Sebuah use case diperbolehkan untuk mempunyai banyak extends relationship, tetapi extension use case hanya dapat dilakukan apabila bersama dengan use case yang sedang berkembang.

- Include, terjadi apabila ada urutan perilaku (use case) yang digunakan dalam sejumlah kasus, dan user ingin menghindari penyalinan deskripsi yang sama ke dalam setiap use case yang digunakan. Include Relationship biasa disebut sebagai penggambaran use case yang memiliki perilaku dari use case lain.

Gambar 2.4 Contoh Use Case Diagram 2. Use Case Narative

Menurut Whitten & Bentley (2007: 385) setiap use case narrative berisi informasi menjelaskan fungsi sistem dengan lebih detail.

Gambar 2.5 Contoh Use Case Narrative 3. Activity Diagram

Menurut Pressman (2010:161), Activity diagram melengkapi use case dengan menyediakan gambaran dari alur interaksi pada skenario tertentu. Activity diagram juga digunakan untuk memodelkan logika dengan suatu sistem. Activity diagram memiliki komponen sebagi berikut:

a. Nodes (Initial & Final)

Simbol untuk memulai dan mengakhiri suatu activity diagram. b. Actions

Persegi dengan sudut tumpul yang menggambarkan tugas yang harus dilakukan.

c. Flow

Panah dalam diagram yang menggambarkan kegiatan yang dikerjakan berikutnya.

d. Decision

Bentuk permata dengan satu flow yang masuk dan dan dua atau lebih flow yang keluar yang menggambarkan pilihan untuk mengambil keputusan.

e. Merge

Bentuk permata dengan dua atau lebih flow yang masuk dan satu flow yang keluar. Notasi ini mengkombinasikan flow yang sebelumnya dipisahkan oleh decision kemudian diproses sehingga menjadi satu flow. f. Fork

Balok hitam dengan satu flow masuk dan dua atau lebih flow keluar. Tindakan pada flow paralel di bawah fork dapat terjadi dalam urutan apapun atau bersamaan.

g. Join

Kotak hitam dengan dua atau lebih flow yang masuk dan satu flow keluar. Tindakan yang masuk ke dalam join harus selesai sebelum proses dilanjutkan.

4. Class Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007: 400), class diagram digunakan untuk menggambarkan objek-objek dan hubungannya secara grafis. Notasi-notasi yang terdapat pada class diagram adalah:

a. Class

Class adalah rancangan dari suatu objek, dimana objek yang diciptakan dari class memiliki semua yang dimiliki oleh class tersebut. Secara umum class digambarkan dengan sebuah kotak yang terdiri dari 3 bagian, yaitu:

Bagian atas: class name. Bagian tengah: attribute. Bagian bawah: operational.

b. Relationship Associations

Associations adalah hubungan yang terjadi antara class-class yang ada. Associations memungkinkan suatu class untuk menggunakan atau mengetahui attribute atau operation yang dimiliki oleh class lain.

Aggregation

Aggregation adalah suatu bentuk relasi yang jauh lebih kuat dari association. Aggregation dapat diartikan bahwa suatu class merupakan bagian dari class yang lain namun bersifat tidak wajib. Aggregation digambarkan dengan sebuah garis yang memiliki bentuk diamond kosong di salah satu ujung garisnya.

Gambar 2.9 Notasi Aggreagation

Generalization

Generalization memungkinkan suatu class mewarisi attribute dan operation yang dimiliki oleh base class. Attribute dan operation yang bisa diwarisi oleh suatu class adalah yang memiliki access modifier public, protected, dan default. Generalization digambarkan dengan garis yang memiliki tanda panah kosong pada salah satu ujungnya yang mengarah ke base class. Attribute dan method dalam class diagram dapat memiliki salah satu sifat berikut:

Gambar 2.10 Notasi Generalization

Private (-), tidak dapat dipanggil di luar class yang bersangkutan. Protected (#), hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan class anaknya.

Public (+), dapat dipanggil oleh semua class lain.

Composition

Relasi ini merupakan relasi yang paling kuat dibandingkan dengan association maupun aggregation. Pada composition diartikan bahwa suatu class merupakan bagian wajib dari class yang lain. Composition digambarkan dengan sebuah garis yang memiliki bentuk diamond utuh di salah satu ujung garisnya.

Gambar 2.11 Notasi Composition

5. Sequence Diagram

Menurut Pressman (2010:848), sequence diagram digunakan untuk menunjukkan hubungan dinamis antara objek-objek selama melaksanaan suatu tugas. Objek-objek yang dimaksud adalah komponen-komponen yang terdapat pada sistem. Sequence diagram juga digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkahyang telah dilakukan. Secara umum, sequence diagram menunjukkan interaksi antara aktor, sistem, dan kompnen dalam sistem.

Gambar 2.12 Contoh Sequence Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007: 660) elemen-elemen yang ada pada sequence diagram adalah:

a. Actor

Actor adalah pengguna yang berinteraksi dengan sistem.

b. Interface Class

Sebuah kotak yang mengindikasikan kode kelas. Interface class ditandai dengan <<interface>>.

c. Controller Class

Setiap use case akan memiliki satu atau lebih controller class yang digambarkan sama dengan interface clas, yaitu <<controller>>.

d. Entity Classes

Kotak tambahan untuk setiap entitas yang dibutuhkan untuk menggabungkan urutan langkah-langkah sistem.

Panah horizontal yang mengindikasikan pesan masuk berisi metode dari kelas objek.

f. Activation Bars

Balok yang yang terletak pada lifelines menandakan rentang waktu berfungsinya setiap objek.

g. Return Messages

Panah putus-putus adalah pesan balik. Setiap kejadian seharusnya mengirimkan pesan balik, walaupun hanya pesan indikasi sukses atau tidak.

h. Self Call

Self Call adalah objek yang dapat mengirimkan pesan ke objek itu sendiri.

i. Frame

Frame digunakan untuk menandakan area pada diagram yang mengalami perulangan, seleksi atau memiliki sebuah ketentuan.

Dokumen terkait