A. Usulan Prasarana Yang Diusulkan
3. UNIT DISTRIBUSI
a. Air terdistribusi, terjual dan kehilangan air
- Jumlah air terdistribusi : 2.270.520 m3 / tahun - Jumlah air terjual : 1.651.343 m3 / tahun - Kehilangan air : 30 % s/d 40 %
- Waktu operasi distribusi : 6 sampai dengan 24 jam / hari - Penggiliran : sambungan ; / hari b. Pipa Distribusi
Jenis pipa Diameter Panjang
(mm) (km) PVC 3'' 11930 GI 3'' 4670 PVC 2'' 39282 GI 2'' 5090 PVC 1.5'' 3290 GI 1.5'' 6180 PVC 1'' 39180 GI 1'' 125 c. Pelanggan tahun 2008
Jenis Jumlah Pelanggan Aktif Non aktif
Pelanggan (Unit) Rumah Tangga 9849 8,706 1143 Niaga 365 247 118 Instansi Pemerintah 42 33 9 Sosial Khusus 208 170 38 Sosial Umum 61 39 22 Industri 18 8 10 ABRI 6 6 0 Total 10,549 9,209 1340
Sumber : Tahun 2001 s/d 2003 dan Data Kec. Batu, Kec. Bumiaji
Jumlah Pelanggan Calon
No. Desa, Kel & Kec. Penduduk PDAM Pelanggan
(jiwa) ( SR ) 2004-2006 I. BATU 46.377 m2 1 Kelurahan Songokerto 6.038. 550 251 2 Kelurahan Ngaglik 10.102. 1.601 512 3 Kelurahan Sisir 19.527. 2.892 831 4 Kelurahan Temas 11.814. 1.159 723 5 Desa Sumberejo 6.070. 568 82 6 Desa Sidomulyo 7.154. 149 12 7 Desa Pesanggrahan 10.855. 751 213
8 Desa Oro oro Ombo 6.640 632 81
II. BUMIAJI 48.224 m2 1 Desa Punten 5.206 - - 2 Desa Tulungrejo 11.505 - - 3 Desa Sumbergondo 3.289 - - 4 Desa Bulukerto 5.703 - - 5 Desa Gunungsari 5.820 - 181 6 Desa Bumiaji 5.704 - - 7 Desa Pandanrejo 4.940 551 310 8 Desa Giripurno 7.425 - - III. JUNREJO 37.950 m2 1 Desa Torongrejo 4.340. 485 116 2 Desa Beji 5.883 223 86 3 Desa Tlekung 3.670 1 42 4 Desa Mojorejo 3.691. 334 382 5 Desa Junrejo 7.052 - - 6 Desa Dadaprejo 4.641 - - 7 Desa Pendem 8.683 - - JUMLAH 3.822
d.Daftar tunggu pelanggan Pelayanan Standard Pelayanan minimal
a. Kualitas air yang memenuhi syyarat air bersih b. Tekanan air mengalir di kran rumah lantai dasar c. Kualitas pengambilan /konsumsi 20m³ /bl/SR d. Kontinuitas aliran rata-rata 18 jam/hari
e. Peningktan jam pelayanan untuk 1,859 SR (24 jam/hr) f. Penambahan pelnggan baru 2,000 SR
g. Pelanggan buka kembali 250 SR
h. Penambahan Pendapatan Rp.125.000.000 i. Penambahan setoran PAD setiap bulan
j. Peningktan kinerja dari sakit (1,91) menjadi sehat (2,01)
4.3.6.2.2.2 Aspek Pendanaan
Pendanaan Program Sharing Jalur dengan loksai Jl. P. Sudirman, Jl. Suropati , jl. Brantas , Jl. Brantas, Jl. Agus Salim, Jl. Agus Salim s/d Jl. Dewi Sartika dan Desa Oro-Oro Ombo dari APBD untuk Air Minum sejumlah Rp.600.000.000, 00
4.3.6.2.2.3 Aspek Kelembagaan dan Peraturan a. Aspek Kelembagaan
Pengelolaan air mum dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota Batu
b. Peraturan Perundangan
- Undang-Undang No7 Tahun 2004 tentang Sumber daya air - Peraturan Pemerintah N o. 22 Tahun 1982 tentang Tat
- Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang sayarat-sayarat dan pengawasan koalitas air
- Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 tentang pencemaran air
- Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
- Undang-undang No. 4 tahun 1992 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup
- Keputusan Sekjen Depkes No 0347 /SJ/SK/Lapkes/III/92 tentang jenis –jenis pemeriksaan dan besarnya biaya bahan dan lat untuk tarif pemeriksaan laboratorium
- Keputusan bersama Menteri Kesehatan dan menteri kependudukan dan lingkungan hidup /badan pengendalian dampak lingkungan nomor 103/Menkes/SKB/II/1993 Nomor kep/09/BAPEDA/02/1993 tentang pelaksanan pemantauan dampak lingkungan
1. Bentuk Institusi : PERUSAHAAN
DAERAH
2. Dasar Hukum : Perda no. 30 Th
2003
3. Rencana Organisasi dan Uraian tugas : Ada , 4. Prosedur operasi standar : Ada , 5. Pedoman penilaian kerja karyawan : Ada ,
6. Rencana jangka panjang ( corporate plan ) : Ada , , tahun 2004
7. Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan
(RKAP) : Tidak ada ,
8. Jumlah Karyawan : Unit Produksi Unit Distribusi : 50 orang
Administrasi / keuangan : 17 orang 9. Rasio Karyawan per 1000 pelanggan : 10 / 1000
10. Kemampuan penanganan pengaduan ( rata-rata) : 40 % kasus /bulan
4.3.7 Permasalahan Yang Dihadapi
1. Air bersih bagi masyarakat Kota Batu sebagian dari pelayanan PDAM dan HIPPAM serta sebagian memanfaatkan sumur gali dan sumur pompa . Berdasarkan studi terkait yang pernah dilakukan di Kota Batu, prosentase pelayanan air pada masyarakayt oleh PDAM unit Batu umumnya relatif kecil cakupannya . keadaan tersebut juga tidak disertai servis pelayanan yang memuaskan kaerna adanya pergiliran pelayanan pelayanan pada pelangan. Untuk masa uyang akan datang pelayanan PDAM bagi peklanggan cukup merata dan pelanggan yang memusakan.
2. Adnya permukiman di wilayah Kota Batu yang masih dilayani oleh PDAM lain dikarenakan masih minimnya jaringan distribusi
3. Pemanfaatan air yang dikelola Kota Malang belum ada bentuk kerjasama langsung dalam hal perawatan sumber dan menjaga kelestarian alam disekitar hulu mata air , hal ini sudah ada draft bentuk kerjasama yang saat ini masih dalam proses untuk legalisasi MOU
4. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang ketetapan hukum atau peraturan daerah mengenai pengelolaan sumber air, hal ini sudah ada batasan antara PDAM dan Hippam dalam pemanfaatn sumber air
5. kebocoran air cukup tinggi akibat banyaknyan meter air yang sudah tidak berfungsi dan banyak instalasi pipa distribusi yang rusak terutama peninggalan zaman kolonial belanda , hal ini telah dilakukan pergantian dan penataan jaringan secara bertahap
6. Kenaikan harga-harga akibat dipivcu oleh kenaikan bahan bakar minyak yang cukup signifikan mengakibtkan kenaikan beban oprasional , hal tersebut telah dilakukan beberapa efisiensi perusahaan baik yang bersifat teknik maupun umum 7. kurangnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya
pembayaranan rekening air secara tepat waktu bagi kelangsungan pelayanabn PDAM maka berkaitan hal tersebut diatas telah dilakukan beberapa pendekatan dan sosialisasi 8. Penurunan Kapasitas produksi akibat kurangnya debit air di
tandon aerasi karena banyaknya tepingan /jalur transmisi yang di bypass ke jalur distribusi sehingga menyebabkan air yang dibutuhkan untuk pelyanan daerah kota Batu yang dapat penduduknya menjadi berkurang, hal tersebut telah dikurangi kapasitas tepingan liar yang mengganggu jalur transmisi 9. Masyarakat pelanggan mengeluhkan pelayanan yang kurang
baik, karena kualitas mata air banyuning (yangmerupakan sumber terbesar di Batu) mengandung kadar Fe yang cukup tinggi , hal tersebut telah dilakukan antisipasi dengan screning/ filter di tandon aerasi abdul gani
10. Kemampuan SDm secara tekinis dan finansial untuk emperbaiki dan mengembangkan sistem penyediaan air bersih masih terbatas , hal yersebut telah beberapa kali dilakukan upaya pengiriman karyawan untuk penduodikan teknis maupoun umum
11. Materisasi yang belum merata, hal tersebut dilakukan materisasi pada peklanggan yang mweternya sudah rusak atau tidak layak pakai
Aspek Teknis
1. Jaringan pipa distribusi dan transmisi zaman kolonial Belanda posisi pada perkotaan ditengah jalan dan ada
sebagian yang kerak dan berlumut sehingga memperkecil dimensi pipa.
2. Kwalitas air dari banyuning yang mengandung Fe sehingga perlu disenfentan dulu.
3. Banyaknya pipa distribusi yang tidak tertanam pada kedalaman tanah di bawah standart.
Aspek Manajemen
1. Rata-rata harga air masih dibawah pemulihan biaya penuh. 2. Gambar AS-Bulid Drawing yang masih kurang lengkap,
sehingga menyulikan perbaikan dan perawatan pipa. Aspek Keuangan
1. Tingginya biaya perbaikan kebocoran dan perawatan pipa. 2. Tingginya biaya pemeliharaan untuk pipa distribusi dan
transmisi.
Permasalahan utama dari 3 aspek diatas adalah sebagai berikut: 1. Jaringan pipa distribusi dan trnsbayak taping sehingga
mengurangi tekanan pada daerah pelayanan.
2. Kualitas air dari mata air banyuning banyak mengandung Fe.
3. Penyempitan diameter pipa akibat kerak dan lumut. 4. Rendahnya harga rata-rata air minum ( rp/ m3)
4.3.7.1 Sasaran Penyediaan dan Pengelolaan Prsarana dan Sarana (PS) Air Minum
4.3.7.2 Rumusan Masalah
a. Sumber mata air berkurang drastis (dari total sumber mata air sebanyak 111sekarang tinggal 58 titik sumber yang masih aktif
b. Kondisi topografi cenderung terjal dan curam (ciri khas wilayah pegugungan ) maka didalam pendistribusian air bersih melalui pipanisasi karena hanya mengandalkan grafitasi
PDAM Kota Batu saat ini masih banyak menjumpai hambatan – hambatan dalam memberikan pelayanan air bersih pada masyarakat Kota Batu. Permasalahan – permaslahan yang dihadapi antara lain :
c. Kemampuan PDAM Batu dalam melayani air bersih pada saat ini yaitu sekitar 27,01 % dari jumlah total penduduk Kota Batu.
No Nama Sumber Kapasitas Produksi Air Daerah Pelayanan
2005 2006 2007 2008
1 BANYUNING 38 ltr/dt 39 ltr/dt 40 ltr/dt 40 ltr/dt Ds. Oro-oro Ombo, Ngaglik, Temas
2 NGESONG 12 ltr/dt 21 ltr/dt 23 ltr/dt 23 ltr/dt Ds. Ngaglik, Sisir, Temas & sekitarnya
3 GEMULO 14 ltr/dt 14 ltr/dt 26 ltr/dt 26 ltr/dt Ds Sisir, Temas, Beji, Mojorejo, Pandan Rejo & sekitarnya
4 DARMI 9 ltr/dt 13 ltr/dt 12 ltr/dt 12 ltr/dt Songgokerto, Pesanggrahan & sekitarnya
5 T. BELOK 4 ltr/dt 4 ltr/dt 4 ltr/dt 4 ltr/dt Ds. Pesanggrahan & sekitarnya
6 KASINAN 3.5 ltr/dt 3.5 ltr/dt 3.5 ltr/dt 3.5 ltr/dt Ds. Sumber Rejo & sekitarnya
7 CEMORO
KANDANG 2 ltr/dt 2 tr/dt 2 ltr/dt 2 ltr/dt Panderman Hill
d. Untuk area pelayanan PDAM Kota Batu, masyarakat pelanggan mengeluhkan pelayanan yang kurang baik, karena kualitas mata air banyuning kapasitas 60 lt/dt mengandung Fe.
e. Adanya medan yang turun naik, mengakibatkan area bagian selatan Kota Batu yang cukup tinggi kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
f. Sistem distribusi belum terdata dengan baik sehingga menyulitkan dalam berbagai hal, termasuk evaluasi jika ada masalah.
g. Adanya kesulitan memperoleh air bersih pada masyarakat diluar area pelayanan air bersih terutama pada daerah yang terlalu tinggi.
h. Mata air yang belum diatur dengan baik peruntukanya, sehingga masing – masing mengklaim untuk kepentinganya.
Permasalahan yang dihadapi dalam melakukan pelayanan, pendistribusian air bersih kepada masyarakat adalah diakubatkan karena penurunan kapasitas produksi akibat kurangnya debit air di tandon airasi karena banyaknya tepingan/ jalur Transmisi yang di bypass ke jalur Distribusi sehingga menyebabkan air yang dibutuhkan untuk pelayanan daerah kota Batu yang padat penduduknya menjadi berkurang, juga penurunan produksi sumber, akibat banyaknya kurangnya perawatan sumber air dan banyaknya warga yang mengunakan debit air sumber untuk keperluan pengairan kebun dan tanaman pertanian, serta kwalitas disumber Banyuning yang merupakan sumber terbesar yang ada di Batu tinggi kandungan Fe dan Mn untuk didistribusikan kepada masyarakat untuk kebutuhan air bersih.
4.3.8 Analisis Permasalahan dan Rekomendasi
4.3.8.1 Analisa Kebutuhan Prasarana Air Minum
Kebutuhan air bersih Kota Batu segaian besar dilayani oleh air bawah tanah atau sumur terutama dikelola PDAM. Keberadaan air bersih /minum sangat vital sekali dalam kehidupan umat manusia. Agar supaya kebutuhan air bersih lebih terjamin dan terpadu serta terjaga potensi kandungan air di Kota Batu terutama pada sumber mata air didalam pendstribusian diseluruh Kota Batu supaya dikelola oleh PDAM atau bekerja sama dengan PDAM
4.3.8.1.1 Analisis Kondisi Pelayan
PDAM unit kerja Kota Batu hanya mampu menjangkau 13 desa/kelurahan daer 23 desa yang ada di Kota Batu sisanya mendapatkan air minum dari HIPPAM atau swadaya masyarakat, Desa /kelurahan yang mendapatkan pekayanan yaitu :
- Kecamatan Batu pelayanan PDAM dapat menjangkau wilayah Sonngokerto,Nggalik, Sisir,Temas, Sumberejo Sidomulyo, Pesanggarahan dan Oro-ombo
- Kecamatan Junrejo pelayanan PDAM dapat menjangkau wilayah tlekung, Beji , Mojorejo dan Torongrejo
- Kecamatan Bumiaji mampu melayanan Desa Pandanrejo
4.3.8.2 Analisa Sistem Prasarana dan Sarana Air Minum a. Peningkatan prosentase pelayanaan ampai 10 % /tahun,
dengan cakupan optimum 80 % pelanggan PDAM. Hal ini berguna untuk meningktakan pendapatan daerah , menjamin kualitas air bersih sampai ke konsumen, juga sebagi fungsi konservasi untuk mencegah eksploitasi air yang berlebihan
b. Pemeliharaan jaringan transmisi dan distribusi untuk menekan kebocoran air hingga 20 % hingga tahun 2012
4.3.8.3 Analisa Kebutuhan Program
Kebutuhan yang akan ditempouh dalam pengembangan dan rehabilitasi jaringan PDAM dan HIPPAM adalah : a. Masyarakat dapat meniknmati pelayanan air bersih
/minum secara optimal
b. Adanya peranserta masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih /minum dilakukan mealui Paguyuban setempat yaitu HIPPAM
c. Merumuskan Staregi kebijakan dan program pengelolaan penyediaan , pengelolaan air bersih dalam trangka meningktakan pelayanan air bersih masyarakat d. Meningkatakan nilai manfaat sumber air melalui
program penggelolaan sumber daya air dalam memenuhi kebutughan masyarakat di permukiman kota, pedesaan dan fasilitas kota
e. Inventarisasi data sumber air , sehingga dapat dilakukan pengelolaannya dengan tepat , efisiensi serta mengarahkan lingkungan yang baik dalam rangka peningktan kesejahtweraan sosial ekonomi masyarakat sesuai dengan tujuan pembngunan
f. Meningkatkan kemampuan organisasi pengelolaan air dalam hal memecahkan pemasalahan yang berkaitan dengan pengolahan air bersih
4.3.8.4 Rekomendasi
Standar pemenuhan ar pada umumnya disasrkan pada : 1. Setiap penduduk memerlukan 100 liter/orang/hari
Total kebutuhan air dari suatu keluarga 400 l/hari (satu keluarga terdiri 4 orang)
2. Fasilitas sosial dan perkantoran membutuhkan 15 % dari rumah tangga
3. Fasilitas komersial membutuhkan 20 % dari kebutuhan rumah tangga
4. Industri membutuhkan 10 % dari kebutuhan rumah tangga
5. Cadangan kebocoran diperkirakan 10 % dari kebutuhan total
4.3.9 Sistem Prasarana Yang Diusulkan 4.3.9.1 Sistem Non Perpipaan
a. Penduduk akses air minum non perpipaan terlindung 30,91juta jiwa sedangkan tidak terlindungi 38,77 juta jiwa
b. Masyarakat Berpenghasilan rendah terlindung 50,42 juta jiwa kota 4,26 juta jiwa desa 46,16 juta jiwa 59,98 jiwa sedangkan tidak terlindungi 50,42 jiwa kota 5,07 desa desa 46,16 jiwa 4.3.9.2 Usulan dan Prioritas Program
a. Usulan Program
SHARING PROGRAM 1. Jl. P. Sudirman PEMASANGAN JALUR DI WILAYAH
JALUR 2. Jl. Suropati KOTA BATU, antara lain :
3. Jl. Brantas 1. Jl. P. Sudirman
4. Jl. Agus Salim 2. Jl. Suropati
5. Jl. Agus Salim s/d Jl. Dewi Sartika 3. Jl. Brantas
6. Desa Oro - oro Ombo 4. Jl. Agus Salim
5. Jl. Agus Salim s/d Jl. Dewi Sartika
a. Prioritas Program
SHARING PROGRAM JALUR
4.3.9.3 Usulan dan Prioritas Proyek Penyediaan Air Minum a. Usulan Penyediaan Air Minum
a. Prioritas Penyediaan Air Minum
SHARING PROGRAM BANYUNING
4.3.9.4 Pembiayaan Proyek Penyediaan Air Minum
Pembiayaan Proyek Penyediaan air memperhatikan kemampuan perusahaan terkait biaya yang timbul alternative pemenuhan kebutuhan dana serta penentuan prioritas dan kelayakan atas kegiatan yang dilaksanakan. Pembiayaan Proyek Air Minum Tahun 2009 dari APBN Rp. 1.147.969.000 dan dana APBD Rp.600.000.000,-
SHARING PROGRAM Banyuning Desa Punten 1. Pembuatan Broncaptering 4x5x2,5
BANYUNING Kecamatan Bumiaji 2. Pengadaan dan Pemasangan
Pipa Ø PVC 160 mm.
3. Pengadaan dan Pemasangan
Pipa PVC Ø 110 mm
4. Pengadaan dan Pemasangan
Accessories Pipa
5. Pembuatan Perlintasan Sungai
Ø 150 mm, L = 8 m'
6. Pembuatan Perlintasan Sungai
Ø 150 mm, L = 12 m'
7. Pembuatan Rumah Panel 12 m²
8. Pembuatan Rumah Clorinator 62 m³
9. Pengadaan dan Pemasangan
Clorinator