• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Pamulang A. PENDAHULUAN

Dalam dokumen PERPAJAKAN TEORI DAN PRAKTIK (Halaman 40-48)

Rekonsiliasi (Koreksi) Fiskal Adalah Proses Penyesuaian laba Komersil yang berbeda dengan ketentuan Fiskal untuk menghasilkan penghasilan netto/laba yang sesuai dengan ketentuan pajak. Hakikatnya Rekonsiliasi fiskal merupakan proses untuk mendapatkan angka laba fiskal atau laba kena pajak dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap laba komersial atau laporan laba rugi. Proses rekonsiliasi fiskal ini umumnya dilakukan oleh Wajib Pajak yang berbentuk perusahaan. Rekonsiliasi yang dilakukan akan menghasilkan koreksi fiskal yang akan mempengaruhi besarnya laba kena pajak serta Pajak Penghasilan (PPh) terutang.

Rekonsiliasi Fiskal dilakukan oleh wajib pajak karena terdapat perbedaan penghitungan, khususnya laba menurut akuntansi (komersial) dengan laba menurut perpajakan (fiskal). Laporan keuangan komersial atau bisnis ditujukan untuk menilai kinerja ekonomi dan keadaan finansial dari sektor swasta, sedangkan laporan keuangan fiskal lebih ditujukan untuk menghitung pajak. Untuk kepentingan komersial atau bisnis, laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK); sedangkan untuk kepentingan fiskal, laporan keuangan disusun berdasarkan peraturan perpajakan (Undang-undang Pajak Penghasilan

Rekonsiliasi Fiskal | 311

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrino ,dan Estralita Trisnawati. (2010). Akuntansi Perpajakan Edisi

2 Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Alim, S. (2010 ). Perencanaan pajak Yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan. Jurnal akuntansi dan teknologi informasi., 26.

Dariansyah, D. ( 2018). “Analisa Penerapan Perhitungan Rekonsoliasi Fiskal Terhadap Laporan Keungan Komersial”. Akuntabilitas: Jurnal Ilmu

Akuntansi Volume i Volume 11 (2), 395 – 408.

Gunadi, d. (2012.). Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid I. Jakarta: Hipokrates, pp 14.

Mohammad, Z. (2008). Manajemen Perpajakan. Jakarta: Selamba empat. Muljono, Djoko, Dan Baharuni. (2009). Akuntansi Pajak Lanjutan.

Yogyakarta: Andi.

Resmi, S. (2017). Perpajakan teori dan kasus. Yogyakarta: Selamba Empat. Suandy, E. ( 2008). Hukum Pajak edisi 4. Jakarta: Selamba Empat.

Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia Buku 2 Edisi 10. Jakarta.: Salemba Empat

https://www.ortax.org/ortax/?mod=forum&page=show&idtopik=6661#:~: text=Rekonsiliasi%20(Koreksi)%20Fiskal%20Adalah%20Proses,yang%2 0sesuai%20dengan%20ketentuan%20pajak.

https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/rekonsiliasi-

2008. Undang–Undang No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Agoes, Sukrino dan Estralita Trisnawati 2010, Akuntansi Perpajakan, Edisi 2

Revisi, Salemba Empat, Jakarta

Deddy Dariansyah, “Analisa Penerapan Perhitungan Rekonsiliasi Fiskal Terhadap Laporan Keuangan Komersial”, Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi Volume 11 (2), 2018: 395 – 408

Muljono, Djoko dan Baruni Wicaksono, 2009, Akuntansi Pajak Lanjutan, Andi, Yogyakarta

Erly Suandy, (2008), Hukum Pajak, edisi 4, Jakarta; Selamba Empat

Gunadi, dkk., 2012. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid I. Jakarta, Hipokrates, pp 14.

Setiadi Alim, (2010 : 26). Perencanaan pajak Yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan. Jurnal akuntansi dan teknologi informasi.

312 | Perpajakan (Teori dan Praktik)

Siti Resmi, (2017), Perpajakan teori dan kasus, Yogyakarta ; Selamba Empat Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Buku 2. Edisi 10. Penerbit Salemba

Empat. Jakarta.

Zain Mohammad, (2008), Manajemen Perpajakan Selamba empat; Jakarta

https://www.ortax.org/ortax/?mod=forum&page=show&idtopik=6661#:~: text=Rekonsiliasi%20(Koreksi)%20Fiskal%20Adalah%20Proses,yang%2 0sesuai%20dengan%20ketentuan%20pajak.

A

API : Angka Pengenal Impor, adalah tanda pengenal yang diberikan kepada orang perorangan/perusahaan agar dapat melakukan kegiatan impor barang secara resmi di wilayah hukum NKRI.

ATPM : Agen Tunggal Pemegang Merek, adalah perusahaan nasional yang ditunjuk oleh perusahaan manufaktur pemilik merek, untuk secara eksklusif mengimpor, memasarkan, mendistribusikan, serta melayani layanan purna jual pada wilayah tertentu.

B

Bank Devisa : Bank Devisa adalah bank yang dapat memberikan pelayanan perbankan terhadap transaksi valuta asing karena telah mendapat izin dari otoritas terkait

Bank Persepsi : bank umum yang ditunjuk oleh BUN/Kuasa BUN untuk menerima setoran penerimaan negara bukan dalam rangka ekspor dan impor, yang meliputi penerimaan pajak, cukai dalam negeri, dan penerimaan bukan pajak.

Bumi : Permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya

Bangunan : Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan

C

CIF : Cost, Insurance, and Freight

314 | Perpajakan (Teori dan Praktik) D

DJP : Direktorat Jenderal Pajak

Dokumen : Sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam bentuk tulisan tangan, cetakan, atau elektronik, yang dapat dipakai sebagai alat bukti atau keterangan E F G H I J K

KUP : Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan L

Glosarium | 315 M

Masa Pajak : Jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam jangka waktu tertentu.

Meterai : label atau carik dalam bentuk temple, elektronik, atau bentuk lainnya yang memiliki ciri dan mengandung unsur pengaman yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang digunakan untuk membayar pajak atas dokumen.

N

NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) : Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bila mana tidak terjadi transaksi jual beli, maka NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek pajak yang sejenisnya, atau nilai perolehan harga dengan objek yang sejenisnya, atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Objek Pajak Pengganti.

O

P

PER : Peraturan Dirjen Pajak PKP : Pengusaha Kena Pajak

PMK : Peraturan Menteri Keuangan PPh : Pajak Penghasilan

316 | Perpajakan (Teori dan Praktik)

Pajak Yang Terutang : Pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Q

R

S

SKPKB : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

SKPKBT : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPLB : Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

SPT : Surat Pemberitahuan STP : Surat Tagihan Pajak

Surat Pemberitahuan Tahunan : Surat pemberitahuan yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian tahun Pajak.

T

Tahun Pajak: Jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.

Tanda tangan: tanda sebagai lambang nama sebagaimana lazimnya dipergunakan, termasuk paraf, teraan atau cap tanda tangan atau cap paraf, teraan atau cap nama, atau tanda lainnya sebagai pengganti tanda tangan,

Glosarium | 317 atau tanda tangan elektronik tanda sebagaimana dimaksud dalam undang-undang di bidang informasi dan transaksi elektronik.

U

UU : Undang-Undang V

W

Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Wajib Pajak Baru : Wajib Pajak orang pribadi dan badan yang baru terdaftar pada suatu Tahun Pajak, termasuk Wajib Pajak dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, pengambilalihan usaha dan/atau perubahan bentuk badan usaha.

X

Y

Dalam dokumen PERPAJAKAN TEORI DAN PRAKTIK (Halaman 40-48)

Dokumen terkait