• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II MAQASHID SYARI’AH SEBAGAI TUJUAN PRODUKSI

B. Kesejahteraan Sebagai Tujuan Produksi Pertanian

2. Unsur Produksi Jagung

Pada bagian ini peneliti menggunakan istilah ‗unsur produksi‘ menggantikan ‗faktor produksi‘ tanpa mengubah substansi maknanya. Unsur produksi merupakan elemen penting dalam proses produksi. Proses produksi dapat berjalan dengan baik bergantung pada keberadaan unsur produksi.

Produksi pertanian merupakan industri dasar dalam pandangan al-Ghazali karena produksinya menyangkut kebutuhan orang banyak. Al-al-Ghazali menganggap bahwa kerja merupakan bagian dari ibadah manusia, dan secara khusus menilai bahwa produksi kebutuhan pokok adalah fardu khifayah atau kewajiban sosial.61

Penggunaan seluruh unsur produksi tidak boleh luput dari niat ibadah kepada Allah. Al-Ghazali merumuskan unsur produksi menjadi enam bagian, yaitu, tanah, tenaga kerja, modal, manajemen produksi, tekhnologi, dan

59 Fauzia and Riyadi, Prinsip Dasar, hlm. 118.

60

Qurroh Ayuniyyah and Hambari, ‗A Survey on Islamic Production Theory‘, Al-Infaq, 8.1 (2017), 1–29. Download Tanggal 18 Agustus 2018.

61 Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Tusi Al-Ghazali, Ihya Ulum Al-Din, Juz II (Beirut: Darul Nadwah), Hlm. 61.

bahan baku. Setiap unsur produksi akan saling berpengaruh, bahkan ketiadaan dari salah satunya akan mengancam keberlangsungan usaha yang dilakukan.62 a. Tanah

Memproduktifkan tanah merupakan tujuan dari diperuntukkannya tanah oleh Allah kepada manusia. Tugas ini telah diemban oleh manusia sekaligus nabi pertama sejak diutusnya ke bumi yang kemudian dilanjutkan oleh generasi setelahnya hingga sekarang. Tanah telah menjadi unsur produksi yang sangat starategis dalam perkembangan dunia Islam. Diperintahkannya untuk memanfaatkan tanah tidak produktif menjadi produktif adalah bukti keseriusan Islam dalam menopang kesejahteraan masyarakat, dengan selalu mengupayakan setiap penggunaan yang tidak merusak. Kepemilikan sumber daya alam telah diakui dalam Islam, dengan memperhatikan upaya penggunaan serta pemeliharaannya.

Tanah diartikan sebagai material serta kekuatan yang secara cuma-cuma diberikan alam untuk manusia, yang di dalamnya berupa tanah dan air, udara dan cahaya, serta panas.63

Tanah dalam produksi jagung juga dapat diartikan luas seperti tanah sawah, pekarangan, ladang dan lainnya.

b. Tenaga Kerja

Penciptaan manusia dimaksudkan untuk memakmurkan bumi. Segala sumber daya alam yang ada di bumi adalah tugas manusia untuk mengelolanya agar mencapai kesejahteraan hidup. Untuk menunjang produksi jagung, faktor tenaga kerja merupakan salah satu yang perlu diperhatikan kualitas dan

62 Fauzia and Riyadi, Prinsip Dasar,. hlm. 118-119.

63 Suherman Rosyidi, Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 161.

kuantitasnya. Tujuan kualitas agar produksi jagung lebih efisien, sedangkan kuantitas menyangkut besar kecilnya biaya yang dikeluarkan.

Produksi dikatakan sukses bergantung pada kinerja tenaga kerjanya. Unsur produksi yang lain tidak akan dapat menghasilkan produktivitas pertanian, karena dari manusia lah segala ide untuk menunjang produksi. Secara umum, tenaga kerja dibagi dalam dua kategori, yaitu tenaga kerja kasar dan tenaga kerja terdidik.64

c. Modal

Modal merupakan segala bentuk kekayaan yang dapat berguna dalam memberikan manfaat penghasilan untuk pemiliknya.65 Modal juga diartikan sebagai kekayaan berupa assets yang dapat digunakan untuk memperoleh kekayaan. Setiap modal yang dimiliki hendaknya dikelola dengan baik agar memberikan manfaat bagi dirinya dan alam sekitarnya. Modal dalam produksi jagung juga dapat berupa uang yang digunakan sebagai biaya untuk keperluan seluruh proses produksi hingga selesai panen. Modal yang dianjurkan dalam Islam adalah yang bebas riba. Petani dapat menghindarinya dengan menggunakan salah satu dari cara mengembangkan harta dalam Islam, yaitu dengan sistem transaksi bagi hasil, seperti yang tertuang dalam akad mudharabah, musharakah,

muzara‟ah, dan lainnya, dengan maksud terjaganya hak petani dan juga pemilik

modal demi kebaikan untuk mencapai kemaslahatan.

64

Prof. Dr. H. Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), Hlm. 89.

65 Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), Hlm. 90.

d. Manajemen Produksi

Keberhasilan produksi jagung bergantung pada cara petani mengelola, merencanakan, dan mengorganisir seluruh proses produksi dan unsur produksi yang dimiliki. Unsur produksi tidak akan berdiri dengan sendirinya tanpa manajemen yang baik. Pengorganisasian dari seluruh proses tersebut bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara berkelanjutan.66

Salah satu manfaatnya dalam hal pemasaran. Pemasaran jagung sering menjadi kendala masyarakat dalam mendapatkan hasil produksi yang maksimal, terlebih tidak adanya strategi pemecahan masalah terhadap alur pemasaran yang cenderung terjadi pembiaran. Strategi terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan petani jagung dengan mengurangi keterlibatan antara perantara yang menghubungkan antara petani dengan perusahaan.67

e. Teknologi

Teknologi memiiki peranan besar dalam kontek produksi. Dalam pertanian, teknologi berfungsi sebagai alat-alat mempermudah proses produksi, baik pada saat pembersihan lahan, menanam, menjaga, hingga memanen. Walau pun perannya mempermudah proses, penggunaannya harus tetap sesuai dengan tujuan Islam agar tercipta keamanan dan ketentraman jiwa. Alasan teknologi

66 Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam (Yogyakarta: BPFE, 2004), Hlm. 228.

67

Budi Setiawan Tajidan, M Muslich Mustadjab and A Wahib Muhaimin, ‗The Causality Relationship between Management in Supply Chain Collaboration with the Prosperity of Corn Farmers in West Nusa Tenggara – Indonesia‘, European Journal of Businnes and Management, 5.19 (2013), 165–73.

digunakan dalam pertanian bergantung dari ukuran lahan, kontribusi, serta akses kredit dan layanan penyuluhan.68

f. Bahan Baku

Dari cara memperolehnya, bahan baku dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu bahan yang didapat atau dihasilkan oleh alam tanpa ada penggantinya. Dan yang didapat dari alam, tetapi bisa dicarikan penggantinya. Bahan baku yang dimaksud disini adalah ketersediaan benih, pupuk, pestisida, dan lainnya. Dapat juga dikatakan sebagai modal produksi. Peran petani dalam proses produksi bergantung dari usaha mereka memperoleh bahan bakunya. Apabila bahan baku tersebut diperoleh dengan baik maka akan melancarkan seluruh aktivitas produksi, begitu pun sebaliknya. Seluruh proses dalam memperoleh bahan baku tersebut hendaklah sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.

Dokumen terkait