• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unsur-unsur Biaya Produksi dengan Metode Job Order Costing

BAB II : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

6. Unsur-unsur Biaya Produksi dengan Metode Job Order Costing

a. Biaya Bahan

Bahan yang diolah dapat dipisahkan menjadi bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi (Mulyadi, 1999: 295). Menurut Mardiasmo (1994: 11), Bahan baku merupakan bahan yang dapat diidentifikasikan dengan produk yang dihasilkannya, nilainya relatif besar, dan umumnya sifat bahan baku masih melekat pada produk yang dihasilkan.

Menurut Mardiasmo (1994: 11), bahan penolong meliputi bahan yang berfungsi sebagai penolong atau pelengkap dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesai dan nilainya relatif kecil.

Menurut Mardiasmo (1994: 11), biaya bahan baku adalah nilai uang dari penggunaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan nilai uang dari bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi disebut biaya bahan penolong. Biaya bahan penolong merupakan salah satu elemen dari biaya overhead pabrik (Mardiasmo, 1994: 11).

b. Biaya Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau material yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk (Mulyadi, 1999: 344). Menurut Sri Hanggana (2007: 46), Berdasarkan fungsi pokok dalam organisasi perusahaan manufaktur tenaga kerja dibagi menjadi 4 yaitu: 1. Tenaga Kerja Bagian Produksi

2. Tenaga Kerja Bagian Penjualan 3. Tenaga Kerja Bagian Pembelian

4. Tenaga Kerja Bagian Administrasi Keuangan

Tenaga kerja bagian produksi dikelompokan menjadi 2 (Sri Hanggana, 2007: 46), yaitu:

1. Tenaga Kerja Langsung

Adalah karyawan di bagian produksi yang mempunyai pekerjaan (fungsi) berkaitan langsung dengan proses produksi, sehingga jika pekerjaan tersebut tidak dilakukan maka proses pembuatan barang jadi tidak akan selesai.

2. Tenaga Kerja Tidak Langsung

Adalah karyawan bagian produksi yang mempunyai pekerjaan (fungsi) yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, sehingga jika pekerjaan tersebut tidak dilakukan, maka proses pembuatan barang jadi akan selesai juga.

Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut (Mulyadi, 1999: 344).

Menurut Sri Hanggana (2007: 47), terdapat berbagai cara untuk menentukan biaya tenaga kerja langsung yaitu:

1. Biaya Tenaga Kerja Langsung dihitung berdasarkan Jam Kerja Rumus:

BTKL = Jam Kerja X Tarif Upah per jam Kerja Keterangan:

BTKL: Biaya Tenaga Kerja Langsung

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung dihitung berdasarkan unit hasil produksi

Rumus:

BTKL = Unit Hasil Produksi X Tarif Upah per Unit Hasil Produksi Keterangan:

BTKL: Biaya Tenaga Kerja Langsung. c. Biaya Overhead Pabrik

Menurut Mulyadi (1990: 56), dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini:

1) Biaya bahan penolong.

Bahan penolong, adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian dari produk jadi

tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produk tersebut.

2) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan.

Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (sparepart), biaya habis pakai (factory supplies), dan harga perolehan jasa dari luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan dan pemeliharaan emplasement, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan equipment, kendaraan, perkakas laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

3) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung.

Tenaga Kerja Tidak Langsung, adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.

4) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap. Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain biaya- biaya depresiasi bangunan pabrik, emplasement pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipment, perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.

5) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.

Biaya- biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain biaya- biaya asuransi gedung dan emplasement, asuransi mesin dan

equipment, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan berbagai amortisasi kerugian trial-run.

6) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai.

Biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya raparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.

Penentuan Tarif biaya overhead pabrik pada perusahaan yang menggunakan metode job order costing adalah pembebanan atas dasar tarif yang ditentukan dimuka. Alasan pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar tarif yang ditentukan dimuka menurut Mulyadi (1999: 210) adalah:

1. Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan satu ke bulan yang lain.

2. Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan metode harga pokok pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan saat pesanan selesai dikerjakan. Padahal ada elemen biaya overhead pabrik yang baru dapat diketahui jumlahnya pada akhir setiap bulan atau akhir tahun. Sebagai contoh bila perusahaan memakai listrik pada Perusahaan

Listrik Negara, maka jumlah tagihan listriknya baru dapat diketahui setelah bulan tertentu.

Menurut Mulyadi (1999: 213) ada berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk diantaranya:

1. Satuan Produk

Metode ini adalah yang paling sederhana dan langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk. Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu macam produk. Beban biaya overhead pabrik untuk setiap produknya dihitung dengan rumus sebagai berikut:

T = TBOP TJSP Keterangan:

T : Tarif Biaya Overhead Pabrik

TBOP : Taksiran Biaya Overhead Pabrik Periode Tertentu

TJSP : Taksiran Jumlah Satuan Produk yang Dihasilkan pada Periode Bersangkutan

2. Biaya Bahan Baku

Jika biaya overhead pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku, maka dasar yang dipakai untuk membebankan biaya

overhead pabrik kepada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai

Rumus perhitungan tarif biaya overhead pabrik:

T = TBOP X 100 % TBBB

Keterangan:

T : Tarif Biaya Overhead Pabrik

TBOP : Taksiran Biaya Overhead Pabrik Periode Tertentu TBBB : Taksiran Biaya Bahan Baku pada Periode

Bersangkutan

3. Biaya Tenaga Kerja

Jika sebagian besar elemen biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk pembebanan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dangan rumus sebagai berikut:

T = TBOP X 100 % TBTKL

Keterangan:

TBOP : Taksiran Biaya Overhead Pabrik Periode Tertentu TBTKL : Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung pada Periode

Bersangkutan

4. Jam Tenaga Kerja Langsung

Karena adanya hubungan erat antara jumlah upah dengan jumlah jam kerja, maka disamping biaya overhead pabrik dibebankan atas dasar upah tanaga kerja langsung dapat pula dibebankan atas dasar jam tenaga kerja.

Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

T = TBOP X 100 % TJTKL

Keterangan:

T : Tarif Biaya Overhead Pabrik

TBOP : Taksiran Biaya Overhead Pabrik Periode Tertentu TJTKL : Taksiran Jam Tenaga Kerja Langsung pada Periode

Bersangkutan 5. Jam Mesin

Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (misalnya bahan bakar atau listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk

membebankan biaya overhead pabrik adalah jam mesin. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

T = TBOP X 100 % TJKM

Keterangan:

T : Tarif Biaya Overhead Pabrik

TBOP : Taksiran Biaya Overhead Pabrik Periode Tertentu TJKM : Taksiran Jam Kerja Mesin pada Periode

Bersangkutan

B. Pembahasan

Dokumen terkait