• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN KOMUNIKASI

2. Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi telah di definisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, dari pengertian komunikasi tersebut, tampak adanya sejumlah komponen komunikasi yang pada dasarnya merupakan suatu persyaratan terjadinya proses komunikasi, yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960)10. Lasswell mencoba menjelaskan enam unsur komunikasi, yang diantaranya adalah:

8

Ibid, h. 3.

9

D. Lawrence Kincaid dan Wilbur Schramm, Azas-azas Komunikasi antar Manusia. Penerjemah Agus Setiadi (Jakarta: LP3ES bekerja sama dengan East-West Communication Institute, 1977), h. 6.

10

1. Who? (siapa atau sumber atau komunikator)

Sumber atau komunikator adalah pelaku utama atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi (berbicara atau menulis), bisa seorang individu, kelompok, organisasi (surat kabar, radio, televisi, film11) dan lain sebagainya. Dalam proses komunikasi ini, arus pesan tidak hanya datang dari satu arah saja yaitu dari sumber ke sasaran, melainkan ada suatu proses interaktif dan konvergen. Ini berarti komunikator dan komunikan bisa berganti peran (karena ada proses feedback yang terjadi).

Ada beberapa ciri yang dilakukan komunikator dalam melakukan kegiatannya, sesuai dengan situasi yang dihadapi. Ciri-cirinya dapat dibedakan dalam beberapa model seperti:12

a. Komunikator yang membangun: 1) Mau mendengar pendapat orang lain; 2) Saling pengertian; 3) Mengadakan komunikasi timbal balik; dan 4) Menganggap orang lain memiliki pikiran yang lebih baik. b. Komunikator yang mengendalikan: 1) Pendapatnya dianggap paling

baik; dan 2) Meninginkan komunikasi satu arah saja.

c. Komunikator yang melepaskan diri: 1) Banyak menerima; 2) Merasa rendah diri; 3) Lebih suka mendengar; dan 4) Suka melempar tanggung jawab.

d. Komunikator yang menarik diri: 1) Bersifat pesimis; 2) Suka melihat keadaan seadanya; dan 3) Jarang memberikan buah pikiran.

11

A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986), h. 12.

12

2. Says What? (pesan)

Adapun yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi adalah suatu informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima.13 Pesan dapat berupa verbal atau non-verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari sumber. Pesan verbal dapat berupa tulisan, seperti: surat, buku, majalah, memo, sedangkan secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, melalui telepon, radio dan sebagainya. Sedangkan pesan non verbal dapat berupa isyarat, gerakan badan, ekpresi muka dan nada suara.14

Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai panduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran, dan lain sebagainya. Pesan dapat disampaikan secara panjang, tetapi perlu diperhatikan dan diarahkan pada tujuan dari komunikasi.15 Adapun pesan yang dianggap berhasil disampaikan oleh komunikator harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:16 a) Pesan direncanakan secara baik serta sesuai dengan kebutuhan pembaca; b) Pesan menggunakan bahasa yang dimengerti; dan c) Pesan harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima (kepuasan).

Pendapat lain mengatakan syarat-syarat pesan harus memenuhi:17 a) Umum, Berisikan hal-hal umum dan mudah dipahami; b) Jelas dan gamblang, tidak samar-samar, agar tidak salah tafsir; c) Bahasa yang jelas, menggunakan istilah yang mudah dipahami; d) Positif; e) Seimbang, agar tidak berubah makna; dan f) Penyesuaian dengan keinginan komunikan.

13

Anri Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 17.

14

Ibid., h. 18.

15

Onong Uchyana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), cet. Ke-6, h. 4.

16

Ibid., h. 15.

17

3. In Which Channel? (saluran atau media)

Adapun yang dimaksud media di sini adalah saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima.18 Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung, menyangkut semua peralatan mekanik. Tanpa saluran (media), pesan-pesan tidak dapat menyebar secara cepat dan luas.19

Dengan demikian media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media massa (surat kabar, majalah, radio, televisi) dan media personal (surat, telepon, telegram).20 Pada dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung menurut dua saluran, yaitu: 1) Saluran formal (resmi), mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi (dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling bawah atau dari bawah ke tingkat atas). Juga terdapat saluran yang bersifat mendatar (horisontal). Saluran yang dipakai dalam berkomunikasi dapat terjadi 3 arah, yaitu: ke atas, ke bawah, dan ke samping (disebut tiga dimensi);21 dan 2) Saluran informal (tidak resmi) Saluran informasi ini berbentuk dari kabar angin yang timbul karena orang ingin mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan dirinya, kelompoknya dan lain-lain.22

18

I.B. Mantra, Komunikasi, (Jakarta: DepKes RI {Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat}, 1994), h. 3.

19

Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: PT Grasindo, 2000), h. 7.

20

Onong Uchyana Effendi, Dinamika Komunikasi, h. 10.

21

A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyaraka, h. 17.

22

4. To Whom? (untuk siapa atau penerima)

Komunikan atau penerima pesan adalah orang yang menjadi sasaran kegiatan komunikasi. Komunikasi atau penerima pesan bisa bertindak sebagai pribadi atau orang banyak.23 Komunikasi atau penerima pesan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut:24 1) Individu (sasaran tunggal); 2) Group (kelompok), yang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: a) Kelompok kecil (small group) yaitu sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang bersifat tatap muka;25 b) Kelompok besar (large group) adalah sekumpulan orang banyak (di sebuah lapangan); dan 3) Organisasi (kumpulan sistem) yang berusaha mencapai tujuan tertentu.

5. With What Effect? (dampak atau efek)

Dampak atau efek dari suau komunikasi, yakni sikap atau tingkah laku orang sebagai komunikan, sesuai atau tidak dengan yang diinginkan oleh komunikator. Efek yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yakni:26 1) Dampak Kognitif, meningkatnya intelektual; 2) Dampak Afektif, menimbulkan perasaan tertentu (misalnya, iba, terharu, sedih dan sebagainya; dan 3) Dampak Behavioral, dampak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

23

YS. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, (Jakarta: Gramedia, 1998), h. 71

24

Stewart L. Tubbs-Sylvia Moss, Human Communication; Konteks-konteks Komunikasi, Penerjemah Deddy Mulyana (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 164.

25

Onong Uchyana Effendi, Dinamika Komunikasi, h. 72.

26

6. Umpan Balik (feed back)

Umpan balik (feed back) adalah tanggapan (reaksi) dari penerima kepada pengirim. Kemudian dapat pula timbul tanggapan atau reaksi kembali dari pengirim kepada penerima. Maka terjadilah komunikasi timbal balik. Dengan adanya umpan balik inilah yang menjadikan komunikasi menjadi dinamis.27 Umpan balik memainkan peranan yang amat penting dalam komunikasi, sebab ia menentukan berlanjutnya atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan.28 Umpan balik dapat berwujud verbal dan non-verbal.29 Secara verbal misalnya dengan menggunakan bahasa, sedangkan secara non-verbal misalnya dengan isyarat.

Dokumen terkait