• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unsur-Unsur Negara Menurut Ali Abd al Raziq

Dalam dokumen KONSEP NEGARA MENURUT ALI ABD AL-RAZIQ (Halaman 37-67)

BAB III ALI ABD AL RAZIQ DAN KONSEP NEGARA

B. Unsur-Unsur Negara Menurut Ali Abd al Raziq

Ada beberapa unsur yang terdapat dan terperinci sebagai berikut:

a. Dasar dan Tujuan Negara

Ali Abd al Raziq tidak begitu banyak menguraikan tentang dasar negara namun dari itu kita dapat melihat pendapat para pemikir politik lain yaitu untuk mengetahui secara detail tentang dasar negara. Maka kita terlebih dahulu harus di awali dengan penelusuran kata-kata negar tersebut. Secara riteral istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni state(bahasa inggris )staat(bahas belanda )yang berarti keadaan yang tegak dan teap atau yang memiliki sifat-sifat yang tegap dan tetap.

Jadi menurut istilah negara berhungan dengankedudukan persekutuan hidup manusia juga sama dengan istilah sedangkan secara bahasa negara yaitu sebuah organisasi tertinggi di antara satu kelompak masyarakat yang mempunyai

cita-cita untuk besatu hidup di dalam daerah tertentu dan mempunyai kedaulatan(Azumadi Azra, 2003:41)

Pada dasarnya Ali Abd al Raziq tidak menyebutkan tentang tujuan Negara itu apa tapi pada tujuan ali abd al raziq sama dengan yang lain untuk menciptakan rakyat yang bahagia dan kita dapat merunut pendapat para ahli tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya bahagia “berkembang serta meyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin(the freest possible depelopment and the creative self-e pression of its members)sedangkan menurut Harold J Laski” menciptakan dimana rakyatnya dapat mencapai atau terkabulnyamya keinginan-keinginan secara maksimal “(condition under whict the members of state may attain the maksimum reation of those satisfaction of heir desires).

Sedangkn tujuan negara Indonesia pun berbeda tujuan negaranya tercantum dalam undang-undang dasar 1945 ialah: untuk membentuk suatu pemerintahan Indonesia yang melindungi segeap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadialan social “dengan berdasarkan kepada:ketuhanan yang maha esa, kemnusian yang adil dan beradab dan kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawarahan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia(Miriam Budiarjo, 2005:46).

Dan Ali Abdul Raziq pun berbeda dengan dengan tujuan Negara Maudud tujuan Negara islam yang dapat di bentuk berdasarkan landasan Al-Qur’an dan As-sunnah juga telah di berikan tuhan al qur’an menyatakanbahwa:

sesungguhnya kami telah mengutus beberapa Rosul kami dengan membawa mizijat-muzijat yang gamblang dan telah kami turunkan pula kita-kitab syari’ah dan keadilan besama mereka agar masyarakat manusia dapat berdiri seutuhnya. Oleh sebab itu kami telah ciptakan besi untuk di jalankan senjata hebat juga untuk keperlun lainnya bagi manusia, supaya Allah mengetahui siapa yang membantunya untuk menegakaan agama Allah dengan menganyang musuh-musuhnya dan sekaligus Rosul-Rosulnya sekalipun mereka telah tiada” (Qs 57:25).

Dan dalam hal ini berarti tujuan Negara yang paling utama suatu Negara Islam adalah untuk menegakan dan melaksanakan dengan segenap sumber daya kekuasaannya yang terorganisasikan sejalan dengan program reformasi yang telah di tunjukan islam demi tegaknya kehidupan yang lebih layak untuk perbaikan umat manusia hanya menegapkan perdamaian, melindungi batas-batas wilayah Negara , hanya berusaha dan bukan pula merupakan cirri khas yang membedakan Negara Islam dari Negara-negara non islam. Perbedaan terletak pada kenyataan bahwa Negara telah mengunakan atau masyarakat mempraktekan kebajikan-kebajikan yang di perintahkan islam untuk di anut manusia membasmi serta mendabrak dengan kkekuatan penuh dengan kejahatan yang ingin di basmi Islam oleh manusia(Al Maududi,1998:225)

Bentuk-bentuk negara yaitu melukiskan dasar-dasar negara susunan serta tata tertib suatu negara yang berhubungan dengan organisasi tertinggi dalan suatu negara itu dan kedudukan masing-masing organisasi itu dalam kekuasaan.

Sebenarnya pemikiran mengenai bentuk-bentuk pemerintahan sudah tua sekali umurnya kalau kita teliti lembaran sejarah, maka orang-orang Yunani kuno dengan tokoh-tokohnya seperti Plato dan Aristoteles telah menyelidiki persoalan tersebut secara mendalam pada permulaanya dike nai dua klasifikasi tradisional dari bentuk-bentuk pemerintahannya yaitu:

1. Klasifikasi tri: bagian: tri partille callsification 2. Klasifikasi dwi bagian : bi partite classification

Sebagian besar orang-orang telah melepaskan diri dari kedua klasifikasi tradisional itu dengan mengemukakan cara-cara klasifikasi yang lain. Plato mengemukakan cara-cara pembagian atas tiga system tetapi membedakan antara jenis yang baik dan yang buruk.

Aristoteles dan Mentesqiue (1699-1785) dalam bukunya Le Espprit Des dalam buku bentuk negarnya itu terdapat empat macam bentuk pemeritahan:

(1) Monarki, (2) Republik, (3) Kekaisaran, (4) Federasi

Empat macam bentuk pemerintahan ini didasarkan atas asas khusus yaitu: Republik didasarkan kebaikan Negara. Sedangkan demokrasi didasarkan atas dasar cinta tanah air dan persamaan. Monarki atas dasar kepentingan atas dasar

diri sendiri atau turun temurun. Kekaisaran didasarkan atas dasar kehormatan sedangkan Federasi didasarkan atas asas kehormatan. Klasifikasi tradisional ini dari bentuk penerintahan atas tri bagian dan dwi bagian kenyatannya pada waktu sekarang tidak dapat mencakup pada bagian-bagian pemerintahan baru ini di sebabkan oleh karena perkembangan oleh kemajuan-kemajuan dalam bidang stuktur pemerintahan lebih lagi dalam abad ke 20 ini diman terdapat banyak sekali bentuk pemerintahn modern (Dra Soelistyati Ismail 1984:129- 130).

Pegertian masing-masing bentuk Negara: 1. Republik

Dengan bentuk republic di maksudkan pemerintahan dimana seluruh rakyat (demokrasi) atau sebagian dari rakyat aristokrasi memegang kekuasaan tertinggi.

Di tokohi oleh Mac Iver dapat di katakana bahwa setiap warga Negara yang tidak di kepalai oleh seorang raja dan mempunyai system pemerintahan untuk jabatan tertentu, bagai manapun terbatasnya pemerintahan republic dalam artian lain seperti negara romawi kuno yang mempunyai rajanya dan di perintah oleh segolongan kecil yang kuat adalh suatu republic.

Menurut Mac Iver lebih baik republic di ambil dari kata yang khusus ialah hanya bagi-bagi Negara demokrasi saja. Perbedaan pemerintahan demokrasi terbatas dengan republic ialah bahwa dalam demokrasi republic kepala negara tidak mendapatkan haknya karena keturunan akan tetapi karena di pilih oleh pemerintah demokrasi republic masih dapat di bedakan menjadi dua atas dasar fungsi dari kepala negara (presiden) yang di pilih yaitu:

Presiden hanya mempunyai fungsi upacara, di dirikan atas partai-partai merupakan suatu simbol saja

Presiden tidak hanya sebagai simbol saja akan tetapi memimpin secara langsung pemerintahannya. Kepala negara disini adalah presiden merangkap perdana menteri contohnya Amerika Serikat perisiden adalah presiden di pilih tidak oleh badan eksekutuif tapi oleh rakyat sendiri oleh karena itu presiden di sini berdiri sendiri terpisah dari badan legislative. Republic ini terdapat dua tambahan demokrasi dan aristokrasi republic yaitu diman seluruh rakyat (demokrasi) atau sebgian rakyat (aristokrasi) memegang kekuasaan tertnggi.

Aristokrasi berasal dari kata ‘aristol’ artinya bangsawan atau cendikiawan ‘kren’ berarti kekuasaan : jadi aristokrasi yaitu bentuk pemerintahan di mana kekuasaan negara berpusat pada beberapa orang yang berusaha mewujudkan kekuasaan kesejahteraan umumn yaitu orang-orang yang dianggap baik, dempokrasi sebagai bentuk merosot dari pality berasal dari kata Demos artinya rakyat kratein berarti kekuasaan ada di tangan rakyat dan presiden di pilih oleh rakyat dan untuk rakyat (Wawan Abas1982: 104).

Republik ini ada lawanan dengan monarki istilah republic di tetrapkan kepada pemerintahan yang di kepalai oleh seorang monarki dan betapapun terbatasnya mempunyai sedikit banyak system pemilihan bagi jabatan-jabatan politik. Republic diartikan sebagai pemerintah perwakilan (representative gavermennt) dan demokrasi diartikan sebagai system dimana masyarakat turut sserta secara langsung dalam pemerintahan “demokrasi” murni yaitu masyrakat

benar-benar memerintah hampir tidak pernah terdapat juga jaya Negara Kota Yunani kuno lebih –lebih lagi pada pemerintahan modern dewasa ini (Drs. Bayu Suryaningrat, 1992: 89)

Republic terdapat terdapat dua bagian yaitu absolute dan demokratik

1. Republic absolute adalah suatu bentuk pemerintahan yang mengatas namakan rakyat pada kenyatanya kekuasaannya hanya dilakukan oleh penguasa tertinggi di dalam Negara jadi kekuasaan Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif berada pada satu tangan. bentuk pemerintahan yang demikian ini sebenarnya tidak dapat badannya dalam bentuk pemerintahan monarki absolute badannya dalam bentuk pemerintahan absolut tahta kekuasaan tidak bisa dapat di berikan pada anak tapi dalam monarki absolut dapat di wariskan pada anak atau turun temurun.

2. Republic Demokratik

Republic demokratik adalah suatu bentuk pemerintahan diman rakyat mempunyai kedaulatan tertinggi sehingga kekuatan Eksekutif ,Yudikatif dan Legislatif berada pada rakyat dan di jalankan oleh rakyat secara langsung atau tidak langsung melalui wakil-wakil rakyat .

Pengaturan pembagian kekuasaan di dalam Negara di atur dalam undang-undang. Diatur dan dibuat oleh rakyat sehingga hal-hal ini yang menyangkut kepentingan rakyat tercantum dalam undang-undang.

Di dalam republic demokratik yang religius mengakui adanya kekuasaan tuhan di atas kedaulatan rakyat, mengingat rakyat adalah makhluk tuhan dan negara terdiri dari unsure-unsur dari pad rakyat pemerintahan yang berasal dari

rakyat dan wilayah semua berasal dari tuhan. Oleh Karena itu di dalam republic religiis agama selalu di mulaikan sebagai sarana untuk berkomunikasi kepada tuhan serta berisi bingbingan untuk menegakan keadilan di muka bumi ini.

2 Monarcki

Bentuk pemerintahan di mana hanya satu orang yang memegang kekuasaan akan tetapi dalam melaksanakan pemerintahannya ia memerintah menurut undang-undang yang telah di tentukan.

Monarki berasal dari kata”yunani” monos yang berarti satu dan ‘’archein’yang berarti menguasai atau memerintah atau kerajan adalah bentuk pemerintahan di man seluruh kekuasaan di pegang oleh seorang yang berusaha untuk mewujudkan kesejahteraan umum(F Isjawara,1999:187)

Monarki dalam golongan ini yang di maksud oleh max iver ialah: pemerintahan oleh satu orang dengan kekuasaan yang sangat luas atau absolut pada bentuk terburuk monarki ini di kenal dengan system pergantian yang bersifat turun temurun. Disamping itu kita dapati dalam system ini suatu tanda bahwa raja dan kerabatnya merupakan suatu lapisan masyarakat yang terpisah dari yang lainnya. Oleh karena itu raja dan kerabat di sekitarnya mempunyai dan di lengkapi dengan berbagai macam hak yang istimewa (hak perorgatif) yang melekat pada diri mereka.

Sedangkan monarki terbatas ini termasuk dalam system demokrasi oleh karena itu dalam pemerintahan monarki terbatas ini pemerintahan (raja) menjalakan pada pemerintahan dengan kekuasaan terbatas. Pembatasan ini hanya tidak di batasi oleh kekuasaan golongan kecil yang sedang berkuasa dan

memerintah untuk rakyat yang di perintah tanda utama monarki terbatas ini sehingga di masukan dalam golongan pemerintahan demokrasi dapat dinyatakan bahwa raja dalam pemerintahan ini tidak lngsung mencampuri keputusan politik.

Keputusan-keputusan itu di buat oleh wakil-wakil rakyat yang di pilih yaitu rakyat yang di perintah dengan demikian raja tidak memerintah tapi hanya berfungsi sebagai symbol kesatuan dan kepala kehormatan yang berdiri di luar arena politik beda pemerintahan monarki terbatas beda dengan pemerintahan demokrasi lainnya hanya terletak pada kedudukan dan cara pergantian raja dan mengenai pengantian raja di dasarkan atas hak dan turun temurun. Dalam monarki terbatas terdapat kesatuan (1984: 32-33).

Dalam perkembangnya monarki dapat di bedakan antar lain: 1. Monarki Absolute Atau Kerajan Mutlak

Raja sebagai kepala negar memegang seluruh kekuasaan Negara baik eksekutif yudikatif maupun legislative monarki absolute biasanya di fahami faham teorasi yaitu raja di anggap sebagai penjelmaan tuhan atau tuhan di bumi contohnya: monarki absolute ialah lauis xiv yang dikenal dengan semboyan kenegaraan ‘l’etat c- nest mol atau (Negara itu saya)

Kelemahan bentuk monarki absolut ini adalah:

Rakyat tidak memiliki apapun walau dirinya sendiri oleh karena itu rakya milik raja yang dapat di perlakukan sewenang-wenang.

Seluruh kekayan dalam Negara merupakan milik raj yang dapat di wariskan pada keturnannya.

Kerajan itu pada mulanya memiliki kekuatan yang besar selanjutnya hanya memiliki kuatan yang kecil.

Kerajaan kecil itu mudah di adudombakan oleh kerajaan yang lebih besar Kerajaan absolute selalu di topang oleh angkatan perang

Rakyat tidak mempunyai social control untuk membela haknya 2. Monarki Konstitusional

Suatu kerajaan dimana kekuasaan raja di batasi oleh undang-undang tujuan melindungi rakyat dari kesewenag-wenang raja. Kejadian ini di awali di Inggris dengan Bill Of Rights yang di buat utusan kerajaan kecil agar raja Inggris tidak melakukan pemunutan pajak tampa undang-undang. Hal ini di maksudkan agar kerajaan kecil mampuh mengurusi sendiri sehingga pendapatanya sendiri dapat membangun kerajaan nya sesuai dengan kehendak rajanya sendiri oleh karena itu raja Inggris sampai sekarang di Inggris parlemen terdiri dari dua kamar.

c. House Of Comon (Dewan Rakyat ) b. House Of Lord (Dewan Bangsawan)

(. Dedy Ismatulloh , A.A Sahid Gatara : 2006: 114). 3. Federasi Atau Federal

Bentuk pemerintahan atas di dasarkan kesewenang-wenangan pemerintahan di pegang oleh satu orang yang memerintah tampa undang-undang dan tampa peraturan.

Sistem federasi merupakan pengabungan Negara –Negara bagian menjadi satu tampa meninggalkan atau menghapuskan cirri khas masing-masing bagian dari federasi terdapat sejumlah Negara bagian yang sepakat bergabung menjadi

serikat dengan sejumlah tugas dan kewenagan tertentu. Negara-negara bagian itu menyerahkan sejumlah tugasnya dan kewenagan untuk di selengarakan untuk suatu pemerintahan pederal sedangkan urusan lain menjadi tetap urusan Negara bagian.

Pada dasarnya pada Negara kesatuan ada satu negara dengan suatu negara. Apabilan di dalam suatu Negara terdapat sejumlah pemerintahan local yang otonom maka tugas dan kewenangan untuk mengurus rumah tangga sendiri( otonomi) berasal dari pemerintahan pusat .jika di dalam Negara federasi pemerintah Negara bagian bukan bawahan dan tidak bertanggung jawab pada pemerintahan federal maka dalam Negara kesatuan pemerintahan local tunduk dan patuh dan bertanggung jawab pada pemerintahan pusat(Ramlan Subakti , 1992: 169).

Dengan penggolongan tersebut seperti di atas kita dapat mengadakan penggolongan terhadap bentuk-bentuk pemerinthan dari semua negara yang ada. Bentuk Negara federasi merupakan bentuk Negara dictator sosialis dalam pemerintahan dictator ini, nampaknya hanya seseorang yang mempunyai kekuasaan absolute akan tetapi seperti raja yang absolute hanya seorang yang dari kerabat yang berkuasa demikian juga dictator ia hanya lah salah seorang dari segolongan orang yang sudah berkuasa perbedaanya dengan monarki absolute itu ialah bahwa pad mnarki absolute soal pergantian sudah di atur secar tetap yaitu atas dasar keturunan sdangkan pada pemerintahan kediktatoran mengenai pengantian tidak ada ada ketentuan yang pasti .

Praktek menunjukan gantinya dalam pemerintahan diktatoran sering di gunakan suatu alat propaganda yang mengagungkan autoriti dari dictator tersebut akan tetapi dari segala sesuatu dapat tampak juga tergantungnya seorang dictator pada segolongan kecil orang yang menguasai kediktatoran itu.

Sedangkan dalam pemerintahan yaitu sosialis terjadinya campur tangan pemerinthan dalam lapangan ekonomi dengan jalan menguasai alat-alat produksi itu ada bermacam-macam varesinya. Ada yang ada terbatas , tetapi juga ada yang sangat luas. Campur tangan yang agak terbatas maka pemerintahan sosialis itu masih memberikan kemungkinan kepada pihak partikelir untuk turut menentukandan berusaha dalam produksi dan dirtribusi termasuk perdangan kebutuhan-kebutuhan primer dari para konsumen sedangkan campur tangan yang sangat luas berusaha pemerintah sepenuhnya menguasai banyak produksi maupun distribusi.

Pemerintahan federal mempunyai perbedaan dengan pemerintahan kesatuan dalam hal apapun pemerintahan federal tidak mempunyai satu pusat dari segala kewibawaan dari imam alur datangnya kekuasaan semua keputusan-keputusan politik. dalam Negara pemerintahan federasi masing-masing anggota tetap sebagai Negara dalam abahwa Negara-negara bagian ini masih memiliki hak-hak wewenang kedaulatan tertentu, oleh karena itu di USA tiap Negara bagian mempunyai mahkammah peradilan sendiri, hokum pidana sendiri yang merupakn lembaga tertinggi di negara bagian tersebut. Dalam pemerintahan federasi di kenal sebagai kewarga negaraan rangkap, kewarga negaraan serikat sebagi keseluruhan dan kewarga negaran bagian. Kewarga negaran membedakan

persatuan dalam serikat itu dari pad persekutuan atau konfederasi antar beberapa negara saja sedangkan kewarga negaraan. Bagian menyebabkan perbedaan antar yang satu dengan yang lain dengan negara serikat dari pada wewenang dalam Negara kesatuan, luas kewibawaan pemerintahan federasi berbeda di AS (USA) pemerintahan pusat, pemerintahan nasional dapat hanya di jadikan kekuasaan yang di serahkan kepada ketentuan-ketentuan selebihnya untuk bertindak dalam setiap hal yangtidak secara khusus di serahkan pada pemerintahan federasi.

Demikian menyebabkan struktur pemerintahan federasi sangat komlek untuk memelihara keseimbangan hubungan antar pemerintahan pusat atau federasi dan pemerintahan negara bagian. Pada waktu sekarang konfedensi yang lebih nampak kearah sentralisasi walaupun formalnya masing-masing Negara masih memiliki kekuasaan semula.

Pada pemerintahan kesatuan ada satu tempat kewibawan pusat satu-satunya dari man segala keputusan politik bersumber, satu-satu-satunya pendukung kedaulatan Negara yang hendak di realisasikan dalam perbuatangnya (140).

Sedangkan Mac Iver Negara di katakana mempunyai pemerintahan nasional apabila hasil atau bangsalah yang menjadi dasar kewibawaan politik atau kedaulatan negara dan apabila kekuatan bangsa dan kebesaran bangsa menjadi tujuan politik yang utama, untuk dapat menjadi suatu bangsa. Maka penduduk harus mempunyai kesadarn akan kesatuan di antar mereka, kesadran kesatuan yang akhirnyabersama-sama duduk dalam satu Negara pemerintahan nasional tambah dalam zaman modern kira-kira semenjak abad ke 18.

Melindungi seluruh warga Mensejahterakan masyarakat Melindungi hak asasi manusia

Tugas-Tugas Negara Bagian

Menyelengarakan keamanan Ketertiban dan

Keadilan untuk wilayah Negara Kebaikan Negara federasi:

1. Setiap negara bagian memiliki kekuasaan untuk melaksanakan pemerintahan sendiri secara real dan luas karena setiap warga Negara bagian mempunyai sumber-sumber pendapat sendiri yang di gunakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

2. Setiap gubernur bagian mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mewujudkan cita-cita negar bagian itu keinginan rakyat bagian ialah segala bidang kehidupan yang menyangkut polesesbud. Karena mereka selalu berusaha mempertahankan kemerdekaan dari Negara-negara bagian lain

3. Hukumnya yang terlindungi secara efektif mengingat segala usaha yang menegakkan HAM bukan hanya pemerintah Negara bagian tapi juga pemerintah federasi, itulah ada sebabnya ada waktu penolakan mahasiswa kulit hitam di University Alabama maka tentara federasi di kerahkan untuk masuk melakukan pengumuman

4. Partai politik di setiap Negara bagian dapat berkembang dengan baik tampa ada pembantahan dari pemerintah federasi sehingga partai tersebut dapat berkembang sesuai dengan perkembangan demokrasi

5. Setiap warga Negara bagian hanya terikat oleh konstitusi federasi maka di setiap Negara berjalan rule of loe diman terdapat supremy of low equality before the low protection of humon rights

6. Di setiap Negara bagian kebebasan pers dapat di wujudkan karena di setiap Negara bagian telah terdapat keamana dan ketertiban juga kesejahteraan sehingga berita apaun yang di sebarkan masyarakat tidak bersifaf emosional melainkan bersifat rasional

Kelemahan bentuk Negara federasi

1. Untuk negara Maritim maka negara harus menpunyai angkatan perang yang kuat hal ini tentu memakan anggaran belanja yang tidak sedikit mengurangi dana pembangunan

2. Mudah terjadi pemisahan negara bagian menjadi suatu negara yang merdeka sendiri yang dapat mengakibatkan perang

3. Antar gubernur di negara bagian federasi Maritn dapat terjadi perebutan wilayah terhadap kepulauan-keoulauan kecil yang mengandung banyak sumber alam yang dapat dijadikan sumberpendapatan Negara bagian . hal ini tentu saja akan mengaacu persaingan kekuasaan yang punxcaknya terjadi perang antar negar bagian

4. Di sebabkan adanya kekuasan yang besar dari gubernur untuk mengatur Negara bagian masing-masing maka di negara Maritm hal ini sangat

membahayakan sejumlah penduduk di setiap pulau tidak merata sehingga pemerintah federasi tidak dapat memaksa untuk melakukan trnmigrasi antar pulau. Hal ini di lihat dari ketahana social(23-26)

4.Bentuk Negara kekaisaran

Bentuk negara kekaisaran sama dengan bentuk negara monarki karena bentuk negara kekaisaran menganut monarki yaitu kepala negara turun temurun berdasarkan kerajaan contohnya negara jepang.

Pada dasarnya Ali Abd al Raziq menurut dia bentuk negara yant dia anut yaitu republic karena reblik lebih cocok karena dia pernah mendirikan partai-partai politik dan dia lebih cenderung pada leberalisme atau sekekulerisme.

c. Sistem Pemerintahan a.Khilafah

Khilafah secara bahasa merupakan kata bentuk dari mashdar “takhallafa” seseorang dikatakan mengikuti (takhallafa) jika ia berada di belakang orang lain dan mengantikan tempatnya. Seseorang di sebut menggatikan tempat orang lain apabila melaksanakan fungsi yang di berikan orang itu kepadanya, baik bersama-sama orang itu maupun sesudahnya. Firman Allah:

“Dan kami hendaki benar-benar kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat yang turun temurun “(QS az- Zukhruf’43:60)

Khilafah adalah pengganti orang lain baik karena absennya orangyang di gantikan itu karena meninggal dunia, ketidak mampuan atau pula alasan lain sedangkan bentuk jama dari khalifah adalah khalaif dan khulafa ‘untuk khalif

Dalam dokumen KONSEP NEGARA MENURUT ALI ABD AL-RAZIQ (Halaman 37-67)

Dokumen terkait